Anda di halaman 1dari 11

L PA D A N LPB

Nindi havidsha 1809025015

Faris Fadillah 1809025020

Rangga Aditya Putra Pratama 1809025034

Bobby Prastiyo 1809025044


Farah Nur Khalisha 1809025047
Maria Brenda Frallica Bungan 1809025052
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi adalah seluruh kegiatan yang menyangkut
pekerjaan pembangunan fisik dari proyek konstruksi tersebut. Dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut, unsur-unsur di dalam proyek konstruksi ikut terlibat di dalamnya baik
perencana, pengawas lapangan, kontraktor, tenaga kerja, maupun mesin atau peralatan
kerja. Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang paling penting dan juga
merupakan realisasi suatu perencanaan proyek.

Oleh karena itu, setiap pekerjaan yang ada di dalam proyek konstruksi tersebut harus
dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan rencana maupun jadwal kegiatan yang
telah ditentukan sebelumnya pada time schedule.
Pelaksana pekerjaan mempunyai syarat-syarat yang Untuk menentukan hasil pekerjaan, pelaksana
harus dipatuhi dalam pelaksanaannya, sehingga sebagai pelaku utama memegang peranan yang
dapat dihasilkan bangunan yang sesuai dengan sangat penting, dan dalam pelaksanaan di lapangan
tujuan dan rencana yang diinginkan. Syarat-syarat biasanya terdapat perubahan-perubahan sesuai
tersebut meliputi : keadaan di lapangan baik perubahan desain
maupun perubahan struktur. Hal tersebut harus
1. Spesifikasi tetap diusulkan dalam rapat tim maupun rapat
2. Berita acara penjelasan pekerjaan. khusus pengelola proyek, sehingga dapat dianalisa
3. Gambar rencana. ulang
4. Penjelasan dan petunjuk dari pengawas
pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan.
APA ITU LPA DAN LPB ?
LPA (Lapis Pondasi Atas) atau di sebut agregat LPB (Lapis Pondasi Bawah) atau di sebut agregat
lapis pondasi kelas A adalah bagian perkerasan lapis pondasi kelas B adalah bagian perkerasan yang
terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
yang terletak antara lapis pondasi bawah dan
lapisan permukaan Fungsi dari lapis pondasi bawah yaitu:

Fungsi dari Lapisan Pondasi Atas yaitu: 1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk
menyebarkan beban roda.
1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang 2. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul
menahan gaya lintang dari beban roda. di pondasi.
2. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah. 3. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus
3. Memberikan bantalan terhadap lapisan dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas.
permukaan. 4. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban
roda-roda alat berat pada awal-awal pelaksanaan
pekerjaan.
5. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari
pengaruh cuaca terutama hujan.
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS A (LPA)
TAHAP PERSIAPAN :
1. Pembuatan DMF (Design Mix Formula) dilaksanakan 3. Penyediaan material di stock pile atau lokasi pengadukan
Laboratorium atau di UMPKL Dinas Pekerjaan Umum khususnya pemecahan batu dilaksanakan segera setelah hasil
setempat, bila dianjurkan oleh Direksi pengawas, contoh uji kekerasan memenuhi syarat, termasuk penyediaan pasir.
semua jenis material diambil dari sumber quarry dengan
lokasi sketsa terlampir, pengambilan contoh material (batu, 4. Percobaan pelaksanaan : menyangkut komposisi masing-
abu batu, pasir) dilaksanakan bersama-sama dengan masing jenis material (mengacu JMF), tebal hamparan
Pengawas Lapangan dan konsultan Pengawas. gembur sehingga dihasilkan tebal padat yang disyaratkan
(diketahui faktor gembur), kadar air optimal, jumlah lintasan
2. Setelah DMF selesai kontraktor akan membuat JMF (Job pemadatan sehingga dihasilkan kepadatan maksimal sesuai
Mix Formula) di Laboratorium Kontraktor itu sendiri, spesifikasi teknis. Hasil percobaan pelaksanaan dilakukan
didampingi konsultan dan Direksi teknis. pengujian : ketebalan (pengukuran manual), uji kepadatan
(Sand Cone), uji gradasi lapangan (analisa saringan) dan PI
lapangan (atterberg) dan uji CBR Lapangan (DCP).

5. Staking-out, menentukan lebar dan tebal hamparan sebagai


gambar rencana.
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS A (LPA)
TAHAP PELAKSANAAN : 3. Penghamparan menggunakan Motor Grader, tebal
hamparan sesuai hasil percobaan pelaksanaan,
1. Pengadukkan material LPA : dilaksanakan di stock dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan
pile (lokasi pengadukan) dengan komposisi dilaksanakan dengan tenaga manusia dengan
berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, peralatan sesuai keperluan lapangan. Selama proses
pengadukan dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 penghamparan dilakukan control kadar air, sehingga
agar menghasilkan campuran yang homogen, akan dihasilkan kadar air optimal pada saat
digunakan peralatan excavator dan Wheel Loader. pemadatan dilaksanakan. Dimensi dan kelandaian
permukaan dilaksanakan sesuai dengan gambar
2. Material LPA diangkut dengan menggunakan dump rencana.
truk, pemuatan menggunakan wheel Loader, jarak 4. Pemadatan menggunakan Vibrator Roller (berat 8-12
hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan ton), dilaksanakan mulai dari bagian yang rendah
faktor gembur dari hasil percobaan pelaksanaan) berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi,
sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif jumlah lintasan sesuai dengan hasil percobaan
dan efisien. pelaksanaan. Pemadatan dihentikan jika diyakini
tercapai kepadatan yang disyaratkan.
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS A (LPA)
TAHAP PENGUJIAN DAN PENGUKURAN SERTA PEMELIHARAAN

Pengujian mutu : uji gradasi dan PI (di laboratorium), Pemeliharaan :Pemeliharaan menyangkut kerataan
uji kepadatan (sand cone di lapangan), uji CBR permukaan, keutuhan dan kekokohan dilaksanakan
Lapangan (DCP). sampai pekerjaan tahap selanjutnya (perkerasan
dengan aspal) akan dilaksanakan, sedemikian rupa
Pengukuran : dimensi (panjang, lebar dan tebal sehingga dimensi, permukaan dan mutu LPA tetap
dilaksanakan secara manual), kelandaian sesuai spesifikasi teknis.
(menggunakan pesawat waterpass atau theodolit)  dan
kerataan permukaan (menggunakan mistar ukur).
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS B (LPB)
TAHAP PERSIAPAN :
3. Penyediaan material di stock pile atau lokasi
pengadukan khususnya pemecahan batu
1. Pembuatan DMF (Design Mix Formula)
dilaksanakan segera setelah hasil uji kekerasan
dilaksanakan di Laboratorium atau di UMPKL
memenuhi syarat, termasuk penyediaan pasir, debu
Dinas Pekerjaan Umum setempat, bila dianjurkan
batu dan tanah pilihan.
oleh Direksi pengawas, contoh semua jenis material
4. Percobaan pelaksanaan : menyangkut komposisi
diambil dari sumber quarry dengan lokasi sketsa
masing-masing jenis material (mengacu JMF), tebal
terlampir, pengambilan contoh material (batu, debu
hamparan gembur sehingga dihasilkan tebal padat
batu, pasir, tanah pilihan) dilaksanakan bersama-
yang disyaratkan (diketahui faktor gembur), kadar
sama dengan Pengawas Lapangan dan konsultan
air optimal, jumlah lintasan pemadatan sehingga
2. Khusus untuk batu sebelum dibuat JMF akan dihasilkan kepadatan maksimal sesuai spesifikasi
dilaksanakan uji tingkat kekerasan (Abration test) teknis.
bersama-sama pengujian material LPA. 5. Hasil percobaan pelaksanaan dilakukan pengujian :
ketebalan (pengukuran manual), uji kepadatan
(Sand Cone), uji gradasi lapangan (analisa saringan)
dan PI lapangan (atterberg) dan uji CBR Lapangan
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS B (LPB)
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Pengadukan material LPB : dilaksanakan di stock pile 4. Selama proses penghamparan dilakukan control kadar
(lokasi pengadukan) dengan komposisi berdasarkan air, sehingga akan dihasilkan kadar air optimal pada saat
JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan pemadatan dilaksanakan.
dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 agar dihasil 5. Dimensi dan kelandaian permukaan dilaksanakan sesuai
campuran yang homogen, digunakan peralatan dengan gambar rencana.
excavator dan whell loader. 6. Pemadatan menggunakan vibrator roller (berat 8-12
2. Material LPB diangkut dengan menggunakan dump ton), dilaksanakan mulai dari bagian yang rendah
truk, pemuatan menggunakan wheel loader, jarak berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi,
hauling diatur sedemikian rupasehingga jumlah lintasan sesuai dengan hasil percobaan
penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien. pelaksanaan.  
3. Penghamparan menggunakan motor grader, tebal 7. Pemadatan dihentikan jika diyakini telah tercapai
hamparan sesuai hasil percobaan pelaksanaan, kepadatan yang disyaratkan.
dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan
dilaksanakan dengan tenaga manusia dengan peralatan
sesuai keperluan lapangan.
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS B (LPB)
TAHAP PEGUJIAN DAN PENGUKURAN SERTA PEMELIHARAAN :

Pengujian mutu : uji gradasi dan PI (di Laboratorium), Pemeliharaan :Pemeliharaan menyangkut kerataan
uji kepadatan (Sand Cone di lapangan), uji CBR permukaan, keutuhan dan kekokohan dilaksanakan
Lapangan (DCP). sampai pekerjaan tahap selanjutnya (Lapis Pondasi
Atas) akan dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga
Pengukuran : dimensi (panjang, lebar dan tebal dimensi, permukaan dan mutu LPA tetap sesuai
dilaksanakan secara manual), kelandaian spesifikasi teknis.  
(menggunakan pesawat waterpass atau theodolit)  dan
kerataan permukaan (menggunakan mistar ukur).
GAMBAR PROSES PEKERJAAN

Gambar Lapis Pondasi Gambar Proses penghamparan Gambar Pekerjaan Pemadatan Gambar Pekerjaan Penyiraman
Agregat Kelas B material pondasi Air dan Pemadatan.

Gambar Uji CBR menggunakan Gambar Uji Sand


alat Field CBR Test Cone

Anda mungkin juga menyukai