Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENILAIAN PEMBELAJARAN

B. Kegiatan Belajar : ANALISIS KETERKAITAN SKL, CAPAIAN PEMBELAJARAN,


ATP DENGAN ASESMEN (SESI 2)

C. Refleksi
ANALISIS KETERKAITAN SKL, CP, ATP
DENGAN ASESMEN

Keterkaitan SKL, CP,


SKL Tujuan Pembelajaran ATP TP, ATP, dan
Asesmen

Ditulis Dengan
Kriteria Minimal Memuat 2 Serupa Silabus Berkaitan Erat
Komponen Utama

SKL Pendidikan
Dasar Dirumuskan Diperoleh Dengan 3
Dalam Bentuk Cara
Deskripsi

Linear, Satu Arah &


Tidak Bercabang

Disusun Dengan
Memperhatikan
Prinsip
N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep 1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
(Beberapa istilah Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
dan definisi) di keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta
Sesi 2 Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan.
Rumusan SKL SD
a. Mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami ajaran pokok
agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur,
menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya, sesama
manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan;
b. Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan
menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi
antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta berpartisipasi
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi antar
sesama dengan bimbingan di lingkungan sekitar;
d. Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana, kemampuan mengelola
pikiran dan perasaan, serta tak bergantung pada orang lain dalam pembelajaran
dan pengembangan diri;
e. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat tindakan atau
karya kreatif sederhana, dan mencari alternatif tindakan untuk menghadapi
tantangan, termasuk melalui kearifan lokal;
f. Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan menyampaikan kembali
informasi yang didapat atau masalah yang dihadapi;
g. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mencari dan
menemukan teks, menyampaikan tanggapan atas bacaannya, dan mampu menulis
pengalaman dan perasaan sendiri; dan
h. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep,
prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan diri dan lingkungan terdekat.

2. Tujuan Pembelajaran
Pendidik perlu mengembangkan CP dalam satu fase menjadi beberapa tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta
didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Pendidik dapat melakukan proses
pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah. Penulisan tujuan
pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik.
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir
satu unit pembelajaran.

3. Alur Tujuan Pembelajaran


Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang
dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.
Alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang sendiri
berdasarkan CP; (2) mengembangkan dan memodifkasi contoh yang disediakan,
ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan Pemerintah.
Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak
bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke
hari.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan:
a. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran
harian (goals, bukan objectives);
b. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
c. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu
fase.
d. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi
yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya
dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata
pelajaran tersebut;
e. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan
khusus);
f. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata
pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik
realistik);
g. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya
terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen
menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan
langsung ke intinya untuk guru;
h. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek
merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk
menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase);
i. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan satu alur tujuan pembelajaran, tidak
bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya
dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai
variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk
itu dapat diberikan nomor atau kode; dan
j. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profl pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran
(pedagogi).

4. Keterkaitan SKL, CP, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan


Asesmen
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik
dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan. Sehingga dalam hal ini,
antara SKL, CP, TP, ATP dan asesmen sangat berkaitan erat satu sama lainnya.
Asesmen juga sangat terkait dengan pembelajaran itu sendiri karena pembelajaran
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari
capaian pembelajaran dan standar kompetensi lulusan.
1. Tidak dipahami tentang Capaian Pembelajaran karena tidak terbahas dalam modul
Daftar materi
sesi 2 ini
2 pada Sesi-2 yang
2. Tidak dipahami penulisan Alur Tujuan Pembelajaran karena dalam modul ini tidak
sulit dipahami
ditampilkan contohnya
Daftar materi
yang sering
1. Selama ini dipahami bahwa Alur Tujuan Pembelajaran tidak serupa dengan silabus,
mengalami
3 namun setelah membaca/mempelajari modul ini ditemukan bahwa Alur Tujuan
miskonsepsi
Pembelajaran serupa dengan silabus.
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai