Anda di halaman 1dari 3

Nama : KAKHA AGNIANSYAH

NIM : 220106124

Kelas : ANESTESIOLOGI D

SEJARAH ANESTESI DAN FALSAFAH KEPERAWATAN

A.SEJARAH ANESTESI

Untuk hakikatnya anestesi atau pembiusan ada karena kebutuhan manusia untuk "tidak
merasa sakit" ketika dilakukan tindakan pembedahan. Upaya pembiusan ini telah dikenal di
berbagai peradaban kuno manusia.Sebagai contoh, untuk menghilangkan kesadaran pasien
pernah digunakan cara kekerasan, yaitu dengan memberikan trauma tumpul di kepala.
Tindakan anestesi tertua yang tercatat adalah pertengahan abad ke-11, ketika Theodoric of
Lucca, seorang uskup Italia yang kebetulan juga tabib, menghilangkan nyeri pembedahan
menggunakan spons yang direndam mandrake dan opium. Pada abad yang sama teknik ini
juga digunakan di Arab. Ibn al Quff adalah ahli bedah pada zaman itu. Dalam buku yang
ditulisnya, al Quff menyebutkan istilah "tabib" (al tabbaaee) untuk ahli lain yang melakukan
tindakan pembiusan dengan cara menempelkan spons di wajah pasien agar obat biuster hirup
(teknik inhalasi). Namun, dalam bukunya al Quffjuga menyatakan digunakannya teknik lain,
yaitu ditelan dan suppositoria.2 Obat yang digunakan dalam spons ini cukup beragam, yaitu
opium, mandrake, dan berbagai jenis kanabis.Sejak dulu opium telah digunakan secara luas,
tapi tidakjelas benar sejak kapan pastinya.Bahkan mengatakan opium sudah digunakan sejak
5000 SM. Selain khasiatnya sebagai analgetik, efek rekreasiopium membuatnya populer.
Tanaman ini kemudian dibawa ke negeri-negeri sekitarnya, terutama ke Mesir.

Karena pengaruh perniagaan yang giat, opium menyebar cepat sepanjang Jalan Sutra hingga
ke China. Setelah "Opium War" pada pertengahan abad ke-19.Sediaan opium intravena
pertama dibuat pada tahun 1660. Setelah itu pengembangan morfin dan derivatnya, alami
maupun sintetis, terus dilakukan hingga kini. Tahun 1805 asisten apoteker di Jerman,
Friedrich Wilhelm Adam Ferdinand Serturner menemukan "laudanum" sebagai zat aktif
dalam opium dan dinamai "Morphine yang diambil dari Morpheus, dewa mimpi
Yunani.Selain penggunaan opium, para ahli terus berusaha mengembangkan teknik
pembiusan. Paracelsus adalah yang pertama tercatat menggunakan eter tahun 1525.4 Kala itu
eter digunakan pada hewan.Tahun 1734 Franz Anton Mesmer menyatakan konsep
"magnetisme hewan" yang merupakan asal kata "mesmerisme" dan kemudian menjadi dasar
tekniKhipnosis Tahun 1743 Charles-Marie de La Condamine menulis tentang curare. Curare
baru digunakan dalam anestesi hampir 200 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1942 oleh
Harold Griffiths, anestesiolog dari Canada.

B.FALSAFAH KEPERAWATAN

 Pengertian Falsafah Keperawatan


Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, asas-asas, hukum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu. Falsafah keperawatan
adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafàh keperawatan
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.Keperawatan menganut
pandangan holistis terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psikososial-
spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien
serta menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.Keperawatan bersifat universal
dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama,
aliran politik, dan status sosial ekonomi. Falsafah keperawatan mengkaji penyebab
dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran
sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metode empiris. Falsafah
biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang mendasar, yang
selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau
asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau
pandangan terhadap suatu sistem nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah
berperan dalam membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang
dijalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku.Falsafah
hidup seseorang berkembang melalui dari hasil belajar, hubungan interpersonal,
pendidikan formal maupun informal, agam, dan dipengaruhi oleh latar belakang
budaya serta lingkungan
Falsafah keperawatan merupakan sebuah pandangan dasar tentang hakikat
seorang manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar
dalam pelaksanaan praktek keperawatan. Hakikat manusia yang dimaksud di
sini ialah manusia sebagai makhluk hidup biologis, psikologis, sosial dan
spiritual. sedangkan esensinya ialah falsafah keperawatan yang terdiri dari:
pertama memandang bahwa pasien sebagai manusia holistik yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan
spritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan hanya
secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya; kedua, bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan tetap
memperhatikan aspek kemanusian; ketiga, setiap orang berhak memperoleh
perawatan tanpa memandang perbedaan atas suku, kepercayaan, status sosial,
agama, dan ekonomi; keempat, pelayanan keperawatan merupakan bagian
integral dari sistem kesehatan mengingat bahwa perawat bekerja dalam
lingkup tim kesehatan, bukan sendiri sendiri;, dan kelima, pasien adalah mitra
yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan sebagai seorang penerima
Jasa yang pasif

SUMBER PUSTAKA

 Anestesiologi dan Terapi Intensif (Tahun 2019)


 Falsafah dan Teori Keperawatan (Tahun 2022)
 Konsep Dasar Keperawatan (Tahun 2017)

Anda mungkin juga menyukai