- Klering yaitu pembersihan lahan mengunakan Alata berat
- seperti : ( Exca,Grider,Doser Dll) - Sebelum melakukan URPIL ( Urugkan Pilihan ) dilakukan pengujian LAB. Uji Tanah Dasar (DCP). Setelah hasil DCP keluar maka dapat dilakukan penimbunan Urpil. Setelah Urpil dilakukan maka dilakukan Kembali pengujian kepadatan Urpil minimal 86 % untuk kepadatan yang dicapai . - Setelah Urpil dilakukan dan memenuhi syarat kepadatan maka dapan dilakukan BASE B. dangan MIX sesuai JMD.( Job Mix Design) dengan standar pengujian sancone 80% dan Uji CBR 90%. - Uraian JMD kelas B : - Ukuran batu maksimal 5 cm lolos saringan - Batu dan urpil 4 : 8 : 52 ( Tergantung Hasil JMD) - Dilakukan Uji LAB sencone dan CBR. Untuk mengetahui kepadatan dari hasil JMD. - Setelah uji LAB dilakukan maka keluarlah JMF (JOB MIX FINAL) setelah itu dilakuan LPA ( Lapisan Pondasi Atas) dimana campuran mengikuti hasil LAB. o Hasil LAB biasanya: - Abu batu - Mediaum - Batupecah 0,5/1 - Batu pecah 1/2 - Batu pecah 2/3 - Sesuai JMD yang dikeluaran dari UPTD atau Perusahaan yang Terakreditas. Dengan uji kepadan melalui pengujian sancone tau CBR dan penyiraman yang maksimal . setelah hasil Lab sesuai maka dapat dilakukan pengaspalan. o Penyiraman terurai : - Aspal emulsi (ketebalan sesuai kontrak) pada umumnya yang biasa dilakukan di Kab. Konawe Kepulauan CPHMA (Aspal Panas Hampar Dingin) dengan ketebalan sesuai kontrak yang dilakukan di Kab.Konawe Kepulauan yaitu 5 cm. setelah penghampran Aspal dilakukan , selanjutnya finishing Bahu Jalan dengan kepadatan yang dikeluarkan dari hasil LAB untuk memastikan kepadatan sesuai pada kontrak .