Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tuton 3

ISIP 4111

Nama : Achmad Sofyan Ulfi Azizi

NIM : 044728986

Prodi : Agribisnis Peternakan


1) Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan ditekankan pada upaya untuk menjamin suatu pekerjaan dilakukan sesuai
dengan prosedur standar,rencana dan anggaran namun pengawasan tidak terlibat secara
langsung pada proses pekerjaannya.Sebaliknya pengendalian dilakukan bersamaan
dengan proses pekerjaan itu sendiri.Untuk lebih jelasnya berikut perbedaan antara
keduanya:
a) Dari segi tujuan
Tujuan pengawasan adalah untuk mendapatkan kepastian dari sebuah
kegiatan yang dilakukan.Sedangkan tujuan dari pengendalian adalah untuk
menjamin kesesuaian antara perencanaan dan hasil akhir yang ada.
b) Dari segi waktu
Dalam hal ini pengawasan dilakukan secara periodic atau berkala,dengan
kata lain harus menetapkan waktu kapan untuk melakukan pengawasan
rutin.Sedangkan pengendalian merupakan suatu hal yang harus dilakukan setiap
saat supaya menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan.
c) Dari segi pelaksanaan
Pengawasan merupakan suatu proses pengukuran sebuah kinerja pada
suatu kegiatan yang dilakukan.Tolak ukur dari pengawasan adalah tujuan serta
kinerja yang telah ditetapkan diawal.Dalam pengawasan jika memang ada yang
kurang sesuai dengan ketetapan awal,maka akan bisa langsung dilakukan
teguran atau evaluasi bersama atasan.Sedangkan pengendalian hanya akan
dilakukan jika terjadi sesuatu yang tidak beres setelah dilakukan pengawasan.
d) Dari segi pelaku
Pengawasan bisa dilakukan oleh pihak atau badan yang berasal dari luar
suatu unit atau perusahaan yang melakukan kegiatan.Pada dasarnya orang lain
yang mempunyai wewenang pengawasan juga bisa melakukan pengawasan
tersebut.
Sedangkan pengendalian hanya akan dilakukan oleh pihak internal unit
atau perusahaan tersebut.Sebab hal ini untuk menjamin strategi dan semua hal
yang diterapkan benar-benar telah berjalan dengan baik dan terarah karena
yang menyusun hal tersebut pastinya dari pihak internal sendiri.

2) Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pengawasan agar berjalan secara efektif
a) Sesuaikan Pengawasan Dengan Perencanaan dan Posisi
Sistem pengawasan harus mencerminkan perencanaan yang telah
didesain/disusun untuk diikuti.Setiap perencanaan dan setiap tahapan dari kegiatan
operasi organisasi memiliki karakteristik yang khusus(unik).Pemimpin memerlukan
informasi yang akan memberinya informasi seberapa jauh kemajuan (progres)
perenanaan sudah tercapai.Namun pada hal ini tentu saja informasi dari setiap
bagian atas kemajuan yang dicapai berbeda.
b) Sesuaikan Cara Pengawasan dengan Kebutuhan Seorang Pemimpin
Setiap pengawasan harus disesuaikan dengan pemimpin secara personal.Hal ini
karena tujuan pengawasan adalah untuk membantu pemimpin menjalankan fungsi
pengawasannya.Jika teknik-teknik pengawasan yang disajikan tidak dapat dipahami
oleh pemimpin,maka hal itu tidak berguna yang artinya tidak dapat dipercaya
informasinya.Prinsipnya memberikan data yang diperoleh dari informasi yang
dibutuhkan dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakannya.
c) Paskitan Bahwa Pengawasan Khusus (exception) pada Titik-titik Kritis
Pengawasan memusatkan perhatian pada titik tertentu dari kinerja yang
direncanakan,yang memunkinkan pemimpin memperoleh manfaat dari kekhususan
tersebut dan mendeteksi bagian atau wilayah-wilayah yang membutuhkan
perhatiannya.Prinsip exception tidak dapat sepenuhnya diterapkan jika terjadi
sesuatu pada area yang tidak masuk dalam titik-titik perhatian,tidak berdampak
besar,maka pemimpin harus segera melakukan sesuatu atas penyimpangan
tersebut.Oleh karena itu,harus diimbangi atau disertai dengan prinsip titik kritis
pengawasan.
d) Obyektivitas Pengawasan
Jika pengawasan dilakukan secara subjectif ,pemimpin atau bawahan akan
dipengaruhi oleh “judgement” dan hal ini membuatnya tidak akurat dan kesulitan
untuk menjelaskan bagaimana pijakan/patokan pengawasan kinerjanya,khususnya
jika standar dan pengukuran terus menerus sepanjang periode penilaian.Jadi prinsip
pengawasan yang efektif mensyaratkan obyektifitas,akurat dn standar yang cocok.
e) Menjamin Fleksibilitas Pengawasan
Pengawasan harus tetap dapat bekerja dalam menghadapi perubahan
rencana,kejadian yang tak terduga atau kegagalan.Jika pengawasan tetap ingin
efektif meskipun terjadi kegagalan atau perubahan yang tidak diinginkan,maka
harus fleksibel.
f) Cocokkan Sistem Pengawasan dengan Budaya Organisasi
Pada organisasi yang mengutamakan kebebasan dan partisipasi,pengawasan
yang terlalu ketat justru akan merusak dan menjadikan sumber kegagalan
organisasi dan sebaliknya jika bawahan menginginkan dikelola oleh atasan yang
menginginkan partisipasi kecil,maka pengawasan umum dan permisf lebih
berhasil.Para pegawai yang kecil keinginan untuk partisipasi atau tidak ingin
dilibatkan dalam partisipasi,lebih menyukai standar yang jelas dan terukur serta
pengarahan yang spesifik.
g) Mencapai ‘Keekonomian’Pengawasan
Faktor pembatas dalam pengawasan adalah biaya itu sendiri.Dalam hal ini
sangat tergantung kepada pimpinan dalam memilih pengawasan hanya pada titik-
titik kritis dalam wilayah-wilayah atau bagian yang penting saja.Jika hal ini
disesuaikan dengan pekerjaan dan ukuran organisasi,pengawasan akan lebih
ekonomis.Teknik dan pendekatan pengawasan efisien ketika mampu menyoroti
penyimpangan actual atau potensial dari rencana dengan biaya minimum.
h) Menetapkan Pengawasan yang Mengarah pada Tindakan Korektif
Suatu sistem yang memadai akan mengungkap atau membuka dimana
kegagalan terjadi dan siapa yang bertanggung jawab atasnya dan akan menjamin
bahwa beberapa tindakan korektif dapat dilakukan.Pengawasan memiliki
pembenaran,hanya jika penyimpanan dari rencana diperbaiki melalui fungsi-fungsi
manajemen yang cocok.

3) Keterampilan Manajerial
a) Keterampilan Konseptual
Kemampuan seorang pemimpin,secara kognitif (berbasis pengetahuan
teroritis,termasuk pengetahuan berdasarkan pengalaman) dan efektif (berbasis
pemahaman atas peristiwa,kondisi) untuk melihat secara menyeluruh (holistik) baik
internal maupun eksternal organisasi.Secara internal seorang pemimpin mampu
melihat organisasi sebagai sesuatu yang utuh,sebagai suatu sistem,hubungan –
hubungan antar bagian sebagai sub sistem,posisi,peran dan tanggung jawab
masing-masing bagian.Sedangkan secara eksternal,seorang pemimpin mampu
melihat organisasi dalam konteks lingkungan yang lebih luas.
Dalam kemampuan konsepsual,tidak hanya memiliki kemampuan berfikir
strategis,tetapi mampu juga merumuskan strategi organisasi secara
realistis,terukur,dapat dicapai dan menyusun pula strategi-strategi
pencapaiannya.Sebagaimana dalam konsep strategi organisasi,visi pemimpin harus
dijabarkan lanjut kedalam misi,tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.
b) Keterampilan Interpersonal
Suatu kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan orang lain,baik sebagai
pimpinan atau sebagai anggota tim.Karena itu kemampuan ini sebenarnya harus
dimiliki oleh setiap orang,baik pada level pimpinan,level pelaksanaan bahkan
seorang pegawai pelaksana sekalipun.
Pada level pimpinan,keterampilan ini dicerminkan dalam kemampuan
berkomunikasi dan membangun relasi dengan seseorang atau kelompok orang
dalam bentuk memberikan motivasi,memberikan fasilitas,melakukan
koordinasi,termasuk menyelesaikan konflik dan perselisihan yang terjadi
dilingkuangnya.
c) Keterampilan Teknis
Suatu kemampuan untuk memahami dan menguasai dengan baik
metode,peralatan,teknik pengerjaan yang digunakan untuk melaksanakan tugas
tertentu.Dalam penggunaan sehari-hari,kadang kala keterampilan teknis ini sering
sering diistilahkan sebagai kompetensi.Padahal keterampilan dan kompetensi
merupakan istilah yang berbeda.
Keterampilan ini membutuhkan pengetahuan khusus dan kemampuan
menggunakan alat serta teknik tertentu untuk memecahkan masalah dalam bidang
pekerjaan tersebut.Keterampilan ini pada umumnya dibutuhkan pada tingkat
organisasi yang lebih bawah atau pada level kepemimpinan tingkat pertama.
d) Keterampilan Diagnostik
Suatu kemampuan untuk melakukan investigasi atau penelitian atas masalah-
masalah yang terjadi dalam organisasi,selanjutnya memutuskan bagaimana
masalah tersebut diperbaiki dengan menerapkan solusi yang telah
dipilihnya.Keterampilan ini secara simultan digunakan atau diterapkan dengan
melibatkan atau menggunakan keterampilan lainnya yaitu konseptual,teknis dan
interpersonal.
e) Keterampilan Politik
Suatu kemampuan dengan memanfaatkan kekuasaan dan wewenang yang ada
pada dirinya untuk mencapai tujuan organisasi.Oleh karena itu,kemampuan ini
memerlukan kekuasaan dan sekaligus kemampuan untuk menjaga atau
menghindari kekuasaan ini jatuh atau diambil alih oleh orang lain dan disalah
gunakan.

Referensi Modul ISIP4111,Desa Institute.Feb.15,2015.Manajemen umum-pengawsan-


pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai