1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan
dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat
yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah
tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam
masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman
lebih mendalam tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis
penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang
terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
SUMBER WAWANCARA:
Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd
Waktu : 19 Novembar 2023
1. Peserta didik kurang memiliki
kemampuan dasar yang baik pada
matematika (mulai SD, SMP)
2. Pada dasarnya peserta didik kurang
memiliki minat dalam hal yang
berhubungan dengan numerasi.
3. Peserta didik memilki presepsi bahwa
materi kimia adalah pelajaran yang sulit.
4. Guru kurang maksimal dalam
menggunakan metode, model dan
media bahkan cara menjelaskan materi
yang berhubungan dengan numerasi
SUMBER WAWANCARA:
SUMBER WAWANCARA:
5 Penyelesaian Soal Naradidik: Journal of Education & Pedagogy Faktor peserta didik:
HOTS Volume 1 Nomor .1 2022 Rizki Pratama 1. Peserta didik
Peserta didik Dalman dkk. kurang memahami
kesulitan materi sehingga
Penyebab utama siswa mengalami kesulitan
menjawab soal berpengaruh pada
dalam menjawab soal HOTS adalah karena
dengan pemikiran kemampuan
mereka tidak memahami materi. Berdasarkan
tingkat tinggi penyelesaian soal
hasil wawancara dengan beberapa siswa dapat
2. Kurangnya
diketahui bahwa mereka kesulitan dalam
Pemahaman
memahami materi karena cara mengajar guru
peserta didik dalam
yang tidak mudah mereka mengerti baik itu dari
membaca soal
penggunaan istilah yang masih sulit mereka
3. Peserta didik tidak
pahami, penyampaian materi yang terkadang
dapat
tidak terlalu jelas maupun dikarenakan terlalu
memanajeman
cepat dalam menjelaskan sehingga
waktu dengan baik
menyebabkan siswa kesulitan dalam
sehingga tidak
memahami materi yang mereka pelajari. Dilain
dapat
hal berdasarkan observasi di kelas, penyebab
menyelesaikan soal
siswa tidak memahami materi karena siswa
dengan skor
tidak mengikuti pembelajaran dengan serius.
maksimal
Siswa banyak yang tidak memperhatikan saat
guru mengajar di kelas. Bahkan ada diantara
Faktor guru:
siswa yang mengantuk, dan mengobrol
1. Guru kurang
sehingga materi yang di ajarkan oleh guru tidak
memberikan
bisa mereka terima dan tidak bisa dipahami
latihan soal yang
dengan baik. Dampaknya ketika siswa ditanya
dapat melatih
oleh guru mengenai materi yang telah di
peserta didik
ajarkan kebanyakan dari siswa hanya terdiam
dalam berpikir
dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak
tingkat tinggi.
mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Pemahaman guru
Dampaknya ketika siswa ditanya oleh guru dalam
mengenai materi yang telah di ajarkan menyelesaikan dan
kebanyakan dari siswa hanya terdiam menjelaskan soal
dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak HOTS masih rendah
mengikuti pembelajaran dengan baik.
kemudian penyebab Ketidak-tertarikan siswa
tersebut disebabkan karena proses
pembelajaran yang kurang interaktif. Guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah dimana
komunikasi hanya terjadi satu arah, sehingga
siswa kurang mendapatkan kesempatan dalam
mengungkapkan ide dan pendapatnya.
SUMBER WAWANCARA