Anda di halaman 1dari 37

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur

Organisasi dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas


Sistem Informasi Akuntansi Serta Dampaknya Terhadap
Kualitas Informasi Akuntansi

Survey pada badan usaha milik negara (BUMN) di jawa barat

PENELITIAN ILMIAH
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar sarjana manajemen
Pada program studi manajemen

Oleh
Hendri sopian saparingga
10120282

Pembimbing
Aceng kurniawan,.SE.,M.SI.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
STEMBI – BANDUNG BUSSINESS SCHOOL
BANDUNG – 2020
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Hendri sopian saparingga
NPM : 10120282
Program studi : Manajemen
Judul penelitian : ...............

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Karya Tulis saya dalam bentuk penelitian ilmiah ini adalah asli dan belum
pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik,baik di STIE STEMBI
Bandung maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya Tulis ini murni gagasan,rumusan,dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan pihak dosen pembimbing.
3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, keuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicamtumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan tidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh atas karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan
ketentuan yang berlaku .

Bandung,17 Desember 2020


Yang membuat pernyataan,

Hendri sopian Saparingga


NPM : 10120282
LEMBAR PERSETUJUAN

PENELITIAN ILMIAH
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur Organisasi
dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi Serta Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi
Akuntasi
Survey Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Barat

Oleh
Hendri Sopian Saparingga
10120282

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian


Guna mendapatkan gelar Sarjana Manajemen
Pada Progran Studi Manajement
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti yang tertera di bawah ini :

Bandung, 17 December 2020

Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur


Organisasi dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi Sertra Dampaknya Terhadap
Kualitas Informasi Akuntansi
Penyusun : Hendri Sopian saparingga
Pembimbing : Aceng Kurniawan, SE., M.Si.
Jurusan : Manajemen
Perguruan Tinggi : STIE STEMBI – Bandung Business School

Telah dipresentasikan di tingkat jurusan...................., pada hari....................,


tanggal 17 December 2020

Bandung, 2 17 December 2020

Kepala LPPM Kepala Jurusan


LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)

Nama Mahasiswa : _________________________________________


NPM : _________________________________________
Program Studi : _________________________________________
Tanggal Ujian : _________________________________________
Judul Penelitian Ilmiah : _________________________________________

Tim penguji sidang penelitian menyatakan bahwa penelitian mahasiswa tersebut


diatas telah diperbaiki/ disempurnakan kembali setelah Sidang Penelitian.

Menyetujui

1. <nama penguji 1> penguji 1


2. <nama penguji penguji 2
3. <nama penguji 3> penguji 3
4. <nama pembimbin pembimbing

Bandung,17 December 2020


Mengetahui ,
Ketua Program Studi ………………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulisan
penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana pada Program Studi Akuntansi STIE STEMBI Bandung. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. A, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan
penelitian ini;
2. Pihak X Company yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan;
3. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material maupun moral; dan
4. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
penelitian ini. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah
membantu. Semoga penelitian ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Bandung,17 December 2020


Penulis
ABSTRAK

Pemanfaatan teknologi informasi, struktur organisasi dan pengendalian


internal merupakan konsep yang populer sekaligus kompleks yang
diidentifikasikan sebagai faktor yang dapat mensukseskan maupun menggagalkan
tercapainya sistem informasi akuntansi yang berkualitas guna menghasilkan
informasi akuntansi yang berkualitas. Fenomena yang terjadi pada organisasi di
Indonesia adalah belum terintegrasinya sistem informasi akuntansi secara
harmonis, sehingga menghasilkan kualitas informasi akuntansi yang belum baik
dan tidak andal. Pemanfaatan teknologi informasi, struktur organisasi maupun
pengendalian internal belum menunjukkan kondisi yang baik.

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari kebenaran melalui pengujian


(konfirmasi) adanya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, struktur
organisasi dan pengendalian internal terhadap kualitas sistem informasi akuntansi
dan dampaknya terhadap kualitas informasi akuntansi. Hasil penelitian diharapkan
menjadi bukti bahwa model yang ditawarkan dapat menjadi solusi pemecahan
masalah pada kualitas sistem informasi akuntansi dan kualitas informasi
akuntansi.

Data yang digunakan diperoleh melalui survei dengan mendistribusikan


kuesioner pada 50 BUMN di Jawa Barat, diolah secara statistik dengan
menggunakan SEMPLS. Metode penelitian menggunakan metode explanatory
research, untuk mendapatkan jawaban mendasar sebab akibat dengan menganalisa
penyebab terjadinya masalah pada kualitas sistem informasi akuntansi dan
kualitas informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi


berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi, struktur organisasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi, sedangkan
pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi. Secara bersama-sama pemanfaatan teknologi informasi, struktur
organisasi dan pengendalian internal memberikan pengaruh sebesar 81,6%
terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Serta kualitas sistem informasi
akuntansi memberikan pengaruh sebesar 62,6% terhadap kualitas informasi
akuntansi.

Kata kunci :Pemanfaatan Teknologi Iinformasi, Struktur


Organisasi,pengendalian Internal, Kualitan system informasi
akuntansi, dan Kualitas Informasi Akuntansi
ABSTRACT

The concept of utilization of information technology, organizational


structure and internal control are a popular and complex. They can be identified
as a factor that can bring to the success or fail of qualified accounting
information system to attain qualified accounting information. The phenomenon
of organization in Indonesia is disintegrated of accounting information system
that results on poor and unreliable accounting information quality. The utilization
of information technology, organizational structure and internal control are not
implemented well.
The purpose of this research is to find evidence about the influence of the
utilization of information technology, organizational structure and internal
control to accounting information system and its impact on accounting
information quality. The result of this research is hoping to be a problem solution
on accounting information system quality and accounting information quality.
The data used in this research is attains through a questionnaire from 50
government enterprises (BUMN) of West Java. Tool of analysis is using SEMPLS.
The method of this research is explanatory research. Explanatory research
analyzes the cause of accounting information system quality and accounting
information quality.
The result of this research shows that unqualified accounting information
system is happens because accounting information system is not easy to use and
un efficient. The implementation of accounting information system is
disintegrated. It caused the information/financial statement is delay, information
technology is not run well, organizational structure is not able to do the works,
the poor of communication between manager and staff, ineffective of internal
control, activity and facility is not running well to achieve quality of accounting
information.

Key words: the utilization of information technology, organizational structure,


internal control, accounting information system quality, accounting
information quality.
DAFTAR ISI

Table of Contents
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS..................................2

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................3

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................4

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)..........................................5

KATA PENGANTAR...........................................................................................6

ABSTRAK.............................................................................................................7

ABSTRACT............................................................................................................8

DAFTAR ISI.........................................................................................................9

DAFTAR TABEL...............................................................................................12

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................14

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................15

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................16

1.1 Latar Belakang Penelitian................................................................16

1.2 Rumusan masalah............................................................................18

1.3 Magsud Dan Tujuan Penelitian........................................................18

1.4 Magsud Penelitian............................................................................18

2.4.1 Tujuan penelitian.......................................................................19

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian...............................................................19

2.5.1 Pengembangan Ilmu pengetahuan (basic research).................19

2.5.2 Kegunaan Pemecahan Masalah (applied research)..................20

BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 21

2.1 Kajian Pustaka..................................................................................21


2.1.1 Teknologi Informasi..................................................................21

2.1.2 Struktur Organisasi...................................................................22

2.1.3 Pengendalian Internal................................................................22

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi......................................................23

2.1.5 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi.......................................24

2.1.6 Kualitas Informasi Akuntansi...................................................24

2.2 Kerangka Pemikiran.........................................................................25

2.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas SIA............25

2.2.2 Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kualitas SIA.............26

2.2.3 Pengaruh Pengendalin Internal Terhadap Kualitas SIA...........26

2.2.4 Pengaruh Kualitas SIA Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi


........................................................................................................................27

2.3 Hipotesis...........................................................................................28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...............................................29

3.1 Objek Penelitian...............................................................................29

3.2 Metode Penelitian............................................................................29

2.2.1 Operasionalisasi Variabel.........................................................29

2.2.2 Unit Analisis dan Populasi........................................................29

2.2.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................31

4.1 Hasil Penelitian................................................................................31

4.2 Pembahasan......................................................................................33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................34

5.1 Simpulan..........................................................................................34

5.2 Saran.................................................................................................34
2.2.1 Saran Operasional.....................................................................34

2.2.2 Saran Pengembangan Ilmu........................................................36

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................37
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian


Lingkungan bisnis pada akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat
cepat dan berkelanjutan sehingga menuntut para pelaku bisnis untuk bertindak
cepat guna merespon perubahan tersebut agar perusahaan tetap dapat bertahan
hidup dan memiliki daya saing yang tinggi (Krismiaji, 2010, p. 216). Informasi
sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukkan sumber daya lainnya
seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba (Susanto, 2009, p. 39).
Informasi Akuntansi yang berkualitas berguna untuk membantu para pemakai
informasi dalam membuat keputusan yang bermanfaat (Gelinas, Dull, & weller,
2012, p. 19). Sedangkan informasi yang tidak berkualitas akan menyebabkan
manajer perusahaan salam dalam memahami dan mengambil keputusan sehingga
akan memberikan resiko kepada perusahaan, menyimpang dalam pencapaian
tujuannya (Susanto, 2009, p. 39).
Sebagai akibat dari persoalan diatas, maka Organisasi tergantung pada
sistem informasi untuk dapat berdaya saing, dengan produktivitas sebagai faktor
yang penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan dan hal ini dapat
ditingkatkan dengan sistem informasi yang lebih baik (Bodnar & Hopwood, 2006,
p. 3). Selanjutnya (Bodnar & Hopwood, 2006, p. 3) menjelaskan akuntansi
sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan
mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai
kelompok orang. Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan dari
sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang
diperlukan manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan
(Susanto, 2009, p. 52).
Sistem informasi akuntansi merupakan system yang terdiri dari bagian-
bagian computer dan manual yang saling berhubungan untuk melaksanakan
proses pengumpulan, pencatatan, peringkasan, dan penganalisisan, serta
pengolahan data untk menghasilkan output berupa informasi kepada user (Hansen
& Mowen, 1995, p. 34). Sistem informasi akuntansi sebagai system berbasis
komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi
(Bodnar & Hopwood, 2010, p. 6). Sistem informasi akuntansi menghasilkan
informasi (Hall, 2004, p. 21). Selanjutnya (Hall, 2010, p. 9) menyatakan bahwa
tujuan mendasar dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan
informasi akuntansi kepada pihak eksternal, pihak manajemen dan karyawan. Hal
senada dikemukakan oleh (Susanto, 2009, p. 374). bahwa peran mendasar sistem
informasi akuntansi dalam organisasi adalah menghasilkan informasi akuntansi
yang berkualitas. Dan juga didukung oleh pernyataan sacher (Sacer, Zager, &
Tusek, 2006) informasi akuntansi yang berkualitas diperoleh dari hasil penerapan
sistem informasi akuntansi yang berkualitas.
Kualitas informasi berkaitan dengan kombinasi akurasi, presisi,
kelengkapan, usia, ketepatan waktu, dan sumber informasi (Alter, 2002, p. 67).
Informasi harus tersedia untuk pemecahan masalah sebelum situasi krisis
berkembang sehingga kesempatan menjadi hilang serta pengguna harus dapat
memperoleh informasi yang menggambarkan apa yang terjadi sekarang, di
samping apa yang terjadi di masa lalu karena informasi yang tiba setelah
keputusan dibuat tidak memiliki nilai (McLeod & Schell, 2007, p. 86). Informasi
yang berkualitas tersebut diperoleh pada saat yang tepat untuk pengambilan
keputusan, dimana hasilnya adalah keputusan yang lebih tepat, alokasi sumber
daya yang lebih tepat dan waktu respon yang lebih baik, sehingga dapat
mengurangi biaya dan menimbulkan keuntungan (Laudon & Laudon, 2007, p. 13)
Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi berbasis industri ke
ekonomi berbasis informasi telah menuntut manajemen dunia usaha untuk dapat
beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali dengan mengedepankan
keunggulan bersaing baik tingkat lokal maupun global melalui peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, barang dan jasa yang dihasilkan serta pemanfaatan
teknologi informasi yang efektif (Susanto, 2009, p. 1)Selanjutnya (Susanto, 2009,
p. 1)) menjelaskan penggunaan teknologi informasi melalui sistem informasi akan
meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi
manajemen.
Peran teknologi informasi telah mengalami perubahan mendasar, tidak
hanya semata-mata berfungsi sebagai tool dalam membantu mengolah transaksi
tetapi dewasa ini teknologi informasi telah berperan sebagai senjata yang dapat
mempengaruhi posisi daya saing (Blanton, Watson, & Moody, 1992). Namun pada
kenyataannya masih terdapat permasalahan pada pemanfaatan teknologi informasi
di Indonesia, salah satu masalahnya terkait dengan jaringan internet, menurut
(Rudiantara, 2019) yang menyatakan internet di Indonesia belum merdeka, karena
belum dinikmati merata oleh semua masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur Organisasi
dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Sertra
Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi”. Penelitian ini dilakukan
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Barat.

I.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah penelitian yang dapat
dirumuskan adalah:
1. Seberapa besar pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi?
2. Seberapa besar pengaruh Struktur Organisasi terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi?
3. Seberapa besar pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi?
4. Seberapa besar pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap
Kualitas Informasi Akuntansi?
I.3 Magsud Dan Tujuan Penelitian
I.4 Magsud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memperoleh bukti
empiris tentang pengaruh faktor Teknologi Informasi, Struktur Organisasi dan
Sistem Pengendalian Intern tehadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi serta
dampaknya terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi.
2.4.1 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar:
1. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi.
2. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi.

3. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Sistem Informasi


Akuntansi.

4. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas


Informasi Akuntansi.

I.5 Kegunaan Hasil Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik untuk
pengembangan ilmu maupun untuk tujuan pemecahan masalah-masalah yang
sedang dihadapi oleh penyelenggara organisasi dalam menjalankan fungsi dan
tanggung jawabnya.

2.5.1 Pengembangan Ilmu pengetahuan (basic research)


Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan (Jujun S, 2005:272).
Pengetahuan merupakan terminologi generik yang mencakup segenap bentuk
yang kita tahu (Jujun S, 2005:293). Ilmu pengetahuan merupakan keseluruhan
sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. Ilmu
pengetahuan merupakan upaya untuk menjelaskan hubungan antara berbagai hal
dan peristiwa dalam alam semesta ini secara sistematis. Ilmu pengetahuan bersifat
sistematis dan reflektif (Keraf & Dua, 2001:22)
Pengembangan ilmu pengetahuan adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk menghasilkan tambahan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang
fenomena yang terjadi menjadi minat/ ketertarikan (interest) serta untuk
membangun teori dengan cara mengkomprehensifkan bagaimana suatu masalah
(fenomena) tertentu dalam suatu organisasi dapat dipecahkan (Sekaran, 2010:8).
Selanjutnya Sugiyono menambahkan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada (Sugiyono,
2010:5).

2.5.2 Kegunaan Pemecahan Masalah (applied research)


Suatu penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk mengaplikasikan
hasil penelitian guna memecahkan masalah-masalah tertentu yang sedang
dihadapi dan dialami oleh berbagai organisasi disebut sebagai penelitian terapan
(applied research). Tujuan penelitian terapan adalah untuk memecahkan masalah-
masalah kehidupan praktis (Jujun S, 1985). Dengan demikian hasil penelitian ini
dapat diaplikasi untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh
berbagai jenis organisasi di Indonesia, seperti perbankan, lembaga pemerintahan
baik pusat maupun di daerah, lembaga bisnis dan sosial yang terkait dengan
beberapa fenomena yang telah dikemukakan yaitu rendahnya kualitas sistem
informasi akuntansi (SIA).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
II.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi yang meliputi perangkat keras dan lunak (hardware
dan software) ada dimana-mana, peran teknologi informasi besar sekali dalam
membantu seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan saat berbisnis dan mengolah
data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi bagi kepentingan
manajemen dan pihak lain diluar perusahaan yang berkepentingan dengan
perusahaan (Azhar Susanto, 2010:1). Teknologi Informasi adalah istilah umum
yang menggambarkan berbagai teknologi yang membantu menghasilkan,
memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyebarkan informasi
(Information technology is a general term that describes the range of technology
that helps to produce, manipulation, storage, communication, and disseminate
information) (Williams et al 2007:3).
Turban & Kelly (2003:3) mengemukakan bahwa Teknologi informasi
adalah kumpulan teknologi yang diatur dalam sebuah sistem informasi berbasis
komputer sebagaimana yang dimaksud dari pernyataan berikut Information
technology is a collection of technologies that are organized into a computer-
based information system. Teknologi informasi terdiri dari hardware, software,
dan komponen-komponen sistem terkait yang digunakan oleh organisasi untuk
membangun sistem informasi berbasis komputer (information technology (IT)
refers to the hardware, software, and related system components that
organizations use to create computerized information systems (Bagranof et al,
2008:8). Secara komprehensif teknologi informasi berarti sebagai seluruh bentuk
teknologi yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah, dan
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk, seperti data bisnis, suara
percakapan, gambar, gambar bergerak, presentasi multimedia dan bentuk lain,
termasuk informasi-informasi yang belum disusun (Keen, 1995)
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka menyeluruh untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen (Azhar
Susanto, 2008:98). Organizational Structure is the formal system of task and
authority relationships that control how people coordinate their actions and use
resources to achieve organizational goals (Gareth Jones, 2010:29). Struktur
organisasi adalah pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai subunit
organisasi (Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2011:22).
Organization’s structure is a system of task, reporting, and authority
relationships within which the organization does its work. Struktur organisasi
adalah suatu sistem tugas, pelaporan, dan hubungan otoritas di mana organisasi
melakukan tugasnya (Moorhead & Griffin, 1995:380). Struktur organisasi secara
resmi menentukan bagaimana pekerjaan dan tugas dibagi dan dikoordinasikan
antara individu dan kelompok dalam perusahaan. Sebuah bagan organisasi adalah
gambar yang mewakili setiap pekerjaan dalam organisasi dan hubungan pelaporan
formal antara pekerjaan. Ini membantu anggota organisasi dan pihak luar mengerti
dan memahami bagaimana pekerjaan adalah struktur dalam perusahaan.
“Organizational structure is formally dictates how job and tasks are
divided and coordinated between individuals and groups within the company. One
way of getting a feeel for an organization’s structure is by looking at an
organizational chart. An organizational chart is a drawing that represent every job
in the organizational and the formal reporting relationships between those jobs. It
helps organizational members and outsiders understand and comprehend how
work is structures within the company” (Colquitt et al, 2011: 527).
2.1.3 Pengendalian Internal
Pengendalian (control) adalah proses memperngaruhi atau mengarahkan
aktivitas sebuah obyek, organisasi, atau sistem (Krismiaji, 2010:215).
Pengendalian internal adalah proses, dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen,
dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian obyektif dalam kategori berikut: (1) Efektivitas dan efisiensi
operasi, (2) Keandalan laporan, dan (3) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku, sesuai dengan pernyataan berikut:
Internal Control is process, effected by an entity’s board of directors,
management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectivities in the following categories: (1)
Effectiveness and efficiency of operations, (2) Reability of reporting, and (3)
Compliance with applicable laws and regulations. (COSO, 2011:1)
Pengendalian intern didefinisian sebagai sebuah proses karena
pengendalian intern ini melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi,
dan merupakan bagian yang integral dari aktivitas dasar manajemen seperti
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan organisasi (Azhar Susanto,
2008), selanjutnya pengendalian intern memberikan jaminan yang layak (bukan
jaminan absolute) karena kemungkinan terjadinya human failure, kolusi, dan
management override.
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga rangkaian kata, yaitu
sistem, informasi, dan akuntansi. Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun
non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan (Azhar Susanto, 2008:72). An Accounting
Information System is a system that collects, records, stores, and processes data to
produce information for decision makers. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil
keputusan (Romney & Steinbart, 2003:6).
Sebuah sistem informasi akuntansi adalah serangkaian kegiatan
yang saling terkait, dokumen, dan teknologi yang dirancang untuk mengumpulkan
data, memprosesnya, dan melaporkan informasi kepada berbagai kelompok
pengambil keputusan internal dan eksternal dalam organisasi.
An accounting information system is a set of interrelated activities,
documents, and technologies designed to collect data, process it, and report
information to a diverse group of internal and external decision makers in
organizations (Robert L. Hurt, 2008)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan pengumpulan data dan prosedur
pengolahan yang menciptakan informasi yang dibutuhkan bagi penggunanya (An
Accounting Information System is a collect of data and processing procedures that
creates needed information for its users) (Bagnarof et al, 2010). Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan
dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji 2010:4).
2.1.5 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Peran mendasar sistem informasi akuntansi dalam organisasi adalah
menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas (Azhar Susanto, 2008:374).
Secara umum kualitas sistem informasi akuntansi diartikan sebagai bentuk
pernyataan tentang kondisi dalam hal mana sistem informasi akuntansi dapat
menghasilkan informasi akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan user (Sacer et al,
2006:6). Kualitas sistem informasi akuntansi adalah integrasi semua unsur dan
sub unsur yang terkait dalam membentuk sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas (Azhar Susanto, 2008:14).
2.1.6 Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang mempunyai
keakurasian, kecepatan dan kesesuaian dengan kebutuhan manajemen dan
kelengkapan dari informasi yang dihasilkan (Azhar Susanto, 2008:14). Kemudian
Hall, 2011:14, menyatakan bahwa useful information has the following
characteristic: relevance, timelines, accuracy, completeness and summarizing.
Masih menurut Hall, kualitas informasi didefinisikan sebagai presisi informasi
publik (information quality defined as public information precision). McLeod &
Schell, (2007:86) menyatakan bahwa:
Information should be available for problem solving before crisis
situations develop of opportunities are lost. The user should be able to obtain
information that describes what is happening now, in addition to what happened
in the past. Information that arrives after the decision is made has no value.
Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa informasi harus tersedia untuk
pemecahan masalah sebelum situasi krisis berkembang sehingga kesempatan
hilang. Pengguna harus dapat memperoleh informasi yang menggambarkan apa
yang terjadi sekarang, di samping apa yang terjadi di masa lalu. Informasi yang
tiba setelah keputusan dibuat tidak memiliki nilai (McLeod & Schell, 2007:86).
Ada dua definisi yang signifikan atas kualitas informasi. Salah satunya adalah
kualitas yang terkandung di dalamnya, dan yang lainnya adalah kualitas
pragmatis. Kualitas informasi yang melekat adalah kebenaran atau akurasi data.
Kualitas informasi pragmatis adalah nilai yang memiliki data yang akurat dalam
mendukung kerja dari perusahaan, sesuai dengan pernyataan berikut:
There are two significant definitions of information quality. One is its
inherent quality, and the other is its pragmatic quality. Inherent information
quality is the correctness or accuracy of data. Pragmatic information quality is the
value that accurate data has in supporting the work of the enterprise. (Hungerford
2013).

II.2 Kerangka Pemikiran


2.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas SIA
Alasan yang mendasar bagi penggunaan teknologi informasi dalam bisnis
adalah untuk mendukung sistem informasi akuntansi: (1) mendukung operasi
bisnis, (2) untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial dan (3) untuk
mendukung keunggulan komptetitif strategis (The fundamental reason for the use
of information technology in business is to suppot the accounting information
system: (1) supporting business operation, (2) to support managerial decision
making, and (3) support the strategic competitive advantage) (O’Brien, 1996:17).
(Azhar Susanto, 2010:1) menyatakan bahwa peran teknologi informasi besar
sekali dalam membantu seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan saat berbisnis
dan mengolah data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi bagi
kepentingan manajemen dan pihak lain diluar perusahaan yang berkepentingan
bagi perusahaan.
In the suggested use of accounting information suggested the use of
information technology in accounting information systems in an organization to
provie accounting information for users. A computer based information system is
a collection of computer hardware and software designed to transform data into
useful information. (Bodnar & Hopwood 2010:3)
2.2.2 Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kualitas SIA
Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat
memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Karena sistem informasi merupakan komponen dari organisasi maka komponen-
komponen sistem informasi juga pada dasarnya merupakan komponen dari
organisasi (Azhar Susanto, 2009:62). Struktur organisasi dan peran sistem
informasi akuntansi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi
(organizational structure and the role of accounting information system is an
integral part of the organization) (Laudon & Laudon, 2007:19). Lebih lanjut
Laudon & Laudon, (2007:107) menjelaskan bahwa:
Organizational structure contributes to the accounting information system
to facilitate flattening the hierarchy by expanding the distribution of information,
encourage decision making is lower because lower level employees can receive
the information they need to make a decision.
2.2.3 Pengaruh Pengendalin Internal Terhadap Kualitas SIA
Sistem pengendalian internal dirancang untuk memonitor dan memelihata
kualitas dan keamanan dari aktivitas sistem informasi akuntansi untuk melakukan
aktivitas input, proses dan output (O’Brien & Marakas, 2010:495). Pengendalian
“Internal” diperlukan agar sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dalam
mencapai satu tujuan (Azhar Susanto, 2008:117). Azhar Susanto (2008:117) lebih
lanjut menjelaskan, karena sistem informasi merupakan suatu sistem, demikian
pula dengan sistem informasi akuntansi (SIA), perngendalian sangat diperlukan
untuk menjamin bahwa SIA bekerja sesuai dengan yang seharusnya sehingga
resiko terhadap penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan akan dapat
dihindari (Azhar Susanto, 2008:117). Selanjutnya Romney & Steinbart, (2003:5)
menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi harus mencakup pengendalian
untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi. Masih menurut
Romney & Steinbart, (2003:5) Pengendalian juga diperlukan untuk memastikan
bahwa informasi yang dihasilkan dari data tersebut dapat diandalkan dan akurat.
Dengan membangun pengendalian internal dalam sistem informasi
akuntansi berbasis komputer akan membantu upaya manajemen melindungi aset-
aset perusahaan dari kehilangan dan penggelapan serta untuk memelihata akurasi
data-data keuangan perusanaan (Jones & Rama, 2003:7). Hal senada dikemukakan
oleh Millichamp & Taylor (2008:85) bahwa sistem informasi akuntansi dan
sistem pembukuan tidak akan sukses melaksanakan pengolahan seluruh transaksi
akuntansi secara lengkap dan akurat kecuali jika dilakukan pengendalian yang
lebih dikenal sebagai pengendalian internal. Perusahaan diharuskan untuk
mengembangkan pengendalian internal dengan tujuan untuk memberikan
kepastian yang layak bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar (Arens
et al, 2008:371).
2.2.4 Pengaruh Kualitas SIA Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi dibangun dengan tujuan utama untuk
mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi informati
akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk mengurangi
resiko saat mengambil keputusan (Azhar Susanto, 2008:72). Hall (2010:14)
menyatakan bahwa secara fundamental, tujuan sistem informasi akuntansi adalah
menyediakan informasi tentang sumberdaya organisasi yang digunakan,
menyajikan informasi yang berhubungan dengan pembuatan keputusan
manajemen, dan menyediakan informasi untuk personel-personel operasi guna
membantu personel-personel tersebut melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien
dan efektif.
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi (Bodnar &
Hopwood, 2010:6). Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi (Hall,
2004:21). Selanjutnya Hall (2011:9) menyatakan bahwa tujuan mendasar dari
sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada
pihak eksternal, pihak manajemen dan karyawan. Hal senada dikemukakan oleh
Azhar Susanto (2008:374) bahwa peran mendasar sistem informasi akuntansi
dalam organisasi adalah menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, juga
oleh Sacer et al (2006:6) informasi akuntansi yang berkualitas diperoleh dari hasil
penerapan sistem informasi akuntansi yang berkualitas.
II.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, sebelum jawaban yang empirik.
(Sugiyono, 2008: 93)
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah
1. Teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi.
2. Struktur organisasi berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi.
3. Pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi.
4. Kualitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas
informasi akuntansi.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III.1 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah peristiwa, fenomena atau masalah penelitian yang
telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel (arikunto, 2006:118).
Berdasarkan pengertian ini, objek penelitian dalam penelitian ini adalah konsep
Teknologi Informasi, Struktur Organisasi, Pengendalian Internal dan Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi Serta Kualitas Informasi Akuntansi.
III.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode-metode yang digunakan dalam penelitian
(Jujun Suriasumantri, 2005:328), atau cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:2).
Berikut ini adalah metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian (purpose of study). Dilihat dari tujuan penelitian,
penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan karakteristik dari variabel-variabel penelitian (Uma Sekaran,
2010:105). Penelitian ini dapat menjelaskan karakteristik variabel Teknologi
Informasi, Struktur Organisasi, Pengendalian Internal, Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi (descriptive).
2.2.1 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel berarti melekatkan arti pada suatu konstruk atau
variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang
perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut (kerlinger, 1992). Sekaran
(2010:127) menjelaskan bahwa pernyataan atau konsep yang bersifat abstrak
harus dikurangi dengan cara menguraikannya ke dalam bentuk perilaku-perilaku
atau karakteristik yang dapat diamati.
2.2.2 Unit Analisis dan Populasi
Unit analisis adalah sebuah/seorang/ satu anggota dari populasi (Sekaran,
2010:263), yaitu unit-unit (orang, kelompok, institusi dan lain-lain) dimana
informasi akan dikumpulkan (Babbie, 1983:146), masih menurut Babbie
(1983:76) untuk menggambarkan beberapa group yang lebih besar atau
menjelaskan beberapa fenomena abstrak. Dalam penelitian ini yang menjadi unit
analisis adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Barat.
2.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen,
sedangkan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden
dan dikembalikan. Response rate yang diperoleh sebesar 70% dari populasi.
Response rates are calculated by dividing the number of usable responses returned
by the total number eligible in the sample chosen (Fincham, 2008).
Jumlah unit analisis yang mengembalikan kuesioner sebanyak 35 BUMN
(35 dari 50 BUMN). Response rate ini telah memenuhi acceptable response rate
dimana confidence level (derajat kesalahan) sebesar 95% (correspondence to a Z
score = 1,96), margin error (confidence interval) +/-5%, dan standard of deviation
sebesar 0,5.

Industri Pengolahan
20% 31% Jasa Keuangan dan Asuransi

6% Jasa Profesional, Ilmiah dan


Teknis
3% Perdagangan Umum

11% Pertanian, Kehutanan dan


29% Perikanan
Transportasi dan Pergu-
dangan

Gambar 4.1 BUMN Berdasarkan Sektor Bisnis


Unit observasi dari penelitian ini adalah Pemasok Informasi (bagian kasir,
bagian pembelian, bagian gudang, dan lain-lain sesuai dengan jenis
perusahaannya), Produsen Informasi (bagian akuntansi), Konsumen informasi
(kepala bagian akuntansi), Manajer IP (Information Product) yaitu Manajer
keuangan pada BUMN yang ada di Jawa Barat. Tidak semua responden
mengembalikan kuesioner. Jumlah responden yang mengembalikan kuesioner
sebanyak 111 responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 45 butir pernyataan dengan rincian 12 butir pernyataan mengenai Teknologi
Informasi, 8 butir pernyataan mengenai Struktur Organisasi, 10 butir pernyataan
mengenai Pengendalian Internal, 9 pernyataan untuk Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi dan 6 butir pernyataan mengenai Kualitas Informasi Akuntansi.
Berdasarkan hasil pendistribusian kuesioner, berikut ini disajikan profil
responden menurut: jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan.
Tabel 4.1
Profil Responden menurut Jenis Kelamin
N
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
No
1
Laki-laki 46 41.44%
1
1
Perempuan 49 44.14%
2
3
Tidak Ada Informasi (NA) 16 14.41%
3
4 Total 111 100.00%

Tabel 4.2
Profil Responden menurut Latar Belakang Pendidikan
Latar Belakang Pendidikan Jumlah Persentase
1
Akuntansi 55 49.55%
1
2
Ekonomi-Non Akuntansi 17 15.32%
2
3
Non-Ekonomi, Non-Akt 22 19.82%
3
4
Tidak ada Informasi (NA) 17 15.32%
4
5 Total 111 100%
Tabel 4.3
Profil Responden menurut Tingkat Pendidikan
N
Strata Pendidikan Jumlah Persentase
No
1
SLTA 3 2.70%
1
2
Diploma (D-3) 15 13.51%
2
3
Strata 1 (S-1) 74 66.67%
3
4 Strata 2 (S-2) 2 1.80%
4
5
Strata 3 (S-3) 0 0.00%
5
6
Tidak ada informasi (NA) 17 15.32%
6
Total 111 100.00%

IV.2 Pembahasan
Bagian ini membahas hasil uji empirik untuk setiap rumusan masalah dan
hipotesis, berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis verifikatif yang
kemudian disandingkan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya (Bab II).
Penulis menggunakan hasil jawaban kuesioner yang akan diajukan sebagai
pemecahan masalah.
Penelitian ini bersifat pengujian (konfirmasi) teori yang digunakan untuk
membangun hipotesis. Untuk penelitian ini hipotesis dibangun berdasarkan teori
dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang diuji dengan fakta yang ada secara
empiris. Teoritical framework yang dibangun peneliti sebagai model konseptual
dari hubungan antara faktor-faktor yang diidentifikasi untuk memberikan solusi
atas pemecahan masalah pada kualitas informasi akuntansi telah diuji (goodness
of fit) secara statistik baik untuk outer model (keterkaitan variabel manifest
dengan variabel latennya) dan untuk inner model (keterkaitan variabel exogenous
dan variabel endogenous).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan
Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian,
maka simpulan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan teknologi informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas
SIA.
2. Struktur organisasi berpengaruh terhadap kualitas SIA.
3. Pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas SIA.
4. Kualitas SIA berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi.

V.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka saran operasional yang
penulis berikan adalah sebagai berikut:
2.2.1 Saran Operasional
1) Agar pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh dalam meningkatkan
kualitas sistem informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan keberfungsian teknologi informasi dengan cara
menyediakan komponen-komponen tennologi informasi yang memiliki
kapasitas pengolahan, penyimpanan dan kecepatan yang memadai,
memilih teknologi informasi memiliki spesifikasi yang memungkinkan
dapat digunakan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama,
menyediakan infrastruktur teknologi informasi dengan jenis, jumlah dan
kapasitas yang cukup sehingga teknologi informasi dapat digunakan
dengan optimal.
b. Meningkatkan dalam kemudahan penggunaan teknologi informasi dengan
cara memiliki petunjuk teknis yang secara mudah dapat dipelajari,
menyediakan komponen-komponen teknologi informasi yang mudah
dalam penggunaan, serta dapat membantu dalam membangun teknologi
informasi yang terintegrasi.
c. Menyediakan komponen-komponen/perangkat-perangkat teknologi
informasi yang satu sama lain dapat saling terhubung (compatible) dengan
baik serta sesuai dengan teknologi informasi yang dijalankan oleh entitas
d. Meningkatkan perawatan teknologi informasi dengan cara membuat
jadwal rencana perawatan, menggunakan waktu perawatan yang tidak
mengganggu jadwal pemakaian teknologi informasi baik dalam
meningkatkan atau mengurangi kapasitas teknologi informasi maupun
pada saat mengubah aspek-aspek penting pada sistem operasi atau sistem
aplikasi
2) Agar struktur organisasi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas sistem
informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Melengkapi peraturan kerja, prosedur kerja dan terutama panduan lain
yang telah dimiliki dalam membantu melakukan pekerjaan dalam aktivitas
pelaksanaan SIA.
b. Mengevaluasi pengguna SIA telah melaksanakan tugas sesuai dengan job
description-nya untuk melaksanakan kegiatan SIA.
c. Menyesuaikan jumlah karyawan dengan pekerjaan sesuai dengan job
description untuk melaksanakan kegiatan SIA agar berjalan efektif.
3) Agar pengendalian internal berpengaruh dalam meningkatkan kualitas sistem
informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Menyediakan job description yang dapat membantu dalam menjalankan
setiap pekerjaan untuk melaksanakan kegiatan SIA, yang memuat
deskripsi tugas, tanggungjawab dan wewenang. Melaksanakan kegiatan
pelatihan berkelanjutan kepada seluruh pengguna SIA agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Menyediakan tempat/media
penyimpanan file sebagai back up agar terhindah dari resiko hilang.
b. Merancang program aplikasi komputer yang menggunakan password
ketika akan mengakses program yang akan digunakan, dapat secara
otomatis memberi peringatan tentang kemungkinan terjadi kesalahan serta
dapat memberi informasi tentang jumlah dan jenis kesalahan, waktu terjadi
kesalahan, salah memasukan data, tindakan koreksi dan perbaikan pada
aktivitas input, proses dan penyajian informasi/ pelaporan keuangan.
Menyediakan kebijakan keharusan otorisasi atas seluruh tindakan koreksi
atau perbaikan atas transaksi yang terjadi.
4) Agar Kualitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh dalam meningkatkan
kualitas informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan SIA dengan cara menggunakan,
melengkapi, memelihara sumber daya yang terlibat dalam penggunaan
SIA.
b. Melengkapi program-program yang digunakan SIA dengan program yang
dapat memudahkan pengguna untuk mempelajari dan mengoperasikan
SIA.
c. Melengkapi SIA dengan program-program yang terintegrasi, dapat diakses
dengan mudah (bisa memakai jaringan internet), mempercepat pengguna
SIA menyelesaikan pekerjaan dan dapat menyajikan informasi/ melihat
hasil pekerjaan (menyajikan laporan).
2.2.2 Saran Pengembangan Ilmu
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun
secara sistematis dan dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Untuk
memenuhi karakteristik scientific research yaitu replicability dan generalizability
(Uma Sekaran, 2010) maka disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian kembali berdasarkan hasil penelitian ini yaitu bahwa pemanfaatan
teknologi informasi, struktur organisasi dan pengendalian internal berpengaruh
terhadap kualitas sistem informasi akuntansi dan dampaknya terhadap kualitas
informasi akuntansi dengan metode penelitian yang sama, pada unit analisis dan
sampel yang berbeda agar menunjukkan hasil yang sama sehingga akan
meningkatkan keyakinan terhadap penelitian yang telah dilakukan dan kegunaan
penelitian dapat diterima luas karena scope keberlakuan hasil penelitian diterima
oleh banyak organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2006). Sistem skuntansi Informasi (9th ed.).
(J. A. Saputra, & L. Setiawan, Trans.) Yogyakarta: AND.
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2010). Accounting Information System.
Prentice hall: Peartion Education.inc,.
Gelinas, U. I., Dull, R. B., & weller, P. R. (2012). Acounting information system
(9th ed.). south western: cengage learning.
Hall, J. A. (2004). Sistem informasi akuntasi. (D. Fitriasari, & D. K. Arnos,
Trans.) Jakarta: Salemba empat.
Hall, J. A. (2010). ACounting information system (7th ed.). south western:
Publishing co.
Hansen, D. R., & Mowen, M. R. (1995). Cost Management Acounting and
control. south western: Collage Publishing.
Krismiaji. (2010). Sistem informasi akuntansi. yogyakarta: UPP AMP YKPM.
Rudiantara. (2019, Maret 26). https://Regional Kompas.com/. (R. Belarminus,
Editor) Retrieved Desember 17, 2020, from https://kompas.com/:
https://Regional Kompas.com/read/2019/03/2613583811/menkominfo-
sebut-internet-di-indonesia-belum-merdeka
Sacer, i. m., Zager, K., & Tusek, B. (2006). Accounting information system :
Quality as a ground Business Recorting. Jadis International Converence e-
comerce, 59-64.
Susanto, A. (2006). Sistem informasi akuntansi : Struktur pengendalian Resiko
pengembangan (Edisi Perdana ed.). Bandung: Lingga jaya.
Susanto, A. (2009). Sistem informasi akuntansi : Struktur pengendalian resiko
pengembangan (9th ed.). Bandung: Lingga jaya.
Susanto, A. (2009). sistem informasi managemen : pendekatan terstruktur resiko
pengembangan (Edisi perdana ed.). bandung: lingga jaya.

Anda mungkin juga menyukai