BURSA KERJA
PENGERTIAN DAN JENIS - JENIS TEORI BELAJAR
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses
perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam
Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya
terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan
perilaku. Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008)
pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan
aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies),
keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan
berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar
sepanjang hayat.
Dengan demikian belajar dapat sdisimpulkan rangkaian kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya
berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya.Oleh sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada
perubahan tingkah laku yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta
wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya
belum sempurna.
Adapun yang dimaksud pembelajaran Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam
Udin S. Winataputra (2008) dalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut UU Nomor
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Jadi pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Jadi
dapat pengertian Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana
manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang
kompleks dari belajar. Selain itu pengertian Teori Belajar dapat pula diartikan
sebagai teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa.
Teori preskriptif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan), sedangkan teori
deskriptif adalah goal free (untuk memberikan hasil).Variabel yang diamati dalam
pengembangan teori-teori pembeajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal
untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam pengembangan teori-teori pembelajaran
deskriptif variable yang diamati adalah hasil sebagai efek dari interaksi antara metode
dan kondisi.
Hasil pembelajaran yang diamati dalam pengembangan teori preskriptif adalah hasil
pembelajaran yang diinginkan (desired outcomes) yang telah ditetapkan lebih dulu,
sedangkan dalam pengembangan teori deskriptif, yang diamati adalah hasil
pembelajaran yang nyata (actual outcomes), hasil pembelajaran yang mungkin
muncul, dan bisa jadi bukan merupakan hasil pembelajaran yang diinginkan. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa teori pembelajaran preskriptif berisi seperangkat
preskripsi guna mengoptimalkan hasil pembelajaran yang diinginkan di bawah kondisi
tettentu, sedangkan teori pembelajarn deskriptif berisi deskripsi mengenai hasil
pembelajaran yang muncul sebagai akibat dari digunakannya metode tertentu di
bawah kondisi tertentu.
Jika seorang guru akan menerapkan suatu teori belajar dalam proses
belajar mengajar, maka guru tersebut harus memahami seluk beluk teori belajar
tersebut sehingga selanjutnya dapat merancang dengan baik bentuk proses
belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Psikologi belajar atau disebut
dengan Teori Belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual
(mental) siswa.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata
lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi
antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat
menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang berupa
stimulus dan output (keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa yang tejadi
diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat
diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon.
Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa
(respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini lebih mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat
terjadinya perubahan tungkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting
adalah faktor penguatan. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat
timbulnya respon. Bila penguatan diitambahkan maka respon akan semakin kuat.
Begitu juga bila penguatan dikurangi maka responpun akan dikuatkan. Jadi, penguatan
merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau
dihilangkan (dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respon.
1. Thorndike
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud
konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati.
Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme (connectinism).
2. Watson
Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon,
namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati dan dapat diukur. Dengan kata lain, meskipun ia mengakui adanya perubahan-
perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap
hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui
bahwa perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun
semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena
tidak dapat diamati.
3. Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variable hubangan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori
evolusi Charles Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku
bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu,
teori ini mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis
adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga
stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan
biologis,walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam
bentuknya.
4. Edwin Guthrie
Demikian juga Edwin, ia juga menggunakan variabel stimulus dan respon. Namun ia
mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Ia juga mengemukakan, agar respon yang
muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam
stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut.
5. Skinner
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu mengungguli
konsep-konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Ia mampu
menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun dapat menunjukkan konsepnya
tentang belajar secara lebih komprehensif. Menurutnya, hubungan antara stimulus dan
respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan
menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang digambarkan oleh
para tokoh sebelumnya.
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari
sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu
dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian
rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini,
diantaranya :
1) Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya:
1. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat. Sebaliknya,
semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula
hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
2. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction
unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
3. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons
akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila
jarang atau tidak dilatih.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya :
1. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika
dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai
reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
2. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika
refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan
kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap
burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1. Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan
stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
2. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat
melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant
adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan.
Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan
oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya
adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons
tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti
dalam classical conditioning.
Dari beberapa tokoh teori behavioristik Skinner merupaka tokoh yang paling besar
pengaruhnya terhadap perkembangan teori behavioristik.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Karena
aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dapat dibentuk
karena dikondisi dengan cara tertentu dengan menggunakan metode drill atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan faktor-
faktor penguat (reinforcement), dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Teori ini hingga sekarang masih merajai praktik pembelajaran di Indonesia. Hal ini
tampak dengan jelas pada penyelenggaraan pembelajaran dari tingkat paling dini,
seperti Kelompok Belajar, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
bahkan sampai di Perguruan Tinggi, pembentukan perilaku dengan cara drill
(pembiasaan) disertai dengan reinforcement atau hukuman masih sering dilakukan.
Teori ini memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia nyata telah terstruktur
rapi dan teratur, sehingga siswa atau orang yang belajar harus dihadapkan pada
aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan
disiplin dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran
lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai
aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian
keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi
menuntut satu jawaban yang benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa
telah menyelesaikan tugas belajarnya.
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak
dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Adapun beberapa prinsip teori perkembangan Piaget, adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan kognitif merupakan suatu proses gentik. Yaitu suatu
perkembangan yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf
2. Semakin bertambah umur maka semakin bertambah kompleks susunan
syarafnya dan akan meningkat pula kemampuannya. Daya pikir anak yangb berbeda
usia akan berbeda secara kualitatif
3. Proses adaptasi mmepunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan yaitu
akomidasi dan asimilasi
4. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang di pahami seseuai denganstruktur
kognitif. (apabila individu menerima infomasi atau pengalaman baru maka informasi
tersebut akan dimodifikasi sehingga cocok dengan struktur kognitif yang dipunyai)
5. Akomodasi adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami
(apabila struktur kognitif yang sudah dimiliki harus disesuaikan dengan informasi
yang diterima).
6. Proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi dan
ekuilibrasi (penyeimbangan)
7. Asimilasi (proses penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang
telah dimiliki individu), Akomodasi (proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam
situasi yang baru), Ekuilibrasi (penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi)
8. Seorang anak sudah mempunyai prinsip pengurangan, ketika mempelajri
pembagianmaka terjadi prses intrgtasi antara pengurangan (telah dikuasai)dan
pembagian (info baru) inilah asimilasi.
9. Jika anak diberi soal pembagian, maka situasi ini disebut akomodasi. Artinya
anak sudah dapat mengaplikasikan atau memakai prinsip pembagian dalam situasi
baru
10. Proses penyesuaian antara ling luar dan struktur kognitif yang ada dlm dirinya
disebut ekuilibrasi
11. Proses belajar akan mengikuti tahap-tahap perkembangan sesuai dengan
umurnya
12. Tahap sensorimotor (0-2 thn), preoperasional (2-8 thn), operasional konkret(8-
11 thn), operasional formal (12-18 thn)
13. Hanya dengan mengaktifkan pengetahuan dan pengalaman secara optimal
asimilasi dan akomodasi pengatahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik
Teori ini lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam,
pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif
membangun pengetahuannya, meskipun usianya tua tetap saja tidak akan berkembang
pengetahuannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu berguna
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai.
Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan harus diinterpretasikan
sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan juga bukan sesuatu yang sudah ada,
melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam proses ini keaktifan
seseorang sangat menentukan perrkembangan pengetahuannya.
Unsur-unsur penting dalam teori konstruktivistik:
1. Memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa
2. Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna
3. Adanya lingkungan social yang kondusif
4. Adanya dorongan agar siswa mandiri
5. Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah
2) Peranan siswa
Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa menjadi pusat kegiatan dan guru sebagai
fasiitator. Karena belajar merupakan suatu proses pemaknaan atau pembentukan
pengetahuan dari pengalaman secara konkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi serta
interpretasi yang harus dilukukan oleh siswa sendiri.
3) Peranan guru
Guru atau pendidik berperan sebagai fasilitator artinya membantu siswa untuk
membentuk pengetahuannya sendiri dan proses pengkonstruksian pengetahuan agar
berjalan lancar. Guru tidak mentransferkan pengetahuan yang dimilikinya pada siswa
tetapi guru dituntut untuk memahami jalan pikiran atau cara pandang setiap siswa
dalam belajar.
4) Sarana belajar
Sarana belajar dibutuhkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang telah
diperoleh agar mendapatkan pengetahuan yang maksimal.
Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar,
sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan terjadi
asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimilikinya. Teori
humanistic berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal
tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman
diri, serta realisasi diri orang yang belajar, secara optimal.
3) Habermas
Menurut Habernas, belajar baru akan tejadi jika ada interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Ia membagi tipe belajar menjadi tiga, yaitu:
a. Belajar teknis (technical learning)
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya
secara benar.
b. Belajar praktis (practical learning)
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya,
yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.
c. Belajar emansipatoris (emancipatory learning)
Yaitu belajar yang menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan
kesadaran tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dengan
lingkungan sosialnya.
Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar
pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan pada konteks
manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Meskipun
teori humanistik sering dikritik karena sulit diterapkan dalam konteks yang lebih
praktis dan dianggap lebih dekat dengan bidang filsafat, teori kepribadian dan
psikoterapi dari pada bidang pendidikan, sehingga sulit diterjemahkan ke dalam
langkah-langkah yang lebih konkret dan praktis. Namun sumbangan teori ini amat
besar. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya
dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami hakikat kejiwaan manusia.
Dalam praktiknya teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses belajar.
Asumsi yang mendasari teori pemrosesan informasi ini adalah bahwa pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan
merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi
terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal
individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk
mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan
kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu
dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1)
motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
Tahap sebernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan
pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagaimana proses belajar
berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang
dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan
pencipta. Berdasarkan itu, maka diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk
yang mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.
Teori konflik-sosiokognitif Piaget ini mampu berkembang luas dan merajai bidang
psikologi dan pendidikan. Namun bila dicermati ada beberapa aspek dari teori Piaget
yang dipandang dapat menimbulkan implikasi kontraproduktif pada kegiatan
pembelajaran jika dilihat dari perspektif revolusi-sosiokultural saat ini. Dilihat dari
asal usul pengetahuan, Piaget cenderung menganut teori psikogenesis. Artinya,
pengetahuan berasal dari dalam diri individu. Dalam proses belajar, siswa berdiri
terpisah dan berinteraksi dengan lingkungan social. Ia mengkonstruksi
pengetahuannya lewat tindakan yang dilakukannya terhadap lingkungan sosial.
Di samping itu, dalam kegiatan belajar Piaget lebih mementingkan interaksi antara
siswa dengan kelompoknya. Perkembangan kognitif akan terjadi dalam interaksi
antara siswa dengan kelompok sebayanya dari pada dengan orang-orang yang lebih
dewasa. Pembenaran terhadap teori ini jika diterapkan dalam kegiatan pendidikan dan
pembelajaran akan kurang sesuai dengan perspektif revolusi-sosiokultural yang
sedang diupayakan saat ini.
Pendekatan kognitif dalam belajar dan pembelajaran yang ditokohi oleh Piaget yang
kemudian berkembang ke dalam aliran konstruktivistik juga masih dirasakan
kelemahannya. Teori ini bila dicermati ada beberapa aspek yang dipandang dapat
menimbulkan implikasi kontraproduktif dalam kegiatan pembelajaran, karena lebih
mencerminkan ideologi
Pada dasarnya semua orang memilki semua macam kecerdasan di atas, namun tentu
saja tidak semuanya berkembang atau dikembangkan pada tingkatan yang sama,
sehingga tidak dapat digunakan secara efektif. Pada umumnya satu kecerdasan lebih
menonjol/kuat dari pada yang lain. Tetapi tidak berarti bahwa hal itu bersifat
permanen/tetap. Di dalam diri manusia tersedia kemampuan untuk mengaktifkan
semua kecerdasan tersebut.
Strategi pembelajaran kecerdasan ganda betujuan agar semua potensi anak dapat
berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dapat dimulai dengan:
1. Membangunkan/memicu kecerdasan (awakening intelligence)
Yaitu upaya untuk mengaktifkan indra dan menghidupkan kerja otak
2. Memperkuat kecerdasan (amplifying intelligence)
Yaitu dengan cara memberi latihan dan memperkuat kemampuan membangunkan
kecerdasan
3. Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan (teaching for with intelligence)
Yaitu upaya-upaya mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada
penggunaan kecerdasan manusia
4. Mentransfer kecerdasan (transferring intelligence)
Yaitu usaha untuk memanfaatkan berbagai cara yang telah dilatihkan di kelas untuk
memahami realitas di luar kelas atau pada lingkunga nyata
Sedangkan kegiatan-kegiatannya dapat dilakukan dengan cara menyediakan studi
tour, biografi, pembelajaran teprogram, eksperimen, majalah dinding, serta membaca
buku-buku guna untuk mengembangkan kecerdasan ganda. Upaya untuk
mengembangakan siswa sendiri dapat berupa self monitoring dan konseling atau tutor
sebaya akan sangat efektif untuk mengembangkan kecerdasan ganda.
Baik anak-anak maupun orang dewasa belajar banyak hal dari pengamatan dan
imitasi (peniruan) ini. Anak muda belajar bahasa, keterampilan sosial, kebiasaan,
ketakutan, dan banyak perilaku lain dengan mengamati orang tuanya atau anak
yang lebih dewasa. Banyak orang belajar akademik, atletik, dan keterampilan
musik dengan mengamati dan kemudian menirukan gueunya. Menurut psikolog
Amerika Serikat kelahiran Kanada Albert Bandura, pelopor dalam studi tentang
belajar melalui pengamatan, tipe belajar ini memainkan peran yang penting dalam
perkembangan kepribadian anak.
Bandura menemukan bukti bahwa belajar sifat-sifat seperti keindustrian,
keramahan, pengendalian diri, keagresivan, dan ketidak sabaran sebagian dari
meniru orang tua, anggota keluarga lain, dan teman-temannya.
d) Tahap Deduksi
Pada tingkat ini (1) siswa sudah dapat mengambil kesimpulan secara deduktif,
yakni menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus, (2) siswa
mampu memahami pengertian-pengertian pangkal, definisi-definisi, aksioma-aksioma,
dan terorema-teorema dalam geometri, dan (3) siswa sudah mulai mampu menyusun
bukti-bukti secara formal. Ini berarti bahwa pada tingkat ini siswa sudah
memahami proses berpikir yang bersifat deduktif-aksiomatis dan mampu
menggunakan proses berpikir tersebut.
Anak pada tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, di samping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau
problem, dan teorema. Anak pada tahap ini belum memahami kegunaan
dari suatu sistem deduktif. Oleh karena itu, anak pada tahap ini belum
dapat menjawab pertanyaan: “mengapa sesuatu itu perlu disajikan dalam bentuk
teorema atau dalil?”
Menurut van Hiele, semua anak mempelajari geometri dengan melalui tahap-
tahap tersebut, dengan urutan yang sama, dan tidak dimungkinkan adanya
tingkat yang diloncati. Akan tetapi, kapan seseorang siswa mulai memasuki
suatu tingkat yang baru tidak selalu sama antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain. Proses perkembangan dari tahap yang satu ke tahap
berikutnya terutama tidak ditentukan oleh umur atau kematangan biologis,
tetapi lebih bergantung pada pengajaran dari guru dan proses belajar yang dilalui
siswa. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu sama
lain, kemudian saling bertukar pikiran maka kedua orang tersebut tidak akan
mengerti.
Menurut van Hiele seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih
rendah tidak mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada
pada tingkat yang lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan
untuk memahaminya, anak itu baru bisa memahami melalui hafalan saja
bukan melalui pengertian. Adapun fase-fase pembelajaran yang menunjukkan
tujuan belajar siswa dan peran guru dalam pembelajaran dalam mencapai
tujuan itu. Fase-fase pembelajaran tersebut adalah: 1) fase informasi, 2)
fase orientasi, 3) fase eksplisitasi, 4) fase orientasi bebas, dan 5) fase
integrasi.
Daftar Pustaka
= Baca Juga =
Modul Ajar Pendidikan Pancasila SMA SMK Kelas 11 (Kurikulum Merdeka)
Modul Ajar Pendidikan Pancasila SMA SMK Kelas 10 (Kurikulum Merdeka)
PENGERTIAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) DAN BAGAIMANA
MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
(ATP)
PENGERTIAN DAN KOMPONEN PENYUSUNAN MODUL AJAR
PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP), TUJUAN CAPAIAN
PEMBELAJARAN DAN PRINSIP PERUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DI
KURIKULUM MERDEKA
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN MERDEKA BELAJAR
PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PRINSIP ASESMEN PADA KURIKULUM
MERDEKA
KERANGKA KURIKULUM DAN STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA TK
PAUD SD SMP SMA
RUANG LINGKUP CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) DAN KOMPONEN
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) KURIKULUM MERDEKA PAUD SD SMP SMA
PENDEKATAN BERBASIS ASET UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM
SEKOLAH
PENGERTIAN CIRI DAN JENIS KECERDASAN EMOSIONAL
PENGERTIAN LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL
LEADERSHIP)
TEKNIK PENYUSUNAN VISI DAN MISI SEKOLAH
MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATED
INSTRUCTION)
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGERTIAN LITERASI
PENGERTIAN PERSEPSI, SYARAT PROSES DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI DAN JENIS LAYANAN BK (BIMBINGAN
DAN KONSELING)
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET
PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR SISWA, BENTUK DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA
# P E M B E L A J A R A N
FACEBOOK TWITTER PINTEREST WA
KUMPULAN SOAL US, SOAL SUMATIF, ASAS, ASAT, PAS, PAT, SD, SMP, SMA:
18 comments:
1.
UNKNOWNJanuary 1, 2016 at 10:40 AM
I think this blog is one of the best blogs . Through this blog gained a lot of new
information about the educational issues that developed in Indonesia . This information
really interesting and trustworthy . We are always waiting for the latest info other . We
thank the admin who has posted the latest news
Reply
2.
DIDIN HASBULAHJanuary 1, 2016 at 3:27 PM
Pak, terima kasih atas informasinya. Posting bapak sangat menarik dan sesuai dengan
profesi kami sebaga guru. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih
Reply
3.
TRISULISTIAJanuary 2, 2016 at 2:16 AM
The article is very interesting and useful . Thank you
Reply
4.
ANNISAJanuary 2, 2016 at 7:26 PM
Terimka kasih, gan, Posting agan sangat bermanfaat khusus untuk para guru dan siswa
serta bagi institusi sekolah. Selamat dan sukses selalu.
Reply
5.
MUHAMMAD FAJRIJanuary 7, 2016 at 5:26 AM
Terima kasih, infonya sangat bermanfaat. Keren abiiiiiiizzzzzzzzzzzz
Reply
6.
AHMAD DARAJATJanuary 7, 2016 at 10:22 PM
Terima kasih atas informasinya
Reply
7.
YUSUP SAPUTRAJanuary 9, 2016 at 11:20 PM
Terima kasih infonya sangat bermanfaat
Reply
8.
ROBERT DANEIL ANSELLJanuary 10, 2016 at 8:49 AM
Mengenail teori belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kompetens guru. Thank
infonya luar biasa sangat membantu
Reply
9.
ANTHON CHANIAGOJanuary 16, 2016 at 10:01 PM
Terima kasih gan atas informasinya
Reply
10.
UNKNOWNJanuary 17, 2016 at 11:50 PM
ok , the information is very useful
Reply
11.
UNKNOWNNovember 27, 2017 at 10:08 AM
ini lagu apa ya?
Reply
12.
UNKNOWNApril 23, 2018 at 10:57 AM
Terima kasih atas segalanya. Posting bapak sangat ilmuah dan sesuai dengan profesi
kami sebaga guru. Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk, kesehatan dan
ilmu yang Barokhah untuk Bangsa Dan negera
Reply
13.
UNKNOWNMay 7, 2018 at 5:18 AM
Trmksh untuk artikel nya. Sangat bermanfaat.
Reply
14.
UNKNOWNMay 8, 2018 at 8:20 AM
Terimaksaih untuk artikelnya... cukup lengkap.... semga bermanfaat...
Reply
15.
UNKNOWNMay 8, 2018 at 8:23 AM
Terima kasih utk artikelnya... cukup lengkap dan semoga bermanfaat...
Saling membantu... dan Berbagi.... Sukses utk kita semua....
Reply
16.
UNKNOWNMay 8, 2018 at 10:36 AM
Reply
17.
JENDELA RONIApril 29, 2020 at 4:15 PM
terimakasih atas ilmunya
semoga jadi amal jariyah Bapak
Reply
18.
BSM PROPERTY TANGERANGMay 22, 2021 at 3:33 PM
jual dan sewa partisi R8 081977000899
https://www.facebook.com/bsmproperty.tangerangdewi/
https://seller.tokopedia.com/manage-product
https://seller.bukalapak.com/products?offset=0&limit=30&product_type=all&sort=date
https://twitter.com/BsmDewi
https://www.instagram.com/dewi.bsmproperty/
https://seller.tokopedia.com/manage-product
https://www.jualo.com/profile/iklan
https://www.olx.co.id/myads
https://id.pinterest.com/partisir8dewi/_saved/
https://sewapartisir8jabodetabek.blogspot.com/
https://bsmpropertyjakarta.wordpress.com/2021/05/19/jual-partisi-r8-untuk-di-
jadiakan-panel-photo-surabaya-081977000899-dewi/
https://sites.google.com/view/partisi-r8-untuk-panel-photo/halaman-muka?authuser=2
Reply
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem
SOCIAL MEDIA
STATS BLOG
477,013,281
SEARCH THIS BLOG
POPULAR POST
JUKNIS PENYALURAN BANTUAN INSENTIF BAGI GURU NON ASN TAHUN 2023
Juknis Penyaluran Bantuan Insentif Bagi Pendidik (Guru) NONASN jenjang PAUD SD ... read
more
Nov 19 2023
PROTECTED BY DMCA