Anda di halaman 1dari 20

Prakarya Dan Kewirausahaan

Kelas X/Fase E

Budidaya
Tanaman Pangan
MENYUSUN KERANGKA PERENCANAAN BUDIDAYA TANAMAN
PANGAN

Plt. Direktur SMA


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Winner Jihad Akbar

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri Anas

Penanggung jawab
Kapokja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Rina Imayanti

Penyusun
Rossa Vini Anggalia, SP,. MM. (SMAN 9 Kota Tangerang Selatan)

Penelaah
Cece Sutisna (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)
Dwi Subekti, S.Pd,. M.Pd. ( SMAN 1 Bantul)
Yogi Anggraena (Puskurjar)
Heru Iman Wibowo (Puskurjar)
Fera Herawati (Puskurjar)
Devy Fadli Kurniawan (Direktorat SMA)
Yusuf Andrian (Direktorat SMA)
Muhammad Noor Ginanjar Jaelani (Direktorat SMA)
Peronika D. Sihombing (Direktorat SMA)

Kontributor
Dwi Subekti, S.Pd,. M.Pd. ( SMAN 1 Bantul)
INFORMAS I UMUM

IDENTITAS
a. Nama : Rossa Vini Anggalia
b. Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
c. Tahun Pelajaran : 2023-2024
d. Semester : Ganjil (satu)
e. Fase/Kelas : E/X
f. Alokasi Waktu : 4 JP

CAPAIA N P E M B E L A J A R A N
Pada akhir Fase E (Kelas X SMA/MA/Program Paket C) peserta didik mampu
mengembangkan produk budidaya berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan pasar
melalui eksplorasi bahan, alat dan teknik, serta mempresentasikan secara lisan, tertulis, visual
dan virtual. Pada fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi dan memberikan saran produk
budidaya berdasarkan dampak lingkungan/budaya/teknologi tepat guna.

PROFIL PELAJAR PANCAS I L A


a. Bernalar kritis
b. Bergotong-royong.

SARANA DAN PRASARANA


1. Internet/media sosial.
2. Laptop/Android
3. Buku paket Kewirausahaan

MODEL PEMBELAJARAN
Model Problem Based Learning dengan konsep design thinking.

PETUNJUK MENGGUNAKAN MODUL :


1. Modul ajar ini merupakan lanjutan dari modul ajar dengan tujuan pembelajaran
menganalisis bahan, alat, teknik, prosedur, dan sistem budidaya produk bernilai ekonomis
dari berbagai sumber untuk menentukan pengembangan kegiatan budidaya.
2. Penggunaan model penyusunan kerangka rencana pengembangan kegiatan budidaya
tanaman pangan dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah.

KOMPONEN INTI 1

TUJUAN PEMBELAJARAN
1.3 Menyusun rencana pengembangan kegiatan budidaya dan kemasannya berdasarkan
analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan hasil
eksplorasi.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menganalisis perencanaan usaha atau action plan budidaya tanaman
pangan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan daya dukung dari daerah sekitar dengan
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membuat analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) budidaya dan
kemasannya berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan
potensi lingkungan dan hasil eksplorasi.
2. Menganalisis perencanaan usaha atau action plan budidaya tanaman pangan dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan daya dukung dari daerah sekitar.

PERTANYAAN PEMANTIK

Gambar berikut merupakan


produk yang telah disajikan
contoh pada pembelajaran
sebelumnya.

Ilustrasi
Tina ketika menemani ayahnya kekebun ia melihat tanaman singkong. Ia bertanya kepada
ayahnya
Tina : Ayah ini tanaman apa?
Ayah : Oo .. itu tanaman singkong.
Tina : Tanaman singkong ini dapat diolah menjadi apa?
Ayah : Singkong ini bisa diolah menjadi singkong goreng atau singkong rebus
Tina : Bisa diolah menjadi makanan lain tidak?
Ayah : Bisa Nak, bahkan bukan umbinya saja tetapi kulit, daunnya juga dapat dimanfaatkan.
Kamu bisa browsing atau Kalian ke perpustakaan sekolah.

Beberapa hari kemudian


Tina pergi ke toko kue, ia mengamati salah satu produk yang banyak diminati konsumen.
Ternyata kue itu adalah olahan singkong dengan merk tertentu. Ia membandingkan kue yang
paling banyak peminatnya dengan yang tidak banyak peminatnya., ternyata ia melihat di
kemasannya terdapat tulisan merk, komposisi, BPOM dan higienis.

Setelah melihat gambar dan membaca ilustrasi tersebut, apa yang dilakukan oleh usaha mikro
agar produk layak untuk dipasarkan ? Coba Kalian ceritakan !
KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

Kegiatan Uraian Kegiatan


Pembelajaran

 Pendidik mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai kegiatan pembelajaran


 Peserta didik mereviU materi kegiatan pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya.
 Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Assesmen awal peserta didik menjawab pertanyaan pemantik (menggunakan


“post it” dan menempelkan di dinding atau menggunakan media digital).
 Pendidik mengelompokkan peserta didik berdasarkan assesmen awal menjadi
beberapa kelompok, satu kelompok. (Rencana tindak lanjut assesmen : Paham
utuh adalah kategori 1, paham sebagian adalah kategori 2, dan belum paham adalah
kategori 3).
 Pendidik menjelaskan tentang langkah analisis
Kegiatan Inti SWOT
https://drive.google.com/file/d/1BS7qdjM4vppLx0bbtejFyKtDPjDQ_uZO/view?us
p=sharing (Media ajar).
 Pendidik menggali pemahaman peserta didik dengan meminta peserta didik
untuk membuat pertanyaan mendasar mengenai SWOT.
 Peserta didik melakukan diskusi (LKPD terlampir).
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya dan pendidik memberikan
asesmen formatif pada link
https://drive.google.com/file/d/1PMivD9BNtVx06m_hHIIoQw6EaPvqJSkC/view?
usp=sharing
 Pendidik memberikan penguatan materi.

 Peserta didik memperbaiki penugasan berdasarkan masukan dari


kelompok lain. Pendidik memberikan informasi pembelajaram
selanjutnya yaitu tentang materi promosi media visual dan virtual.
 Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah
dilakukan. (Dapat menggunakan media sosial, kertas atau secara
lisan).
 Peristiwa apa yang paling penting di dalam pembelajaran?
Penutup  Perasaan apa yang dirasakan selama pembelajaran?
 Pembelajaran apa yang dapat diambil?
 Penerapan apa yang ingin dilakukan setelah pembelajaran?.
 Pendidik dan peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
LK P D 1

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Melalui pembelajaran diharapkan peserta didik mampu menggunakan langkah analisis
SWOT dalam menyusun rencana pengambangan kegiatan budidaya dan kemasannya
berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan
dan hasil eksplorasi.

Petunjuk Kegiatan:
1. Siapkan data hasil eksplorasi pertemuan lalu.
2.Temukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari masing-masing hasil eksplorasi.
Masukkan dalam tabel berikut.

Langkah-langkah Kegiatan
Perhatikan langkah kegiatan dibawah ini !

Uraian
Keterangan
No. Kegiatan

1. Peserta didik duduk berdasarkan 4-5 orang.


kelompoknya.
Sesuai dengan jenis tanaman yang
2. Cari tahu analisis SWOT produk pilihan. disesuaikan berdasarkan
pembelajaran sebelumnya.

3. Mempresentasikan hasil diskusi. Berbagi kepada teman dalam kelas.


Menyusun kerangka rencana
4. pengembangan kegiatan budidaya Kesepakatan kelompok.
tanaman pangan

Kegiatan Diskusi Kelompok


Hari/tanggal kegiatan diskusi : _______________
Nama Anggota Kelompok
1._________________
2._________________
3._________________
4._________________
5._________________
Produk Pilihan Kelompok : ______________________________

Isilah kolom Analisis SWOT dibawah ini berdasarkan pertanyaan berikut !


Analisis Hasil Analisis

Strength (Kekuatan)
 Apa kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut?
 Bagaimanakah cara mengembangkan
kelebihan dari perusahaan tersebut?

Weakness (Kelemahan)
 Apa kelemahan yang dapat kalian amati dari
perusahaan tersebut?
 Bagaimakah cara menanggulangi kelemahan
tersebut?
Opportunity (Peluang)
 Kesempatan apa yang bisa kalian lihat?
 Peluang apa saja yang masih bisa
dikembangkan dari perusahaan?

Threat (Hambatan)
 Apa hambatan yang sekarang sedang dihadapi?
 Ancaman yang mungkin dihadapi oleh
perusahaan tersebut? mengancam
perkembangan bisnis Kalian?

CONTOH RUBRIK PENILAIAN


90-100 : Sangat baik (Analisis SWOT sudah lengkap dan sesuai)
80-90 : Baik (Analisis SWOT sudah lengkap dan belum sesuai)
70-80 : Cukup (Analisis SWOT belum lengkap dan belum sesuai)
KOMPONEN INTI 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.3 Menyusun rencana pengembangan kegiatan budidaya dan kemasannya berdasarkan
analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan hasil
eksplorasi.

INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Menyusun kerangka rencana pengembangan kegiatan budidaya dan kemasannya berdasarkan
analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan hasil
eksplorasi.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menyusun perencanaan usaha atau action plan budidaya tanaman
pangan dalam kehidupan sehari hari berdasarkan daya dukung dari daerah sekitar dengan
menggunakan Business Model Canva media promosi.

PERTANYAAN PEMANTIK
Perhatikan ilustrasi dibawah ini !
Desa A memiliki potensi sebagai penghasil tanaman pangan seperti singkong. Masyarakat
Desa A menanam tanaman tersebut di kebun berdasarkan gagasan kepala desa. Selama ini
panen tanaman pangan dirasa kurang memberikan hasil yang menjanjikan. Sebagai bentuk
pengabdiannya kepada masyarakat maka diadakan kegiatan pelatihan kepada warga. Potensi
hasil panen tanaman pangan ini kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan olahan makanan
yang siap dipasarkan dengan merk “KripSing”. Produk ini dihasilkan bersama mitra komunitas
wirausaha yang terdiri dari kelompok tani dan koperasi. Produk KripSing didesain sebagai
produk oleh-oleh namun produk ini masih menghadapi banyak tantangan dan hambatan untuk
berkembang. Proses identifikasi tantangan dan hambatan dilakukan dengan menggunakan
design thinking concept. Temukan permasalahan yang ada berdasarkan ilustrasi tersebut!
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran

 Pendidik mengecek kesiapan peserta didik


untuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik
mereviu materi sebelumnya.
Pendahuluan  Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran

 Pendidik mengelompokkan peserta didik berdasarkan


assesmen awal menjadi beberapa kelompok, satu kelompok
beranggotakan 4 -5 orang (tutor sebaya seperti pada pertemuan
ke 1)
 Pendidik menjelaskan materi mengenai
business model canva.
https://drive.google.com/file/d/17y5kZ2wRYBqsyG4XJ546-
Ium3JiGJLx-/view?usp=sharingbuku (Media ajar).
 Pendidik memberikan pertanyaan pemantik berupa ilustrasi.
 Peserta didik menyusun kerangka rencana pengembangan kegiatan
budidaya dan kemasannya berdasarkan analisis kebutuhan dan
kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan hasil
eksplorasi. (Kolom penugasan tersedia di LKPD 2).
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan pendidik
Kegiatan Inti memberikan asesmen formatif pada link
https://drive.google.com/file/d/1EL4loJ6wKFSNgbIrfZewwliCuNli
t1yJ/view?usp=sharing Pendidik memperkuat pemahaman dengan
memaparkan materi terkait BMC (Referensi bahan bacaan
pendidik dan peserta didik terlampir).
 Pendidik mengajak peserta didik menyimpulkan materi.

 Peserta didik memperbaiki penugasan berdasarkan masukan dari


pendidik dan peserta didik. Pendidik memberikan informasi
pembelajaram selanjutnya yaitu materi terkait promosi melalui
media visual dan virtual.
 Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang
sudah dilakukan. (Dapat menggunakan media sosial, kertas atau
Penutup secara lisan) .
1. Peristiwa apa yang paling penting di dalam pembelajaran?
2. Perasaan apa yang dirasakan selama pembelajaran?
3. Pembelajaran apa yang dapat diambil?
4. Penerapan apa yang ingin dilakukan setelah pembelajaran?
 Pendidik dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
LK P D 2

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Peserta didik menyusun kerangka rencana pengembangan kegiatan budidaya dan kemasannya
berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan
hasil eksplorasi.

Langkah-langkah Kegiatan
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
 Peserta didik mencari tahu mengenai Business Model Canva
 Peserta didik menyusun kerangka rencana pengembangan
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

Kegiatan Diskusi Kelompok


Hari/tanggal : ________________
Nama Anggota Kelompok
1. __________________
2. ___________________
3. ___________________
4. __________________
5. ______________________

Silahkan menyusun kerangka rencana pengembangan kegiatan budidaya dan kemasannya


berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan pasar serta berdasarkan potensi lingkungan dan
hasil eksploras i di dalam kolom berikut !

Kerangka Bisnis Model Canva

Point yang perlu disertakan : 5. Customer Segments


1. Key Partners 6. Key Resources
2. Key Activities 7. Channel
3. Value Propositions 8. Cost Structure
4. Customer Relationship 9. Revenue Streams
CONTOH R U B R I K P E N I L A I A N

Uraian Skor

Kerangka rencana BMC tersusun secara


sistematis dan lengkap. 90-100

Kerangka rencana BMC tersusun secara


sistematis dan belum lengkap. 80-90

Kerangka rencana BMC tersusun belum


sistematis dan belum lengkap. 70-80
DAFTAR P US TAKA
Media Pembelajaran.
Defi Alfaniah, dkk. 2022. Buku Panduan Guru. Prakarya dan Kewirausahaan (Budidaya)
SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta. https://online-
journal.unja.ac.id/paradigma/article/view/12261
https://www.neliti.com/id/publications/485458/pemanfaatan-limbah-kulit-dan-daun
https://tutorkuid.com/students-panel/#
https://journal.ipb.ac.id/index.php/fagb/article/view/28141

Gambar.
https://asset.kompas.com/crops/SKkQ_9arFnmRpid-
5nO5vKKVuA=/0x0:5184x3456/750x500/data/photo/2021/08/21/612061ab7e697.jpg
https://i.ytimg.com/vi/8xkW1DWTxF8/hqdefault.jpg https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F%2Fcookpad.com%2Fid%2Fresep%2F15200898-bolu-
pkaliannkukus&psig=AOvVaw1ZazKR1DZmySTHptKPJQtO&ust=1681253588741000&s
ource=ima ges&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCLi_9uizoP4CFQAAAAAdAAAAABAK
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Sumber Belajar
Kegiatan Pertemuan Ke - 1

Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rangkaian perencanaan untuk menjangkau target pasar dan mengubah
mereka menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Berikut langkah yang bisa
dilakukan untuk menerapkan strategi pemasaran yang baik :
1. Melakukan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah upaya untuk membagi pasar menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil.
Pembagian kelompok ini dilakukan berdasarkan lokasi geografis, demografis, perilaku dan
psikografis..
2. Menentukan Target Pasar (Market Targeting)
Target pasar adalah segmen tertentu yang dituju untuk melakukan penjualan suatu produk. Target
pasar yang berbeda membutuhkan konten promosi dan cara komunikasi yang berbeda pula.
3. Market Positioning
Market positioning merupakan strategi pemasaran untuk menunjukkan produk Kalian beda dari yang
lain. Salah satu caranya adalah membangun kesadaran merek atau brand awareness. Kesadaran akan
merek dapat memberikan beberapa manfaat seperti kemudahan mendapatkan konsumen baru hingga
menciptakan kelompok pelanggan yang loyal.

Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun serta mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu memperoleh laba.

Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran adalah segala sesuatu yang menyangkut ada atau tidaknya peluang pasar untuk produk
yang dibuat oleh sebuah perusahaan. Sehingga aspek pemasaran ini bisa menjadi kunci keberhasilan
bagi perusahaan dalam memetakan pasar. Beberapa yang meliputi aspek pemasaran antara lain:
1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan kegiatan pembagian dan pengidentifikasian segmen pasar berdasarkan
karakteristik konsumen. Pembagian tersebut seperti pembagian demografi, tingkat penghasilan,
psikografis, kekhasan daerah dan juga kelas sosial, serta keadaan-keadaan khusus konsumen.
Pembagian atau segmentasi pasar ini akan memberikan gambaran khusus terhadap perusahaan
tentang produk yang harus dihasilkan yang sesuai dengan keadaan pasar. Selain itu, kegiatan ini juga
bisa mengoptimalkan sumber daya perusahaan, sehingga produk yang dihasilkan akan berdaya guna
dan yang terpenting adalah tepat sasaran. Sehingga hal tersebut akan berakibat bisnis dan perusahaan
bisa meraih laba maksimum dan strategi pemasaran bisa berjalan dengan lancar.
2. Analisa kondisi pasar
Analisa kondisi pasar cukup penting karena bisa membuat pemasaran kian tepat sasaran. Dalam hal
ini, kondisi pasar digunakan untuk mengetahui kecenderungan konsumen terhadap produk atau jasa
tertentu. Sehingga dengan melakukan analisa kondisi pasar, bisnis atau perusahaan bisa memahami
kemampuan daya beli konsumen dalam memenuhi kebutuhannya hingga mendapatkan kepuasan.
Analisa kondisi pasar yang diimbangi dengan segmentasi pasar akan berjalan efektif jika dilakukan
dalam wilayah yang cukup luas, terukur, terjangkau dan mencakup semua program yang telah
direncanakan perusahaan. Dengan begitu, kebutuhan konsumen bisa diketahui secara spesifik dan
perusahaan bisa memenuhinya secara tepat dan optimal, dan bisa meningkatkan penjualan,
permintaan, dan laba bisnis atau perusahaan.
3. Analisa Pesaing
Dengan analisa pesaing, sebuah bisnis atau perusahaan bisa mengetahui posisi produk dalam suatu
pasar. Pesaing adalah tandingan dalam memproduksi produk yang hampir sama atau memiliki daya
guna yang serupa dengan yang diproduksi. Lewat analisa pesaing, bisa diketahui kekuatan dan
kelemahan produk yang dihasilkan serta strategi pemasaran yang tepat terhadap produk atau jasa
yang disediakan.
4. Strategi Promosi
Promosi adalah upaya penjual dalam menawarkan produk atau jasa yang disediakan kepada calon
konsumen agar melakukan pembelian. Promosi dilakukan dengan memberikan informasi secara
lengkap mengenai produk atau jasa yang disediakan, dengan menggunakan kata-kata atau aksi yang
persuasif dan menarik perhatian konsumen. Sehingga, dengan hal ini bisa membangun kepercayaan
konsumen terhadap produk atau jasa yang diberikan, dan bisa meningkatkan penjualan, permintaan,
laba, dan nilai dari produk yang dihasilkan.

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kakuatan (Strenght) dan
peluang (Oportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats).

Tujuan utama analisis SWOT yaitu menemukan aspek krusial dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dialami oleh suatu perusahaan. Keempat aspek tersebut berguna untuk meningkatkan
kekuatan, mengurangi kelemahan, membangun peluang lebih baik, serta menghindari ancaman yang
mungkin terjadi pada masa depan.

Manfaat analisis SWOT ini dalam pendirian usaha adalah sebagai strategi penentu masa depan dalam
keberlangsungan bisnis, bagaimana sebuah perusahaan menjalankan strategi misi untuk mencapai
tujuan (visi) perusahaan.

Faktor yang mempengaruhi analisis SWOT


 Sumber daya manusia.
 Sumber daya keuangan.
 Ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana.
 Produk yang dihasilkan.
 Kemampuan marketing perusahaan.
 Kemampuan distribusi produk.

Berikut ini adalah contoh sederhana dalam melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan.
Strength (Kekuatan) :
• Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan tanpa harus melalui
birokrasi yang panjang.
• Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat memberikan tawaran harga yang
paling baik bagi pelanggan.
• Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pelanggan.
• Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan pelanggan.
• Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang ditekuni.
Weakness (Kelemahan) :
• Staf kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang tertentu.
• Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
• Cash flow kadang-kadang tidak lancar.
• Lokasi kantor letaknya di tempat yang kurang strategis.
Opportunities (Peluang)
• Sektor yang kami tekuni sedang mengalami kenaikan.
• Pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal seperti kami.
• Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni.
• Hanya dengan modal yang rendah kami dapat memulai bisnis dengan baik.
Threats (Ancaman) :
• Perkembangan teknologi yang cepat di bidang ini berada di luar kemampuan kami sehingga
dapat menyebabkan kami terlambat dalam mengadopsinya.
• Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di bidang ini.
• Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk industri yang kami tekuni saat
ini.

Dalam analisis tersebut, perusahaan dapat memfokuskan diri pada satu kombinasi dari dua poin untuk
menentukan langkah strategis bisnis perusahaan. Kombinasi fokus tersebut antara lain:
• Fokus pada kekuatan-peluang (S-O) untuk memperoleh alternatif ofensif dengan menggunakan
kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal.
• Fokus pada kelemahan-ancaman (W-T) untuk memperoleh alternatif defensif dengan
memanfaatkan kelemahan internal untuk mengurangi ancaman eksternal.
• Fokus pada kekuatan-ancaman (S-T) dengan menggunakan kekuatan internal untuk
mengurangi ancaman eksternal.
• Fokus pada kelemahan-peluang (W-O) dengan menopang kelemahan internal untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan eksternal.

Setelah selesai menganalisis SWOT, perusahaan menerapkan analisis SWOT tersebut dalam
pengelolaan perusahaan. Analisis ini berguna untuk menghasilkan strategi yang bisa dilakukan selama
beberapa bulan ke depan, misalnya sebagai berikut:

Kegiatan awal perusahaan perlu melihat kekuatan dan mencari tahu bagaimana perusahaan dapat
menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang. Selanjutnya dengan melihat perkembangan
apakah kekuatan tersebut bisa mengatasi ancaman yang ada di pasar. Perusahaan dapat menggunakan
analisis ini untuk mendapatkan daftar tindakan yang perlu dilakukan, dengan adanya daftar tindakan
tersebut perusahaan dapat menentukan sasaran disesuaikan dengan kalender perusahaan yang ada.
Contoh daftar tindakan:
• Apa yang ingin dicapai dalam setiap bulannya?
• Apakah perusahaan ini mengalami kemajuan atau kemunduran?
Selain itu, dengan adanya daftar tindakan tersebut, perusahaan akan tahu apa yang diprioritaskan dan
dijadwalkan.

Kegiatan Pertemuan ke 2
Bisnis Model Canva (BMC)
BMC adalah sebuah kerangka model bisnis yang memiliki 9 komponen di dalamnya. BMC berguna
untuk memberikan kita gambaran yang jelas terhadap struktur dari sebuah bisnis. Saat pertama kali
membuat rencana bisnis, BMC merupakan salah satu hal yang wajib kita gunakan.

Fungsi Bisnis Model Canva


Bisnis Model Canva memiliki beberapa fungsi yang penuh inovasi relevan serta praktis. Berikut
penjelasannya dikutip dari Perencanaan Bisnis dan Cara Mudah Menyusun Business Plan oleh Mutia
Arda, dkk:
 BMC membantu memberikan gambaran singkat tentang model bisnis.
 BMC mudah dipahami oleh siapa pun dengan bagan singkatnya.
 BMC mudah diubah sesuai kebutuhan.
 BMC bisa dibagikan ke siapa pun baik ke karyawan maupun pemangku bisnis.
 BMC bisa digunakan oleh perusahaan besar maupun perusahaan yang masih merintis.
 BMC mampu menjelaskan berbagai aspek bisnis terkait satu sama lain.
 Template BMC bisa memandu model bisnis dengan efektif.
9 Elemen dalam Business Model Canva
Business Model Canva terdiri dari 9 elemen penting, di antaranya:
1. Customer Segments.
2. Value Proposition.
3. Channels.
4. Revenue Streams.
5. Key Resource.
6. Customer Relationship.
7. Key Activities.
8. Key Partnership.
9. Cost Structure.
Sembilan elemen tersebut merupakan panduan bagi pelaku bisnis dalam menentukan sistem kerja
perusahaan, sekaligus media untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan apakah sudah berjalan sesuai
sistem.
1. Customer Segments (Segmentasi konsumen)
Elemen pertama yang wajib ada dalam bisnis model canva adalah segmentasi konsumen. Apapun
jenis bisnis yang dijalankan, tentukan segmentasi pelanggan dengan tepat di awal. Kalian harus
menentukan siapa yang menjadi target bisnis, segmen pelanggan mana yang berpotensi membeli
produk atau layanannya. Kolom ini akan memuat berbagai hal tentang pelanggan, misalnya umur,
jenis kelamin, minat, dan kebiasaan. Hal-hal yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan
segmentasi konsumen:
 Customer jobs: apa saja hal yang ingin dicapai pelanggan, masalah yang dihadapi, apa saja
kebutuhan mereka, bagaimana produk atau layanan bisa membantu konsumen.
 Customer gain: manfaat yang diinginkan atau diharapkan pelanggan dari bisnismu.
 Customer pain: menggambarkan emosi negatif, apa yang membuat konsumen merasa tidak
nyaman, buruk, risiko yang ditakutkan.

2. Value Proposition (Proposisi nilai konsumen)


Setelah menentukan siapa saja target konsumen, Kalian harus tahu bagaimana bisnismu bisa
bermanfaatnya bagi para pelanggan. Value proposition menjabarkan poin-poin atau nilai yang
ditawarkan oleh suatu bisnis bagi segmen konsumennya. Supaya lebih detail, menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut dapat membantumu menyusun value proposition yang tepat.
 Apa keunggulan yang ditawarkan ke pelanggan saat menggunakan produkmu?
 Manfaat apa yang akan didapat pelanggan setelah menggunakan produk?
 Mengapa pelanggan harus memilih produkmu dan apa yang membedakannya dari
kompetitor?
Dengan membuat value proposition, Kalian bisa tahu apa saja manfaat yang didapat konsumen
ketika menggunakan produk dan layanan nantinya. Tunjukkan keunggulan yang membedakan
bisnis Kalian dengan yang lain. Tawarkan value yang unik kepada pelanggan.

Elemen dalam value proposition


Ada 11 value proposition menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, di antaranya:
1) Newness: nilai kebaruan yang sebelumnya belum pernah ditawarkan oleh bisnis lain.
2) Performance: peningkatan performa atau kinerja bisnis.
3) Customisation: produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual pelanggan.
4) Getting the job done: nilai dari membantu pelanggan melakukan pekerjaan/membantu
memecahkan masalah tertentu.
5) Design: nilai dari segi desain suatu produk, misalnya pada industri fashion.
6) Brand / status: menunjukkan status sosial tertentu ketika memakai produk.
7) Price: menawarkan nilai yang sama dengan harga yang lebih terjangkau kepada segmen
pelanggan yang sensitif terhadap harga.
8) Cost reduction: nilai yang diberikan kepada pelanggan berupa pengurangan biaya dari
aktivitas yang dilakukan, misalnya pada produk aplikasi kasir (POS), HR, atau payroll.
9) Risk reduction: nilai berupa pemberian garansi terhadap produk dan layanan dalam hal
pengurangan risiko.
10) Accessibility: memberi akses kepada pelanggan yang semula tidak bisa mendapatkan
produk/jasa tersebut, misalnya program pegadaian yang kini memungkinkan pesertanya
menabung emas tanpa harus dalam bentuk fisik.
11) Convenience: memberi kenyamanan dan kemudahan kepada pelanggan.

3. Channels (Saluran)
Channel merupakan media interaksi antara bisnis dengan konsumen untuk menyampaikan
produk dan layanannya. Penentuan channel adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dalam
berbisnis. Pikirkan dengan baik channel apa saja yang akan digunakan untuk menjangkau pelanggan,
misalnya dengan media sosial, ads, marketplace, dan website.

4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)


Setelah memahami segmentasi konsumen dan channel yang digunakan, saatnya
menentukan bagaimana bisnis Kalian berinteraksi dengan pelanggan. Karakteristik
tiap pelanggan berbeda-beda, maka itu Kalian harus memahami bagaimana
mengambil hati dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada..

5. Revenue Streams (Sumber pendapatan)


Elemen business model canva ini menggambarkan sumber pendapatan bisnis
Kalian. Ini merupakan hal yang penting dan harus dikelola semaksimal mungkin.
Cari tahu strategi yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Jangan sampai ada produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara
maksimal.

6. Key Resource (Sumber daya)


Sumber daya yang sesuai untuk mendukung aktivitas bisnis. Key resource
merupakan daftar sumber daya yang sebaiknya dimiliki suatu bisnis untuk
mewujudkan value proposition. Key resource bisa dikategorikan ke dalam 4 tipe,
yakni,
1) Physical resource: gedung, tempat usaha, mesin, kendaraan, produk atau
bahan baku.
2) Intellectual resource: hak cipta, merek, paten, partnership, trademark.
3) Human resource: sumber daya manusia, orang yang menjalankan aktivitas
perusahaan.
4) Financial resource: dana, saldo tunai, kredit, dan sebagainya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)


Key activities adalah elemen dalam Business Model Canva yang menjelaskan semua
aktivitas yang berhubungan dengan bisnis. Semua kegiatan tersebut harus
menghasilkan value proposition perusahaan.
8. Key Partnership (Kerja sama)
Key partnership adalah elemen dalam Business Model Canva yang berisi daftar
sumber daya di luar perusahaan yang Kalian butuhkan untuk mencapai key activites
dan menyampaikan value ke pelanggan. Partner utama ini dapat berupa third party,
seperti supplier, mitra bisnis atau perusahaan lain yang mendukung aktivitas bisnis
Kalian.

9. Cost Structure (Struktur biaya)


Cost structure merupakan elemen terakhir dalam Business Model Canva. Di
dalamnya mencakup pemetaan biaya untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan
value proposition.

Tips Cara Membuat Business Model Canva


Setelah menyimak penjelasan tentang elemen-elemen pentingnya, sekarang perhatikan
5 cara membuat Business Model Canva berikutnya!
1. Analisa kompetitor
Melakukan analisa terhadap pesaing bisnis baik untuk menambah wawasan Kalian.
Kalian bisa melihat dari sisi keberhasilan atau juga kegagalan kompetitor sebagai
pembelajaran untuk bisnis Kalian ke depannya. Melalui informasi tersebut, Kalian
bisa tahu celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan
menjangkau pasar lebih baik daripada kompetitor.
2. Mengurutkan elemen secara sistematis
Tips selanjutnya, urutkan 9 elemen tersebut secara sistematis supaya Kalian tahu
mana prioritas yang harus dijalankan. Kalian juga bisa menyusun strategi dengan
jangka waktu tertentu. Sebab, semakin jelas target waktu dan tujuannya, semakin
mudah mengukur keberhasilannya.

3. Hubungkan tiap elemennya


Menghubungkan setiap elemen yang ada dapat membantu Kalian untuk menyusun
strategi yang tepat. Setiap elemen dalam model bisnis kanvas harus terhubung dan
mendukung satu sama lain.
4. Fokus pada kondisi saat ini
Kalian bisa saja membuat strategi bisnis untuk ke depan. Namun, ada baiknya untuk
fokus dalam menyusun strategi dengan kondisi saat ini. Pasalnya, kondisi bisa saja
berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor, misalnya perubahan perilaku
konsumen atau munculnya kompetitor baru. Maka itu, penting untuk fokus
menyusun strategi dengan kondisi sekarang agar perhitungan lebih tepat.
5. Melakukan review
Setelah selesai menyusun kerangka, pastikan semua elemen saling terhubung dan
lakukan pengecekan ulang. Melakukan review membantu Kalian untuk memeriksa
kekurangan dan memperbaikinya jika dirasa kurang tepat.
Contoh Business Model Canva
G LO SA R IU M
Business Model Canva adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan
disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami
dengan mudah.

Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal
untuk suatu tujuan bisnis tertentu.

Budidaya tanaman pangan adalah kegiatan penanaman tanaman sumber karbohidrat utama
serta protein pada lahan

Anda mungkin juga menyukai