Anda di halaman 1dari 8

1) Para manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan-ketentuan agar perumusan tujuan

organisasi dapat efektif. Ketentuan-ketentuan dimaksud adalah sebagai berikut :


i) Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung
jawab terhadap pencapaian tujuan.
ii) Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk
menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan-tingkatan lebih rendah.
iii) Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik
sekarang maupun di waktu yang akan datang.
iv) Tujuan harus jelas, beralasan, dan bersifat menantang para anggota organisasi.
v) Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami
dan diingat oleh para pelaksana.
vi) Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum organisasi.
vii) Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu
merubah dan memperbaikinya sesuai perkembangan lingkungan.
2) A. Keputusan yang terprogram dianggap suatu Keputusan yang dijaIankan secara rutin saja,
tanpa ada persoalan-persoalan yang bersifat krusial. Karena setiap pengambilan keputusan
yang dilakukan hanya berusaha membuat pekerjaan yang terkerjakan berlangsung secara
baik dan stabil. Contoh Keputusan yang terprogram adalah pekerjaan yang dilaksanakan
dengan rancangan SOP (Standard Operating Procedure) yang sudah dibuat sedemikian rupa.
Sehingga dalam pekerjaan di Iapangan para bawahan sudah dapat mengerjakannya secara
baik apalagi jika disertai dengan buku panduan operasionalnya, adapun yang menjadi
persoalan jika para bawahan belum mengerti secara benar, misalnya ada beberapa bagian
yang tidak terjelaskan pada buku panduan.
B. Berbeda dengan Keputusan yang terprogram, Keputusan yang tidak terprogram biasanya
diambil dalam usaha memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dialami
sebelumnya, tidak bersifat repetitif, tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat,
dan dampaknya. Contoh keputusan yang tidak terprogram adalah kasus-kasus khusus,
kajian strategis, dan berbagai masalah yang membawa dampak besar bagi organisasi.
3) Langkah langkah pengambilan keputusan :
a) Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi kenyataan
bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya
mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar.
b) Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan
merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya.
Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
c) Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif
keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.
d) Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif,
mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk
menilai efektifitas etiap alternatif.
e) Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai
alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan
ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
f) Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus
membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin
dijumpai dalam penerapan keputusan.
g) Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor.
Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan
keputusan memberikan hasil yang diinginkan
4) Pentingnya Keterlibatan Kelompok
Tanpa mengurangi pentingnya peranan seseorang untuk secara individual mengambil
keputusan, pengalaman dan penelitian telah membuktikan bahwa peranan kelompok dalam
identifikasi hakikat masalah yang secara kreatif dan menemukan berbagai alternative serta
memilih salah satu diantara alternative yang tersedia. Itu biasanya akan berlangsung secara
efektif apabila orang-orang yang berkepentingan dalam terpecahnya masalah yang dihadapi
dilibatkan secara langsung.
5) Pengorganisasian adalah sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-
alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kesatuan yang dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan.
Manfaat pengorganisasian.
a) Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
b) Menciptakan spesialisasi dalam pembagian tugas.
c) Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan.
6) Proses perorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi, pembagian beban pekerjaan total
menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang yang
disebut pembagian kerja (devisiona of work), menggabungkan tugas-tugas secara logis dan
efisien, mementukan siapa yang melapor dan kepada siapa dalam organisasi yang
disebut koordinasi. Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis yang disebut koordinasi. Pekerjaan
yang sudah dibagikan haarus dilaksanakan secara terkoordinir sehingga tidak terjadi saling
benturan.
7) Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-
aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Pertimbangan manajerial yang penting dalam pembentukan departemen adalah dalam
menentukan dasar-dasar pengelompokan pekerjaan atau Pengertian adalah pembagian
pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost center)
yang dibebani dengan biaya overhead pabrik.
Lima dasar departementalisasi adalah: fungsional, proses, produk, pelanggan, dan georafi.
a) Lini Fungsional. Masing-masing departemen fungsional mengerjakan bagiannya terpisah
dari keseluruhan perusahaan.
b) Lini Proses. Masing-masing departemen proses mengerjakan bagiannya terpisah dari
keseluruhan proses produksi.
c) Lini Produk. Masing-masing departemen memproduksi dan menjual satu produk
tertentu.
d) Lini Pelanggan. Masing-masing dari departemen pelanggan memenuhi kebutuhan
produk dan jasa konsumen tertentu.
e) Lini geografis. Masing-masing departemen wilayah meproduksi dan menjadi produk di
wilayah.
8) Koordinasi : proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-
satuan yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Tanpa koordinasi, individu dan departemen akan melakukan kepentingannya sendiri dan
akan merugikan organisasi
a) Hambatan dalam koordinasi :
i) Orientasi terhadap Tujuan
ii) Orientasi Waktu Pencapaian
iii) Orientasi antar-Pribadi
iv) Formalitas Struktur
b) Pendekatan Koordinasi Efektif :
i) Pendekatan teknik dasar manajemen, dilakukan melalui; hirarki manajemen, aturan
dan prosedur kerja, tujuan dan rencana yang sudah ditetapkan.
ii) Pendekatan potensial, dilakukan jika pendekatan dasar (point a) tidak cukup karena
cakupan organisasi sangat luas.
iii) Pendekatan melalui pengurangan koordinasi Pendekatan ini dilakukan jika terlalu
banyak koordinasi yang akhirnya kelebihan beban.
9) Tidak ada ketentuan rentang manajemen yang ideal, karena tergantung banyak variabel,
seperti; teknologi, sifat pekerjaan, spesialisasi. Salah satu pendapat; bawahan yang dapat
dikendalikan oleh setiap pengawas produki sebanyak 20-30 orang, sedangkan setiap kepala
pengawas dapat mengawasi 3-4 orang pengawas produksi.
10) Delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada
bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan
yang dapat mengawasi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara
pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam proses delegasi kekuasaan sehingga dapat berjalan
efektif keempat hal tersebut adalah :
1. Dalam pemberian suatu delegasi kekuasaan atau tugas harus lah dibarengi dengan
pemberian tanggung jawab.
2. Kekuasaan yang didelegasikan harus pada orang yang tepat baik dari segi kualifikasi
maupun segi fisik.
3. Mendelegasikan kekuasaan pada seseorang juga harus dibarengi dengan pemberian
motivasi.
4. Pimpinan yang mendelegasikan kekuasaannya harus membimbing dan mengawasi
orang yang menerima delegasi tersebut.
11) A. Sentralisasi adalah penyerahan kekuasaan dan wewenang pemerintahan sepenuhnya
kepada pemerintah pusa (Presiden dan Kabinet). Wewenang tersebut berupa wewenang
politik dan wewenang administrasi. Wewenang politik yaitu wewewnang untuk membuat
dan memutuskan kebijakan sedangkan wewenang administrasi yaitu wewenang untuk
menjalankan kebijakan. Contoh Lembaga Keamanan Negara yaitu TNI (Tentara Nasional
Indonesia) yang melakukan perlindungan pada Indonesia di tiga titik yaitu darat, laut, dan
udara.
B. Desentralisasiadalah penyerahan wewenang pemerintahan dari pusat ke pemerintah
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus segala urusan pemerintah dalam NKRI.
Contoh Dinas perikanan mengatur potensi perikanan di daerah.
12) Metode latihan dan pengembangan karyawan beserta contohnya :
a) On the Job Training (OT) atau disebut juga dengan pelatihan dengan instruksi pekerjaan
sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil.
b) Rotasi Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar mendapatkan variasi
kerja, para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu
ke tempat kerja yang lainnya. Setiap perpindahan umumnya didahului dengan pelatihan
pemberian instruksi kerja.
c) Magang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman, dan dapat
ditambah pada teknik Off the Job Training. Banyak pekerja keterampilan tangan, seperti
tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi.
d) Ceramah dan teknik lain dalam Off the Job Training tampaknya mengandalkan
komunikasi daripada memberi model.
e) Pelatihan Vestibule Agar pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin
beberapa organisasi menggunakan pelatihan vestibule.
f) Permainan peran adalah alat yang mendorong peserta untuk membayangkan identitas
lain. Misalnya, pekerja pria dapat membayangkan peran supervisor wanita dan
sebaliknya
g) Permainan simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama simulasi yang
melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspek-aspek
utama dalam suatu situasi kerja.
13) Contoh motivasi untuk model tradisional, model hubungan manusiawi dan model sumber
daya manusia : Model tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas,
dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi
pendekatan ini cukup efektif. para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat
keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Model Hubungan Manusiawi Perhatian yang lebih
besar diarahkan kepada kelompok – kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak
informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.
Model Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak
tidak hanya uangatau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk
berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
14) Memotivasi kepada karyawan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :
a) Dengarkan dan hargai ide-ide baru karyawan, Perusahaan yang baik memberi
kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kreativitas melalui ide-ide baru
karyawan.
b) Bantu merencanakan karier karyawan, Perencanaan karier karyawan dapat menjaga
semangat karyawan agar tidak jenuh dengan posisinya saat ini dan tahu kapan ia akan
naik jabatan apabila kinerjanya terus meningkat.
c) Apresiasi peningkatan kinerja sekecil apa pun, memperhatikan setiap peningkatan
kinerja karyawan Anda. Sekecil apa pun hal positif atau peningkatan keterampilan yang
telah diupayakan oleh karyawan, Anda harus mengapresiasinya.
d) Beri insentif atau bonus yang adil, Insentif atau bonus yang adil membuat karyawan
berpikir bahwa perusahaan memberi hak karyawan secara profesiona.
15) Pedoman Komunikasi yang Baik :
a) Cari kejelasan ide sebelum dikomunikasikan
b) Pastikan tujuan komunikasi
c) Penentuan waktu yang tepat dengan melihat phisik dan manusia
d) Konsultasikan dengan ahlinya
e) Perhatikan tekanan nada dan ekspresi
f) Upayakan ada umpan balik
g) Mengikuti komunikasi lanjutan
h) Perhatikan konsistensinya
i) Tindakan harus mendorong komunikasi
j) Jadilah pendengar yang baik supaya mengerti
16) Komunikasi formal merupakan Komunikasi yang dibahas sebelumnya, Komunikasi informal
secara fungsional berperan sebagai komunikasi tambahan bagi organisasi, meskipun ada sisi
negatifnya. Manfaat Mempelajari Komunikasi Informal :
a) Mempererat Hubungan Individu
b) Mencairkan Suasana
c) Jembatan Komunikasi Formal
d) Lobbying, Manfaat Mempelajari Komunikasi Informal :
e) Keterbatasan untuk Masuk Kedalam Proses
f) Alur Pemberian Gagasan yang Rumit
g) Berlangsung Lambat
h) Tidak Mengalami Kemajuan
i) Batasan Dalam Stuktur Organisasi
17) Beberapa elemen penting tentang pengertian kepemimpinan :
a) Kepemimpinan : proses pengaruh sosial yang dengan sengaja dijalankan oleh seorang
terhadap orang lain untuk mengatur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di
dalam suatu kelompok atau organisasi
b) Memberikan pengaruh untuk mengajak dan memandu orang untuk menuju tujuan
c) Selalu melibatkan kelompok orang yang diarahkan, shg terdpt interaksi antar-personal
d) Individu yang dipandang sebagai penggerak yang dapat memberikan arti atau nilai yang
lebih bagi orang-orang yang ada di bawahnya
18) Karakter penting dalam kepemimpinan :
a) Penggerak yang meliputi motivasi dan energi,
b) Keinginan yang kuat dan motivasi utk memimpin,
c) Kejujuran dan integritas,
d) Kepercayaan diri,
e) Kecerdasan,
f) Pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bisnis.
19) Seorang pemimpin harus kreativitas dan inovasi, Hal itu dikarenakan dunia selalu
mengalamai perubahan yang sangat cepat dan tidak menentu sehingga jika seorang
pemimpin tidak bisa berpikir kreatif ,maka produk atau jasa perusahaan tersebut akan tidak
berkembang dan para pelanggan akan meninggalkan produk atau jasa itu dan beralih ke
perusahaan lain. Seorang pemimpin yang kreatif juga mampu memberikan inspirasi kepada
karyawannya untuk selalu memikirkan ide-ide baru sehingga dengan banyaknya ide baru
tujuan suatu perusahaan lebih mudah tercapai secara efektif dan efisien daripada
menggunakan strategi yang sama terus-menerus. Selain itu, dengan memfasilitasi
kreativitas kepada karyawannya dapat tercipta lingkungan bisnis yang inovatif sehingga
suatu perusahaan mampu bertahan di masa depan.
20) Organisasi informal sebagai organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi
yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang
formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama. Perkembangan
organisasi informal di dalam organisasi formal dikarenakan adanya ketidakmampuan
organisasi formal dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dari anggota organisasi
formal itu sendiri.
21) Mengapa komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer : Komunikasi yang efektif sangat
penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat
dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti
kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan
status.
22) Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi yang efektif :
a) Jalur Komunikasi Formal menghambat arus informasi yang bebas dari berbagai sumber
informasi pada berbagai tingkat organisasi ataupun bisa mempercepat atau memperlancar
arus informasi tersebut.
b) Struktur Wewenang bisa berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi karena
kewenangan bisa membuat seorang individu memiliki kemampuan dan tentunya
kebolehan untuk melakukan berbagai hal termasuk salah satunya adalah membatasi siapa
saja yang akan berkomunikasi dengan siapa dan tentunya apa saja yang bisa
dikomunikasikan.
c) Spesialisasi Pekerjaan memiliki berbagai macam spesialisasi pekerjaan yang berbeda,
besar kemungkinan penggunaan istilah, wawasan dan kepribadian yang dimiliki berbeda
satu dengan yang lain sehingga bisa menjadi hambatan komunikasi
organisasi.Kemampuan Komunikasi Komunikator memiliki kemampuan yang baik dalam
d) Komunikasi, maka efektivitas komunikasi organisasi bisa lebih mudah dicapai, dan
apabila kemampuan komunikasinya cenderung buruk, maka komunikasi organisasi yang
efektif pun cenderung sulit untuk dicapai
23) Mengapa fungsi pengendalian sangat penting dan diperlukan : Pengendalian (kontrol)
adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu
untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga meminimalkan
penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah tercapai dengan
cara yang baik.
24) Jelaskan empat langkah dasar dalam proses pengendalian :
a) Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja, yakni titik-titik yang terpilih
didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna
memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam
perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan
rencana yang telah ditetapkan.
b) Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja, Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan
atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin
terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
c) Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar, Bila prestasi sesuai dengan
standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
d) Mengambil Tindakan Korektif, Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka
pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah
mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu
atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
25) Jelaskan empat jenis utama pengendalian :
a) Pengendalian karyawan (personel control), Pengendalian ini tertuju pada hal hal yang
berhubungan dengan kegiatan karyawan.
b) Pengendalian keuangan (financial control), Pengendalian ini kepada hal hal yang
berkaitan dengan keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya biaya
perusahhan termasuk pengendalian anggarannya.
c) Pengendalian produksi (production control), Pengendalian ini di tunjukan untuk
mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang di hasilkan, apakah sesuai dengan
standar atau tidak dengan rencannaya.
d) Pengendalian waktu (time control), Pengendalian ini di tunjukan untuk pengendalian
waktu, artinya apakah waktun untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan sesuai atau tidak
dengan rencana.

Anda mungkin juga menyukai