Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

Setelah peneliti observasi, wawancara, mengamati, dan melakukan pengolahan

data yang diperoleh dari SMA Negeri Tamanan yang berkaitan dengan Penanaman

Nilai-Nilai Religius Dalam Membentuk Karakter Islami Siswa. Maka peneliti

menyimpulkan beberapa hal penting yaitu sebagai berikut:

A. Kesimpulan Umum

Penanaman nilai-nilai religius untuk membentuk karakter islami sehingga siswa

bisa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak

mulia, ternyata tidak boleh hanya mengandalkan pelajaran PAI saja. Tetapi perlu

pembinaan secara terus menerus dan berkelanjutan di dalam kelas maupun di luar kelas

atau di luar sekolah.

Selain itu diperlukan pula kerja sama secara harmonis dan interaktif di antara para

warga sekolah dan para tenaga kependidikan yang ada di dalamnya. Selebihnya juga

diperlukan upaya pengembangan budaya religius di sekolah karena sekolah merupakan

miniatur kehidupan masyarakat.

Dalam mewujudkan Penanaman nilai-nilai religius di sekolah, terdapat

problematika yang harus dihadapi, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu,

sangat membutuhkan dukungan seluruh warga sekolah, baik pimpinan, guru, siswa,

tenaga kependidikan maupun orang tua serta pihak-pihak terkait. Dukungan ini tentu

diiringi dengan komitmen dan kerjasama yang sinergis.


133
B. Kesimpulan Khusus

Beberapa kesimpulan khusus sesuai dengan yang terjadi di SMA Negeri Tamanan,

sebagaimana berikut :
1. Penanaman nilai-nilai religius yang ada di SMA Negeri Tamanan yang dilakukan

melalui kegiatan Intrakurikuler sudah bisa dikatakan maksimal. Salah satu faktornya

adalah kesemangatan dan kreatifitas kedua guru PAI yang ada sangat tinggi, ditambah

lagi dengan latar belakang pendidikan agama mereka yang juga tinggi. Partisipasi dari

seluruh dewan guru dan warga sekolah yang ada juga sangat tinggi.

2. Penanaman nilai-nilai religius yang dilakukan melalui kegiatan Ekstrakurikuler dan

Kokurikuler di SMA Negeri Tamanan memang ada tapi kurang maksimal, hal

tersebut dikarenakan berbagai faktor. Diantaranya, alokasi waktu dan tenaga yang

masih kurang. Dengan jumlah murid yang sangat banyak maka membutuhkan

tambahan tenaga, agar waktu yang ada benar-benar bisa dimaksimalkan.

C. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian kami di SMA Negeri Tamanan, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada Kepala Sekolah : Kepala Sekolah sebagai pembina, manager, administrator

dan supervisor seharusnya lebih memperhatikan proses penanaman nilai-nilai religius

di sekolah. Kalo perlu harus membuat kebijakan-kebijakan baru yang lebih strategis

yang diiringi dengan kontrol dan evaluasi secara berkala.

2. Kepada Guru : Tidak membebankan seluruh tanggung jawab penanaman nilai-nilai

religius kepada guru PAI saja, tapi harus saling bekerjasama dan saling bertanggung

jawab dalam menerapkannya.

3. Kepada Orang Tua: Kedua orang tua meskipun minim pengetahuan tentang agama

hendaknya memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anaknya. Mereka adalah

anak muda yang ada dalam fase transisi dari pemuda ke dewasa, tentu harus dikontrol

oleh orang tua. Sehingga apa


D. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas segala rahmat, taufik, hidayah dan

inayah-Nya. Mungkin inilah kata yang paling layak untuk diungkapkan sebagai rasa

syukur bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan penelitan ini.

Namun penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Masih banyak kesalahan, kekurangan, maupun kekhilafan dalam penelitian ini. Itu

semua murni kesalahan penulis, adapun kelebihan yang ada semata-mata atas karunia

Allah. Oleh karena itu segala kritik dan koreksi dan saran sangat penlis harapkan demi

perbaikan penelitian selanjutnya.

Sebagai penutup kata, penulis sampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada

seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, dan semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai