• MUHAMMAD ILHAM ISHADINUHA(2210103010070) • GHAZI AL GHIFARI (2210103010118) • ESA TRI RARA (2010103010084) BIOGRAFI • Mohammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab (sebuah kota tuabersejarah di perbatasan Punjab dan Kashmir) pada tanggal 9 November 1877 bertepatan dengan, di Sialkot, Punjab . Keluarga Iqbal berasal dari keturunan kasta Brahma, Kasymir. Kurang lebih tiga abad lalu, ketika dinasti Mughal, sebuah dinasti Islam terbesar berkuasa di India, salah seorang nenek moyang Mohammad Iqbal masuk Islam. Ketika Mohammad Iqbal tumbuh, India sedang lanjutan
• Mohammad Iqbal memulai pendidikan pada masa
kanak-kanaknya pada ayahnya. Kemudian ia di masukkan di sebuah maktab (surau) untuk belajar Al-quran • Ia kemudian dimasukkan di Scottish Mission School, Sialkot. Masuknya ia ke sekolah ini karena ayahnya ingin ia mendapat bimbingan sahabat karibnya Mr Hasan, yang pada waktu itu adalah seorang guru dan sastrawan yang ahli tentang bahasa Arab • Setelah lulus dari pendidikan dasar dan menengahnya di Sialkot, Mohammad Iqbal melanjutkan studi di Lahore, salah satu kota di India, tepatnya di Goverment College. Pada tahun 1899 Iqbal berhasil menuntaskan studinya lanjutan
• Atas saran gurunya, Sir Thomas Arnold, Mohammad
Iqbal melanjutkan studi ke luar negeri. Di Inggris, melalui Trinity College Universitas Cambridge Iqbal di bawah bimbingan Prof. Mc. Taggart memperoleh materi tentang Hegel, Kant, dan kepercayaan tentang pribadi yang abadi. Sedangkan dari James Ward, Mohammad Iqbal menerima materi doktrin pluralisme spiritual. Kedua guru Mohammad Iqbal juga memberikan materi mengenai empirisme Inggris, rasionalisme Jerman, Spinoza Belanda, doktirn Nietzsche dan Marxis, romanticism, lembaga dan ideologi politik Eropa, serta konsep-konsep dan tradisi hukumnya. Dari universitas ini Iqbal memperoleh gelar di bidang filsafat moral.Selama di melanjutkan di universitas • Karier politik Iqbal dimulai pada Cambridge, Inggris. Persia .9 Di tahun 1907 juga ia 1927 ketika terpilih sebagai belajar ilmu pengetahuan hukum pada «Lincoln Inu» dan anggota legislatif (Punjab). Tiga memperoleh izin praktek sebagai advokat pada bulan Juni 1908.10 tahun kemudian ia terpilih Dari latar pendidikannya ini bisa di pastikan bahwa ia merupakan sebagai Ketua Muslim League. seorang penyair yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Visi politik Iqbal makin hukum dan filsafat. Sekitar tahun 1908 , ia kembali transparan ketika ia berpidato, ke Lahore. Tidak lama kemudian, ia bekerja sebagai pengacara dan sambil mensitir Ernes Renan dosen filsafat. Sebagai dosen ia aktif memberikan ceramah di “bahwa manusia tidak dapat beberapa universitas di India. Hasil dan kumpulan ceramahnya diperbudak baik oleh ras, inilah yang dibukukan dengan judul The agama, batas-batas sungai atau Reconstruction of Religious Thought in Islam barisan gunung-gunung” Pemikiran
• Bagi Mohammad Iqbal, dunia Islam merupakan satu
keluarga yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya adalah salah satu republik • budaya Barat adalah budaya imperialisme, materialisme, antispiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia sangat menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting bagi reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahamannya yang dilandasi di atas ajaran Islam itulah maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya diri terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. • tidaklah mungkin umat Islam Pemikiran dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berpikir bahwa kaum muslimin harus membentuk negara sendiri. • Ide ini ia lontarkan ke berbagai Pemikiran dan aktifitas Iqbal untuk pihak Liga Muslim dan mewujudkan Negara Islam (Pakistan) ia mendapatkan dukungan kuat dari tunjukan sejak terpilih seorang politikus muslim yang menjadi Presiden Liga Muslim tahun 1930. sangat berpengaruh, yaitu Muhammad Ali Jinnah (yang mengakui bahwa Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula oleh mayoritas • Mohammad Iqbal yang mampu “membangunkan” kaum muslimin dari “tidurnya” adalah “dinamisme Islam”, yaitu dorongannya terhadap umat Islam supaya bergerak dan jangan tinggal diam. Mohammad Iqbal juga memiliki pandangan politik “kafir yang aktif lebih baik dari yang khas, yaitu gigih menentang pada muslim yang nasionalisme yang setatis dan suka mengedepankan sentimen etnis tidur” dan kesukuan (ras). • Mohammad Iqbal mendoktin masyarakat dengan sebuah perkataan filososfis “kafir yang aktif lebih baik dari muslim yang pemikiran
• “Didalam agama Islam spiritual dan temporal, baka
dan fana, bukanlah dua daerah yang terpisah, dan fitrah suatu perbuatan betapapun bersifat duniawi dalam kesannya di tentukan oleh sikap jiwa dari pelakunya. Akhir-akhirnya latar belakang ruhani yang kentara dari sesuatu perbuatan itulah yang menentukan watak dan sifat amal perbuatan itu. Suatu amal perbuatan ialah temporal (fana), atau duniawi, juga amal itu dilakukan dengan sikap yang terlepas dari kompleks kehidupan yang tak terbatas. Dalam agama Islam yang demikian itu adalah seperti yang disebut orang “gereja” kalau dilihat dari satu sisi dan sebagai “negara” kalau dilihat dari sisi lain. Itulah maka tidak benar kalau gereja dan negara Ide dan gagasan tentang Sumber hukum
• Al Quran: Tujuan sebenarnya Alquran adalah membangkitkan kesadaran manusia yang
lebih tinggi dalam hubungannya dengan Tuhan dan alam semesta. Ini di dalam rumusan fiqh dikembangkan dalam prinsip ijtihad, yang oleh Iqbal disebut prinsip gerak dalam struktur Islam. Disamping Alquran memandang bahwa kehidupan adalah satu proses cipta yang kreatif dan progresif. Oleh karenanya, walaupun Alquran tidak melarang untuk mempertimbangkan karya besar ulama terdahulu, namun masyarakat juga harus berani mencari rumusan baru secara kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan persoalan- persoalan yang mereka hadapi. • Akan tetapi, kendatipun Iqbal sangat menghargai perubahan dan penalaran ilmiah dalam memahami Alquran, namun melihat ada dimensidimensi didalam Alquran yang sudah merupakan ketentuan yang baku dan tidak dapat dirubah serta harus dipertahankan, sebab ketentuan itu berlaku konstan. Baginya antara politik pemerintahan dan agama tidak ada pemisahan sama sekali, inilah yang dikembangkannya dalam merumuskan ide berdirinya negara Pakistan yang memisahkan diri dari India yang mayoritas Hindu. Pandangan Iqbal tentang kehidupan yang keseimbangan antara moral dan agama, etika dan politik, ritual dan duniawi, sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam pemikiran Islam. Kuncinya adalah dengan mengadakan pendekatan rasional Alquran dan mendalami semangat yang terkandung didalamnya, bukan menjadikan sebagai buku undang-undang yang berisi kumpulan peraturan-peraturan yang mati dan kaku Sumber hukum yang digagas
• Hadist: Iqbal setuju dengan pendapat Syekh
Waliyullah tentang hadist, yaitu cara Nabi dalam menyampaikan da’wah Islamiyah adalah memperhatikan kebiasaan, cara-cara dan keganjilan yang dihadapinya ketika itu. Dari pandangan ini Iqbal menganggap wajar saja kalau Abu Hanifah lebih banyak mempergunakan konsep istihsan dari pada hadist yang masih meragukan kualitasnya. Ini bukan bearti hadist-hadist pada zamannya belum dikumpulkan. Hanifah karena ia memandang tujuan-tujuan universal hadist dari pada koleksi belaka.Oleh karenanya, Iqbal memandang perlu umat Islam melakukan studi mendalam terhadap lanjutan
• Ijtihad : Ijtihad menurut Iqbal adalah Exert with a
view to form an independent judgement on legaquestion, (bersungguh-sungguh dalam membentuk suatu keputusan yang bebas untuk menjawab permasalahan hukum). • Sebagaimana pandangan mayoritas ulama, Mohammad Iqbal membagi kualifikasi ijtihad ke dalam tiga tingkatan, yaitu: 1. Otoritas penuh dalam menentukan perundang- undangan yang secara praktis hanya terbatas pada pendiri madzhab-madzhab saja. 2. Otoritas relatif yang hanya dilakukan dalam batas-batas tertentu dari satu madzhab. Konsep negara islam
• Guna menciptakan suatu kesatuan Islam yang benar-
benar efektif, semua negeri Islam pertama kali harus merdeka, dan kemudian secara keseluruhan mereka harus menyusun diri di bawah Khalifah. Untuk itu, masyarakat Muslim harus menyusun strategi: • memperoleh kemerdekaan, mengurus dan membereskan urusannya sendiri sehingga masing- masing mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan; • bersatu dengan ikatan spiritual Islam Negara islam
• Di mata Mohammad Iqbal, terbentuknya negara
Islam (Islamic State) adalah sebuah keniscayaan. Obsesi ini didasarkan pada beberapa faktor: pertama, bentrok teologis antara Hindu – Muslim yang demikian akut, kedua, penetrasi dan tekanan keras imperialisme Inggris yang berkepanjangan. Menurut Iqbal, umat Islam akan bisa melepaskan diri dari keterkungkungan jika berada dalam satu negara kesatuan Islam, pemikiran di atas dilatar belakangi oleh beberapa hal. lanjutan
• Konservatisme umat Islam, karena tidak kurang dari
lima ratus tahun umat Islam tenggelam dalam permasalahan dan nyaris tidak dapat menyelesaikan masalah umat Islam sendiri • Di saat belajar di Eropa, ia melihat betapa besar filsafat Barat sudah mengalami kemajuan yang amat pesat, sehingga Iqbal sendiri cenderung menggunakan pisau bedah sistem Barat dalam menggugah umat Islam dari tidur nyenyaknya • Sebuah keprihatinan yang ia lihat, bahwa secara sosio kultural bangsa India dihuni oleh mayoritas masyarakat Hindu • Imperialisme Inggris yang berkepanjangan. Kesimpulan Dalam rangka membangun suatu alternatif Islam untuk • Lanjutan masyarakat Muslim • Di saat orang banyak modern.Mohammad Iqbal meragukan impian menghubungkan Mohammad Iqbal, dia melemahnya Islam dengan telah melangkah jauh komunitas Muslim yang menuju pembentukan menyimpang dari prinsip- satu negara merdeka dan prinsip Islam.Oleh karena berdaulat sendiri bagi itu, ia mengobarkan kembali umat Islam, di sana akan semangat dinamis akhirnya dinamakan Islam. Peristiwa-peristiwa secara tepat Republik yang terjadi selama hidupnya Islam Pakistan kurang menghendaki beberapa dari 25 tahun setelah perubahan. ini tidak berarti Mohammad Iqbal wafat. “BUAH ANGUR BUAH LECI DI HABISKAN OLEH SI FIRMAN SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI SILAH KAN DI TANAY JIKA BELUM PAHAM”