Anda di halaman 1dari 2

6.

Menghindari pengkafiran terhadap sesama muslim


Salah satu prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam perbincangan dan pendekatan
antara madzhab adalah menghindari dari pengkafiran terhadap sesama muslim.
Dan tidak diragukan lagi bahwa hal-hal yang merusak persatuan umat Islam yaitu
mengeluarkan seorang muslim dari agama dan daerahya, mengkafirkannya, dan orang yang
murtad1.
Nabi Muhammad sangat melarang dalam mencurigai orang Islam dengan kekafiran
sebagaimana beliau bersabda:

.‫ فإن كان كما قال وإال رجعت عليه‬،‫ فقد باء هبا أحدمها‬،‫ يا كافر‬:‫أميا رجل قال ألخيه‬

“Siapapun yang berkata pada saudaranya:Hai kafir, maka tuduhab tu kembalu pada
salah satunya apabila ia sebagaimana yang dikatakan. Apabila tidak, maka tuduhan itu
kembali pada penuduh.”

7. Menghindari interaksi dengan orang yang ekstrem.


Di antara prinsip-prinsip yang harus dijaga dalam perbincangan antara sesama muslim
itu menghindari interaksi dengan orang ekstrem dari setiap kelompok, yang dimaksud orang
yang ekstrem itu adalah orang-orang yang menimbulkan fitnah baik dalam perkataan mereka
ataupun tulisan mereka, mereka adalah orang yang melihat dari satu aspek, dan mengobarkan
fitnah yang sudah reda.
Dan sudah sepantasnya kita berinteraksi dengan orang-orang yang moderat, orang-
orang yang memandang sesuatu dengan tenang dan rasionalis, dan tidak hanya melihat dari
satu aspek melainkan dari berbagai aspek. Mereka tidak cukup dengan melihat sesuatu dari
permukannya saja namun mereka mencoba untuk melihatnya lebih dalam, pandangan mereka
tidak terbatas pada saat ini, tetapi mereka memiliki pandangan jauh ke depan2.

8. Selalu terbuka dengan sifat yang bijak


Hendaknya dalam perbincangan antara sesama muslim kita harus bersifat terbuka
dengan permasalahan yang ada, dan mencoba menyelesaikannya dengan bijak dan kerjasama
antara sesama muslim.

1
Yusuf al-Qardlawi, Mabaadi fi al-Hiwar wa al-Taqrib baina al-Madzahib wa al-Firaq al-Istiqomah,
hal. 48.
2
Yusuf al-Qardlawi, Mabaadi fi al-Hiwar wa al-Taqrib baina al-Madzahib wa al-Firaq al-Istiqomah,
hal. 63
Jika kita selalu menutup-nutupi setiap permasalahan dan membiarkan permasalahan
itu menggantung tanpa ada pembicaraan yang berlanjut, maka hal ini tidak dapat dikatakan
bijak dan tidak akan menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga tidak akan membuat
dua kelompok bersatu3.

9. Waspada terhadap tipu daya musuh.


Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam hal ini yaitu waspada terhadap segala
bentuk tipu daya musuh yang ingin memecah belah persatuan umat muslim. dan sebagaimana
kita ketahui bahwa persatuan adalah kekuatang yang mampu menguatkan kelompok
minoritas, sedangkan perpecahan adalah kelemahan yang mampu melemahkan kelompok
mayoritas4. Hal ini didasarkan pada ayat al-Qur’an:

} )46 :‫اآلية (األنفال‬... ‫ َو َال َتَناَزُعوا َفَتْف َش ُلوا َو َتْذ َه َب ِر ُحيُك ْم‬:‫{ قال تعاىل‬

“Dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
kekuatanmu hilang…. (Q.S al-Anfal: 46).”

3
Yusuf al-Qardlawi, Mabaadi fi al-Hiwar wa al-Taqrib baina al-Madzahib wa al-Firaq al-Istiqomah,
hal. 77.
4
Yusuf al-Qardlawi, Mabaadi fi al-Hiwar wa al-Taqrib baina al-Madzahib wa al-Firaq al-Istiqomah,
hal. 81.

Anda mungkin juga menyukai