Oleh :
Anastasia Nindya Putri
NIM : 232011237
KERTAS KERJA
“Judge Nothing, you will be happy. Forgive everything, you will be happier. Love
everything, you will be happiest”
(Sri Chinmoy)
vi
ABSTRACT
This study aimed to evaluate the financial of Regional General Hospital Pandan
Arang Boyolali which has been applied PSAP and PSAK No.45 as it is a hospital
with the status of General Service Board. This research type is descriptive
qualitative. This study use interview and document study. These results showed
that PSAP and PSAK No. 45 can be full applied in financial report of Regional
General Hospital RSUD Pandan Arang Boyolali, but there are things that not
presented yet in the financial statement like unattached net asset, transient tied,
and tied permanent which are grouped into equity.
Key Words: applying PSAK No. 45, BLU, Non-profit Organization, Financial
Report, PSAP
vii
SARIPATI
Kata Kunci: Penerapan PSAK No. 45, BLU, Organisasi Nirlaba, Laporan
Keuangan, PSAP
viii
KATA PENGANTAR
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan hikmat, kasih karunia, kelancaran dan kemudahan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “Evalusi Pelaporan Keuangan
Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan Umum Menurut PSAP dan PSAK No. 45
(Studi Kasus di RSUD Pandan Arang Boyolali)” guna memperoleh gelar sarjana
Ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana dengan baik.
Dalam penulisan kertas kerja ini, penulis mendapat dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Yang terkasih mama, papa, Primarita, dan Devon yang setiap hari tiada
henti memberikan semangat dan dukungan doa kepada penulis.
2. Ibu Supatmi, SE., Akt., M.Ak., CA selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, saran, kritik, dan nasihat kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini dengan hasil yang terbaik.
3. Pegawai Bagian Akuntansi dan Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
yang telah membantu penulis dalam memperoleh data yang dibutuhkan.
4. Teman-teman seperjuangan Shareen, Novitasari, Ajeng, Tia, Vebri,
Gracelea, Riska dan Christina yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Tidak ada sesuatu yang berarti yang dapat penulis berikan untuk membalas
kebaikan kalian semua, hanya melalui doa dan ucapan terimakasih ini yang bisa
penulis berikan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kalian semua.
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu jenis Badan Layanan Umum merupakan
ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 44 tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
disebutkan bahwa rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah pusat maupun
daerah, pengelolaannya harus berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) atau
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sebagai organisasi pemerintahan yang
1
bersifat nirlaba, maka akuntansi dan laporan keuangan rumah sakit yang sudah
berstatus Badan Layanan Umum (BLU) harus sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Dalam
rangka pengintegrasian Laporan Keuangan BLU dengan Laporan Keuangan
kementrian negara/lembaga, BLU mengembangkan sub sistem akuntansi
keuangan yang menghasilkan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP. Untuk
menghasilkan semua kebutuhan laporan keuangan tersebut, maka BLU harus
membuat laporan keuangan untuk tujuan pertanggungjawaban berdasarkan SAK
yaitu PSAK No. 45 dan laporan keuangan untuk tujuan konsolidasian berdasarkan
SAP yaitu Permendagri No. 61 tahun 2007. Dalam pasal 17 ayat (3) PMK No.
76/PMK.05/2008 menyatakan bahwa BLU yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dapat dikenakan sanksi terkait fleksibilitas BLU,
remunerasi, dan status BLU. Laporan keuangan rumah sakit merupakan laporan
yang disusun oleh pihak manajemen sebagai bentuk penyampaian informasi
kepada suatu entitas, sehingga isi laporan keuangan Rumah Sakit Daerah harus
mengikuti ketentuan sebagaimana diatur menurut PSAK No. 45 dan laporan
keuangannya diaudit oleh auditor independen. Laporan keuangan BLU harus
direviu oleh satuan pemeriksa internal atau oleh aparat pengawasan internal
kementrian negara/lembaga. Sedangkan laporan tahunan BLU diaudit oleh auditor
eksternal yaitu BPK.
2
Berdasarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007 pasal 4 menjelaskan
mengenai penerapan PPK-BLUD pada SKPD atau unit kerja harus memenuhi
persyaratan substantif, teknis, dan administratif. Status BLUD diberikan kepada
RSUD Pandan Arang Boyolali karena seluruh persyaratan telah dipenuhi dan
dinilai memuaskan. Sebagai konsekuensinya, hasil laporan keuangan RSUD
Pandan Arang berorientasi pada transparasi, akuntabilitas, responsibilitas dan
independensi yang sesuai dengan PSAK No. 45. Berdasarkan informasi dari
Bagian Keuangan dan Akuntansi, RSUD Pandan Arang Boyolali menerapkan
PSAP pada pelaporan keuangannya sejak sebelum ditetapkan menjadi BLU
sampai sekarang dan menerapkan PSAK No. 45 pada pelaporan keuangan sejak
tahun 2011 dan belum pernah dilakukan evaluasi mengenai penerapan PSAP dan
PSAK No. 45 pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali. Pada
pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali baru dilakukan audit tahun
2011 dan tahun 2014. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 tidak dilakukan audit oleh
auditor independen karena adanya surat edaran bahwa laporan keuangan BLU
hanya diaudit oleh BPK saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan PSAP dan PSAK No. 45 pada penyajian pelaporan keuangan RSUD
Pandan Arang Boyolali tahun 2014. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi RSUD
Pandan Arang Boyolali khususnya pada Bagian Keuangan dan Akuntansi dalam
menyajikan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAP dan PSAK No. 45.
TELAAH TEORITIS
8
d. Pendapatan dari APBN, meliputi Pendapatan APBN
Operasional dan APBN Investasi.
2) Biaya
a. Biaya Pelayanan
b. Biaya Umum dan Administrasi
c. Biaya Lainnya
D. Penjelasan atas pos-pos neraca;
1) Aset
a. Aset lancar
b. Investasi Jangka Panjang
c. Aset tetap
d. Aset lainnya
2) Kewajiban
a. Kewajiban Jangka Pendek
b. Kewajiban Jangka Panjang
3) Ekuitas
a. Ekuitas Tidak Terikat adalah ekuitas berupa sumber daya yang
penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.
Ekuitas awal;
Surplus & defisit tahun lalu;
Surplus & defisit tahun berjalan;
Ekuitas donasi;
b. Ekuitas Terikat Temporer adalah ekuitas berupa sumber daya
ekonomi yang penggunaannya dan/atau waktunya dibatasi
untuk tujuan tertentu dan/atau jangka waktu tertentu oleh
pemerintah atau donatur.
Sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu;
Investasi untuk jangka waktu tertentu;
Dana yang penggunaanya ditentukan selama periode
tertentu dimasa depan;
Dana untuk memperoleh aset tetap.
9
c. Ekuitas Terikat Permanen adalah ekuitas berupa sumber daya
yang penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuan
tertentu oleh pemerintah/donatur.
Tanah atau gedung atau bangunan yang disumbangkan
untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual;
Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan
pendapatan secara permanen;
Donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara
permanen.
E. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas;
a. Arus kas dari aktivitas operasi
b. Arus kas dari aktivitas investasi
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan
F. Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya.
1) Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas BLU selama satu periode yang
mengakibatkan penambahan ekuitas bersih. Klasifikasi
pendapatan BLU adalah pendapatan usaha dari jasa layanan,
hibah, pendapatan APBN, pendapatan APBD, dan hasil
kerjasama dengan pihak lain.
2) Biaya
Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas bersih. Klasifikasi biaya adalah biaya layanan, biaya
umum dan administrasi, dan biaya lainnya.
Berdasarkan PSAK No. 45, laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri
dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan laporan keuangan
entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki
daya banding yang tinggi. Unsur-unsur laporan keuangan berdasarkan PSAK
No.45 adalah sebagai berikut:
11
d. Sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;
e. Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang;
f. Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
12
c. Pembatasan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaanya
tidak dibatasi oleh tujuan tertentu oleh penyumbang.
B. Laporan aktivitas
Laporan aktivitas berisi dua bagian besar yaitu besaran pendapatan
dan biaya lembaga selama satu periode anggaran. Pendapatan digolongkan
berdasarkan restriksi atau ikatan yang ada. Sedangkan beban atau biaya
disajikan dalam laporan aktivitas berdasarkan kriteria fungsional, dengan
demikian beban biaya akan terdiri dari biaya kelompok program jasa
utama dan aktivitas pendukung. Klasifikasi pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup
peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya,
dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aset
neto, entitas nirlaba dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut
kelompok operasi atau non operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat
dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak
berulang, atau dengan cara lain. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto
keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau
peristiwa lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan
manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan
gedung yang tidak digunakan lagi.
Peneliti Terdahulu
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Jenis Penelitian
Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu, data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada Bagian Keuangan dan Akuntansi RSUD Pandan Arang Boyolali untuk
memperoleh informasi tentang bentuk pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang
Boyolali. Data sekunder dari penelitian ini di peroleh dari Bagian Keuangan dan
Akuntansi berupa dokumen pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang tahun
2014.
16
Teknik dan Langkah Analisis
18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19
mencapai tujuan yang telah menjadi konsensus bersama. Pelayanan RSUD
Pandan Arang Boyolali meliputi:
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh RSUD Pandang Arang Boyolali
adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1995 meraih Pengakuan WHO tentang Rumah Sakit Sayang Bayi.
2. Tahun 2000 meraih Rumah Sakit Type C berpenampilan kerja terbaik,
Propinsi Jawa Tengah.
3. Tahun 2008 meraih Penerima penghargaan citra pelayanan prima yang
diprakarsai oleh Menpan.
20
4. Tahun 2011 meraih Rumah Sakit Pandan Arang terakreditasi 16 pelayanan
dan dengan Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut.
21
dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, memimpin dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas rumah sakit, menyelenggarakan pelayanan medis, asuhan
keperawatan dan pelayanan rujukan, membina dan melaksanakan koordinasi
dengan instasi pemerintah dan lembaga lain di bidang pelayanan kesehatan,
melakukan monitoring dan evaluasi, serta membina, mengawasi, dan menilai
kinerja bawahan.
22
Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Boyolali
Bagan 1
Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Boyolali
DIREKTUR
KELOMPOK BAGIAN
JABATAN UMUM
FUNGSIONAL
INTALASI SATUAN/TIM
23
Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali
24
Tabel 1
Perbandingan Pelaporan Keuangan Menurut PSAP dan Laporan Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
25
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAP Keterangan
Boyolali
Aset non lancar antara lain Aset non lancar meliputi investasi
meliputi invetasi jangka panjang, jangka panjang, aset tetap, dan
aset tetap, dan aset lainnya. aset lain-lain.
26
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAP Keterangan
Boyolali
jangka waktu tertentu, dan donasi dari
pemerintah.
4 Informasi Dalam laporan realisasi anggaran Dalam laporan realisasi anggaran Informasi realisasi anggaran pada
realisasi menyajikan informasi realisasi, menyajikan informasi realisasi, laporan keuangan RSUD Pandan
anggaran pendapatan, belanja, pembiayaan, pendapatan, belanja, pembiayaan, Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.
serta lebih/kurang pembiayaan dan sisa lebih/kurang anggaran
anggaran dalam suatu periode. dalam suatu periode.
5 Klasifikasi Laporan operasional menyajikan Dalam laporan operasional Terdapat perbedaan urutan pada
pendapatan jumlah pendapatan, biaya, disajikan jumlah pendapatan, klasifikasi pendapatan, pada laporan
dan beban, keuntungan/kerugian, pos luar biaya, keuntungan/kerugian dalam keuangan RSUD Pandan Arang
biasa dalam suatu periode. suatu periode. Boyolali menyajikan pendapatan
APBD sebelum pendapatan APBN,
Pendapatan diklasifikasikan ke Pendapatan diklasifikasikan ke sedangkan menurut PSAP menyajikan
dalam: dalam: pendapatan APBN saja. Pada laporan
1. Pendapatan usaha dari jasa 1. Pendapatan operasional dari keuangan RSUD Pandan Arang
layanan jasa layanan Boyoali tidak menyajikan pendapatan
2. Hibah 2. Hibah usaha lainnya dan pendapatan dari
27
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAP Keterangan
Boyolali
3. Pendapatan APBN 3. Pendapatan APBD kejadian luar biasa.
4. Pendapatan usaha lainnya 4. Pendapatan APBN
5. Pendapatan dari kejadian luar 5. Pendapatan non operasional Klasifikasi beban pada laporan
biasa keuangan RSUD Pandan Arang
Biaya diklasifikasikan ke dalam: Boyolali tidak menyajikan biaya
Biaya diklasifikasikan sebagai 1. Biaya pelayanan lainnya, rugi penjualan aset non lancar,
berikut: 2. Biaya umum dan administrasi dan biaya dari kejadian luar biasa
1. Biaya layanan 3. Biaya non opersional karena dimasukan dalam biaya non
2. Biaya umum dan administrasi operasional.
3. Biaya lainnya
4. Rugi penjualan aset non lancar
5. Biaya dari kejadian luar biasa
6 Informasi Pendapatan adalah arus masuk Pendapatan adalah arus masuk Informasi pendapatan dan beban pada
pendapatan bruto manfaat ekonomi yang bruto manfaat ekonomi yang laporan keuangan RSUD Pandan
dan beban timbul dari aktivitas BLU selama timbul dari aktivitas BLU selama Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.
satu periode yang mengakibatkan satu periode yang mengakibatkan
perubahan ekuitas bersih. perubahan ekuitas bersih.
28
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAP Keterangan
Boyolali
Beban adalah penurunan manfaat Beban adalah penurunan manfaat
ekonomi selama satu periode ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas akuntansi dalam bentuk arus kas
atau berkurangnya aset atau atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas mengakibatkan penurunan ekuitas
bersih. bersih.
7 Informasi Laporan operasional menyajikan Berdasarkan kegiatan operasional, Informasi pemberian jasa pada laporan
pemberian informasi biaya yang terdiri dari: biaya berasal dari: keuangan RSUD Pandan Arang
jasa 1. Biaya layanan 1. Biaya operasional Boyolali sesuai dengan PSAP.
29
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAP Keterangan
Boyolali
2. Biaya umum dan administrasi a. Biaya pelayanan
3. Biaya lainnya b. Biaya umum dan
administrasi
2. Biaya non operasional
8 Klasifikasi Laporan arus kas menyajikan Laporan arus kas terdiri dari: Klasifikasi penerimaan dan
penerimaan informasi arus masuk dan keluar 1. Arus kas dari aktivitas operasi pengeluaran kas pada laporan
dan kas selama periode tertentu yang 2. Arus kas dari aktivitas keuangan RSUD Pandan Arang
pengeluaran diklasifikasikan berdasarkan investasi Boyolali sesuai dengan PSAP.
kas aktivitas operasi, aktivitas 3. Arus kas dari aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan. pendanaan
Data diolah, 2015
30
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaporan keuangan RSUD
Pandan Arang Boyolali dibandingkan dengan PSAP terdapat perbedaan. Pada
pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali mengklasifikasikan ekuitas
kedalam tidak terikat saja, sedangkan menurut PSAP ekuitas diklasifikasikan
kedalam terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat. Pada pelaporan
keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan klasifikasi ekuitas
terikat permanen dan terikat tempoerer karena sumber daya yang dimiliki oleh
RSUD Pandan Arang Boyolali penggunaannya tidak ada pembatasan waktu atau
pembatasan penggunaan oleh penyumbang atau donatur. Klasifikasi pendapatan
pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menyajikan pendapatan
APBD dan pendapatan APBN, sedangkan menurut PSAP hanya menyajikan
pendapatan APBN saja. Hal ini disebabkan karena RSUD Pandan Arang Boyolali
adalah Satuan Kerja di Pemerintah Daerah sehingga selain mendapatkan
pendapatan dari APBN juga mendapatkan pendapatan dari APBD. Klasifikasi
beban pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan
pendekatan klasifikasi berdasarkan fungsional sedangkan menurut PSAP lebih
terinci setiap akunnya. Pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
tidak menyajikan biaya lainnya, rugi penjualan, dan biaya dari kejadian luar biasa
karena akun-akun tersebut diklasifikasikan ke dalam biaya non operasional.
Berdasarkan penjelasan di atas, pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang
Boyolali sudah menerapkan PSAP secara penuh.
31
Penerapan PSAK No. 45 pada Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah Pandan Arang Boyolali
32
Tabel 2
Perbandingan Pelaporan Keuangan Menurut PSAK No. 45 dan Laporan Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
33
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
anggota, dan penerima jasa 2. Aset tetap diperinci dengan
yang lain; a. Tanah mengelompokkan ke
c. Persediaan; b. Peralatan dan mesin dalam aset lancar dan aset
d. Sewa, asuransi, dan jasa c. Gedung dan bangunan tetap.
lainnya yang dibayar d. Jalan, irigasi, dan jaringan
dimuka; e. Aset tetap lainnya
e. Surat berharga dan f. Konstruksi dalam
investasi jangka panjang; pengerjaan
f. Tanah, gedung, peralatan, g. Akumulasi penyusutan
serta aktiva tetap lainnya aktiva tetap
yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan Kewajiban diklasifikasikan
jasa. menjadi kewajiban lancar dan
kewajiban jangka panjang.
Mengelompokan kewajiban ke
dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
34
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
3 Klasifikasi aset neto Laporan posisi keuangan Ekuitas dikelompokkan kedalam Pada laporan keuangan
terikat atau tidak terikat menyajikan jumlah masing-masing ekuitas tidak terikat saja. RSUD Pandan Arang
kelompok aset neto berdasarkan Boyolali tidak
ada atau tidaknya pembatasan oleh menyajikan ekuitas
pemberi sumber daya yang tidak terikat temporer dan
mengharapkan pembayaran ekuitas terikat permanen.
kembali, yaitu: terikat secara
permanen, terikat secara temporer,
dan tidak terikat.
35
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
4 Perubahan kelompok Laporan aktivitas menyajikan Tidak ada Pada laporan keuangan
aset neto jumlah perubahan aset neto terikat RSUD Pandan Arang
permanen, terikat temporer, dan Boyolali tidak
tidak terikat dalam suatu periode mengelompokkan
perubahan aset bersih
dalam tidak terikat,
terikat temporer, dan
terikat permanen.
5 Klasifikasi pendapatan, Laporan aktivitas menyajikan Tidak ada Pada laporan keuangan
beban, keuntungan, dan pendapatan sebagai penambah RSUD Pandan Arang
kerugian aktiva bersih tidak terikat, kecuali Boyolali tidak
jika penggunaannya dibatasi oleh menyajikan pendapatan,
penyumbang, dan menyajikan beban, keuntungan, dan
beban sebagai pengurang aktiva kerugian sebagai
bersih tidak terikat. penambah atau pengurang
di dalam aset bersih tidak
Sumbangan disajikan sebagai terikat, terikat temporer,
penambah aktiva bersih atau terikat permanen.
36
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
tidak terikat, terikat permanen,
atau terikat temporer, tergantung
pada ada tidaknya pembatasan.
Dalam hal sumbangan terikat yang
pembatasannya tidak berlaku lagi
dalam periode yang sama, dapat
disajikan sebagai sumbangan tidak
terikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai
kebijakan akuntansi.
37
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
6 Informasi pendapatan Laporan aktivitas menyajikan Dalam laporan operasional Informasi pendapatan dan
dan beban jumlah pendapatan dan beban disajikan jumlah pendapatan dan beban pada laporan
secara bruto. beban secara bruto. keuangan RSUD Pandan
Arang Boyolali sudah
sesuai dengan PSAK No.
45
7 Informasi pemberian Laporan aktivitas atau catatan atas Berdasarkan kegiatan operasional, Informasi pemberian jasa
jasa laporan keuangan harus biaya berasal dari: pada laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai 1. Biaya operasional yang terdiri RSUD Pandan Arang
beban menurut klasifikasi dari: Boyolali sudah sesuai
fungsional, seperti menurut a. Biaya pelayanan dengan PSAK No. 45.
kelompok program jasa utama dan b. Biaya umum dan
aktivitas pendukung. administrasi
2. Biaya non operasional
8 Klasifikasi penerimaan Laporan arus kas dikelompokkan Berdasarkan laporan arus kas yang Klasifikasi penerimaan
dan pengeluaran kas menjadi tiga, yaitu: dibuat adalah sebagai berikut: dan pengeluaran kas pada
1. Aliran kas dari aktivitas 1. Arus kas dari aktivitas laporan keuangan RSUD
operasi operasional Pandan Arang Boyolali
38
Praktik di RSUD Pandan Arang
No Indikator Menurut PSAK No.45 Keterangan
Boyolali
2. Aliran kas dari aktivitas 2. Arus kas dari aktivitas sudah sesuai dengan
investasi investasi PSAK No. 45
3. Aliran kas dari aktivitas 3. Arus kas dari aktivitas
pendanaan pendanaan
Data diolah, 2015.
39
Menurut tabel perbandingan diatas, berikut ini penjelasan isi setiap pelaporan keuangan
RSUD Pandan Arang Boyolali menurut ketentuan sesuai dengan PSAK No. 45:
1. Neraca
Secara keseluruhan isi dari neraca pada pelaporan keuangan RSUD Pandan
Arang Boyolali sudah sesuai dengan PSAK No. 45 yaitu aktiva disajikan
berdasarkan urutan likuiditas dan pengelompokkan aktiva berdasarkan aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar. Klasifikasi kewajiban pada laporan keuangan
RSUD Pandan Arang Boyolali disajikan berdasarkan tanggal jatuh tempo dan
mengelompokkan kewajiban kedalam jangka pendek dan jangka panjang. Pada
pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali ekuitas disajikan dengan
mengelompokkan kedalam ekuitas tidak terikat saja, sedangkan menurut PSAK
No. 45 ekuitas dikelompokkan kedalam terikat permanen, terikat temporer, dan
tidak terikat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bagian Akuntansi dan
Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan ekuitas terikat
permanen dan terikat temporer karena memang tidak ada sumber yang
penggunaannya dibatasi baik pembatasan waktu maupun pembatasan
penggunaan.
2. Laporan aktivitas
Secara keseluruhan isi dari laporan aktivitas pada pelaporan keuangan RSUD
Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAK No. 45. Namun ditemukan
perbedaan yaitu pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali dalam
laporan aktivitas tidak menyajikan perubahan kelompok aset dikarenakan seperti
penjelasan diatas RSUD Pandan Arang Boyolali hanya mengklasifikasikan
ekuitas ke dalam tidak terikat saja. Sehingga tidak menyajikan perubahan aset
neto secara terikat permanen, terikat temporer, atau tidak terikat.
3. Laporan arus kas
Secara keseluruhan isi dari laporan arus kas pada pelaporan keuangan RSUD
Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAK No. 45, yaitu menyajikan
informasi arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
33
4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) pada pelaporan keuangan RSUD
Pandan Arang Boyolali disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam laporan
keuangan posisi keuangan, laporan realisasi anggaran telah dijelaskan dan
direferensikan dengan informasi yang ada dalam CALK.
34
KESIMPULAN DAN SARAN
35
Boyolali ditemukan beberapa kekurangan yaitu menurut PSAK No. 45 aktiva
bersih dikelommpokkan menjadi terikat permanen, terikat temporer, dan tidak
terikat sedangkan pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
hanya menyajikan ekuitas kedalam tidak terikat saja. Sumber daya pada
pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak ada pembatasan
penggunaan maupun pembatasan waktu, dengan demikian pada pelaporan
keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali hanya menyajikan ekuitas tidak terikat
saja. Dari pembahasan ekuitas diatas, pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang
Boyolali tidak menyajikan perubahan kelompok aset neto karena klasifikasi
ekuitas dikelompokkan kedalam ekuitas tidak terikat saja.
36
DAFTAR PUSTAKA
Elsia. 2004. Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Pada Rumah Sakit Methodist Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Medan. Diakses 18 Juni, 2015, dari alamat
http://repository.usu.ac.id
Firmansyah, Muhamad. 2014. Analisis Penerapan PSAK No. 45 Pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bekasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Jakarta. Diakses 15 Oktober 2015, dari alamat http://respository.gunadarma.ac.id
Nurlela, Siti dan Mutmainah. 2014. Implementasi PSAK No. 45 Dalam Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba Berstatus Badan Layanan Umum. Jurnal Paradigma
Vol. 12 No. 01, hal 76-92.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
37
Pontoh, Chenly. 2012. Penerapan PSAK No. 45 pada Gereja Bukit Zaitun Luwuk.
Jurnal EMBA Vol 1 No. 13, hal 123-139.
Sutarti, Deni Prayitno. (2007). Analisis PSAK No. 45 Dalam Penyajian Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba (Studi Kasus pada Rumah Sakit “X”). Jurnal
Ilmiah Ranggagading, 30-36.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 1. Neraca pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
33
Lampiran 2. Laporan Operasional (SAP) pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
34
35
Lampiran 3. Laporan Operasional (SAK) pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
36
37
38
39
Lampiran 4. Laporan Arus Kas pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali
33
Lampiran 5. Laporan Realisasi Anggaran RSUD Pandan Arang Boyolali
33
34
35
36
37
38
39
40