DISUSUN OLEH
DOSEN PENGAMPU:
Arsyad Sumantika, S.T.P., M.Sc.
Segala puji bagi Tuhan YME yang tidak pernah berhenti mencurahkan rahmat dan kasih
sayang-Nya kepada semesta alam. Dengan kemudahan dan pertolongan Tuhan YME. Akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Sistem Perencanaan Dan Pengendalian
Produksi UMKM kerupuk ikan LATANSA”. Dalam penyusunan project UTS, penulis
menyadari akan keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan penulis dalam penyusunannya.
Namun kesulitan tersebut dapat dibantu oleh beberapa pihak, Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
berupa tenaga dan pikiran. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas mandiri ini masih banyak
terdapat kekurangan, walaupun penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan
penyusunan dan penulisan tugas mandiri ini. Penulis berharap agar tugas ini bermanfaat dan
dapat memperluas serta menambah pengetahuan tentang produk umkn yang kami kerjakan
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
3. Data yang digunakan adalah pengamatan langsung dan interview dengan Ibu ani
1.4 Manfaat
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa
a. Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ilmu perkuliahan dalam
mengaplikasikan ilmu perencanaan produksi.
b. Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan terhadap
perencanaan produksi dengan menggunakan metode Forecasting dan Agregat
Planning.
2. Universitas
a. Sebagai bahan masukkan bagi unversitas untuk memperbaiki praktik- praktik
pembelajaran agar dosen lebih kreatif, efektif dan efisiensehingga kualitas
pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa meningkat.
b. Mendorong terwujudnya budaya penelitian kajian keilmuan dan sebagai sumber
informasi tambahan bagi mahasiswa Fakultas Teknoligi Industri.
3. Perusahaan
a. Perusahaan dapat menerapkan menerapkan hasil dari penelitian
b. Sebagai bahan masukkan untuk perusahaan agar memilih metode yang di gunakan
dalam penentuan terhadap perencanaan produksi padaproduksi plastik.
c. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi informasi kepada UMKM Kerupuk Ikan
LATANSA tentang perencanaan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI PERAMALAN
2.1.1 Pengertian Perencanaan Produksi
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:134) dikatakan bahwa Perencanaan ialah suatu
proses penyusunan gambaran/peramalan kegiatan dimasa yang akan cenar dalam rangka
demi mencapai perubahan atau tujuan yang telah ditetapkan.
8
2.1.3 Jenis-Jenis Peramalan
Berbagai organisasi menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam
perencanaan operasi dimasa depan (Jay Hezer, Berry Render, 2009:164)[4] yaitu
sebagai berikut :
9
akibat)seperti regresi linier, menggabungkan banyak variabel atau factor,
yang mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan.
9
2.2 LANDASAN TEORI PERENCANAAN AGRERAT
Menurut Heizer dan Render (2015), perencanaan agregat adalah sebuah pendekatan
untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (3 hingga
18 bulan ke depan). Perencanaan merupakan upaya pemilihan arah tindakan yang
diambil suatu perusahaan dan setiap departemen.
Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2014), perencanaan agregat adalah sebuah
proses untuk mengembangkan rencana taktis guna mendukung rencana bisnis
organisasi yang biasanya mencakup pengembangan, analisis, dan pemeliharaan
rencana untuk penjualan total, produksi total, persediaan sasaran, dan sasaran
jaminan sediaan untuk keluarga produk.
Menurut Handoko (2012), perencanaan agregat adalah proses perencanaan
kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode waktu tertentu (3 bulan
sampai 1 tahun) melalui penyesuaian variabel-variabel tingkat produksi karyawan,
persediaan, variabel yang dapat dikendalikan lainnya.
Menurut Nasution (2006), perencanaan agregat adalah perencanaan produksi jangka
menengah yang merupakan penghubung antara perencanaan jangka pendek dengan
perencanaan jangka panjang. Perencanaan agregat bertujuan untuk memberikan
keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam
memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan.
Menurut Heizer dan Render (2015), tujuan perencanaan agregat adalah untuk
mengembangkan suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel dan optimal.
Secara rinci perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan kapasitas produksi
sehingga memenuhi estimasi permintaan pasar pada periode yang akan datang
dengan keputusan serta kebijakan mengenai kerja lembur, backorder, subkontrak,
tingkat persediaan, memperkerjakan atau memberhentikan sementara pegawai.
Perencanaan agregat yang tergolong perencanaan jangka menengah yang
memegang peranan penting dalam perencanaan operasi secara keseluruhan. Menurut
Kusuma (2004) tujuan dari perencanaan agregat adalah menggunakan sumber daya
manusia dan peralatan secara produktif. Selain itu perencanaan agregat digunakan
untuk membuat tingkat output secara keseluruhan sesuai kebutuhan permintaan di
masa depan yang berfluktuasi. Perencanaan agregat juga menentukan kombinasi
yang optimal dari tingkat produksi, jumlah tenaga kerja, dan tingkat persediaan.
1. Determine demand for each period. Menentukan jumlah permintaan untuk setiap
periode perencanaan yang akan datang dengan menggunakan suatu metode
peramalan.
2. Determine capacities. Menentukan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan
seperti kapasitas mesin, kapasitas penyimpanan persediaan.
3. Identify company or departemental policies that are pertinent. Menentukan
kebijakan departemen atau perusahaan yang berkaitan dengan proses Aggregate
Planning, seperti tingkat persediaan minimal untuk mencapai safety stock pada
perusahaan.
4. Determine unit cost for regular time, overtime, subcontracting, holding
inventories, back orders, layoff, and other relevant costs. Beberapa strategi
Aggregate Planning yang dilakukan didasarkan atas biaya produksi yang paling
minimal.
5. Develop alternative plans and compute the cost for each. Mengembangkan
beberapa alternatif perencanaan dan menghitung jumlah biaya yang dihasilkan
dari beberapa alternatif tersebut.
2.2.4 Metode-Metode Perencanaan Agregat
Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat beberapa jenis metode yang banyak
digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu sebagai berikut:
Metode ini merupakan yang paling popular karena mudah dimengerti dan gampang
penggunaannya sehingga mudah untuk dilaksanakan. Pendekatannya dilakukan
dengan cara trial and error. Teknik yang bekerja dengan beberapa variabel pada satu
waktu yang memungkinkan perencana membandingkan proyeksi permintaan dengan
kapasitas yang ada.
b. Metode Matematis
Penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukukan oleh Novi Cahyani1, Irnad2
& Reswita (2021) dengan judul ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN
USAHA INDUSTRI KERUPUK KULIT (Studi Kasus Home Industry “Kerupuk
Jangek Asli Khas Malalo”) DI KOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA
SELATAN. Yang menjadi permasalahannya adalah “Kerupuk Jangek Asli Khas
Malalo” ini menggunakan bahan baku kulit sapi yang didatangkan dari Jakarta, yang
setiap bulannya melakukan proses pengiriman bahan baku sebanyak 4 kali dalam
satu bulannya dengan sekali pengiriman bahan baku maksimal sebesar 500kg. Usaha
“Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo” selalu melakukan penyimpanan bahan baku
untuk setiap bulannya, akan tetapi belum adanya analisis persediaan bahan baku yang
efisen dalam usaha “Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo” ini dan bentuk usaha
kerupuk kulit ini masih dilakukan sebatas usaha rumah tangga dan proses
pengolahannyapun masih bersifat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Menampilkan jumlah pesanan bahan baku, safety stock, dan titik pemesanan ulang
yang paling ekonomis, 2) Perhitungan keuntungan, 3) Memperhitungkan titik impas
produksi, dan 4) Mengevaluasi kemampuan usaha dalam memperoleh keuntungan
dari industri “Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo” di Lubuklinggau Provinsi
Sumatera Selatan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pemesanan bahan
baku yang paling ekonomis sebanyak 1.692 kg/bulan, persediaan pengaman
sebanyak 233kg bulan, titik pemesanan kembali sebanyak 390kg/bulan, laba bersih
usaha di industri diperoleh sebesar Rp 28.588.309 dan total laba bersih. penjualan
sebesar Rp.55.588.309, titik impas pada industri “Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo”
sebesar Rp. 7.391.761 atau 57,84 kg, dan untuk analisis profitabilitas pada industri
“Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo” yaitu sebesar 38% dari total.
1. Kerupuk ikan dengan harga yang kecil 1.000 dan yang besar 5.000 rupiah/pcs, satu
bungkus dalam satu renteng isinya 30 pcs
2. Kerupuk udang dengan harga yang kecil 1.000 dan yang besar 5.000 rupiah/pcs, satu
bungkus dalam satu renteng isinya 30 pcs
3. Kerupuk jengkol dengan harga yang kecil 1.000 dan yang besar 5.000 rupiah/pcs, satu
bungkus dalam satu renteng isinya 30 pcs
4. Kerupuk ubi dengan harga yang kecil 1.000 dan yang besar 5.000 rupiah/pcs, satu
bungkus dalam satu renteng isinya 30 pcs
Tabel 3.2 1
Hari Kerup Kerup Kerup Kerup Total Penda Penda Pendap Penda Total
uk uk uk uk Ubi supla patan patan atan patan pendapa
Ikan Udang Jengko /pcs y/har kerupu kerupu kerupuk kerupu tan /hari
/pcs /pcs l i k ikan k jengkol k
/pcs /hari udang /hari ubi/ha
/hari ri
Senin 42/pcs 42/pcs 42/pcs 42/pcs 168 Rp Rp Rp Rp Rp
pcs/h 210.00 210.00 210.000 210.00 840.000
ari 0 0 0
Selas 39/pcs 39/pcs 39/pcs 39/pcs 156 Rp Rp Rp Rp Rp
a pcs/h 195.00 195.00 195.000 195.00 780.000
ari 0 0 0
Rabu 43/pcs 43/pcs 43/pcs 44/pcs 173 Rp Rp Rp Rp Rp
pcs/h 215.00 215.00 215.000 220.00 865.000
ari 0 0 0
Kami 43/pcs 43/pcs 43/pcs 43/pcs 170 Rp Rp Rp Rp Rp
s pcs/ 215.00 215.00 215.000 215.00 850.000
hari 0 0 0
Juma 45/pcs 45/pcs 45/pcs 45/pcs 180 Rp Rp Rp Rp Rp
t pcs/h 225.00 225.00 225.00 225.00 900.000
ari
Sabtu 39/pcs 39/pcs 40/pcs 40/pcs 158 Rp Rp Rp Rp Rp
pcs/h 195.00 195.00 200.00 200.00 790.000
ari 0 0
Ming 41/pcs 41/pcs 42/pcs 42/pcs 166pc Rp Rp Rp Rp Rp
gu s/hari 205.00 205.00 210.000 210.00 830.000
0 0 0
Total 292/pcs 292/pcs 294/pcs 295/pcs 1171/ Rp Rp Rp Rp Rp
/ pcs 1460,0 1460,0 1270.00 1275.0 5.855.00
ming 00 00 0 00 0
gu
Total 1168/ 1168/ 1176/ 1180/ 4684/ Rp Rp Rp Rp Rp Rp
/ pcs pcs pcs pcs pcs 5.840.0 5.840.0 5.080.00 5.100.0 23.420.0
bulan 00 00 0 00 00
2. Hari Jumat dan Mingggu, berlaku waktu kerja pukul 08:00 – 16:00 dan waktu istirahat
selama 1 jam yaitu pukul 11:30 – 12:30
= 9.677 /jam
=9.677 x 7 jam
=67.739
Teknik pengumpulan data yang kami lakukan berupa wawancara, observasi dan
pengamatan. :
3.Teknik Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan metode Moving Average dengan
langkah langkah sebagai berikut:
2. Melakukan peramalan dengan metode simple moving average danweight moving average
IDENTIFIKASI MASALAH
1. PERUMUSAN MASALAH
2. TUJUAN PENELITIAN
3. MANFAAT PENELITIAN
1. TINJAUAN PUSTAKA
PERAMALAN
2. TINJAUAN PERENCANAAN
AGRERAT
3. PENELITIAN TERDAHULU
Pengumpulan Data
Data Permintaan
1. Biaya Material
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Produksi
Data Jumlah Tenaga Kerja
Pengolahan
1. Peramalan
3 Moving Average
4 Moving Average
3 Weighted Moving Average
4 Weighted Moving Average
2. Perencanaan Agregat
Level Method
SELESAI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Alat yang digunakan untuk membuat kerupuk masih menggunakan alat yang
sederhana seperti plastik, tali rapia,kuali besar ,alat press , saringan besar ,tungku
tanah liat, label ,dan wadah kerupuk.
1. Plastik ini digunakan untuk membungkus produk kerupuk
28
2. Tali rapia digunakan untuk mengikat kemasan kerupuk yang sudah di packing
3. Kuali atau sering disebut wajan ini berfungsi untuk menggoreng kerupuk
4. Alat press ini berfungsi untuk menyengel produk kerupuk yang berukuran kecil
29
5. Saringan berfungsi untuk mengangkat kerupuk yang sudah digoreng dari kuali
6. Tungku berfungsi untuk memasak yang menggunakan tenaga dari kayu bakar
bahan yang digunakan untuk pembuatan kerupuk
30
Bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk:
1. Tepung tapioka
2. Air
3. Minyak goreng
4. Ikan tenggiri
5. Udang
6. Jengkol
7. Ubi
Bumbu halus yang digunakan untuk membuat kerupuk:
1. Garam
2. Ketumbar
3. Micin
4. Bawang putih
5. Soda kue
31
Proses Produksi
PENGGILINGAN PENCAMPURAN
KERUPUK ADONAN
1. Haluskan bawang putih, lalu tambahkan garam dan soda, aduk sampai rata
2. Giling daging ikan dan tambahkan daging ikan ke dalam wadah lalu campur
adonan
3. Tambahkan tepung tapioka ke dalam adonan, uleni hingga adonan tercampur rata
sampai adonan menjadi kenyal dan bisa dibentuk,
4. Bentuk adonan menggunakan cetakan lalu bungkus dengan daun pisang atau
plastik.
5. Kukuslah adonan hingga matang. anda bisa menusuk adonan menggunakan lidi
untuk mengetahui apakah adonan tersebut sudah matang atau belum. Kalau
adonan sudah tidak lengket angkatlah adonan dan dinginkan hingga adonan
mengeras.
6. Potonglah adonan tipis-tipis, lalu jemurlah di bawah sinar matahari sampai kering.
7. Bila adonan sudah kering, Anda bisa langsung menggorengnya
8. Setelah itu tiriskan minyak menggunakan saringan dan dinginkan kerupuk dengan
suhu ruang.
9. Bila sudah dingin, kerupuk siap untuk menuju ke proses packing.
32
4.1.3 Data Penjualan Kerupuk LATANSA
Tabel 4. 1 Data penjualan kerupuk
5680
5660
5640
Jumlah Penjualan
5620
5600
5580
5560
Agustus September
34
AGUSTUS SEPTEMBER RATA
1 168 170 338 169
2 156 170 326 163
3 173 185 358 179
4 170 150 320 160
5 180 150 330 165
6 158 160 318 159
7 166 180 346 173
8 175 170 345 172,5
9 159 175 334 167
10 179 180 359 179,5
11 188 185 373 186,5
12 176 185 361 180
13 200 190 390 195
14 196 194 390 195
15 187 194 381 190,5
16 167 200 367 183,5
17 207 200 407 203,5
18 195 200 395 197,5
19 187 185 372 186
20 204 185 389 194,5
21 178 190 368 184
22 163 190 353 176,5
23 199 195 394 197
24 174 184 358 179
25 204 190 394 197
26 187 200 387 193,5
27 188 200 388 194
28 184 184 368 184
29 176 184 360 180
30 168 180 348 174
31 201 175 376 188
JUMLAH 5613 5680 11293 3768
35
RATA- 181,064 183,225 364,290 121,548
RATA
4.1.5 Pemilihan Metode Peramalan Bulan Agustus
Berdasarkan hasil rata-rata penjualan produksi, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan analisa peramalan. Sebelum melakukan peramalan maka terlebih dahulu
memilih metode peramalan yang tepat yang kemudian akan digunakan sebagai
acuan dalam peramalan tersebut. Hasil identifikasi pada pola data penjualan telah
memberikan informasi bahwa pola data penjualan tersebut adalah siklis.
Berdasarkan poladata yang ada, maka metode peramalan time series yang sesuai
untuk diterapkan diantaranya simple moving average (3 dan 4) dan weighted
moving average (3 dan 4)
36
31 188 179,3 -8,7 8,7 75,69 4,62
Jumlah 231,2 2.165,85 127,93
Rata-rata 8,25 77,35 4,56
MAD MSE MAPE
37
Dari table di atas maka diketahui nilai sebagai berikut :
MAD = 7,85
MSE = 84,52
MAPE = 4,47
38
MAPE = 4,11
MAD = 7,58
39
MSE = 84,52
MAPE = 4,47
40
12 180
13 195
14 195 1.080,5
15 190,5
16 183,5
17 203,5
18 197,5
19 186
20 194,5
21 184 1.339,5
22 176,5
23 197
24 179
25 197
26 193,5
27 194
28 184 1321
29 180
30 174
31 188 542
JUMLAH 3768 5.451
Setelah melakukan peramalan produksi selama satu bulan, maka selanjutnya
mengubah hasil tersebut kedalam bentuk mingguan
Minggu Produksi
1 1168
2 1.080,5
3 1.339,5
4 1321
5 542
Total 5.451
Tabel 4. 9 Hasil peramalan dalam satuan mingguan
1. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja
Perhitungan ini meliputi dari perhitungan biaya tenaga kerja per jam, biaya
tenaga kerja per hari, dan biaya material. Tenaga kerja lini produksi yang
terdapat pada UMKM KERUPUK LATANSA berjumlah 12 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
41
JUMLAH 12
A. Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja di UMKM KERUPUK LATANSA yaitu 12
karyawan di berbagai posisi yaitu bagian bungkus 3 orang ,
penggorengan 2 orang dan bagian penjual 6 orang.
2. Hari Jumat dan Mingggu, berlaku waktu kerja pukul 08:00 – 16:00
dan waktu istirahat selama 1 jam yaitu pukul 11:30 – 12:30
= 9.677 /jam
=9.677 x 7 jam
=67.739
2. Perencanaan Produksi
42
Dengan metode ini perencanaan produksi yang mempunyai distribusi merata dalam
produksi. Dalam perencanaan produksi, level method akan mempertahankan tingkat
kestabilan produksi sementara menggunakan inventori yang bervariasi untuk
mengakumulasi output apabila terjadi permintaan total. Untuk perhitunganya adalah
43
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1.Berdasarkan perhitungan peramalan yang telah dilakukan dengan menggunakan data
dua bulan penjualan, maka didapatkan peramalan produksi atau permintaan produksi
plastik pada bulan Agustus yaitu sebanyak 5.451 pcs. Metode yang digunakan untuk
perhitungan antara lain adalah simple moving average (3 dan 4) dan weight moving
average (3 dan 4) Pada peramalan pertama yang menentukan peramalan bulan kedepan
metode terpilih dengan nilai error terkecil adalah dengan metode simple moving average
3 dengan nilai MSE 77,35.
2. Dengan peramalan yang sudah ditentukan, dihasilkan biaya perencanaan produksi dengan
metode yaitu level method. Level method menggunakan perencanaan produksi minimum
dengan produksi 1168 pcs kerupuk dengan pertimbangan mengurangi jumlah inventory
yang ada sebesar 781, dengan produksi 1168 pcs kerupuk perusahaan masih dapat
mempertahankan safety stock yang ada sbesar 600 pcs kerupuk dalam sebulannya dengan
total sisa sebesar 2.932 pcs kerupuk dengan total biaya sebesar Rp51.428.520-.
3. Perencanaan produksi Kerupuk di UMKM KERUPUK LATANSA melihat hasil
perhitungan biaya Agregat Planning terkecil dengan nilai Rp5.142.852. Merupakan
perencanaan agregat atau agregat planning dengan menggunakan metode level method
dengan variasi penggunaan inventori awal untuk menutup jumlah permintaan.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan kepada penjual usaha kerupuk LATANSA yaitu :
https://www.bhinneka.com/blog/metode-peramalan-forecasting/
https://snips.stockbit.com/investasi/moving-average
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Perencanaan_agregat
https://www.neliti.com/id/publications/469734/analisis-persediaan-bahan-baku-dan-usaha-
industri-kerupuk-kulit-studi-kasus-home
http://eprints.umg.ac.id/1083/
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/196