2012, Modul 3
2012, Modul 3
1
KERUSAKAN HAULING ROAD
Tanda kerusakan hauling road oleh karena kurangnya daya dukung subgrade:
subgrade:
Rutting ringan
ringan
Rutting sedang
Rutting berat
berat
2
TEORI
Hitungan tebal base coarse untuk hauling road berdasarkan analisa
desain yang disampaikan oleh Giroud dan Han (2004a, 2004b)
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
berikut:
TEORI
Konsep hitungan tebal base coarse suatu hauling road di idealisasikan
seperti terlihat pada Gambar 1. Beban roda (wheel load) seberat P
disalurkan oleh dua roda yang mempunyai tekanan ban sebesar p kepada
lapisan base coarse.
3
TEORI
Hubungan antara beban roda (P) dengan tekanan ban (p) dapat
disampaikan dalam persamaan:
persamaan:
P = p. A (1)
Dalam desain tebal lapisan base coarse dengan cara yang disampaikan
oleh Giroud dan Han (2004a, 2004b), bidang kontak antara ban
kendaraan dengan base coarse di idealisasikan sebagai lingkaran dengan
radius (jari-
(jari-jari) adalah r, sehingga luas bidang kontak adalah:
A = π .r 2 (2)
TEORI
dengan menghubungkan persamaan (1) dengan (2), maka nilai radius
bidangkontak dapat dituliskan kembali dalam persamaan:
persamaan:
P
r=
π.p (3)
Apabila tebal base coarse adalah nol,
nol, maka daya dukung sub grade dapat
disampaikan dalam persamaan:
persamaan:
4
TEORI
dengan memasukkan nilai m dari persamaan (5) ke dalam persamaan (4), diperoleh
persamaan:
persamaan:
⎛ s ⎞
Ph =0 = ⎜⎜ ⎟⎟π .r 2 .N c .cu (6)
⎝ fs ⎠
cu = ∫ C .CBRsg (7)
5
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Heavy Dumptruck (HD 785)
6
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Heavy Dumptruck (HD 465)
r=
P
r=
332,75 r = 0,373 m
π.p 3,14 x760
⎛ s ⎞ 2 ⎛ 75 ⎞
Ph =0 = ⎜⎜ ⎟⎟π .r .N c . f C CBRsg PH =0 = ⎜ ⎟ × π × 0,3732 × 3,14 × 30 × 12
⎝ fs ⎠ ⎝ 75 ⎠
Ph=0 = 493,83 kN
P = 332,75 kN
7
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Heavy Dumptruck (HD 785)
r=
P
r=
529,33 r = 0,5011 m
π.p 3,14 x760
⎛ s ⎞ 2 ⎛ 75 ⎞
Ph =0 = ⎜⎜ ⎟⎟π .r .N c . f C CBRsg PH =0 = ⎜ ⎟ × π × 0,50112 × 3,14 × 30 × 12
⎝ fs ⎠ ⎝ 75 ⎠
Ph=0 = 892,236 kN
P = 529,33 kN
8
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Heavy Dumptruck (HD 1500)
1500)
82,33
2,33 ton 167
167,,15 ton
835,80 r = 0,592
r=
P r= 0,592 m
π.p 3,14 x760
⎛ s ⎞ 2 ⎛ 75 ⎞
Ph =0 = ⎜⎜ ⎟⎟π .r .N c . f C CBRsg PH =0 = ⎜ ⎟ × π × 0,592 2 × 3,14 × 30 × 12
⎝ fs ⎠ ⎝ 75 ⎠
Ph=0 = 1242,31 kN
P = 835,80 kN
9
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Dumptruck Kelas 20 ton (Nissan CWB dll)
dll)
r=
P
r=
130,00 r = 0,239 m
π.p 3,14 x725,45
⎛ s ⎞ 2 ⎛ 75 ⎞
Ph =0 = ⎜⎜ ⎟⎟π .r .N c . f C CBRsg PH =0 = ⎜ ⎟ × π × 0,239 2 × 3,14 × 30 × 12
⎝ fs ⎠ ⎝ 75 ⎠
Ph=0 = 202,75 kN
P = 130,00 kN
10
HITUNGAN DAYA DUKUNG SUBGRADE
Hasil hitungan menunjukkan bahwa meskipun kelas heavy
dumptruck berbeda, nilai CBR yang diperlukan relative sama
yaitu 12%. Dengan mentargetkan nilai CBR subgrade hauling road
sebesar 12%, maka secara teoritis hauling road akan dapat
menahan beban dumptruk kelas CWB dengan beban gandar 26
ton, HD 465 dengan beban gander 66,55 ton, HD 785 dengan
beban gandar 105,68 ton, maupun HD 1500 dengan beban
gander 167,15 ton tidak diperlukan base coarse.
20
18
16
unsoaked
Nilai CBR (%)
14
12
10
8
6
4
2 soaked
0
0 500 1000 1500
Tanah jenis ini pada saat kering dan basah daya dukungnya tidak
memenuhi syarat, sehingga harus dipasang lapisan base coarse,
dilakukan soil cement, atau stabilisasi dengan kapur.
11
DAYA DUKUNG SUBGRADE
Beberapa kondisi tanah perlu dicermati oleh karena tuntutan daya
dukung berlaku setiap saat, sedangkan daya dukung tanah dapat
dipengaruhi oleh air (hujan).
20
unsoaked
18
16
Tanah jenis ini pada saat kering daya dukung subgrade cukup, sedangkan
pada kondisi basah daya dukungnya tidak memenuhi syarat, sehingga
harus dipasang lapisan surface coarse, untuk melindungi subgrade dari
air hujan.
20
unsoaked
18
16
Nilai CBR (%)
14
12
10
soaked
8
6
4
2
0
0 500 1000 1500
Tanah jenis ini pada saat kering dan basah daya dukungnya memenuhi
syarat, sehingga dapat digunakan baik dalam musim basah maupun hujan
tanpa lapisan base coarse maupun surface coarse.
12
CONTOH HASIL IDENTIFIKASI TANAH
UNTUK SUBGRADE
Contoh hasil identifikasi tanah untuk subgrade telah dilakukan pada
jobsite: - ADARO (selesai)
- INDOMINCO (on progres)
- ABKL (on progres)
50
45
40
35
CBR (%)
30 unsoaked
25 soaked
20
15
10
5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
Hubungan antara kepadatan dan daya dukung tanah Wara Floor W 100
13
CONTOH HASIL IDENTIFIKASI TANAH UNTUK
SUBGRADE
30
25
unsoaked
20
CBR (%)
15
soaked
10
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
14
12
10
CBR (%)
8 unsoaked
6
4 soaked
2
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
14
CONTOH HASIL IDENTIFIKASI TANAH UNTUK
SUBGRADE
60
50
40
CBR (%)
unsoaked
30
soaked
20
10
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
30
25
20
CBR (%)
unsoaked
soaked
15
10
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
15
CONTOH HASIL IDENTIFIKASI TANAH UNTUK
SUBGRADE
25
20
unsoaked
CBR (%)
15 soaked
10
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
Hubungan antara kepadatan dan daya dukung tanah Low Wall Tutupan
20
18
16
14 unsoaked
CBR (%)
12
10
8
soaked
6
4
2
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Energi Pemadatan (kN-m/m3)
Notasi:
Pemadatan Standard Proctor
Pemadatan Modified Proctor
Hubungan antara kepadatan dan daya dukung tanah Tutupan High Wall 2
16
UJI LAPANGAN UNTUK SUBGRADE
Dynamic Cone Penetration Test (DCPT)
17
UJI LAPANGAN UNTUK SUBGRADE
18