Anda di halaman 1dari 2

Baca tulisan di bawah ini. Jawab pertanyaan dengan mengaitkan pada tulisan ini.

Masalah Dasar Bangsa


(ditulis oleh Hadisudjono Sastrosatomo, 14 Agustus 2023 17:15 WIB)
diakses https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/14/masalah-dasar-bangsa?open_from=Search_Result_Page,
tanggal 24082023)

Dalam konteks demikian, layak dinyatakan negara dalam keadaan sakit. Saya pernah menulis bahwa
korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang membusuk sehingga harus diamputasi.
Memahami masalah dasar bangsa bisa kita telusuri dari beragam artikel pakar di Harian Kompas. Saya
mencoba mengamati perjalanan bangsa tercinta dengan merenungi berbagai artikel tersebut.1

Mengajak sidang pembaca membaca artikel lengkap Catatan Politik & Hukum Budiman Tanuredjo,
”Republik Korupsi” (Kompas, 25/3/2023). Tulisan itu menyebut di mana-mana ada korupsi. Di hutan,
udara, asuransi, koperasi. Semua ada korupsi. Bahkan, semua cabang kekuasaan ada perwakilan
koruptornya. Di cabang kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga pajak, advokat, polisi, jaksa,
partai politik, dan hampir semua parpol—berbasis agama atau nasionalis—sama saja, dunia akademis,
dan pengusaha.2

Korupsi menjadi jalan pintas jadi kaya. Korupsi menjadi jalan pelampiasan ciri jiwa tak punya rasa
syukur (ingratitude of the soul). Mendorong manusia mengejar kemewahan. Demikian artikel Sudjito
Atmoredjo, Guru Besar Ilmu Hukum UGM (Kompas, 31/3/2023) berjudul ”Mahkamah Konstitusi,
Puasa, dan Kemuliaan”.3

Tajuk Kompas edisi 23 Maret 2023 menyorot tajam Mahkamah Konstitusi (MK) dengan judul
”Mempertaruhkan Mahkamah”. Diingatkan, ”Tugas berat MK adalah bagaimana mengembalikan
kepercayaan publik ketika di dalam MK terdapat orang-orang yang pernah melanggar integritas dan
kemandiriannya diragukan”. Negara hukum Pancasila ini dalam kondisi tidak baik-baik saja. Pada
semua aspek kehidupan dan pada semua lembaga negara, dijumpai masalah-masalah akut. Masalah itu
serupa dengan penyakit kanker, membuat semua organ tubuh tidak mampu bekerja normal.4

Dalam konteks demikian, layak dinyatakan negara dalam keadaan sakit. Saya pun pernah menulis di
rubrik ini (Kompas, 3/1/2022) bahwa korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang
membusuk sehingga harus diamputasi. Kebijakan medioker yang setengah-setengah akan berujung
kegagalan (Kompas, 14/2/2023). Saatnya pemerintah mau mendengarkan suara pakar dan rakyat,
dibarengi kemauan politik kuat untuk membina manusia Indonesia, menanamkan tata nilai kejujuran
dan akhlak mulia. Terapkan hukuman yang membuat jera dalam segala bentuk kriminalitas, termasuk
korupsi. Mari kembali menghadirkan negara yang melindungi segenap bangsa; negara dengan reformasi
hukum yang bebas korupsi dan bermartabat.5

Pertanyaan:

Bila dikaitkan dengan teori ilmu politik yang telah pelajari pada Modul 1 dan Modul 2. Menurut Anda,
Surat Opini tersebut di atas, termasuk dalam pembahasan teori ilmu politik apa? Beri argumentasi
Anda dan tunjukkan kalimat (dalam paragraf 1,2,3,4,5 ) yang Anda maksud!

Bentuk soal: Tulisan singkat (tidak lebih dari 6 halaman)

Tugas 1_Teori Politik


Petunjuk pengerjaan soal:

1. Dalam tulisan ada 5 (lima) Daftar Pustaka diluar BMP Teori Politik.
2. Dalam tulisan harus ada Daftar Pustaka (sumber referensi) berasal dari artikel ilmiah yang
relevan dari jurnal nasional, atau dari suratkabar/majalah, dokumen2 laporan, peraturan2.
3. Tulisan diketik pada format A4, huruf font Times New Roman’12; Spasi 1.5; A4.
4. Unggah Tugas Anda pada fitur Tugas dan perhatikan batas waktu unggah!
5. Jangan melakukan copy-paste, secara sistem akan dilakukan cek plagiarism (kemiripan) pada
tugas yang diunggah. Bila terdeteksi kemiripan ≤ 30% akan langsung diberi nilai 0.

Aspek yang dinilai:

1. Pendahuluan (30%)
• Menjelaskan tujuan tulisan ini.
• Orisinalitas keaslian tulisan tidak melakukan copy-paste;
• menulis ide/gagasan/pendapat dengan bahasa/kalimat sendiri.
2. Pembahasan (30%)
Berisi argumentasi Anda: cara penyampaian topik untuk membuktikan kebenaran dari suatu
isu, dan membuktikan kebenaran tersebut dengan menyertakan bukti-bukti yang akurat
serta opini atau hal yang bersifat subjektif.
3. Kesimpulan (20%)
4. Daftar Pustaka (10%)

Cara mencari artikel, bisa dilakukan melalui:

1. E-Resources https://pustaka.ut.ac.id/lib/e-resources/
2. Google Scholar https://scholar.google.com, atau
3. Semantic Scholar https://www.semanticscholar.org/me/research
4. Ketik kata kunci yang Anda ingin cari.
Misalnya, kata kunci: Korupsi di Indonesia, Masalah Dasar Bangsa.

Tugas 1_Teori Politik

Anda mungkin juga menyukai