Anda di halaman 1dari 12

LK. 3.

1 Panduan Penyusunan Hasil Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Hasil Best Practice tentang pembelajaran yang
merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500 kata
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab
yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar
siswa/i.
2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan
kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di
kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best
practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi
1.
4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka

STAR mencakup hal-hal di bawah ini.

Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice
(praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung
jawab mahasiswa PPG Daljab.
Tantangan Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa
saja yang terlibat.
Aksi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja
sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
tersebut.
Refleksi Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah
yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana
respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor
keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
BEST PRACTICE

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


BIOLOGI MATERI PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POJECT BASED LEARNING (PjBL)
UNTUK SISWA KELAS X.5 DI SMAN 4 MUARA TEWEH

Disusun oleh : Nunung Yulia, S.Pd

Nim : 23531104
SIM PKB : 2015 01987807

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN II

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG – 2023
l. PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah Proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Belajar
memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri dalam hal ini keaktifan siswa sangat
diperlukan. Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam
kelancaran proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran di sekolah harus sesuai dengan minat belajar siswa sesuai dengan mata
pelajaran yang diikuti oleh siswa, selama mahasiswa melakukan PPL di SMA Negeri 4 Muarateweh
menemukan kondisi siswa yang kurang antusias dalam mengukuti materi pelajaran Biologi bab
Keanekaragaman Hayati yang disampaikan dengan metode ceramah, karena materi tersebut bersifat
teoritis dan terkesan monoton bagi siswa, di dalam proses belajar Biologi siswa lebih antusias belajar
praktikum di laboratorium karena siswa melakukan aktivitas fisik dalam proses belajar nya.

Kondisi infrastruktur kelas di sekolah juga bisa menjadi salah satu hal yang berpengaruh terhadap
peningkatan minat dan semangat siswa dalam proses belajar, ruang kelas yang kurang nyaman menjadi
salah satu kemungkinan penyebab minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Biologi menjadi
berkurang karena proses pembelajaran biologi lebih dominan membahas sesuatu yang nyata namun
disampaikan oleh guru dengan metode ceramah sehingga memungkinkan siswa tidak dapat
membayangkan apa yang sedang di jelaskan oleh guru, hal ini terjadi karena konsentrasi siswa menjadi
berkurang yang di karenakan kondisi ruang kelas yang kurang nyaman. Kondisi kelas yang kurang
nyaman seperti kelas tanpa kipas angin atau AC, ruang kelas berada di pinggir jalan sehingga suara
kendaraan yang lalu lalang mengganggu konsentrasi dalam menangkap materi yang disampaikan oleh
guru.

Selain proses pembelajaran yang bersifat teoritis, kurang nya minat siswa juga disebabkan oleh
kondisi ruang kelas yang kurang nyaman sehingga siswa merasa kurang konsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran yang bersifat teoritis.
Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses
belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka
kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil belajar.Rendahnya hasil
penilaian mata pelajaran biologi materi keanekaragaman hayati menunjukkan rendahnya motivasi
belajar siswa karena pembelajaran kurang menarik. Metode pembelajaran yang digunakan guru hanya
menghafalkan suatu konsep sehingga siswa merasa bosan dan kurang berkonsentrasi dalam belajar.

PEMBAHASAN

Mahasiswa PPG Daljab 2 melakukan PPL selama dua hari di SMA Negeri 4 Muara Teweh dengan
menyampaikan mata pelajaran Biologi dengan tema Keanekaragaman Hayati yang berfokus pada sub
materi pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dalam kehidupan sehari hari di kelas X5 dengan jumlah
peserta ajar terdiri dari 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Selama
proses pembelajaran berlangsung, terlihat siswa kurang minat dalam mengikuti pelajaran tersebut,
ditemukan rata-rata siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran tersebut, beberapa siswa gestur
tubuh nya terlalu santai, ketika diberikan waktu untuk bertanya tidak ada satu pun siswa yang bertanya,
dan wajah siswa terlihat lelah selama mengikuti pembelajaran karena kondisi ruang kelas yang panas.
Kondisi ini mendorong mahasiswa PPG Daljab angkatan 2 untuk melakukan analisa terhadap kondisi
yang terjadi di kelas X.5 SMA Negeri 4 Muara Teweh dengan melakukan observasi dan mencari solusi
agar minat siswa dalam mengikuti pelajaran Biologi bisa lebih antusias, beberapa metode dilakukan oleh
mahasiswa diantaranya dengan mencari literatur jurnal yang membahas tentang teori yang dapat
meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran Biologi, selain itu mahasiswa juga melakukan
wawancara kepada beberapa narasumber yang dianggap oleh mahasiswa dapat memberikan solusi atas
permasalahan yang ada, sebagai usaha mahasiswa dalam memperbaiki minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran Biologi khusus nya Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati.

Salah satu literatur yang dipelajari oleh mahasiswa yang ditulis oleh Tuti Garnasih yang
diterbitkan oleh Program Studi pendidikan Biologi UIN pada tahun 2000. Dalam jurnal tersebut
disampaikan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi akibat dominasi
penerapan pembelajaran teacher-centered.

Di dalam jurnal disampaikan untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata Pelajaran
Biologi bab Pemanfaatan Keanakeragaman Hayati guru harus memperhatikan alokasi waktu, Kompetensi
Dasar (KD) yang digunakan, dan sumber belajar yang tersedia sehingga pembelajaran di lingkungan
sekolah terlaksana dengan baik.

Mahasiswa juga melakukan wawancara kepada dua Narasumber yang kompeten di bidang nya,
yaitu Kepala Sekolah SMA Negeri Muara Teweh Bapak TARYANA, S.P,M.Si dan rekan sejawat guru
biologi di SMA Negeri Muarateweh Ibu Ayuni Vanti, S.Pd. Menurut Bapak Taryana, beberapa penyebab
minat belajar peserta didik rendah dikarenakan gaya belajar peserta didik yang berbeda beda, kurang nya
relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan sehari hari, Kurangnya dukungan dan Penghargaan dari
orang tua, guru dan lingkungan belajar, serta guru belum menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Sedangkan menurut Ibu Ayuni penyebab minat belajar siswa rendah disebabkan oleh peserta didik
kurang keterampilan berpikir kritis dalam pemahaman materi, beberapa peserta didik kehilangan minat
karena mereka merasa pelajaran biologi tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, peserta didik
kurang memahami konsep-konsep yang komplek misalnya istilah ilmiah , proses biokimia dan interaksi
organisme.

Best practice ini disusun sebagai dokumen pelaporan mahasiswa PPG Daljab angkatan 2 atas
pelaksanaan PPL di SMA Negeri 4 Muara Teweh, selain itu Best Practice ini dapat digunakan oleh guru
mata pelajaran Biologi sebagai panduan jika mengalami masalah yang sama dengan mahasiswa.

Selama mahasiswa melakukan PPL di SMA Negeri 4 Muara Teweh, kesulitan dalam memberikan
objek nyata atas materi yang dipelajari seperti jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari hari karena di lingkungan sekolah tidak ada kebun, dan merasakan kondisi ruang kelas yang panas
karena keterbatasan kipas angin.

Dalam proses observasi mahasiswa juga melakukan konsultasi kepada Dosen atas kondisi yang
ada di tempat PPL sehingga dosen memberikan teori-teori yang berkaitan dengan cara meningkatkan
minat siswa dalam proses belajar biologi. Mahasiswa juga melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
untuk bertukar pikiran atas kondisi yang ada dan menyampaikan kondisi ruang kelas yang panas dan
minta ditambahkan pendingin atau kipas angin untuk mengurangi ketidaknyamanan siswa selama proses
belajar, selain itu mahasiswa juga berdiskusi dengan rekan sejawat sesama guru mata Pelajaran Biologi
untuk bertukar pikiran apakah rekan mahasiswa mengalami kendala yang sama dan bisa saling berbagi
cara yang dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi.

Setelah mahasiswa melakukan studi dari literatur Jurnal, melakukan wawancara dengan kepala
sekolah dan rekan sejawat, serta melakukan konsultasi dengan Dosen di kampus, mahasiswa melakukan
perbaikan untuk meningkatkan minat siswa dalam proses belajar yang tidak berfokus pada guru namun
berfokus pada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi aktif antar siswa, menyiapkan
bahan ajar tidak hanya menggunakan buku paket namun juga menggunakan video yang berkaitan dengan
materi Keanekaragaman Hayati agar siswa tidak merasa monoton belajar dengan metode ceramah, dan
mengajukan penambahan kipas angin agar kondisi ruang kelas tidak terlalu panas untuk belajar siswa.

Atas proses observasi dan perbaikan yang dilakukan oleh mahasiswa, terlihat adanya perubahan
terhadap minat siswa dalam proses belajar menjadi lebih antusias dan siswa menjadi lebih aktif dalam
berdiskusi mengenai materi Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati, angket minat belajar siswa
menunjukkan siswa lebih antusias belajar dengan metode diskusi, serta adanya peningkatan nilai asesment
siswa dibandingkan dengan asesmen yang dilakukan sebelum dilakukan perbaikan.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa, untuk meningkatkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran Biologi khusus nya Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati, diperlukan metode
pembelajaran yang lebih interaktif dan terfokus kepada siswa, menyajikan materi berupa visual video
yang di tampilkan dan lingkungan sekolah berupa kebun sebagai fasilitas praktikum siswa agar siswa
dapat belajar lebih riil Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dalam kehidupan sehari hari. Dalam model
pembelajaran ini disebut Model pembelajarn Project Based Learning ( PjBL ).

Menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PjBL ) dalam pembelajaran Biologi
materi Pemnfaatan keanekaragaman hayati adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa yang kesulitan dalam belajar.

KESIMPULAN

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses tersebut pada kegiatan yang dihasil
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dilihat dari nilai terendah siswa
yaitu 60 dan belum masuk dalam syarat ketuntasan pembelajaran. Dalam observasi guru mengajar, angket
siswa dapat di kategorikan sangat baik, hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Project Based
Learning ( PjBL ) dan media video, taman sekolah yang digunakan oleh guru sudah tepat dan dapat
mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan memberikan motivasi belajar yang baik pada siswa
sehingga kegiatan belajar efektif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Tuti Garnasih, (2020). Jurnal PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KELAS X-MIA MAS AR-ROSYIDIYAH
Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas problem based learning-problem solving terhadap
kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran
Mashuri, S., Djidu, H., & Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning dalam pembelajaran
matematika: Upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Anda mungkin juga menyukai