Anda di halaman 1dari 7

1.

Kemukakan perbedaan antara


1. keputusan (a decision)
2. proses pembuatan keputusan (a decision making process)!
2. Sebutkan dan jelaskan 3 kategori keputusan organisasional maksud atau tujuan dari
kegiatan pembuatan keputusan, Robert B. Anthony, seperti yang dikutip oleh Goyal
1. Kategori 1
2. Kategori 2
3. Kategori 3
3. Jelaskan dukungan Sistem Informasi Manajamen pada Proses
1. Perencanaan
2. Pengendalian

JAWABAN

1. A.Pengertian Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Pengambilan Keputusan atau Decision making yaitu proses pemikiran dalampemilihan beberapa
alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai-nilai atau tujuan individu untuk
mendapatkan hasil atau solusi mengenai prediksimasa depan.

Menurut Wang dan Ruhe (2007)


Pengambilan keputusan merupakan proses yang memilih pilihan atau tindakan yangdisukai dari
antara alternatif berdasarkan kriteria atau strategi yang diberikan.
Menurut Suharnan (2005)
Pengambilan keputusan adalah proses memilih atau menentukan berbagaikemungkinan di antara
situasi yang tidak pasti.
Menurut Terry (2003)
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua atau lebihalternatif,
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihansalah satu alternatif yang
mungkin.
B.Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler (2000: 223), tahap-tahap proses pengambilan keputusan adalahsebagai berikut:
1. Identifikasi masalah.Dalam hal ini, diharapkan dapat mengidentifikasimasalah yang ada
dalam suatu situasi.
2. Pengumpulan dan analisa data.Pembuat keputusan diharapkan dapat mengumpulkan
dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
3. Membuat alternatif kebijakan.Setelah masalah ditentukan dengan benardan diatur
dengan baik, perlu dipikirkan cara untuk menyelesaikannya.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik.Pilihan satu alternatif yang dianggappaling
tepat untuk menyelesaikan masalah tertentu dilakukan atas dasarpertimbangan atau
rekomendasi yang cermat. Dalam memilih alternatifdibutuhkan waktu yang lama karena
ini menentukan alternatif yang digunakanakan berhasil atau sebaliknya.
5. Implementasi keputusan.Dalam mengimplementasikan suatu keputusan ituberarti
bahwa seorang pembuat keputusan harus dapat menerima dampakpositif atau negatif.
Ketika menerima dampak negatif, pemimpin juga harusmemiliki alternatif lain.
6. Memantau dan mengevaluasi hasil implementasi.Setelah keputusandijalankan,
seseorang harus bisa mengukur dampak dari keputusan yang telahdibuat.

Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

1. Keputusan Terperogram (Program Decision)


Keputusan yang Diprogram atau Program Keputusan adalah keputusan yangdibuat pada
kondisi atau hal-hal yang rutin dan sering terjadi menggunakanprosedur operasi standar
atau biasanya dikenal sebagai SOP (Prosedur OperasiStandar).program decision cukup
efektif dalam menangani masalah sehari-hari diorganisasi seperti permintaan cuti
karyawan, permintaan pembelian peralatankantor, dan permintaan lembur
karyawan.Setelah keputusan dibuat, program menentukan proses atau prosedur yangharus
diikuti ketika situasi yang sama berulang.Aturan, prosedur, dan kebijakan yang dibuat
untuk menangani masalah rutinbiasanya ditetapkan sebagai Standar Perusahaan.
2. Keputusan Tidak Terperogram (Non-Programed Decision)
Keputusan yang Tidak Diprogram atau Tidak Diprogram adalah keputusanyang diambil
atas masalah yang unik dan belum pernah terjadi sebelumnya.Keputusan Non-Program
tidak terstruktur dan tidak memiliki prosedur standarseperti dalam Program Keputusan.
Sumber : https://guruakuntansi.co.id/pengambilan-keputusan/

2. Pengorganisasian (Organising)

Goyal (2003) mendifinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses pengidentifikasian


keseluruhan pekerjaan organisasi, pembagian pekerjaan ke dalam bentuk tugas-tugas yang lebih
rinci, pengalokasian bidang pekerjaan kepada setiap orang/kelompok serta pendelegasian
wewenang kepada setiap orang agar dapat menjalankan pekerjaan sebagaimana yang telah
direncanakan („Organising is the process of identifying the entire job, dividing the job into
convenient subjects/tasks, allocating sub-jobs to person/group of persons and delegating
authority to each so that the job is carried out as planned). ‟

1. Dalam pengorganisasian, kegiatan manajer adalah mengatur atau menata berbagai


kegiatan dalam organisasi supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu antara
lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur kewenangan dan rantai
komando, pembentukan unit-unit kerja (bagian-bagian dalam organisasi), penempatan
pegawai dalam satuan-satuan organisasi, dan sebagainya.
2. Penempatan Pegawai (Staffing) Penempatan Pegawai (Staffing) menurut Goyal (2003,
hal. 6) merupakan proses menempatkanorang yang tepat pada pekerjaan yang tepat
(„Staffing is the process of putting the right person at the right job). Dalam fungsi ini,
kegiatan manajemen antara lain: merumuskan ‟persyaratan yang harus dipenuhi oleh
setiap orang untuk melaksanakan satu jenis pekerjaan, menyeleksi orang-orang yang
tepat untuk posisi tertentu serta melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai agar
mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan efektif.
3. Fungsi penempatan pegawai pada dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan fungsi pengorganisasian, manakala fungsi pengorganisasian lebih memfokuskan
perhatiannya pada struktur dan proses dari pengalokasian pekerjaan dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi, sedangkan fungsi penempatan pegawai lebih
menitikberatkan perhatiannya pada orang-orang dalam pekerjaannya. Jadi,
pengorganisasian adalah fungsi yang berorientasi pada pekerjaan (job-oriented),
sedangkan penempatan pegawai (staffing) merupakan fungsi yang berorientasi pada
pekerja (worker-oriented).
4. Pengarahan (Directing) Fungsi pengarahan termasuk fungsi manajemen yang penting
karena untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, orang-orang dalam organisasi perlu
dibimbing, diarahkan, dan didorongatau digerakkan oleh manajer ke arah pencapaian
tujuan organisasi. Menurut pakar filosofi manajemen modern (Goyal: 2003, hal. 6),
fungsi pengarahan mencakup 3 (tiga) kegiatan utama yaitu komunikasi, motivasi, dan
kepemimpinan.
5. Pengawasan (Controlling) Pengawasan atau pengendalian pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan dari perencanaan. Kedua fungsi manajemen tersebut seringkali diibaratkan
seperti dua sisi dari satu mata uang. Pengawasan dibutuhkan untuk menjamin bahwa
kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Walaupun suatu rencana sudah dibuat secara matang belum tentu dapat menjamin untuk
tercapainya tujuan sesuai dengan yang direncanakan tanpa adanya pengawasan/
pengendalian terhadap pelaksanaan dari rencana tersebut. Dalam fungsi
pengawasan/pengendalian (Kumorotomo dan Margono: 1998, hal. 13), kegiatan manajer
adalah mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai organisasi telah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, dan apabila terjadi ketidaksesuaian dan penyimpangan
akan ditetapkan pula cara-cara untuk mengatasinya.

A. Kategori 1

Model Matematis :Model pengambilan keputusan dgn menyederhanaansuatu masalah ke dalam


rumusan atau formula matematis.

B.Kategori 2

Model Simulasi Komputer: Model pengambilan keputusan dengan menggunakan komputer


untuk keperluan rancang bangun yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan organisasi.

C.Kategori 3 Model
Simulasi Komputer; Model pengambilan keputusan dengan menggunakan komputer untuk
keperluan rancang bangun yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan organisasi.

Sumber :

- http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ADPU4442-M1.pdf-
- https://shareshareilmu.wordpress.com/2012/04/04/organisasi-manajemen-dan-pengambilan-
keputusan/

3. A. Proses Perencanaan

Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitasmanajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapantujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Dukungan SIM pada proses perencanaan:

a. Model perencanaan
Dukungan analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model. Data historis
untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan. Suatu penggerak model
perencanaan untuk dijalankan pada suatu komputer.
b. b.Data masukan
Data historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk membangkitkan data
masukan yang berdasarkan data historis.
c. c.Manipulasi model
Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu model. Manipulasi data lainnya
berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi.

Kemampuan manipulasi model merupakan hal penting, hal ini akan memungkinkan
penggunaan model dalam suatu simulasi. Dengan simulasi dapat dikemukakan jawaban-
jawaban untuk berbagai kemungkinan kondisi variabel masukan yang berubah-
ubah.Selanjutnya hasil yang diperoleh dapat diteliti tingkat keakuratannya.

Beberapa teknik analisis data historis yang dapat digunakan untuk proses perencanaan
antaralain:
1. Teknik kecenderungan waktu atau tingkat pertumbuhan
2. Teknik penghalusan data
3. Analisis musiman
4. Analisis korelasi
5. Analisis korelasi secara otomatis
6. Deskripsi data dan analisa penyebaran

Contoh penerapan SIM dalam proses perencanaan adalah misal, penjualan harian sebuah
produk kecantikan sebanyak 100 unit mempunyai standar deviasi 5 unit. Analisa ini berguna
untuk memahami sifat kegiatan penjualan yang perlu direncanakan. Selanjutnya teknik-
teknik penciptaan data perlu dilakukan karena data-data historis hanya menggambarkan
keadaanmasa lampau. Sedangkan perencanaan melibatkan masa lampau dan mendatang.
Umumnya perkiraan masa mendatang adalah didasarkan pada analisis data historis dengan
menggunakan teknik penciptaan data untuk proses perencanaan.

B. Proses Pengendalian

Pengendalian terdiri atas kegiatan-kegiatan yang memungkinkan kegiatan-kegiatan


dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk pengendalian diperlukan
suatu ukuran prestasi yang didasarkan pada pengalaman manusia.

Prestasi dinyatakan menurut ukuran sebagai berikut:

1. Unit masukan
2. Kegiatan
3. Keluaran yang dihasilkan

Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai denganmodel perencanaan.


Dukungan yang diberikan mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Analisis perbedaan prestasi dengan standar prestasi


b. Analisis lain yang membantu dalam pemahaman perbedaan
c. Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa mendatang
Dukungan lain dari SIM dalam proses pengendalian adalah monitor yangterus menerus dari
prestasi, bukan hanya pelaporan periodik saja. Monitor dapat dilakukan berdasarkan model
perencanaan ditambah konsep batasan pengendalian.Apabila suatu kegiatan berada di luar
batas pengendalian, maka suatu berita segera disampaikan pada unit pengendalian yang tepat.

Contoh penerapan SIM dalam proses pengendalian adalah pada proses registrasi Kartu Rencana
Studi yang umum dilakukan dalam setiap universitas. Di manaprosesnya dikendalikan secara
terus-menerus oleh suatu badan/ pihak yang bertanggung jawab atas keakademikan. Pada
prosesnya, pemrosesan telah diatur oleh komputer dan terus dikendalikan sesuai dengan program
yang dibuat.

Sumber :

 http://chielratna.blogspot.com/2010/12/dukungan-sistem-informasi-manajemen.html-
 http://sisteminformasimanajemensim.blogspot.com/p/kajian-teori.html-
 http://wwwicecreamvanilla.blogspot.com/2010/08/peran-sistem-informasi-manajemen-
dalam.html-http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen-
 https://docs.google.com/presentation/d/1MVYDa39ni4P4Ex4wnhQOqbO4-
Daeb57vy6D3Kftmh9Y/edit#slide=id.i128

Anda mungkin juga menyukai