Anda di halaman 1dari 3

Soal

1. Fungsi perbandingan administrasi publik

2. Masa orde lama,orde baru,dan orde amandemen UUD NRI 1945

Jawaban

1. Fungsi perbandingan administrasi publik

1. .Hasil analisis perbandingan berfungsi menjelaskan berbagai kelebihan dan kekurangan


suatu sistem pengelolaan administrasi negara,sehingga masing-masing negara dapat
saling bertukar pikiran dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
2. Menjadi salah satu metode dalam penelitian di bidang administrasi negara. Dengan
demikian, para peneliti, mahasiswa, dan masyarakat dapat menganalisis prinsip-prinsip
administrasi negara melalui metode komperatif antarsistem ataupun antarnegara.
3. Tolok ukur pengelolaan administrasi negara dan sebagai pemecahan masalah untuk
berbagai persoalan, yang dihadapi oleh suatu negara dan pemerintahannya yang berkaitan
dengan administrasi negara.
4. Menjawab persoalan-persoalan akademik yang semakin berkembang pesat, baik yang
berhubungan secara langsung dengan ilmu administrasi maupun dengan ilmu
pengetahuan yang berada di luar ilmu administrasi. Dengan demikian, ilmu perbandingan
administrasi negara dapat dijadikan landasan teoretis oleh ilmu lain.
5. Hasil perbandingan akan memperkaya khazanah pengetahuan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan administrasi negara. Oleh karena itu, perbandingan administrasi negara
berfungsi meningkatkan kualitas administrasi negara yang lebih efisien dan efektif;
6. Mencari dan menemukan teori administrasi negara yang lebih tekno-logis, yang berdaya
guna dan berhasil guna sehingga pembangunan bangsa dan negara lebih cepat, lebih
tepat, dan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Bahwa Fungsi-fungsi perbandingan administrasi negara telah dirasakan oleh para penyelenggara
negara. Misalnya, Indonesia pernah berpegang pada sistem pemerintahan parlementer, lalu
berubah pada sistem republik Indonesia serikat, dan sekarang berpegang pada sistem
pemerintahan presidensial.
2. Masa orde lama,orde baru dan orde amandemen NRI 1945

Pada masa Orde Lama

Pemerintah banyak melakukan pengembangan-pengembangan administrasi negara karena


dipengaruhi oleh semakin besarnya peranan pemerintah dalam kehidupan masyarakat Indonesia
seiring dengan timbulnya permintaan bagi perbaikan disegala sektor kehidupan sesuai dengan
harapan terhadap negara Indonesia yang sudah merdeka. Pada masa Orde Lama (Sukarno),
penataan sistem administrasi berdasarkan model birokrasi monocratique dilakukan dalam rangka
membangun persatuan dan kesatuan yang berdasarkan pada ideologi demokrasi terpimpin.

Pada masa orde baru

Pemerintah orde baru melakukan reformasi administrasi yang bertujuan untuk menciptakan
birokrasi yang tanggap, efisien dan apoltik. Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat),
tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsaat), sistem pemerintahan pada orde baru adalah
presidensiil, pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar). Kedaulatan rakyat
dipegang oleh suatu badan yang bernama MPR. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan
negara, tanggung jawab penuh ada di tangan Presiden. Kedudukan Presiden dengan DPR adalah
sejajar. Presiden memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara. Presiden,
selain harus bertanggung jawab kepada MPR, juga harus memperhatikan sungguh-sungguh
suara-suara dari DPR karena DPR berhak mengadakan pengawasan terhadap Presiden (DPR
adalah anggota MPR). Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai, tetapi hanya ada 3
partai, yaitu Golkar, PDI, dan PPP. Secara faktual hanya ada 1 partai yang memegang kendali
yaitu partai Golkar dibawah pimpinan Presiden Soeharto.

Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada
Letjen Soeharto atas nama presiden untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu guna
mengamankan pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, untuk menegakkan RI
berdasarkan hukum dan konstitusi. Maka tanggal 12 Maret 1966, dikeluarkanlah Kepres No.
1/3/1966 yang berisi pembubaran PKI, ormas-ormasnya dan PKI sebagai organisasi terlarang di
Indonesia serta mengamankan beberapa menteri yang terindikasi terkait kasus PKI. (Erman
Muchjidin, 1986:58-59).
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde
Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Pada tahun 1968, MPR secara resmi melantik
Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara
berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Pada masa Reformasi

Muncul pendekatan society-centered public administration dimana administrasi publik


merupakan sarana bagi pemerintahan yang demokratis untuk menyelenggarakan kekuasaannya
berdasarkan kedaulatan rakyat Sebagai konsekuensinya negara merupakan hanya salah satu
mekanisme yang bersandingan dengan mekansime pasar (private sector) dan mekanisme sosial
(civil-society) untuk memecahkan masalah pelayanan publik. Krisis ekonomi yang menimpa
Indonesia tahun 1997 menjadi pendorong perubahan besar dalam sistem pemerintahan di
Indonesia dengan menciptakan sistem check and balance. Pada masa Reformasi, Negara
Indonesia adalah negara Hukum. Sistem Konstitusional pada era reformasi (sesudah amandemen
UUD 1945) berdasarkan Check and Balances. Sistem Pemerintahan tetap dalam frame sistem
pemerintahan presidensial, bahkan mempertegas sistem presidensial itu, yaitu Presiden tidak
bertanggung jawab kepada parlemen, akan tetap bertanggung kepada rakyat dan senantiasa
dalam pengawasan DPR. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD. Presiden
tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden dibantu oleh menteri-
menteri negara. Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang.
Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai.

Anda mungkin juga menyukai