Akidah Akhlak
Untuk Kelas X MA Semester 1 (Kurikulum KMA Nomor 183 Tahun 2019)
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Kami berusaha untuk tiada bosan-bosannya menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah Swt.
yang senantiasa melimpahkan kemudahan dan kelancaran. Berkat kemudahan dan kelancaran yang
dianugerahkan-Nya, kami dapat mempertahankan dan melanjutkan penerbitan buku ini. Berkat anugerah
itu pula kami tetap terpacu untuk berusaha meningkatkan kualitas buku ini.
Berlakunya Kurikulum KMA Nomor 165 Tahun 2014 yang diperbarui dengan Kurikulum KMA Nomor
183 Tahun 2019 menyebabkan aktivitas pembelajaran dalam pendidikan madrasah mengalami beberapa
perubahan. Perubahan di antaranya terjadi pada tujuan dan pendekatan yang digunakan. Adapun
dimensi peserta didik (siswa) yang menjadi sasaran pembelajaran untuk dioptimalkan pencapaian
dan pembentukannya adalah kompetensi sikap (sikap sosial dan sikap spiritual), pengetahuan, dan
keterampilan.
Sejalan dengan tuntutan Kurikulum KMA Nomor 183 Tahun 2019, buku pegangan guru ini memberikan
penekanan aktivitas belajar-mengajar pada pendekatan saintifik yang terdiri atas lima aktivitas inti
(mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Lima aktivitas dilakukan
dengan siswa sebagai pusat dan pelaku utama pembelajaran, sedangkan guru sebagai pembimbing,
pengarah, dan fasilitator. Model pembelajaran ini diharapkan lebih optimal dalam memotivasi dan
mengantarkan siswa menguasai kompetensi-kompetensi yang diamanatkan kurikulum.
Buku pegangan guru ini disusun dengan berpedoman pada Kurikulum KMA Nomor 183 Tahun
2019. Kehadirannya diharapkan dapat membantu dan mendukung guru dalam menjalankan kegiatan
belajar-mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Dengan segala kelebihan dan
kelemahannya, buku ini mudah-mudahan dapat memenuhi harapan tersebut. n 5mp1/21
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Daftar
Isi
Copyright
Dilarang keras mengutip, mencetak ulang, menyimpan dalam sistem retrival, atau memindahkan dalam bentuk apa pun
dengan cara bagaimanapun, fotokopi, scanning, elektronik, dan sebagainya, serta memperjualbelikan tanpa seizin tertulis
dari penerbit.
Hak cipta dilindungi undang-undang pada Tim Penyusun dan Penerbit.
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas :X
Alokasi
Semester Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Keterangan
Waktu
1 3. Memahami, menerapkan, menganalisis 1.1 Menyakini hubbuddunya, hasad, ujub, sombong, ... × 45 menit
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural riya, dan sifat-sifat turunannya adalah larangan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu agama Islam.
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 2.1 Mengindarkan diri dari hubbuddunya, hasad, ujub,
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 3.1 Menganalisis makna, penyebab, dan dampak
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta negatif dari sifat tercela hubbuddunya, hasad, ujub,
menerapkan pengetahuan prosedural pada sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya.
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat 4.1 Menyajikan hasil analisis makna, penyebab, dan
dan minatnya untuk memecahkan masalah. dampak negatif dari sifat hubbuddunya, hasad, ujub,
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya.
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengem-
1.2 Menghayati sifat wajib Allah (nafsiyah, salbiyah, ... × 45 menit
bangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
ma’ani, dan ma’nawiyah) dan sifat-sifat jaiz Allah
mandiri, dan mampu menggunakan metode
Swt..
sesuai kaidah keilmuan.
2.2 Menunjukan perilaku disiplin dan tanggung jawab
sebagai cermin beriman kepada sifat wajib Allah
(nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah) dan
sifat-sifat jaiz Allah Swt..
3.2 Menganalisis sifat wajib Allah (nafsiyah, salbiyah,
ma’ani, dan ma’nawiyah) dan sifat-sifat jaiz Allah
Swt..
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang makna sifat wajib
Allah (nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah)
dan sifat-sifat jaiz Allah Swt..
1.3 Menghayati pentingnya taubat sebagai fondasi ... × 45 menit
perjalanan rohani yang harus dilakukan oleh setiap
muslim.
2.3 Menunjukkan sikap jujur dan tanggung jawab
sebagai implementasi pemahaman tentang taubat.
3.3 Menganalisis hakikat, syarat-syarat, dan kedudukan
taubat sebagai fondasi perjalanan rohani.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang hakikat, syarat-
syarat, dan kedudukan taubat sebagai fondasi
perjalanan rohani.
1.4 Menghayati kemuliaan berbakti kepada orang tua ... × 45 menit
dan guru sebagai perintah agama Islam.
2.4 Mengamalkan sikap patuh dan santun kepada orang
tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Menganalisis keutamaan dan adab berbakti kepada
orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat
ulama.
4.4 Mengomunikasikan hasil analisis tentang keutamaan
dan adab berbakti kepada orang tua dan guru
berdasarkan dalil dan pendapat ulama.
1.5 Menghayati kisah keteladanan Nabi Luth a.s.. ... × 45 menit
2.5 Mengamalkan sikap tabah, tanggung jawab, dan
peduli sebagai cermin dari kisah Nabi Luth a.s.
3.5 Menganalisis kisah keteladanan Nabi Luth a.s..
4.5 Menyajikan hasil analisis keteladanan dan contoh
implementasi keteladanan Nabi Luth a.s dalam
kehidupan sehari-hari.
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
Bulan
Jumlah
No. Materi Pokok Juli Agustus September Oktober November Desember Ket.
Jam
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Bab 1 Ayo Menghindari Sifat Tercela
A. Hubbuddunya
B. Hasad
C. Ujub dan Sombong
D. Riya
2. Uji Kompetensi 1
3. Bab 2 Ayo Mengenal Sifat-Sifat Allah Swt.
A. Sifat Wajib Allah Swt.
B. Sifat Jaiz Bagi Allah Swt.
4. Uji Kompetensi 2
5. Bab 3 Ayo Bertaubat
A. Hakikat dan Syarat-syarat Taubat
B. Kedudukan Taubat
6. Uji Kompetensi 3
7. Latihan Ulangan Tengah Semester 1
8. Bab 4 Hidup Mulia dengan Menghormati Orang Tua
dan Guru
A. Berbakti kepada Orang Tua
B. Berbakti kepada Guru
9. Uji Kompetensi 4
10. Bab 5 Kisah Teladan Nabi Luth a.s.
A. Kisah Nabi Luth a.s.
B. Keteladanan Kisah Nabi Luth a.s.
11. Uji Kompetensi 5
12. Latihan Ulangan Umum Semester 1
..................., ..................................
Mengetahui
5
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
6
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Indikator Pencapaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Bentuk Instru- Contoh Instru- Sumber/Bahan/Alat
Kompetensi Teknik Waktu
8
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Bentuk Instru- Contoh Instru- Sumber/Bahan/Alat
Kompetensi Teknik Waktu
men men
BAB 3 1. Hakikat dan 1. Menjelaskan Mengamati Kuis dan Pertanyaan 1. Tes pilihan ... × 45 1. Buku paket Akidah
1.3 Menghayati pentingnya Syarat-syarat pengertian taubat. Amatilah gambar di bawah! tugas lisan dan tes ganda. menit Akhlak Kelas X untuk
taubat sebagai fondasi Taubat. 2. Menjelaskan syarat- individu tertulis 2. Tes uraian. MA.
perjalanan rohani yang 2. Kedudukan syarat taubat. 3. Penugasan. 2. Buku kerja Akidah
harus dilakukan oleh Taubat 3. Menjelaskan cara Akhlak Kelas X untuk
setiap muslim. membiasakan diri MA Semester 1.
3. Buku referensi lain
2.3 Menunjukkan sikap jujur bertaubat.
yang relevan
dan tanggung jawab 4. Menjelaskan kerugian
4. Informasi dari media
sebagai implementasi perbuatan dosa. massa dan internet
pemahaman tentang tau- 5. Menjelaskan dampak
bat. positif perilaku taubat.
3.3 Menganalisis hakikat, Apa yang kamu lihat pada gambar di atas? Apakah Allah Swt.
10
Kompetensi Bentuk Instru- Contoh Instru- Waktu
Teknik
men men
Bab 5 1. Kisah Nabi Luth 1. Menganalisis kisah Mengamati Kuis dan Pertanyaan 1. Tes pilihan ... × 45 1. Buku paket Akidah
1.5 Menghayati kisah a.s. keteladanan Nabi Luth Amatilah gambar di bawah ini! tugas lisan dan tes ganda. menit Akhlak Kelas X untuk
keteladanan Nabi Luth 2. K e t e l a d a n a n a.s.. individu tertulis 2. Tes uraian. MA.
a.s.. Kisah Nabi Luth 2. Menyajikan hasil ana- 3. Penugasan. 2. Buku kerja Akidah
2.5 Mengamalkan sikap a.s. lisis keteladanan dan Akhlak Kelas X untuk
tabah, tanggung jawab, contoh implementasi MA Semester 1.
3. Buku referensi lain
dan peduli sebagai keteladanan Nabi Luth
yang relevan
cermin dari kisah Nabi a.s dalam kehidupan
4. Informasi dari media
Luth a.s. sehari-hari. massa dan internet
3.5 Menganalisis kisah
keteladanan Nabi Luth Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar di atas?Tentang kisah
a.s.. keteladanan Nabi Luth a.s.!
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAB 1
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : ... × 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyakini hubbuddunya, hasad, ujub, sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya adalah larangan agama Islam.
2.1 Mengindarkan diri dari hubbuddunya, hasad, ujub, sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya.
3.1 Menganalisis makna, penyebab, dan dampak negatif dari sifat tercela hubbuddunya, hasad, ujub, sombong,
riya, dan sifat-sifat turunannya.
4.1 Menyajikan hasil analisis makna, penyebab, dan dampak negatif dari sifat hubbuddunya, hasad, ujub,
sombong, riya, dan sifat-sifat turunannya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. memahami makna sifat hubbuddunya;
2. menjelaskan penyebab sifat hubbuddunya;
3. menjelaskan dampak negatif sifat hubbuddunya;
4. memahami makna sifat hasad;
5. menjelaskan penyebab sifat hasad;
6. menjelaskan dampak negatif sifat hasad;
7. menjelaskan makna sifat ujub dan sombong; serta
8. menjelaskan penyebab sifat ujub dan sombong.
9. menjelaskan dampak negatif sifat ujub dan sombong,
10. memahami makna sifat riya,
11. menjelaskan penyebab sifat riya, serta
12. menjelaskan dampak negatif sifat riya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hubbuddunya.
2. Hasad.
3. Ujub dan Sombong.
4. Riya.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket Akidah Akhlak Kelas X untuk MA.
2. Buku kerja Akidah Akhlak Kelas X untuk MA Semester 1.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.
H. PENILAIAN
1. Teknik/jenis: kuis dan tugas Individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/soal:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
c. Penugasan
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : ... × 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menghayati sifat wajib Allah (nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah) dan sifat-sifat jaiz Allah Swt..
2.2 Menunjukan perilaku disiplin dan tanggung jawab sebagai cermin beriman kepada sifat wajib Allah (nafsiyah,
salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah) dan sifat-sifat jaiz Allah Swt..
3.2 Menganalisis sifat wajib Allah (nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah) dan sifat-sifat jaiz Allah Swt..
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang makna sifat wajib Allah (nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah) dan
sifat-sifat jaiz Allah Swt..
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. menjelaskan pengertian dan sifat-sifat wajib Allah Swt.;
2. menjelaskan pembagian sifat-sifat wajib bagi Allah Swt.;
3. menjelaskan pengertian sifat jaiz bagi Allah Swt.;
4. memahami kebebasan Allah Swt. untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu; serta
5. memahami kebebasan Allah Swt. untuk mengatur semua makhluk sesuai yang Dia kehendaki.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sifat Wajib Allah Swt..
2. Sifat Jaiz Bagi Allah Swt..
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Mengamati
Amatilah gambar berikut!
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket Akidah Akhlak Kelas X untuk MA.
2. Buku kerja Akidah Akhlak Kelas X untuk MA Semester 1.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.
H. PENILAIAN
1. Teknik/jenis: kuis dan tugas Individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/soal:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
c. Penugasan
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : ... × 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghayati pentingnya taubat sebagai fondasi perjalanan rohani yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
2.3 Menunjukan sikap jujur dan tanggung jawab sebagai implementasi pemahaman tentang taubat.
3.3 Menganalisis hakekat, syarat-syarat, dan kedudukan taubat sebagai fondasi perjalanan rohani.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang hakikat, syarat-syarat, dan kedudukan taubat sebagai fondasi perjalanan
rohani.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. memahami pengertian taubat;
2. mengidentifikasi syarat-syarat taubat;
3. menjelaskan cara membiasakan diri bertaubat;
4. menjelaskan kerugian perbuatan dosa; dan
5. menjelaskan dampak positif perilaku taubat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hakikat dan Syarat-syarat Taubat.
2. Kedudukan Taubat.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Mengamati
Amatilah gambar berikut!
Apa yang kamu lihat pada gambar di atas? Apakah Allah Swt. mengampuni dosa orang-orang yang melakukan
hal tersebut! Terangkan berdasarkan pengetahuanmu!
Menanya
Tanyakan kepada gurumu, cara melaksanakan salat taubat! Kemudian, praktikkan bersama teman-temanmu di
rumah!
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket Akidah Akhlak Kelas X untuk MA.
2. Buku kerja Akidah Akhlak Kelas X untuk MA Semester 1.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.
H. PENILAIAN
1. Teknik/jenis: kuis dan tugas Individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/soal:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
c. Penugasan
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : ... × 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghayati kemuliaan berbakti kepada orang tua dan guru sebagai perintah agama Islam.
2.4 Mengamalkan sikap patuh dan santun kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Menganalisis keutamaan dan adab berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat
ulama.
4.4 Mengomunikasikan hasil analisis tentang keutamaan dan adab berbakti kepada orang tua dan guru
berdasarkan dalil dan pendapat ulama.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. memahami keutamaan berbakti kepada orang tua;
2. menjelaskan adab berbakti kepada orang tua;
3. menjelaskan keutamaan berbakti kepada guru; dan
4. menjelaskan adab berbakti kepada guru.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Berbakti kepada Orang Tua
2. Berbakti kepada Guru
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Mengamati
Amatilah gambar berikut!
Apa yang dapatmu simpulkan dari gambar di atas? Mengapa melakukan hal tersebut kepada ibu?
Menanya
Tanyakan kepada orang tuamu bagaimana sikap anak yang dapat menyakiti orang tua! Tuliskan pada buku
catatan, kemudian ceritakan di depan kelas!
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket Akidah Akhlak Kelas X untuk MA.
2. Buku kerja Akidah Akhlak Kelas X untuk MA Semester 1.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.
H. PENILAIAN
1. Teknik/jenis: kuis dan tugas Individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/soal:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
c. Penugasan
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
Sekolah : MA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : ... × 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghayati kisah keteladanan Nabi Luth a.s..
2.5 Mengamalkan sikap tabah, tanggung jawab, dan peduli sebagai cermin dari kisah Nabi Luth a.s..
3.5 Menganalisis kisah keteladanan Nabi Luth a.s..
4.5 Menyajikan hasil analisis keteladanan dan contoh implementasi keteladanan Nabi Luth a.s dalam kehidupan
sehari-hari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. menganalisis kisah keteladanan Nabi Luth a.s.; serta
2. menyajikan hasil analisis keteladanan dan contoh implementasi keteladanan Nabi Luth a.s dalam kehidupan
sehari-hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kisah Nabi Luth a.s.
2. Keteladanan Kisah Nabi Luth a.s.
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Mengamati
Amatilah gambar berikut!
Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar di atas?Tentang kisah keteladanan Nabi Luth a.s.!
Menanya
Tanyakan kepada orang tuamu, tentang usaha yang dilakukan Nabi Luth a.s. untuk menghentikan perilaku kaum
Sodom yang telah melakukan perbuatan yang menyimpang? Tuliskan pada buku catatan, kemudian ceritakan
di depan kelas!
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket Akidah Akhlak Kelas X untuk MA.
2. Buku kerja Akidah Akhlak Kelas X untuk MA Semester 1.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.
H. PENILAIAN
1. Teknik/jenis: kuis dan tugas Individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/soal:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian
c. Penugasan
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
ْ ض بِغَ ِْي
الَ ِّق ِ ف َع ْن اٰيٰ ِت الَّ ِذيْ َن يـَتَ َكبـَُّرْو َن ِف ْالَْر ُ ص ِر ْ ََسا
tak puas, dongkol, benci, dan marah.
َ 5. Imam Habib Abdullah Haddad berpendapat bahwa riya
الر ْش ِد َل ِ ِ
ُّ َوا ْن يـََّرْوا ُك َّل اٰيٍَة َّل يـُْؤِمنـُْوا ِبَا َوا ْن يـََّرْوا َسبِْي َل
adalah “menuntut kedudukan atau meminta dihormati
daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk
akhirat.”
Artinya: “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan C. Uraian
mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul 1. Berikut lima sifat mustahil bagi Allah Swt. beserta artinya.
(lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan
kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (Q.S. an-Nisa [4]: Sifat Mustahil Arti
164) ’Adam tidak ada
26. a. bisu
Pembahasan: Hudus baru atau permulaan
Sifat mustahil Allah Swt. bersifat bukmun, yaitu buta. Allah Fana’ rusak
Swt. tidak mungkin memiliki sifat buta, karena Allah Swt.
Mumatsalatu lil haaditsi menyerupai makhluk
Maha Melihat segala sesuatu.
27. e. an-Nur ayat 45 Ihtiyaju li ghairihi membutuhkan sesuatu
Pembahasan: selain dia.
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air,
maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas 2. Berikut firman Allah Swt. yang menunjukkan bahwa Allah
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang Swt. bersifat qudrat beserta artinya.
ِّ لَ ْو َكا َن فِْي ِه َما اٰ ِلَةٌ اَِّل ال ٰلّهُ لََف َس َدتَا فَ ُسْب ٰح َن ال ٰلّ ِه َر
dimiliki oleh Allah, dan tidak ada satupun makhluk yang
ب الْ َع ْر ِش memiliki sifat tersebut.
9. Q.S. al-Ikhlas ayat 1-4.
)٢٢( ص ُف ْو َن ِ ع َّما ي
َ َ )٣( ) َلْ يَلِ ْد َوَلْ يـُْولَ ْد٢( الص َم ُد
َّ ُ) اَل ٰلّه١( قُ ْل ُه َو ال ٰلّهُ اَ َح ٌد
Artinya: “Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi)
ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa.
Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka
)٤( َوَلْ يَ ُك ْن لَّه ُك ُف ًوا اَ َح ٌد
sifatkan.“ (Q.S. al-Anbiya/21: 22)
ُّ ي َوُِي
ب الْ ُمتَطَ ِّه ِريْ َن ُّ اِ َّن ال ٰلّهَ ُِي
َ ْ ِب التـََّّواب
c. Memperoleh simpati masyarakat lagi, seperti dahulu
sebelum bertaubat.
10. c. (2) dan (3) Artinya: “… Sungguh, Allah menyukai orang yang taubat dan
Pembahasan: menyukai orang yang menyucikan diri.” (Q.S. al-Baqarah:
Berikut beberapa kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan 222)
dosa. 18. b. berjanji tidak akan mengulangi
a. Tidak memperoleh pertolongan Allah Swt.. Pembahasan:
b. Hidup menjadi tidak berkah dan tidak bermanfaat. Realisasi orang yang sedang bertaubat dengan perbuatannya
c. Merusak lingkungan hidup dan menimbulkan adalah berjanji tidak akan mengulangi dosa yang pernah ia
penderitaan. perbuat dan harus bertaubat kepada Allah Swt. segera
d. Membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk mungkin.
menerima kebenaran.
قَ َال َربـَّنَا ظَلَ ْمنَا اَنـُْف َسنَا َواِ ْن َّلْ تـَ ْغ ِف ْر لَنَا َوتـَْر َحْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن
8. Apabila dosa yang dilakukan berupa pencurian, ia wajib
mengembalikan barang curian tersebut kepada pemiliknya.
9. Karena perbuatan dosa yang dilakukan seseorang dapat
)٢٣( ال ِٰس ِريْ َن ْ membawa akibat buruk bagi pelakunya.
10. Memaafkan dan memberitahu untuk tidak melakukan
Artinya: “Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah kesalahan lagi,.
menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami Pengayaan
termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. al-A’raf [7]: 23) 1. Secara syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena
9. Apabila dosa yang dilakukan berupa pencurian, ia wajib takut pada Allah Swt., menganggapnya buruk, menyesali
mengembalikan barang curian tersebut kepada pemiliknya. perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak
10. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mengulanginya dan memperbaiki apa yang mungkin bisa
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa diperbaiki kembali dari amalnya.
(dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. 2. Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan
Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada
telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. an-Nisa/4: 48) Allah Swt. pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa.
3. Melakukan amal saleh dan meninggalkan larangan.
Portofolio 4. Taubat nasuha adalah meninggalkan dosa sekarang dan
Kebijaksanaan guru menyesali dosa yang telah dilakukan serta tidak mengulangi
lagi di masa mendatang.
Skala Sikap 5. Orang-orang yang tidak mau bertaubat, mereka adalah
Kebijaksanaan guru orang-orang yang zalim.
6. Keutamaan bertaubat sebagai berikut.
Remedi a. Taubat menjadi sebab-sebab diterimanya amal-amal
1. Tidak memperoleh pertolongan Allah Swt. karena Allah Swt. hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-
hanya akan menolong hamba-Nya yang taat. kesalahannya.
2. Berikut dua jenis taubat. b. Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan
a. Taubat karena melakukan dosa yang berhubungan dari api neraka.
dengan Allah Swt.. c. Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan
b. Taubat karena melakukan dosa yang berhubungan rahmat.
dengan sesama manusia. d. Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti
3. Merusak lingkungan hidup dan menimbulkan penderitaan. dengan berbagai kebaikan.
4. Doa taubat Nabi Ibrahim a.s. e. Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam
ك َواَ ِرنَا ِ
َ َّك َوِم ْن ذُِّريَّتِنَا اَُّمةً ُّم ْسل َمةً لَ َي لِ ْ اج َع ْلنَا ُمسلِم
ْ َربـَّنَا َو
kebaikan.
َ ْ f. Taubat adalah untuk menggapai keimanan dan pahala
)٥( اه ْو َن ِِ ) الَّ ِذين هم عن٤( فـويل لِّْلمصلِّي Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
ُ ص َلت ْم َس
َ ْ َ ْ ُ َْ َ ْ َ ُ ٌ ْ ََ (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia
ِ ِٰي اَيـَُّها الَّ ِذيْ َن اٰ َمنـُْوا اِ َذا قِْيل لَ ُك ْم تـََف َّس ُح ْوا ِف الْ َم ٰجل
Dengan Memberitahu teman-temanya jika ia disuruh ibunya
membeli gula dan akan segera kembali seteleh membelikan س فَافْ َس ُح ْوا َ
gula Fatimah tidak tidak termasuk anak durhaka. Selain
itu, ia juga berpamitan kepada teman-temanya dan berjanji يـَْف َس ِح ال ٰلّهُ لَ ُك ْم َواِ َذا قِْي َل انْ ُشُزْوا فَانْ ُشُزْوا يـَْرفَ ِع اللّهُ الذيْ َن اٰ َمنـُْوا
ِ َّ ٰ
akan segera kembali merupakan perilaku yang menghormati
١١ ت َوال ٰلّهُ ِبَا تـَْع َملُ ْو َن َخبِيـٌْر ٍ ِمْن ُكم والَّ ِذين اُوتُوا الْعِْلم در ٰج
ََ َ
orang lain.
9. c. menolak perintah ayahnya dengan santun namun tegas ْ َْ َ ْ
Pembahasan: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
Birrul Walidain artinya berbakti kepada orang tua dengan dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-
memenuhi hak-hak kedua orang tua serta menaati perintah majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
keduanya selama tidak melanggar syariat Islam. Jika kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah
perintah mereka melanggar syariat Islam, maka kita harus kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
menolaknya dengan kata-kata yang halus namun tegas. (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
10. a. (1), (2), (3) orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
Pembahasan: apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadalah [58]: 11)
Tidak mengikuti nasihat-nasihatnya merupakan contoh 17. a. (1) dan (2)
perilaku durhaka kepada orang tua, sehingga tidak termasuk 18. b. mendidik muridnya agar menjadi manusia yang baik
perilaku berbakti kepada orang tua. yang sehat jasmani dan rohani
11. b. beribadah hanya kepada Allah Swt. Pembahasan:
Pembahasan: Tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran dalam
berbagai ilmu pengetahuan kepada muridnya, tetapi juga
ك اََّل تـَْعبُ ُد ْوا اَِّل اِيَّاهُ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن اِ ْح ٰسنًا اَِّما يـَبـْلُغَ َّن
َ َُّوقَضٰى َرب bertugas mendidik mereka, agar menjadi manusia yang baik
yang sehat jasmani dan rohani.
ف َّوَل تـَنـَْه ْرُهَا ٍّ ُِعْن َد َك الْ ِكبـََر اَ َح ُد ُهَا اَْو كِ ٰل ُه َما فَ َل تـَُق ْل َّلَُما ا 19. c. (2) dan (3)
Pembahasan:
)٢٣( َوقُ ْل َّلَُما قـَْوًل َك ِرْيًا Tiga hal yang tidak boleh dilakukan seorang anak kepada
orang tuanya ialah berkata ah, membentak kedua orang tua,
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu membicarakan aib orang tua kepada orang lain.
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat 20. a. tetap berada di dalam rumah
baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara Pembahasan:
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam Jika hendak pergi hendaklah meminta ijin kepada keduanya.
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau Apabila tidak diijinkan kita harus menerimanya dengan
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah lapang dada dan tetap berada di dalam rumah.
engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada 21. e. (4) dan (5)
keduanya perkataan yang baik.” Pembahasan:
12. c. menegur gurunya dengan kata-kata yang halus Berikut beberapa adab terhadap orang tua.
Pembahasan: a. Patuh kepada kedua orang tua dalam segala hal yang
Jika guru melakukan kesalahan, maka siswa hendaknya baik-baik.
menegurnya dengan sopan dengan menggunakan kata-kata b. Tidak berkata kasar atau membentak orang tua.
yang halus agar tidak menyinggung perasaannya. c. Jika orang tua mencapai usia lanjut kita harus
13. e. liang lahat merawatnya.
Pembahasan: d. Senantiasa menyenangkan hati orang tua.
Umat Islam diwajibkan menuntut ilmu sejak dari ayunan e. Tidak durhaka kepada kedua orang tua.
hingga liang lahat (meninggal). f. Senantiasa mendoakan kedua orang tua yang masih
14. b. (1) dan (4) hidup, maupun yang sudah wafat.
Pembahasan: 22. d. melaksanakan perintahnya
Adapun beberapa adab terhadap guru, antara lain sebagai Pembahasan:
berikut. Menurut Imam al-Ghazali, etika anak terhadap orang tuanya
a. Mengucapkan salam jika bertemu dengan guru. adalah sebagai berikut.
b. Memperhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran. a. Mendengarkan pembicaraannya.
c. Bersikap rendah hati dan hormat serta sopan santun b. Melaksanakan perintahnya.
terhadap guru. c. Tidak berjalan di depannya.
d. Mentaati perintahnya selama perintah itu tidak 23. a. (1) dan (3)
bertentangan dengan ajaran Islam. Pembahasan:
e. Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan Jika orang tua kita sudah meninggal dunia, maka kewajiban
aib guru. kita adalah sebagai berikut.
f. Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat a. M e m a n d i k a n , m e n g a f a n i , m e n y a l a t i , d a n
musibah. memakamkannya.
g. Tetap mengakuinya sebagai guru meskipun sudah tidak b. Melaksanakan wasiatnya (yang baik) jika berwasiat.
mengajar. c. Melunasi utang-utangnya jika punya utang.
h. Patuh terhadap tata tertib sekolah. d. Meneruskan perjuangannya.
ك اََّل تـَْعبُ ُد ْوا اَِّل اِيَّاهُ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن اِ ْح ٰسنًا اَِّما يـَبـْلُغَ َّن
9. durhaka
َ َُّوقَضٰى َرب 10. 40
ف َّوَل تـَنـَْه ْرُهَا ٍّ ُِعْن َد َك الْ ِكبـََر اَ َح ُد ُهَا اَْو كِ ٰل ُه َما فَ َل تـَُق ْل َّلَُما ا C. Uraian
1. Ada beberapa fungsi orang tua dan guru yang sama, yaitu
الر ْحَِة
َّ الذ ِّل ِم َن ُّ اح ِ و٢٣ وقُل َّلما قـوًل َك ِرْيا
َ َض َلَُما َجن ْ اخف ْ َ ً َْ َُ ْ َ sebagai berikut.
a. Orang tua dan guru sama-sama berfungsi mendidik dan
ِ
)٢٤( صغيـًْرا َ ب ْار َحْ ُه َما َك َما َربـَّٰي ِ ْن ِّ َوقُ ْل َّر mengajari anak.
b. Orang tua dan guru sama-sama berfungsi membina dan
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar merawat anak.
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah c. Orang tua dan guru sama-sama berfungsi sebagai
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di tempat anak mengadu.
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia 2. Balasan bagi anak yang durhaka kepada kedua orang tua
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah antara lain:
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan a. Diharamkan masuk surga.
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah b. Mendapat murka Allah Swt..
kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah c. Tidak akan diterima salatnya.
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang d. Mendapat azab di dunia.
dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya e. Tidak mendapat ampunan untuk dosanya.
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu f. Akan terputus rezekinya.
kecil.” (Q.S. al-Isra’ [17]: 23-24) 3. Allah Swt. memerintahkan untuk tetap berbuat baik kepada
25. b. (1) dan (4) kedua orang tua di dunia, meskipun mereka kafir sedangkan
Pembahasan: jika mereka mengajak atau memerintahkan berbuat
Adapun bentuk-bentuk Birrul Walidain menurut Imam Adz- kemusyrikan kita harus menolaknya.
Dzahabi, antara lain sebagai berikut. 4. Adapun bentuk pendurhakaan terhadap orang tua
a. Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam bermacam-macam dan bertingkat-tingkat, mulai dari
maksiat. mendurhaka di dalam hati, mengomel, mengatakan “ah”
b. Menjaga amanah harta yang dititipkan atau diberikan (uffin, berkata kasar, menghardik, tidak menghiraukan
orang tua. panggilannya, tidak pamit, tidak patuh dan bermacam-
c. Membantu orang tua bila mereka membutuhkan. macam tindakan lain yang mengecewakan atau bahkan
26. d. membentak menyakitkan hati orang tua.)
Pembahasan: 5. Siswa adalah orang yang sedang belajar dan menuntut ilmu
Tiga hal yang tidak boleh dilakukan seorang anak kepada kepada seorang guru.
orang tuanya ialah berkata ah, membentak kedua orang tua, 6. Menurut Imam al-Ghazali, etika anak terhadap orang tuanya
membicarakan aib orang tua kepada orang lain. adalah sebagai berikut.
27. b. menaati perintah orang tua yang tidak sesuai syar’i a. Mendengarkan pembicaraannya.
28. e. berbakti kepada orang tuanya b. Melaksanakan perintahnya.
Pembahasan: c. Tidak berjalan di depannya.
Birrul Walidain akan mendatangkan keberkahan dalam 7. “Rida Allah terletak pada rida orang tua, dan murka Allah
hidup, karena perilaku tersebut memiliki banyak keutamaan, terletak pada kemurkaan orang tua.” (H.R. Baihaqi)
antara lain sebagai berikut. 8. Berikut beberapa adab seorang siswa terhadap gurunya.
a. Birrul Walidain dapat menghapus dosa besar. a. Mengucapkan salam jika bertemu dengan guru.
b. Menghilangkan segala kesulitan yang dialami. b. Memperhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran.
c. Dipanjangkan usia dan dilimpahkan rezekinya. c. Bersikap rendah hati dan hormat serta sopan santun
d. Memperoleh bakti yang sama dari anak keturunan. terhadap guru.
e. Dimasukkan ke dalam surga Allah Swt.. d. Mentaati perintahnya selama perintah itu tidak
29. a. berbakti kepada gurunya bertentangan dengan ajaran Islam.
Pembahasan: e. Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan
Adapun keutamaan berbakti kepada guru sebagai berikut. aib guru.
a. Memperoleh keberkahan ilmu. f. Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat
b. Mudah menerima pelajaran yang disampaikan guru. musibah.
c. Memperoleh ilmu yang bermanfaat. g. Tetap mengakuinya sebagai guru meskipun sudah tidak
d. Selalu didoakan oleh guru. mengajar.
e. Memperoleh anugerah Allah Swt.. h. Patuh terhadap tata tertib sekolah.
f. Memudahkan segala urusan. 9. Kita harus berbakti kepada guru karena guru telah
30. b. durhaka kepada orang tua memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada kita,
Pembahasan: sehingga kita menjadi pandai.
Kebalikan dari Birrul Walidain adalah Uqqul Walidain. Uqqul 10. Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.
Walidain artinya durhaka pada orang tua. Peribahasa tersebut menggambarkan ketika seorang
anak telah melepas banyak masa kanak-kanak, banyak
5.
)٣٠( ن َعلَى الْ َق ْوِم الْ ُم ْف ِس ِديْ َن ِ ُ ْب ان
ْ ص ْر ِّ ال َر
َ َق Pembahasan:
Cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari sifat hasad
Artinya: “Dia (Lut) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku antara lain sebagai berikut.
(dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat a. Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah Swt. berikan.
kerusakan itu.” (Q.S. al-‘Ankabut [29]: 30) b. Banyak-Banyaklah Beribadah Kepada Allah Swt..
6. Nabi Luth a.s. menjadi tidak tenang dengan kehadiran c. Selalu Berprasangka Baik kepada orang lain.
tiga orang tamu yang tak dikenalnya itu. Beliau khawatir d. Tanamkan dalam diri kita bahwa dengki merupakan
kaum Sodom akan menemuinya dan akan merampas para suatu hal yang sia-sia.
pemuda tersebut. e. Rajin bersilaturahmi.
7. Nabi Luth a.s. menjadi tenang ketika ketiga pemuda tersebut
mengatakan bahwa mereka adalah malaikat-malaikat utusan
Allah Swt..
ك اََّل تـَْعبُ ُد ْوا اَِّل اِيَّاهُ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن اِ ْح ٰسنًا اَِّما يـَبـْلُغَ َّن
Kita harus selalu mengingat bahwa harta yang kita miliki
َ َُّوقَضٰى َرب merupakan titipan Allah Swt. yang harus dijaga dan
digunakan untuk jalan yang benar.
ف َّوَل تـَنـَْه ْرُهَا ٍّ ُِعْن َد َك الْ ِكبـََر اَ َح ُد ُهَا اَْو كِ ٰل ُه َما فَ َل تـَُق ْل َّلَُما ا 15. c. mutlak
Pembahasan:
)٢٣( َوقُ ْل َّلَُما قـَْوًل َك ِرْيًا Iradat artinya berkehendak, kekuasa-Nya tidak terbatas.
Segala sesuatu yang di kehendaki-Nya akan terjadi tanpa
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu membutuhkan bantuan orang lain. Sesungguhnya kehendak
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat dan kekuasaan-Nya bersifat mutlak.
baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara 16. d. basiran
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam Pembahasan:
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau Allah adalah zat Yang Maha Melihat (basiran). Sifat Allah
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah Swt. ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia.
engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada Allah Swt. selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu,
keduanya perkataan yang baik”. hendaknya kita selalu berbuat baik.
َّ س َك ِمثْلِه َش ْيءٌ َوُه َو ِِ Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).” (Q.S. al-
الس ِمْي ُع َ اجا يَ ْذ َرُؤُك ْم فْيه لَْي
ِ
ً ْالَنـَْعام اَْزَو Imran [3]: 2)
25. e. Uququl Walidain
)١١( صيـُْر ِ الْب
َ Pembahasan:
Perbuatan tercela yang harus kita hindari, misalnya Uququl
Artinya: “(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan Walidain (durhaka kepada orang tua) minum-minuman
bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, keras, judi, dan pertengkaran.
dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). 26. c. Luqman ayat 15
Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Pembahasan:
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia
ك بِه ِع ْل ٌم فَ َل ِ ِ ِ
َ اه ٰد َك َع ٰل ى اَ ْن تُ ْشرَك ْب َما لَْي
َ َس ل َ َوا ْن َج
Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. as-Syura’ [42]:
11)
ِ الدنـيا معروفًا َّواتَّبِع سبِيل من اَن ِ تُ ِطعهما و
ل
ََّ اب ا ْ ُ ْ َ َْ ُّ صاحبـْ ُه َما ِف
21. c. tidak ada yang serupa dengan Allah Swt.
Pembahasan: َ َ َْ ََْ ْ َ َ َُْ
١٥ ل َم ْرِجعُ ُك ْم فَاُنـَبِّئُ ُك ْم بَا ُكْنتُ ْم تـَْع َملُ ْو َن
ِ ِ
اجا َّوِم َن ِ ِ ت َو ْالَْر ِ الس ٰم ٰو ِ َف ََّ ُثَّ ا
ً ض َج َع َل لَ ُك ْم ِّم ْن اَنـُْفس ُك ْم اَْزَو َّ اطُر
َّ س َك ِمثْلِه َش ْيءٌ َوُه َو ِِ Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk
الس ِمْي ُع َ اجا يَ ْذ َرُؤُك ْم فْيه لَْي
ِ
ً ْالَنـَْعام اَْزَو mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau
tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau
)١١( صيـُْر ِ الْب
َ menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Artinya: “(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka
bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). kerjakan.” (Q.S. Luqman/31: 15)
Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. 27. d. menjaga nama baik orang tua
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Pembahasan:
Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. as-Syura’ [42]: Ketika orang tua sudah meninggal, cara menghormatinya
11) adalah sebagai berikut.
22. a. tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia a. Melaksanakan wasiatnya.
Pembahasan: b. Menyambung dan melanjutkan silaturahmi yang dahulu
اجا َّوِم َن ِ ِ ت َو ْالَْر ِ الس ٰم ٰو ِ َف sudah dilakukan oleh kedua orang tua.
ً ض َج َع َل لَ ُك ْم ِّم ْن اَنـُْفس ُك ْم اَْزَو َّ اطُر c. Menjaga nama baik mereka.
ت لُْو ٍط َكانـَتَا ِ ٰ ضر Berikut pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Nabi Luth
َ َت نـُْو ٍح َّو ْامَرا َ َب اللّهُ َمثَ ًل لِّلَّذيْ َن َك َفُروا ْامَراَ ََ a.s..
a. Tabah saat menerima ujian dan kesulitan.
ي فَ َخانـَتـٰ ُه َما فـَلَ ْم يـُْغنِيَا َعنـْ ُه َما ِ َتت عب َدي ِن ِمن ِعب ِادنَا ص
ِ ْ َال َ َ ْ ْ َْ َ ْ b. Sabar dalam menyampaikan ajaran Allah Swt..
c. Pantang menyerah dalam melaksanakan tugas.
ِِ ِ ِٰ ِ
)١٠( ي َ ْ َّار َم َع ال ّٰدخل َ م َن اللّه َشْئـًا َّوقْي َل ْاد ُخ َل الن B. Uraian
Artinya: “Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang 1. Berbakti kepada guru sama pentingnya dengan berbakti
kafir, istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah kepada orang tua sebab memiliki banyak keutamaan, di
pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara antaranya sebagai berikut.
hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada a. Memperoleh keberkahan ilmu.
kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat b. Mudah menerima pelajaran yang disampaikan guru.
membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan c. Memperoleh ilmu yang bermanfaat.
dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua d. Selalu didoakan oleh guru.
ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” e. Memperoleh anugerah Allah Swt..
(At-Tahrim/66:10) f. Memudahkan segala urusan.
34. b. Sadum 2. Adapun bentuk-bentuk Birrul Walidain menurut Imam Adz-
Pembahasan: Dzahabi, antara lain sebagai berikut.
Nabi Luth adalah salah satu nabi yang diutus untuk a. Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam
negeri Sodom dan Gomarah (Amurah). Beliau ditugaskan maksiat.
berdakwah di Sadum, Syam, Palestina. b. Menjaga amanah harta yang dititipkan atau diberikan
35. d. homoseks orang tua.
Pembahasan: c. Membantu orang tua bila mereka membutuhkan.
Kemaksiatan dan kemungkaran yang paling menonjol 3. Ayah, ibu, dan guru.
yang dilakukan kaum Nabi Luth, yaitu senang melakukan 4. Kebijaksanaan guru. Dengan terus berusaha mencari
hubungan bersenggama antar sesama yang disebut jawaban jika menenmukan soal yang sulit, terus berdoa dan
(homoseks) bagi pria dan (lesbian) bagi perempuan. berusaha saat sakit.
36. d. QS. an-Naml [27]: 56 5. Kebijaksanaan guru. Dengan sabar saat sakit, sabar saat
Pembahasan: tertimpa musibah, dan tidak mengeluh saat menerima ujian
اط ُن َوُه َو بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِْي ٌم ِ 14. a. sifat wajib Allah Swt.
ِ اهر والْب ِ ٰ ْ هو ْالََّو ُل و
َ َ ُ َّالخُر َوالظ َ َُ Pembahasan:
Sifat wajib bagi Allah Swt. adalah sifat yang harus ada pada
Artinya: ”Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Allah Swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya.
Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” 15. a. kembali
4. c. riya Pembahasan:
Pembahasan: Kata taubat berasal dari bahasa Arab, taba-yatubu-
Riya berarti seseorang menampakkan amal salih agar taubatan yang berarti “kembali ke jalan yang benar”. Secara
dilihat oleh manusia lain secara langsung agar dirinya istilah, taubat berarti kembali kepada Allah Swt. dengan
mendapatkan kedudukan atau penghargaan dari mereka, melepaskan segala ikatan penyimpangan yang pernah
atau mengharapkan keuntungan materi. dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan hak-hak
5. c. menimbulkan munculnya rasa sombong Allah Swt..
Pembahasan: 16. d. taubat
Adapun dampk negatif sifat ujub sebagai berikut. Pembahasan:
a. Ujub menimbulkan munculnya rasa sombong. Salat taubat merupakan salat yang dilaksanakan dalam
b. Tidak suka kemashuran yang dicapai oleh orang lain. rangka menyesali perbuatan dosa dan tidak akan
c. Pahalanya akan gugur dan amalannya sia-sia. mengulanginya lagi dengan sungguh-sungguh.
d. Dibenci oleh orang lain. 17. e. untuk diri sendiri, orang tua, mukmini, mukminat yang
e. Menimbulkan sifat arogansi dalam dirinya dan menghina masuk ke rumah
orang lain. Pembahasan:
f. Hilangnya rasa saling menghormati dan lenyapnya rasa
ي ِ ِ ِ ِ ِ ي ولِمن دخل بـي ِ ِ ِ ِ ِّ ر
َ ْ ت ُم ْؤمنًا َّول ْل ُم ْؤمن
َ َْ َ َ َ ْ َ َ َّ ب ا ْغف ْر ْل َول َوال َد
simpatikepada orang lain.
6. d. suka mengumpulkan harta kekayaan dengan segala cara َ
َِّ
ي ال تـَبَ ًارا ِ ِ ٰ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َوالْ ُم ْؤمنٰت َوَل تَزد الظّلم
Pembahasan:
Sifat hubbuddunya artinya cinta dunia, yaitu menganggap
harta benda adalh segalanya. Dari pernyataan tersebut yang Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan
merupakan sifat hubbuddunya yaitu suka mengumpulkan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan
harta kekayaan dengan segala cara. semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim
itu selain kehancuran.” (Q.S. Nuh: 28)