Kel 4
Kel 4
DISUSUN OLEH :
T.A 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN........................................................................................2
1.3 MANFAAT....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI.......................................................................................4
2.2 ETIOLOGI.....................................................................................4
2.3 PATOFISIOLOGI..........................................................................4
2.5 PENATALAKSANAAN...............................................................6
3.1 KESIMPULAN..............................................................................7
3.2 SARAN..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi farmakologi dan diet merupakan dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengelolaan gangguan persyarafan. Gangguan persyarafan adalah kondisi yang
melibatkan gangguan pada sistem saraf, termasuk sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang) dan sistem saraf perifer (saraf-saraf yang menghubungkan sistem saraf
pusat dengan berbagai bagian tubuh). Beberapa contoh gangguan persyarafan meliputi
penyakit Parkinson, multiple sclerosis, neuropati diabetik, dan sindrom tunel karpal, di
antara lain.
1
spesifik pasien, karena setiap kasus gangguan persyarafan dapat memiliki
karakteristik yang berbeda.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
Terapi farmakologi dan diet dapat memiliki manfaat yang signifikan dalam
pengelolaan gangguan persyarafan, tergantung pada jenis gangguan persyarafan
yang dialami oleh individu. Beberapa manfaat terapi farmakologi dan diet dalam
kasus gangguan persyarafan meliputi:
2
2. Perbaikan Fungsi Motorik: Beberapa jenis gangguan persyarafan, seperti
ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), dapat merusak fungsi motorik. Terapi
farmakologi dapat membantu memperlambat progresi gangguan ini dan menjaga
fungsi motorik yang lebih baik.
4. Nutrisi yang Sesuai: Diet yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin B,
asam lemak omega-3, dan antioksidan dapat membantu melindungi dan merawat
saraf. Misalnya, vitamin B kompleks sering direkomendasikan untuk mendukung
kesehatan saraf.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Terapi farmakologi dan diet pada gangguan persyarafan dapat menjadi bagian penting
dari pengelolaan kondisi tersebut. Gangguan persyarafan dapat merujuk pada berbagai
kondisi seperti neuropati, multiple sclerosis, ALS (amyotrophic lateral sclerosis), dan
gangguan saraf lainnya.
2.2 ETIOLOGI
2.3 PATOFISIOLOGI
4
2.4 MANIFESTASI KLINIS
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan persyarafan yang umum beserta
panduan umum mengenai manifestasi klinis, terapi farmakologi, dan diet yang
berkaitan:
Penting untuk diingat bahwa setiap kasus gangguan persyarafan dapat berbeda,
dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Konsultasikan
5
dengan dokter spesialis saraf untuk evaluasi, diagnosis, dan perawatan yang tepat.
Terapi farmakologi dan diet harus diresepkan dan diawasi oleh profesional medis
yang berpengalaman dalam mengatasi gangguan persyarafan.
2.5 PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Farmakologi:
c. Obat Nyeri: Obat pereda nyeri seperti analgesik (misalnya parasetamol) atau
obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bisa membantu mengurangi nyeri yang
disebabkan oleh gangguan persyarafan.
c. Manajemen Berat Badan: Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu
mengurangi tekanan pada sistem saraf dan meningkatkan fungsi saraf.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Terapi Farmakologi:
o Penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi
gejala dan memperlambat perkembangan gangguan persyarafan.
Contohnya, pada penyakit saraf seperti ALS (Amyotrophic Lateral
Sclerosis), obat riluzole dapat digunakan untuk memperlambat
penurunan fungsi saraf motorik.
o Pada gangguan saraf perifer, seperti neuropati diabetik, obat-
obatan seperti gabapentin atau pregabalin dapat membantu
mengurangi nyeri dan gejala lainnya.
o Terapi farmakologi juga dapat digunakan untuk mengontrol gejala
seperti kejang, spasme otot, atau gangguan tidur yang mungkin
terkait dengan gangguan persyarafan.
2. Diet:
o Diet yang sehat dan seimbang penting untuk menjaga kesehatan
umum dan mendukung fungsi sistem saraf. Ini termasuk asupan
nutrisi yang cukup, vitamin, dan mineral.
o Pada beberapa gangguan persyarafan, seperti neuropati diabetik,
diet yang mengatur kadar gula darah menjadi penting untuk
mengontrol gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.
o Pada gangguan motorik seperti ALS, penting untuk menjaga
asupan nutrisi yang memadai dan mungkin perlu
mempertimbangkan diet yang diperkaya kalori untuk mencegah
penurunan berat badan yang parah.
7
3.2 SARAN
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and Victor's Principles of
Neurology. McGraw-Hill Education, 2019.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical Pharmacology.
McGraw-Hill Education, 2021.
Cacabelos, R. (Ed.). (2019). Diet and nutrition in dementia and cognitive decline.
CRC Press.