Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN 2774-8189

E-ISSN 2774-8170

FAKULTAS EKONOMI UNIGHA

Volume 1, Nomor 1, Januari 2021

PENGARUH KEBIJAKAN HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN PELANGGAN PADA SAKA CAFÉ
SIGLI KABUPATEN PIDIE

Zulkifli(1) Badrul Laili(2)


1,2
Fakultas Ekonomi Universitas Jabal Ghafur)
zulkifli.usi@gmail.com(1) badrullaili7@gmail.com(2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kebijakan Harga dan Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Saka Café Sigli Kabupaten Pidie. Sedangkan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 Responden. Dari hasil perhitungan
statistik dengan menggunakan program SPSS versi 2.1, dapat disimpulkan penelitian ini
menerima hipotesis Ha dan sebaliknya hipotesis Ho ditolak. Dilihat dari perolehan nilai F-
hitung = 31.942 dengan tingkat probabilitas 0,000. Sedangkan F-tabel = 3,940. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. F-hitung (31.942) ≥ Ftabel (3,940) maka dapat dikatakan
bahwa variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan bersama-sama secara signifikan oleh
variabel Kebijakan Harga dan Kualitas Pelayanan atau dengan kata lain penelitian ini
menerima hipotesis Ha dan menolak hipotesis Ho.

Kata Kunci: Kebijakan Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan

Abstract

This study aims to determine the effect of price policy and service quality on customer
satisfaction at Saka Café Sigli, Pidie Regency. Meanwhile, the samples in this study were 96
respondents. From the results of statistical calculations using SPSS version 2.1, it can be
concluded that this study accepts the hypothesis Ha and vice versa, the hypothesis Ho is
rejected. Judging from the acquisition of the F-count = 31,942 with a probability level of
0,000. While the F-table = 3,940. Because the probability is much smaller than 0.05. F-
count (31,942) ≥ F table (3,940), it can be said that the Customer Satisfaction variable can
be explained together significantly by the Price Policy and Service Quality variables, or in
other words this study accepts the hypothesis Ha and rejects the hypothesis Ho.

Keywords: Price Policy, Service Quality, Customer Satisfaction

26
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

PENDAHULUAN pelanggan, pelanggan akan senang jika


Pelanggan yang diibaratkan seorang dilayani dengan sepenuh hati dan dengan
raja yang harus dilayani, namun hal ini cepat, faktor ini merupakan hal yang sangat
bukan berarti menyerahkan segala-galanya perlu diperhatikan karena jika tidak, hal ini
kepada pelanggan. Usaha memuaskan akan berujung pada kekecewaan pelanggan,
kebutuhan pelanggan harus dilakukan pelanggan akan mudah bosan apabila
secara menguntungkan atau bersifat pesanan dan mendapatkan service yang
"winwin situation" yaitu dimana kedua kurang sesuai dengan yang diinginkan.
belah pihak merasa senang atau tidak ada Saka Café Sigli merupakan salah
yang dirugikan. Kepuasan pelanggan satu café/warung kopi yang sudah berdiri
merupakan suatu hal yang sangat berharga dan dianggap legendaris di Kabupaten
demi mempertahankan keberadaan Pidie, dimana dengan nama kas keacehan
pelanggannya tersebut untuk tetap café ini juga pertama yang berani tampil
berjalannya suatu bisnis atau usaha. Dalam beda dengan warung-warung kopi lain yang
perusahaan ataupun usaha kepuasan ada di Kabupaten Pidie, café yang
menjadi peran yang sangat penting dalam menampilkan desain dua lantai dengan
pembelian suatu produk dan jasa yang menampilkan fitur warna khasnya orange
dilakukan oleh konsumen. Banyak pendapat juga memiliki keunikan tersendiri yang
ahli yang dapat disimpulkan mengenai berbeda dengan café yang lain, hal ini
kepuasan konsumen, kepuasan konsumen menjadi nilai tambah bagi kemajuan
adalah salah satu faktor penting untuk usahanya dan juga mampu membuat
memprediksikan perilaku konsumen, pelanggan akan merasa puas jika memilih
tingkat kepuasan seorang konsumen nongkrong dicafe tersebut, café yang
merupakan fungsi dari perbedaan antara didesain khusus bersebelahan dengan
keinginan dengan harapannya. Swalayan Sman Mark, dan penjualan
Salah satu faktor yang dapat anderwear, juga di lokasinya tersedia
mempengaruhi kepuasan pelanggan/ lapangan olahraga antaranya lapangan
konsumen adalah faktor harga. Harga futsal, lokasi dan desain ini sengaja
berperan penting dalam mempengaruhi diciptakan untuk meningkatkan kualitas
konsumen untuk melakukan pembelian berbagai macam pelayanan bukan semata-
akan suatu produk. Melihat kemampuan mata hnya sebatas meraup keuntungan yang
konsumen dalam membeli produk maka berlipat ganda, Café yang terletak ditempat
dapat menentukan kebijakan harga yang yang strategis berhadapan dengan kantor
sesuai dengan tingkat pendapatan pemerintahan Bupati Pidie dan lintas jalan
masyarakat. Kebijakan harga sangat raya Nasional Banda Aceh-Medan tak
menentukan dalam pemasaran sebuah mustahil tiap saat dipenuhi oleh berbagai
produk, karena harga adalah salah satu kalangan dan perilaku dari konsumen yang
unsur pemasaran di dalam keputusan menikamati waktu santai dan melakukan
konsumen melakukan pembelian produk pertemuan sambal bersantai.
yang memberikan pendapatan bagi Fenomena yang terjadi saat ini di
organisasi atau perusahaan. saka cafe menyangkut dengan kebijakan
Faktor selanjutnya yang dapat harga, bahwa harga yang ditawarkan
mempengaruhi kepuasan konsumen adalah kepada pelanggan relatif mahal hal ini
kualitas pelayanan yaitu kualitas dalam disesuaikan dengan kelas warung kopi
memberikan pelayanan yang cepat dan biasa, namun faktor ini bagus bagi
prima, hal ini merupakan signal umpan pelanggan yang yang karakternya ingin
balik (feedback) dari para pengunjung atau mencari tempat yang bergensi, namun

27
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

faktor ini tidak berbentangan dengan yang akan diikuti untuk suatu jangka
pelanggan yang mayoritasnya kelas tertentu”.
ekonomi kebawah. Faktor harga selalu jadi Alma (2015:169) mengatakan
perioritas bagi semua pelanggan lebih-lebih Kebijakan harga adalah keputusan
masyarakat daerah tersebut yang rata-rata mengenai harga-harga yang akan di ikuti
ekonomi belum begitu membaik secara untuk satu jangka waktu tertentu. Nilai ini
rata-rata, jadi faktor harga bukanlah hal dapat dilihat dalam situasi barter yaitu
yang sepele melainkan perlu dikaju dari pertukaran barang dengan barang.
semua sisi agar pelanggan akan puas dan Sedangkan menurut Herlambang (2014:47)
akan setia berlangganan, dilihat dari faktor dikatakan bahwa: “Harga adalah sejumlah
kualitas pelayanan, pelanggan akan senang uang yang dibebankan atas suatu produk
jika dilayani secara cepat tanpa memandang atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
asal usul, jika pelayanan lama maka ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
pelanggan biasanya akan merasa jenuh dan karena memiliki atau menggunakan produk
kecewa, faktor ini perlu ditata dengan rapi atau jasa tersebut.”
untuk membagi tugas para pekerja, apalagi Menurut Tjiptono,
saka café memiliki dua lantai dimana (2012:157) mendefinisikan kualitas
umumnya pelanggankebanyakan memilih pelayanan secara sederhana, yaitu ukuran
duduk di lantai atas akan memesan seberapa bagus tingkat layanan yang
makanan dari dapur bawah, dimana hal ini diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi
kadang jadi faktor kealpaan para pekerja pelanggan. Artinya kualitas pelayanan
untuk meminimalisir keterlambatan ditentukan oleh kemampuan perusahaan
pesanan dari pelanggan sehingga berakibat atau lembaga tertentu untuk memenuhi
pada kekecewaan pelanggan. kebutuhan yang sesuai dengan apa yang di
harapkan atau di inginkan berdasarkan
STUDI KEPUSTAKAAN kebutuhan pelanggan/pengunjung. Apabila
Pendapat lain yang dikemukakan layanan yang diterima atau dirasakan sesuai
oleh Rotinsulu (2014:15) menyatakan dengan harapan pelanggan, maka kualitas
bahwa harga berpengaruh positif dan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan
signifikan terhadap customer satisfaction harapan pelanggan, maka kualitas layanan
(kepuasan konsumen). Harga akan mampu dipersepsikan sebagai kualitas ideal, tetapi
mempengaruhi customer satisfaction sebaliknya jika layanan yang diterima atau
apabila harga yang ditetapkan oleh sebuah dirasakan lebih rendah dari yang
perusahaan sesuai dengan manfaat yang diharapkan maka kualitas layanan
diterima. menurut Effendi (2007:197) dipersepsikan rendah. Pelayanan tersebut
Syarat-syarat ketetapan harga terpisah dan meliputi kecepatan melayani, kenyamanan
berbeda dari penentuan tingkat harga, yang diberikan, kemudahan lokasi, harga
karena kebijakan harga yang ada dapat wajar dan bersaing (Sunarto, 2007:105).
sama untuk harga yang berlainan dan Menurut Jusuf Suit dan Almasdi
perbedaan kebijakan merupakan suatu (2012:88) untuk melayani pelanggan secara
perhatian sebagai keputusan rutin mereka prima kita diwajibkan untuk memberikan
membantu sebagai jalan bagi pimpinan layanan yang pasti handal, cepat serta
perusahaan dalam mengikuti penentuan lengkap dengan tambahan empati dan
keputusan harga. Menurut Moekijat penampilan menarik. Pelayanan prima
(2007:441) “Kebijakan harga adalah suatu adalah pelayanan yang terbaik yang
keputusan-keputusan mengenai harga-harga diberikan kepada pelanggan, baik
pelanggan internal maupun eksternal

28
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

berdasarkan standard dan prosedur merupakan perasaan senang atau kecewa


pelayanan. Sedangkan hakikat dari yang muncul setelah membandingkan
customer service atau pelayanan pelanggan persepsi atau kesan dengan kinerja suatu
sendiri adalah setiap kegiatan yang produk dan harapan-harapannya.
dimaksud untuk memberikan kepuasan Pendapat lain yang dikemukakan
nasabah, melalui pelayanan yang dapat oleh Tjiptono (2014:353) bahwa kepuasan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan evaluasi purna beli
nasabah (Wahjono, 2010:179). Pelayanan dimana alternatif yang dipilih sekurang-
yang memenuhi standar kualitas adalah kurangnya sama atau melampaui harapan
suatu pelayanan yang sesuai dengan pelanggan, sedangkan ketidak puasan
harapan dan kepuasan pelanggan/ timbul apabila hasil (output) tidak
masyarakat (Maddy, 2009:8). memenuhi harapan. Menurut Lovelock dan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat Wirtz (2011:74) Kepuasan adalah suatu
diambil kesimpulan adalah sebuah sikap yang diputuskan berdasarkan
kepedulian oleh perusahaan terhadap para pengalaman yang didapatkan. Kepuasan
pelanggan dengan berusaha memberikan merupakan penilaian mengenai ciri atau
pelayanan sebaik mungkin dalam keistimewaan produk atau jasa, atau produk
memenuhi harapan dan kebutuhan itu sendiri, yang menyediakan tingkat
pelanggan. kesenangan konsumen berkaitan dengan
Menurut pendapat Hasan (2008:71) pemenuhan kebutuhan konsumsi
Kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang konsumen. Kepuasan konsumen dapat
berlanjut menjadi custumer loyalty diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan
(loyalitas pelanggan) yang berujung pada nilai. Kunci untuk menghasikan kesetian
peningkatan volume penjualan yang lebih pelanggan adalah memberikan nilai
besar, aset lebih produktif dan return on pelanggan yang tinggi.
invesment yang lebih tinggi. Kotler dan
Keller (2008:138) mendefinisikan kepuasan
sebagai perasaan senang atau kecewa Kerangka Pimikiran
seseorang yang timbul karena Dari beberapa teori yang
membandingkan kinerja yang dipersepsikan dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
produk atau hasil terhadap ekspektasi bahwa engaruh kebijakan harga, kualitas
mereka. Jika produk dibawah harapan, pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
maka konsumen akan kecewa. Sebaliknya, pada Saka Café Sigli Kabupaten Pidie,
jika produk tersebut memenuhi harapan Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
maka konsumen akan puas. Dapat melalui kerangka pemikiran dibawah ini:
disimpulkan bahwa kepuasan konsumen
Kerangka Pimikiran

Kebijakan Harga
(X1)
Kepuasan
Pelanggan
(Y)
Kualitas Pelayanan
(X2)

29
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Hipotesis
Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teoritis di sertai kerangka
pemikiran, maka dapat ditarik hipotesis penelitian ini sebagai berikut: diduga bahwa adanya
pengaruh kebijakan harga dan kualitas pelayanan secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan pada Saka Café Sigli Kabupaten Pidie.

METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data


Lokasi Objek Penelitian Adapun teknik pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan di Saka dilakukan dengan cara:
Cafe yang beralamat di Jl. Prof. A. a. Observasi
Madjid Ibrahim. Sigli, Aceh, Indonesia. Observasi adalah suatu cara
24151. atau di depan Kantor Bupati Pidie. pengumpulan data dengan pengamatan
Sedangkan objek penelitian ini berkaitan langsung dilokasi dan pencatatan
dengan pengaruh kebijakan harga, kualitas secara sistematis terhadap obyek yang
pelaan terhadap kepuasan pelanggan pada akan diteliti. Observasi dilakukan oleh
Saka Cafe Sigli Kabupaten Pidie. peneliti dengan cara pengamatan dan
pencatatan.
Populasi dan Sampel b. Wawancara
Populasi adalah wilayah generalisasi Yaitu pengumpulan data dengan
yang terdiri atas objek/subjek yang mewawancarai langsung terhadap
mempunyai kuantitas dan karakteristik konsumen/pelanggan Saka Cafe Sigli.
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk c. Kuesioner
dipelajari dan kemudian ditarik Kuisioner adalah (daftar pertanyaan)
kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:90). pengajuan kuesioner ini dilakukan
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dengan mengajukan daftar pertanyaan
dikatakan bahwa populasi adalah tertulis dalam suatu daftar pertanyaan
sekumpulan konsumen yang dijadikan kepada responden yang dibagikan
subjek penelitian dan memenuhi tujuan secara acak.
penelitian. Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Peralatan Analisis Data
konsumen/pelanggan Saka Café atau Berdasarkan data yang dikumpulkan
konsumen, dimana jumlahnya belum di dari hasil penyebaran kuesioner yang
ketahui secara pasti. diberikan kepada responden, data tersebut
Jumlah populasinya tidak diketahui diolah dan dianalisis. Hasil penelitian yang
secara pasti, oleh karena itu agar sampel diperoleh dari tempat penelitian diolah
yang diambil dapat representatif dan dengan memakai perhitungan statistik
mewakili populasi, maka jumlah sampel dengan bantuan komputer melalui program
harus diketahui, untuk menentukan sampel SPSS (Statistical Produc and Service
yaitu menggunakan rumus unknown Solution). versi. 21.0. Analisis yang
populations (Riduwan, 2009:66). digunakan dalam penelitian ini adalah
Dari hasil pencarian sampel dengan analisis regresi berganda. Adapun rumus
mengunakan rumus unknown populations di regresi berganda diformasikan sebagai
atas maka dapat di ketahui jumlah sampel berikut, (Anwar Sanusi, 2011:135) adalah:
yang di ambil adalah sebanyak 96 orang
responden.

30
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Y = a+ b1X1 + b2X2 + e ditolak (signifikan) b. Jika t >α ( t >5%),


Ho diterima (tidak signifikan).
Uji Simultan (Uji-f)
Keterangan:
Uji-f dilakukan untuk melihat
Y = Kepuasan Konsumen
pengaruh variabel-variabel independen
X1 = Kebijakan Harga
secara keseluruhan terhadap variabel
X2 = Kualitas Pelayanan
dependen. Untuk regresi linier sederhana
a = Konstanta
dilakukan pengujian terhadap koefisien
b1-b2 = Koefisien regresi variabel
regresi, yakni melihat pengaruh dari
X1- X2
variabel independen terhadap variabel
e = eror term
dependen. Untuk regresi linier berganda
dilakukan pengujian terhadap koefisien
Pengujian Hipotesis
regresi secara bersama-sama, yakni melihat
Uji Parsial (Uji t)
pengaruh dari seluruh variabel independen
Uji t (t-test) melakukan pengujian
terhadap variabel dependen. Dasar
terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengambilan keputusan dalam uji
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
signifikansi terhadap koefisien regresi
signifikansi peran secara parsial antara
adalah sebagai berikut : (Sarwono,
variabel independen terhadap variabel
2012:28). a. Jika F α < 5%, Ho ditolak
dependen dengan mengasumsikan bahwa
(signifikan). b. Jika F α > 5%, Ho diterima
variabel independen lain dianggap konstan.
(tidak signifikan).
Menurut Sugiyono (2014:250). Dasar
pengambilan keputusan dalam uji
signifikansi terhadap analisis regresi adalah
sebagai berikut : a. Jika t <α ( t < 5%), Ho

HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan bantuan program SPSS versi 21.0,
1. Pengujian Reliabilitas dan Validitas dimana suatu kuesioner dinyatakan handal
a. Hasil Pengujian Reliabilitas jika nilai cronbach alpha lebih besar dari
Untuk mengetahui kehandalan 0,60. Apabila cronbach alpha dibawa 0,60
kuesioner yang digunakan, maka dalam maka kuesioner belum memenuhi syarat
penelitian ini menggunakan uji reliabilitas. kehandalan. Hasil pengujian reliabilitas
Tolak ukur reliabilitas adalah nilai kuesioner untuk ketiga variabel
cronbach alpha yang diperoleh melalui menunjukkan nilai cronbach alpha masing-
perhitungan statistik yaitu dengan masing variabel, untuk lebih jelasnya dapat
menggunakan besarnya cronbach alpha dilihat pada Tabel IV-2 berikut ini:
Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel Jumlah Item Nilai Alpha Keterangan
1. Kebijakan Harga (X1) 5 0, 769 Handal
2. Kualitas Pelayanan (X2) 5 0, 764 Handal
3. Kepuasan Konsumen (Y) 5 0, 737 Handal
Sumber: Data Primer, 2019 (Diolah)
Dari tabel 4-2 diatas maka dapat demikian dapat diartikan bahwa kuesioner
diketahui Cronbach Alpha masing-masing yang digunakan untuk pengumpulan data
variabel penelitian ini lebih besar dari nilai penelitian sudah memenuhi syarat
yang disyaratkan yaitu 0,60. Dengan kehandalan. Dengan kata lain, kuesioner

31
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

yang digunakan untuk pengumpulan data dengan Product moment. Apabila


yang berhubungan dengan variabel-variabel >
maka item pertanyaan dalam
yang diteliti dinilai sudah menunjukkan
ketepatan, keakuratan atau konsistensi alat variabel valid. Sebaliknya jika <
tersebut dalam mengungkapkan gejala yang maka item pertanyaan dalam variabel
berhubungan dengan variabel-variabel yang tersebut tidak valid. Uji validitas akan
terkait. menguji masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dimana
b. Hasil Uji Validitas keseluruhan variabel penelitian memuat 15
Untuk mengetahui apakah indikator pernyataan yang harus dijawab
instrumen yang disusun memiliki validitas oleh responden. Jika r-hitung lebih besar
atau tidak, maka akan dilakukan pengujian dari r-tabel, maka butir pernyataan atau
secara statistik dengan menggunakan uji indikator tersebut dikatakan valid.
Pearson Product-Moment Coefficient of Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
Correlation dengan menggunakan SPSS maka hasil pengujian validitas dapat
versi 21.0. Seluruh pernyataan dinyatakan ditunjukkan sebagai berikut:
valid dengan membandingkan
Tabel Hasil Pengujian Validitas
Nilai
Item Nilai
No Variabel r-tabel Keterangan
Pertanyaan r-hitung
(n=96)
Y1 0.629 0.195 Valid
Kepuasan Y2 0.600 0.195 Valid
1. Konsumen Y3 0.466 0.195 Valid
(Y) Y4 0.626 0.195 Valid
Y5 0.699 0.195 Valid
X11 0.718 0.195 Valid
X12 0.723 0.195 Valid
Kebijakan Harga
2. X13 0.692 0.195 Valid
(X1)
X14 0.602 0.195 Valid
X15 0.663 0.195 Valid
X21 0.690 0.195 Valid
Kualitas X22 0.567 0.195 Valid
3. Pelayanan X23 0.713 0.195 Valid
(X2) X24 0.664 0.195 Valid
X25 0.684 0.195 Valid

Tabel 4-3 diatas menunjukkan bahwa untuk dilanjutkan penelitian yang lebih
semua indikator yang digunakan untuk mendalam.
mengukur variabel-variabel yang digunakan 4. Pengaruh Kebijakan Harga dan
didalam penelitian ini mempunyai koefisien Kualitas Pelayanan Terhadap
korelasi yang lebih besar dari r-tabel = 0.207 Kepuasan Pelanggan Pada Saka
(nilai interval 95% r-tabel n = 96). Sehingga Café Sigli Kabupaten Pidie
semua pernyataan yang terkandung dalam Untuk mengetahui pengaruh
kuesioner penelitian ini dinyatakan valid variabel independen yang terdiri dari
pengaruh Kebijakan Harga dan Kualitas

32
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Pelayanan digunakan metode regresi linier seperti terlihat dalam bagian output SPSS
berganda. Hal ini ditunjukan oleh nilai versi 21.0 di bawah ini:
koefesien regresi masing-masing variabel
Tabel Hasil Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2.066 1.599 1.292 .199
1 Kebiakan Harga .437 .079 .445 5.551 .000
Kualitas Pelayanan .443 .084 .423 5.284 .000
Sumber: Data Primer, 2019 (Diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) pada
regresi pada bagian output SPSS versi 21.0 Saka Café Sigli Kabupaten Pidie.
di atas maka persamaan regresi yang 3. Selanjutnya hasil pengujian untuk
memperlihatkan yaitu Kebijakan Harga variabel Kualitas Pelayanan ( )
sebagai fungsi dari Kualitas Pelayanan dan diperoleh nilai koefisien regresi yang
Kepuasan Pelanggan dapat diformulasikan positif yaitu sebesar 0.443 dengan
sebagai berikut: tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau
Y = 2,066 + 0,437 + 0,443 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
1. Dari tabel 4-8 diatas dapat dilihat dapat dikatakan bahwa variabel
persamaan regresi linier berganda Kualitas Pelayanan ( ) memiliki
penelitian ini, dapat diketahui bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
bila nilai konstanta sebesar 2,066 terhadap variabel kepuasan pelanggan
artinya variabel Kebijakan Harga (Y) pada Pada Saka Café Sigli
( ), dan Kualitas Pelayanan ( ) Kabupaten Pidie.
dianggap tetap, maka Kepuasan 5. Analisis Korelasi (R) dan
2
Pelanggan (Y) adalah sebesar 2,066 Determinasi (R )
pada satuan skala likert, yang Untuk mengetahui keeratan
mengindikasikan bahwa Kepuasan hubungan antara pengaruh variabel
Pelanggan Pada Saka Café Sigli kebijakan harga dan kualitas pelayanan
Kabupaten Pidie. terhadap kepuasan pelanggan pada Pada
2. Hasil pengujian untuk variabel Saka Café Sigli Kabupaten Pidie perlu di
pengaruh Kebijaka Harga ( ) uji korelasi, Selanjutnya untuk mengetahui
diperoleh nilai koefisien regresi yang besarnya variasi variabel Kepuasan
positif yaitu sebesar 0.437 dengan Pelanggan pada Saka Café Sigli, digunakan
tingkat signifikansi sebesar 0.000 atau koefisien determinasi ( ). Untuk lebih
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian jelas bisa dilihat pada tabel berikut ini:
dapat dikatakan bahwa variabel
Kebijakan Harga ( ) memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan
Tabel Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi ( )
Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics
Square R Square of the R Square F df1 df2 Sig. F
Estimate Change Change Change
a
1 .638 .407 .394 2.272 .407 31.942 2 93 .000
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Kebiakan Harga

33
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Tabel 4-9 diatas menunjukkan nilai 6. Pembuktian Hipotesis


koefisien R Square bahwa adanya pengaruh a. Pembuktian Hipotesis Secara
variabel Kebijakan Harga dan Kualitas Silmultan (Uji F)
Pelayanan terhadap variabel Kepuasan Uji-F pada dasarnya untuk melihat
Pelanggan Pada Saka Café Sigli yaitu apakah semua variabel independen yang
sebesar 0,407 atau (40,7%). Sedangkan dimasukkan dalam model mempunyai
sisanya sebesar (60,3%), dipengaruhi oleh pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel-variabel lain yang tidak dibahas variabel dependen. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini. Sedangkan untuk secara simultan dilakukan untuk mengukur
melihat koefisien determinasi (R) besarnya pengaruh variabel independen
menunjukkan hubungan antara variabel yaitu variabel Kebijakan Harga dan
bebas yaitu Kebijakan Harga dan Kualitas Kualitas Pelayanan terhadap variabel
Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan, Kepuasan Pelanggan Pada Saka Café Sigli
tergolng kuat secara positif hal ini terlihat dapat dikatakan tergolong sangat baik.
dari perolehan nlai R yaitu sebesar 0.638. Untuk lebih jelas hasil Uji – F dapat dilihat
pada Tabel IV-10 berikut:
Tabel Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 329.766 2 164.883 31.942 .000b
1 Residual 480.067 93 5.162
Total 809.833 95
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Kebiakan Harga
Sumber: Data Output SPSS, 2019 (diolah).
Dari hasil perhitungan statistik independen (kebijakan harga dan kualitas
dengan menggunakan program SPSS yang pelayanan) secara parsial terhadap variabel
diringkas pada Tabel 4-10 diperoleh Fhitung dependen yaitu Kepuasan Pelanggan. Dari
= 31.942 dengan tingkat probabilitas 0,000, hasil perhitungan dengan menggunakan
sedangkan Ftabel = 3,940 untuk lebih jelas SPSS, dapat disimpulkan bahwa variabel
bisa dilihat pada lampiran F-tabel. Karena yang dimasukkan kedalam metode regresi,
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. F- pengaruh Kebijakan Harga ( ) dan
hitung (31.942) ≥ Ftabel (3,940) maka dapat Kualitas Pelayanan ( ), Secara parsial
dikatakan bahwa variabel kepuasan dapat dilihat pada persamaan regresi berikut
pelanggan dapat dijelaskan bersama-sama ini:
secara signifikan oleh variabel Kebijakan 1. Hasil penelitian terhadap variabel
Harga dan Kualitas Pelayanan atau dengan pengaruh Kebijakan Harga ( )
kata lain penelitian ini menerima Ha dan diperoleh nilai t-hitung sebesar 5.551
menolak hipotesis Ho. sedangkan untuk nilai t-tabel adalah
sebesar 2,278 karena nilai t-hitung ≥ ttabel
b. Pembuktian Hipotesis Secara (5.551 ≥ 2,278) dapat diartikan bahwa
Parsial (Uji t) variabel Kebijakan Harga berpengaruh
Uji Statistik Secara Parsial uji-t secara parsial terhadap Kepuasan
digunakan untuk mengetahui signifikasi Pelanggan Pada Saka Café Sigli.
(nyata atau tidaknya) pengaruh variabel

34
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

2. Hasil penelitian terhadap variabel variable Kebijakan Harga dan Kualitas


pengaruh kualiatas pelayanan (X2) Pelayanan atau dengan kata lain
diperoleh nilai t-hitung sebesar 5.284. penelitian ini menerima hipotesis Ha
Sedangkan untuk nilai t-tabel adalah dan menolak hipotesis Ho.
sebesar 2,278. Karena nilai thitung ≥ ttabel 3. Dari kedua pengaruh variabel
(5.284 ≥ 2,278) dengan probabilitasnya independen yaitu Kebijakan Harga dan
sebesar 0.000 dapat diartikan bahwa Kualitas Pelayanan secara parsial
variabel Kualiatas Pelayanan terhadap variabel dependen Kepuasan
berpengaruh secara parsial terhadap pelangganPada Saka Café Sigli. Maka
variabel Kepuasan Pelanggan Pada Saka dapat disimpulkan bahwa variabel
Café Sigli. Kebijakan Harga (X1) lebih dominan
pengaruhnya dibandingkan dengan
7. Pembuktian Hipotesis variabel Kualitas pelayanan, hal ini
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat dari perolehan nilai t-
menunjukkan bahwa adanya pengaruh hitunguntuk ke dua variabel tersebut.
variabel Kebijakan Harga dan Kualitas
Pelayanan secara positif dan signifikan DAFTAR PUSTAKA
terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Saka
Café Sigli. Penelitian ini dapat disimpulkan Anwar, Sanusi, (2011). Metode Penelitian
terdapat hubungan positif dan signifikan. Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.
Hal ini disimpulkan sestelah dilakukannya Effendi.
berbagai macam pengujian statistik pada
pembahasan diatas. Dengan demikian Arikunto (2010). Prosedur Penelitian Suatu
penelitian ini menerima Ha dan sebaliknya Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
menolak Ho. Cipta.

KESIMPULAN Almasdi dan Jusuf Suit (2012). Aspek


1. Dari hasil penelitian ini menunjukkan Sikap Mental Dalam Manajemen
bahwa adanya pengaruh variable Sumber. Daya Manusia. Jakarta:
Kebijakan Harga dan Kualitas Syiar Media.
Pelayanan secara positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Adrian Payne, Danang Sunyoto (2015).
Saka Café Sigli. Hal ini disimpulkan Manajemen dan Pengembangan
sestelah dilakukannya berbagai macam Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
pengujian statistik pada pembahasan Center for Academic Publishing
bab sebelumnya. Service.
2. Dari hasil perhitungan statistic dengan
menggunakan program SPSS yang Annisa Fiazisyah dan Niken Purwidiani
diperoleh F-hitung = 31.942 dengan (2018). Jurnal “Pengaruh Kualitas
tingkat probabilitas 0,000.Sedangkan F- Produk, Harga, Dan Kualitas
tabel = 3,940 untuk lebih jelas bias dilihat Pelayanan Terhadap Kepuasan
pada lampiran F-tabel. Karena Konsumen Restoran Cepat Saji Kfc
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. Basuki Rahmat Surabaya”.
F-hitung (31.942) ≥ Ftabel (3,940) maka
dapat dikatakan bahwa variable Afwan Harir (2009). Pengaruh Customer
Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan Delight terhadap Customer Loyalty
bersama-sama secara signifikan oleh pada Siswa LBPP-LIA Malang.

35
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Irfan Bahtiar, (2009).


Annisa Fiazisyah dan Niken Purwidiani http://nafribahtiarprivate.blogspot.co
(2018). Skripsi Pengaruh Kualitas m/2009/05/kecepatan-
Produk, Harga, Dan Kualitas pelayanan.html.
Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Restoran Cepat Saji Kfc Irawan (2008). Manajemen Pemasaran
Basuki Rahmat Surabaya. Modern. Yogyakarta: Liberty.

Buchari Alma, (2015). Manajemen Kotler (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran.


Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Edisi. 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
CV. Alfabeta.
Kotler. Philip. Gary Armstrong (2009).
(2016). Manajemen Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga.
Bandung. Alfabeta.
Kotler dan Amstrong (2012). Prinsip-
Firdaus, (2008). Manajemen Agribisnis, prinsip Pemasaran. Edisi. 13. Jilid 1.
edisi satu, cetakan pertama. Jakarta: Jakarta: Erlangga.
Bumi Aksara.
Kotler (2010). Manajemen Pemasaran.
Ghozali, Imam, (2013) Aplikasi Analisis Edisi tiga belas Bahasa.
Multivariate dengan Program SPSS Indonesia.Jilid 1 dan 2.Jakarta :
19. Edisi Kelima”. Badan Penerbit Erlangga.
Universitas Diponegoro.
Kotler dan Keller (2007) Manajemen
Gitosudarmo, (2008). Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi. Kedua
Pemasaran, edisi pertama, cetakan belas, PT. Indeks, Jakarta.
keempat, Penerbit : BPFE –
Yogyakarta. Lovelock dan Wirtz (2011). Pemasaran Jasa
Perspektif. edisi. 7. Jakarta:
Hasan, (2008). Marketing Edisi Baru. Erlangga.
Yogyakarta. Media Pressindo.
Latmawati, Yulna Dewita Hia dan Rika
Hardiansyah, (2011). Kualitas Pelayanan Verawati (2016). Skripsi Pengaruh
Publik. Yogyakarta: Gava Media. harga, kualitas produk, selera
konsumen terhadap pembelian ulang
Imam Ghozali (2016). Aplikasi Analisis beras sipulau di kejorongan Pangian
Multivariate dengan Program IBM dengan kepuasan konsumen
SPSS. 23. Semarang: BPFE Sebagai variabel intervening (Studi
Universitas Diponegoro. Kasus Pada Toko Tuan Muda).

Iskan (2015). Penelitian pengaruh harga, Menurut Tjiptono (2008). Strategi


selera dan minat pelanggan membeli Pemasaran, Edisi 3, ANDI:
ikan bibit di kota juang di Pandrah Yogyakarta.
Kabupaten Bireun.
Maddy (2009). Hakikat dan Pengertian
Pelayanan Prima. Jakarta : Kata.

36
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2774-8189
Volume 1, Nomor 1, Januari 2021 E-ISSN 2774-8170

Setyo Ferry (2012). Aplikasi Praktis Riset


Malhotra (2008). Marketing Research An Pemasaran, Jakarta: Gramedia.
Applied Orientation. International.
Edition: Pearson. Sunarto (2007). Pengantar Statistika Untuk
penelitian : Pendidikan.
Oesman. Yevis Marty (2010). Sukses
Mengelola Marketing Mix, CRM, Sugiyono (2008). Metode Penelitian
Customer Value, dan Customer Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Dependency. Bandung:Alfabeta. Bandung : ALFABETA.

Pendit (2009). Ilmu Pariwisata “Sebuah (2010). Metode Penelitian


Pengantar Perdana”, Jakarta: PT. Kuantitatif Kualitatif dan R&D;
Penerbit. CV. Alfabeta, Bandung.
Rizki Dharma (2012). Skripsi Analisis
pengaruh kebijakan harga, (2014). Metode Penelitian
pelayanan dan fasilitas pendukung Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
terhadap kepuasan Pelanggan pada Bandung: Penerbit Alfabeta.
PT. Semen Tonasa Kabupaten
Pangkep. Sarwono (2012). Metode Riset Skripsi
Pendekatan Kuantitatif.
Riduwan (2009) Skala Pengukuran Menggunakan Prosedur SPSS (Edisi
Variabel-variabel Penelitian. Pertama). Jakarta: PT Elex.
Bandung: Alfabeta.
Santoso, Singgih (2008). Mengatasi
Supranto, (2011). Pengukuran Tingkat Berbagai Masalah Statistik dengan
Kepuasan Pelanggan Untuk SPSS Versi.
Menaikkan. Pangsa Pasar, Cetakan
keempat, Penerbit PT Rineka Cipta, Thamrin Abdullah (2013). Manajemen
Jakarta. Pemasaran, Jakarta : PT. Raja.
Grafindo.
Swastha (2009). Manajemen Pemasaran
Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono (2008). Strategi Pemasaran, Edisi
3, ANI: Yogyakarta.
Susatyo Herlambang (2014). Basic
Marketing (Dasar-Dasar (2012). Strategi Pemasaran. Edisi
Pemasaran). Yogyakarta. Gosyen 3. Yogyakarta: Andi Offset.
Publishing.
Wahjono (2010). Manajemen Pemasaran
Bank. Yogyakarta : Graha ilmu.
Selemba Empat:Jakarta

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Bisnis


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D). Bandung:
Alfabeta

37

Anda mungkin juga menyukai