Secara umum dengan dilaksanakannya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada era
reformasi, telah banyak membawa perubahan yang mendasar baik terhadap ketatanegaraan
(kedudukan lembaga-lembaga negara), sistem politik, hukum, hak asasi manusia, pertahanan
keamanan dan sebagainya. Berikut ini dapat dilihat perbandingan model sistem pemerintahan
negara republik Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Orde Lama (Soekarno),
Orde Baru (Soeharto) dan pada masa Reformasi.
1. Sistem Administrasi negara di Indonesia sebagai bagian dari integral dari sistem sosial
yang mempunyai landasan dan tujuan yang sema dengan UUD 194 dan GBHN. Sistem
administrasi negara diarahkan untuk memperkuat kapasitas administrasi di indonesia.
2. Administrasi negara di Indonesia pada masa pemerintahan Belanda sangatlah terbatas.
Dalam administrasi negara Indonesia, Belanda banyak mebuat kebijakan-kebijakan guna
mendorong kepentingan Ekonomi Negeri Belanda serta perhitungan bahwa perbaikan
tingkat hidup penduduk pribumi berarti perluasan pasar hasil ekspor hasil industri
Belanda.Sistem pemerintahan kolonial Belanda tidak langsung berhubungan dengan
penduduk pribumi, tetapi melalui para penguasa pribumi, dan pada ke-19 pemerintah
kolonial mulai membuat aparatur di bawah sistem dan pengawasan para pejabat
pemerintah kolonial yang terdiri dari orang Belanda, aparatur pribumi ini desebut sebagai
angreh praja.
3. Pada masa Orde Lama, pemerintah banyak melakukan pengembangan-pengembangan
administrasi negara karena dipengaruhi oleh semakin besarnya peranan pemerintah dalam
kehidupan masyarakat Indonesia seiring dengan timbulnya permintaan bagi perbaikan
disegala sektor kehidupan sesuai dengan harapan terhadap negara Indonesia yang sudah
merdeka. Pada masa Orde Lama (Sukarno), penataan sistem administrasi berdasarkan
model birokrasi monocratique dilakukan dalam rangka membangun persatuan dan
kesatuan yang berdasarkan pada ideologi demokrasi terpimpin.
4. Pemerintah Orde Baru melakukan reformasi administrasi yang bertujuan untuk
menciptakan birokrasi yang tanggap, efisien dan apoltik.Negara Indonesia berdasar atas
hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsaat), sistem
pemerintahan pada orde baru adalah presidensiil, pemerintahan berdasar atas sistem
konstitusi (hukum dasar).Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan yang bernama
MPR.Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, tanggung jawab penuh ada di
tangan Presiden.Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar.Presiden memilih,
mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara.Presiden, selain harus
bertanggung jawab kepada MPR, juga harus memperhatikan sungguh-sungguh suara-
suara dari DPR karena DPR berhak mengadakan pengawasan terhadap Presiden (DPR
adalah anggota MPR).Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai, tetapi hanya
ada 3 partai, yaitu Golkar, PDI, dan PPP.Secara faktual hanya ada 1 partai yang
memegang kendali yaitu partai Golkar dibawah pimpinan Presiden Soeharto.
5. Pada masa Reformasi muncul pendekatan society-centered public administration dimana
administrasi publik merupakan sarana bagi pemerintahan yang demokratis untuk
menyelenggarakan kekuasaannya berdasarkan kedaulatan rakyat Sebagai konsekuensinya
negara merupakan hanya salah satu mekanisme yang bersandingan dengan mekansime
pasar (private sector) dan mekanisme sosial (civil-society) untuk memecahkan masalah
pelayanan publik. Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia tahun 1997 menjadi
pendorong perubahan besar dalam sistem pemerintahan di Indonesia dengan menciptakan
sistem check and balance.Pada masa Reformasi, Negara Indonesia adalah negara
Hukum.Sistem Konstitusional pada era reformasi (sesudah amandemen UUD 1945)
berdasarkan Check and Balances. Sistem Pemerintahan tetap dalam frame sistem
pemerintahan presidensial, bahkan mempertegas sistem presidensial itu, yaitu Presiden
tidak bertanggung jawab kepada parlemen, akan tetap bertanggung kepada rakyat dan
senantiasa dalam pengawasan DPR. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat.Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
menurut UUD.Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.Presiden sebagai kepala negara,
kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang.Sistem kepartaian menggunakan sistem
multipartai.
Referensi: