Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA DENGAN KASUS

DENGUE HEMORAGIK FEVER ( DHF )

DISUSUN OLEH :
1. ABDUL AZIZ
2. ABIZAR
3. AGUNG PRATAMA
4. ANDRI SETIAWAN
5. ANISA KARIMAH
6. ANPRIAN MUHARYONO
7. APRILIA TUNGGA DEWI
8. BAMBANG IRAWAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018
PEMBAHASAN
A. Kasus

Ny. H seorang ibu rumah tangga yang berusia 24 tahun datang dari UGD ke ruang
perawatan penyakit dalam bersama perawat, suami, dan anaknya. dengan keluhan Ny. H
adalah badannya terasa panas sudah 3 hari, kepala terasa sakit, mual, muntah, tidak nafsu
makan dan lemas. Pendidikan terakhir Ny. H adalah SMP (MTS). Ny. H beragama Islam,
iya berpandangan bahwa sakitnya karena ujian dari Allah SWT. Setelah dilakukan
pemeriksaan oleh perawat didapatkan TTV TD 110/ 70 mmHg, suhu 38,9 C, Nadi 60 x/mnt,
pernafasan 17 x/ mnt, bercak merah pada kulit, uji bendung positif, terdapat hematomegali
dan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan Ht > 20 %, penurunan trombosit
< 50 Rb/ul, dan penurunan leokosit sampai 4 rb/ul . dan dokter mendiagnoasa Ny. H DHF.
Dokter menyarankan Ny. H harus dirawat kurang lebih 5 hari dan harus melakukan transfusi
trombosit sampai pada keadaan normal karena penurunan trombosit yang rendah. Ny. H
langsung menolak setelah mendengar bahwa dirinya harus melakukan tranfusi trombosit
dengan alasan dalam kepercayaan dan budayanya yaitu suku kalimantan tidak boleh
menerima tranfusi dari orang lain. Ny. H jarang memeriksakan dirinya ke rumah sakit Akan
tetapi Ny. H pernah jatuh sakit dan hanya berobat keklinik dokter saja. Sesekali dokter
pernah menyarankan pemeriksaan berlanjut ke laboratorium namun Ny. H mengabaikannya
dengan alasan kedokterpun sudah bisa sembuh. Dalam biaya pengobatan Ny. H dan
suaminya tidak ada masalah karena Ny. H dan suaminya sudah mempunyai tabungan. Ny. H
dan keluarga mempunyai kebiasaan makan sehari – hari adalah makanan hewani jarang
memakan makanan nabati. Makanan yang dipantang adalah daging baby.

B. Anatomi dan Fisiologi

Gambar 2 : Sistem Pencernaan


A. Anatomi
1. Mulut
2. Faring (Tekak)
3. Esofagus ( kerongkongan)
4.Stomach ( Lambung )
5. Intestinum Minor ( Usus Halus )
6. Duodenum ( Usus 12 Jari )
7. Jejenum
8. Ileum
9. Pankreas
10. Kandung dan saluran empedu
11. Cekum
12. Apendik ( Usus Buntu )
13. Intestinum Mayor ( Usus Besar )
14. Asendens ( Usus Naik )
15. Transversal ( Usus Mendatar )
16. Desenden ( Usus Turun )
17. Rectum
18.Anus

B. Fisiologi

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan


mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC. Makanan
selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun
ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan
akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin
pada usus halus.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit. Setelah makanan diproses di lambung yang
membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas
jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
C. Pengkajian Keperawatan Lintas Budaya
1. Faktor teknologi (tecnological factors)
A. Persepsi Sehat Sakit : Dalam Kasus tidak dijelaskan sehingga perawat harus
mengkaji kepada pasien.
B. Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan : Ny. H pernah jatuh sakit dan
hanya berobat keklinik dokter saja
C. Alasan mencari bantuan kesehatan : klien mengatakan dengan berobat kedokterpun
sudah sembuh.
D. Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini : Ny. H jarang memeriksakan dirinya ke rumah
sakit Akan tetapi Ny. H pernah jatuh sakit dan hanya berobat keklinik dokter saja.
Sesekali dokter pernah menyarankan pemeriksaan berlanjut ke laboratorium namun
Ny. H mengabaikannya dengan alasan kedokterpun sudah bisa sembuh.

2. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)


A. Agama yang dianut : Islam
B. Status pernikahan : Sudah menikah
C.Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit : iya berpandangan bahwa sakitnya
karena ujian dari Allah SWT
D.Cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan :
Dalam Kasus tidak dijelaskan sehingga perawat harus mengkaji kepada pasien.

3.Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)


a) Nama lengkap : Ny. H
b) Nama panggilan : Ny. H
c) Umur : 24 tahun
d) Jenis kelamin : Perempuan
e) Status : sudah menikah
f) Tipe keluarga : keluarga tradisional
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ny. H langsung menolak setelah
mendengar bahwa dirinya harus melakukan tranfusi trombosit dengan alasan
dalam kepercayaan tidak boleh menerima tranfusi dari orang lain.

4.Hubungan klien dengan kepala keluarga : Istri


a.Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
b.Posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga : Seorang suami dan
karyawan swasta
c.Bahasa yang digunakan : Istri dan suaminya menggunakan bahasa Indonesia.
d.Kebiasaan makan dan makanan yang dipantang dalam kondisi sakit : Ny. H dan
keluarga
e.mempunyai kebiasaan makan sehari –har makanan hewani jarang memakan
makanan nabati. Makanan yang dipantang adalah daging baby.
f.Persepsi sakit yang berkaitan dengan aktivitas sehari – hari : Dalam Kasus tidak
dijelaskan sehingga perawat harus mengkaji kepada pasien.

5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
a.Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
jam berkunjung : didalam kasus tidak tercamtum akan tetapi berdasarkan kebijakan
beberapa rumah sakait jam berkunjung Pertama, di pagi hari yang di mulai pukul
10.00 sampai 12.00. Serta sore hari yang dimulai pukul 16.00 sampai 18.00. Untuk
mengefektifkan jam kunjungan tersebut, kini rumah sakit menertibkannya dengan
menempatkan petugas di seluruh pintu masuk.
b.Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu : berdasarkan kebijakan beberapa
rumah sakit jumlah keluarga yang boleh menunggu tidak lebih dari 2 orang.
c.Cara pembayaran untuk perawatan : Dalam Kasus tidak dijelaskan sehingga perawat
harus mengkaji kepada pasien.
d.Faktor ekonomi (economical factors)
e.Pekerjaan klien : ibu rumah tangga
f Sumber biaya pengobatan : tabungan kelurga
g.Tabungan ynag dimiliki oleh keluarga : Dalam Kasus tidak dijelaskan sehingga
perawat harus mengkaji kepada pasien.
h.Faktor pendidikan (educational factors)
i.Tingkat pendidikan klien : SMP
j.Jenis pendidikan : MTS

D. Diagnosa Keperawatan Lintas Budaya


1. Rumusan Diagnosa Keperawatan Lintas Budaya
a) Resiko tinggi : Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak ade kuat.
b) Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai budaya
yang diyakini.
c) Resiko tinggi : Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak ade kuat.
d) Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan sistem nilai budaya yang
diyakini.

E. Intervensi dan Implementasi Keperawatan Lintas Budaya


1. Diagnosa Keperawatan No. 1
Resiko tinggi : Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak ade kuat.
Tujuan jangka panjang : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam,
keluhan pasien dapat diatasi.
Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,
klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan dihabiskan 3 x 1 porsi.
Kriteria Hasil : setelah melakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat
menghabiskan makanan yang disediakan rumah sakit, menunjukan penigkatan berat
badan yang progresif, dan tidak mengalami tanda malnutrisi lebih lanjut.
Intervensi :
a. lakukan pemeriksaan TTV setiap 6 jam sekali pada pukul 06.00, 12.00, 18.00,
dan 24.00 WIB
b. kaji faktor penyebab mual dan muntah yang menimbulkan tidak nafsu makan.
Hal yang dikaji adalah kebiasaan sebelum makan pasien, dan makanan yang biasa
dimakan pasien.
c. Lakukan pengukuran berat badan pasien dan menghitung berat badan ideal
pasien dengan rumus BB ideal = (TB – 100 ) – 10 %
d. Anjurkan makan sedikit tapi sering seperti makan roti setiap setengah jam.
e. Anjurkan makanan yang halus seperti makan biskuit, bubur, dan roti,
f. Anjurkan banyak minum air mineral minimal 8 – 10 gelas / hari
g. Kolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi Tinggi kalori dan
tinggi protein (TKTP) atau sesuai kebutuhan pasien.
h. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen tambahan dan obat
antiemetik
R/ Curcuma Syr 125 ml/5 cc No. II
S3ddc.orig 1 P.C
R/ Inj Metoclopramide 5mg/ml No. IV
S pro Inj
2. Diagnosa Keperawatan No. 2
Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai budaya
yangdiyakini.
Tujuan jangka panjang : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam
klien mengalami peningkatan jumlah trombosit samapai 150 – 450 rb/ul.
Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 jam klien
mampu menunjukan keinginannya untuk dilakukan transfusi trombosit sampai nilai
50 – 100 rb/ul.
Kriteria hasil : setelah melakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat
menyetujui transfusi, dan komplikasi dapat diminimalkan dan dicegah.
Intervensi :
Tanggal 20 mei 2013 pukul 09.00 WIB
a. Lakukan identifikasi alasan menolak transfusi trombosit. Menanyakan kepada
pasien mengapa tidak setuju dilakukan transfusi trombosit
b. Bersikap tenang dan tidak terburu - buru saat berinteraksi dengan klien.
c. Lakukan negosiasi untuk menjelaskan dan meyakinkan kepada pasien tentang
kemanfaatan pengobatan yang diberikan. Berikan penjelasan bahwa keadaan
trombosit saat ini sangat rendah yang tidak dapat dilakukan dengan bantuan
makanan, obat oral dan transfusi dari anggota keluarga karena harus mencari
trombosit yang cocok untuk diri yang akan memakan waktu lama sehingga harus
malalui transfusi trombosit yang sudah ada dirumah sakit. Apabila tidak dilakukan
akan berdampak negatif bagi pasien
d. Gunakan bahasa dan terminologi yang mudah dipahami oleh pasien.
e. Menggunkan pihak ketiga yaitu suami atau anaknya untuk membantu meyakini
transfusi trombosit.
f. Lakukan Informed Consent apabila pasien tetap tidak ingin transfusi trombosit.

F. Evaluasi
Diagnosa II
Tanggal 20 mei 2013 pukul 13.00 WIB
S : Pasien mengatakan dirinya setuju dilakukan transfusi trombosit agar suami dan
istrinya dapat bahagia.
O : wajah pasien menunjukan kesetujuannya, pasien tidak menolak ketika perawat
mulai melakukan tindakan, adanya peningkatan trombosit sampai 5 rb/ul.
A : Masalah meyakinkan klien untuk melakukan transfusi teratasi namun belum
mengalami peningkatan trombosit yang cukup.
P : Lanjutkan Intervensi Keperawatan untuk pemberian kembali transfusi trombosit
400 cc/ jam.
I : pukul 15.00 WIB Transfusi trombosit 400 cc/jam dilakukan
E : Pasien tampak tenang dan tidak ada penolakan untuk dilakukan transfusi trombosit
kembali.
R : kaji ulang
Diagnosa I
Tanggal 24 mei 2013 pukul 08.00 WIB
S : Pasien mengatakan dirinya sudah tidak merasakan mual, nafsu makan meningkat
O : pasien menghabiskan makanan yang disediakan dirumah sakit dan pasien tampak
tenang.
A : pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi sehingga masalah teratasi.
P : lanjutkan intervensi keperawatan untuk perawatan dirumah
• anjurkan banyak makan sayur
• anjurkan berorahraga
• mengenakan pakainya panjang
• mengenakan obat penangkal ketika tidur
• membersihan kamar mandi dan bak mandi
• Tetap Menjaga kesehatan
I : 08.30 WIB Melaksanakan intervensi Keperawatan
E : pasien menerima informasi yang disampaikan dan menunjukan pemahamannya.
R : Kaji Ulang

Anda mungkin juga menyukai