Anda di halaman 1dari 11

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: MARTENIUS ROMI, S.Pd
Asal Institusi: SMAN 1 MEMPAWAH HULU
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab
masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan
dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat
yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah
tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam
masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman
lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis
penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang
terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah

1  Numerasi DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA SMA Faktor peserta didik:


Kemampuan peserta PADA MATERI STOIKIOMETRI Lusy Ela Sakti 1. Peserta didik kurang
didik dalam belajar dkk. Journal of RESIDU, Volume 2, Issue 10, berminat dalam
materi kimia yang Oktober 2018. belajar kimia
terdapat banyak terutama pada
(Lusy Ela Sakti) Kesulitan belajar siswa pada
hitungan dan materi stikiomteri
materi stoikiometri dikelas XI MIPA 2 SMAN 4
penyetaraan reaksi yang banyak
Kerinci berada pada kategori sangat tinggi.
kimia sangat rendah mencantumkan
Tingkat kesulitan belajar siswa paling tinggi
perhitungan.
terdapat pada indikator 9 yaitu menentukan
2. Peserta didik
banyaknya zat dalam campuran (% massa, %
memiliki prsepsi
volume, molalitas, dan fraksimol). Faktor
bahwa kimia adalah
penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa
pelajaran yang sulit.
pada materi stoikiometri di kelas XI MIPA 2
3. Kemampuan dasar
SMAN 4. 1. Siswa tidak berminat dalam belajar
(matematika) peserta
kimia terutama pada materi stikiomteri yang
didik yang rendah.
banyak mencantumkan perhitungan. 2. peserta
didk berprsepsi bahwa kimia adalah pelajaran
Faktor guru:
yang sulit. Kerinci disebabkan karena siswa
1. Kurangnya
tidak berminat, tidak termotivasi, dan tidak
kemampuan guru
berbakat
dalam
Analisis Faktor Penyebab Rendahnya menyampaikan
Kemampuan Numerasi Siswa. N Adawiyah, M materi yang
Makki, K Nisa - Journal of Classroom Action berhubungan dengan
Research, 2023. numerasi
2. Guru kurang tepat
Berdasarkan hasil observasi wawancara yang
dalam memilih
telah dilakukan di MIS NW Kebun Mulia
Kecamatan batukliang, faktor penyebab metode, model dan
rendahnya kemampuan numerasi siswa dapat media pembelajaran
terbagi kedalam duakelompok yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.Faktor internal
adalah faktor yang bersumber dari dalam diri
siswa yang meliputi tingkat intelektual siswa,
sikap siswa, psikomotor siswa. Faktor internal
yang menjadi penyebab rendahnya
kemampuan numerasi siswa di MIS NW Kebun
Mulia Kecamatan batukliang antara lain:
rendahnya kemampuan intelegensi siswa,
rendahnya motivasi belajar, dan rendahnya
minat belajar. Selanjutnya adalah faktor
eksternal, Faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar. Contohnya seperti
situasi yang tidak kondusif di rumah, lingkungan
teman yang tidak baik, kondisi sekolah yang
buruk, sarana prasana yang kurang dan
lain sebagainya. Berdasarkan data hasil
observasi dan wawancara ditemukan ada
beberapa faktor eksternal penyebab
rendahnya kemampuan numerasi siswadi MIS
NW Kebun Mulia Kecamatan batukliang
antara lain: kurangnya perhatian orang tua,
pengaruh teman bermain, kemampuan guru,
dan sarana dan prasarana yang kurang
memadai.Hal ini selaras dengan hasil
penelitianDjamarah (2002:201) yang
mengatakan bahwa faktor penyebab
rendahnya kemampuan numerasi siswa
dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal

SUMBER WAWANCARA:
Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd
Waktu : 19 Novembar 2023
1. Peserta didik kurang memiliki
kemampuan dasar yang baik pada
matematika (mulai SD, SMP)
2. Pada dasarnya peserta didik kurang
memiliki minat dalam hal yang
berhubungan dengan numerasi.
3. Peserta didik memilki presepsi bahwa
materi kimia adalah pelajaran yang sulit.
4. Guru kurang maksimal dalam
menggunakan metode, model dan
media bahkan cara menjelaskan materi
yang berhubungan dengan numerasi

2  Literasi ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA Faktor peserta didik:


Literasi peserta didik KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK. 1. Rendahnya
sangat rendah JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN Volume kemampuan
5, Nomor 2, November 2020 membaca peserta
didik
Menurut Sumartati 2010 menyebutkan bahwa
2. pengaruh menonton
penyebab rendahnya literasi sains siswa
short video (tiktok,
Indonesia disebabkan beberapa hal antara lain
Instagram &
yaitu: pembelajaran yang bersifat terpusat pada
facebook)
guru (teacher centered), rendahnya sikap
positif siswa dalam mempelajari sains, terdapat
Faktor guru:
beberapa kompetensi yang tidak disukai
1. Pemilihan sumber
responden (siswa) terkait konten, proses dan
belajar oleh guru
konteks.  (Ashri & Hasanah, 2015) yaitu salah
tidak cocok dengan
satu faktor penyebab rendahnya literasi sains
karakteristik peserta
peserta didik yang berkaitan langsung dan didik.
dekat dengan peserta didik adalah pemilihan 2. Pembelajaran yang
sumber belajar. Di Indonesia, literasi sains terlalu berpusat
dalam pembelajaran IPA sebagian besar masih pada guru.
terbatas pada materi buku ajar atau teks saja 3. Kurangnya motivasi
dari pada melakukan pembelajaran dari guru terkait
Pengetahuan dan penerapan literasi sains yang pentingnya literasi
hanya mengandalkan buku ajar atau teks
(tekstual) belum sepenuhnya menyentuh jiwa Faktor lingkungan:
peserta didik, akibatnya pelajaran menjadi 1. Lingkungan belajar
membosankan dan peserta didik kurang yang tidak
memahami materi pelajaran dalam konteks mendukung untuk
kehidupan,dan kendala belajar sains lainnya melakukan literasi
adalah karena rendahnya kemampuan
membaca dan memaknai bacaan.

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA


KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.
H Fuadi, AZ Robbia, J Jamaluddin, AW Jufri -
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 2020.

Selama hampir 20 tahun terakhir sejak dirilis


oleh PISA, literasi sains Indonesia tidak
mengalami peningkatan yang signifikan.
Skor literasi sains peserta didik berkisar antara
393 tahun 2000 sampai 396 tahun 2018.
Angka ini masih jauh di bawah skor rata-rata
Negara anggota OECD yakni 489. Ada beberapa
faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi
sains peserta didik Indonesia yang dikemukakan
oleh para peneliti berkaitan dengan hasil PISA
Indonesia. Diantaranya:

a). Pemilihan buku ajar,


b). Miskonsepsi,
c). Pembelajaran tidak kontekstual,
d). Rendahnya kemampuan membaca, dan
e). Lingkungan dan iklim belajar yang tidak
kondusif.

SUMBER WAWANCARA:

Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd


Waktu : 19 Novembar 2023
 Bahan bacaan kurang menarik
 Peserta didk terlalu banyak menghabiskan
waktu menonton video pendek di sosial
media
 Peserta didik tidak diberi motivasi mengenai
pentingnya literasi

3  Motivasi Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Faktor peserta didik:


Peserta didik kurang Meningkatkan Minat Belajar 1. Lemahnya
berminat dan kurang Siswa pada Pembelajaran Kimia. pemahaman konsep
ABC Waruwu, D Sitinjak - Jurnal Pendidikan
bersemangat dalam peserta didik dalam
MIPA, 2022
mempelajari kimia pembelajaran kimia
Peserta didik membutuhkan dorongan berupa 2. Persepsi peserta
minat belajar untuk mengikuti pembelajaran. didik mengenai
Adanya pelajaran kimia yang
minat belajar berpengaruh terhadap bersifat abstrak
ketertarikan belajar yang diwujudkan dengan adalah hal yang sulit
keterlibatan, perhatian dan
konsentrasi dalam pembelajaran
(Nurhasanah & Sobandi, 2016). Faktor guru:
Guru dapat menstimulasi adanya minat belajar 1. Penerapan metode
dengan menyajikan materi yang menarik dan mengajar guru
interaktif melalui penggunaan multimedia. dalam kelas kurang
Multimedia yang digunakan adalah simulasi tepat, cara guru
website dari javalab.org dan video interaktif mengelola
dari edpuzzle.com. Simulasi website dipilih
pembelajaran kimia
sesuai dengan dengan materi yang dipelajari
siswa. Sedangkan video interaktif dirancang kurang baik,
sendiri dengan membuat video pembelajaran pengaruh waktu
kemudian diunggah pada website edpuzzle.com pembelajaran kimia
untuk memasukkan multiple choice agar siswa yang kurang efektif.
bisa memberikan umpan balik. Multimedia 2. Guru tidak
interaktif tersebut dipilih dan dirancang menyajikan materi
berdasarkan analisis kebutuhan siswa akan
yang menarik dan
visualisasi konsep dan latihan soal tata nama
senyawa hidrokarbon, interaktif melalui
agar mengakomodasi peserta didik dalam penggunaan
memahami konsep pembentukan serta multimedia.
penamaan ikatan yang terbentuk. Selanjutnya,
multimedia didesain sesuai dengan materi yang Faktor sekolah:
diajarkan kemudian diterapkan dalam 1. Sekolah tidak
pembelajaran. Ketertarikan belajar, perhatian
memberikan
dalam pembelajaran dan pemahaman konsep
materi adalah tolak ukur kebebasan dalam
yang menandakan adanya minat belajar memilih jurusan
(Rozikin et al., 2018).
Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan, ketiga
indikator tersebut memiliki hubungan yang
positif
dengan penerapan multimedia interaktif.
Artinya multimedia yang digunakan
meningkatkan minat yang dibuktikan dengan
ketertarikan belajar, perhatian dan pemahaman
konsep yang semakin baik dalam pembelajaran.
Hal ini mengindikasikan bahwa minat belajar
siswa meningkat dari siswa yang pasif dalam
pembelajaran menjadi tertarik mengikuti
proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, peningkatan minat belajar
menjadi awal yang baik untuk memperkaya
peserta didik dalam
mengenal jati dirinya, sehingga mampu menjadi
teladan bagi lingkungan belajarnya
(Simanjuntak, 2017)

Analisis faktor-faktor penyebab


kesulitan belajar siswa pada pelajaran Kimia
IW Muderawan, IGL Wiratma, MZ Nabila -
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 2019

Faktor-faktor penyebab siswa mengalami


kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi minat dan motivasi belajar
kimia siswa, lemahnya pemahaman konsep-
konsep pendukung.

Faktor eksternal meliputi penyesuaian


kemampuan siswa dalam penerapan
metode mengajar guru dalam kelas kurang,
cara guru mengelola pembelajaran kimia,
pengaruh teman sebaya, dan waktu
pembelajaran kimia yang kurang efektif.
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu perlu
adanya perbaikan proses pembelajaran di kelas
baik siswa ataupun guru mata pelajaran kimia
serta perbaikan yang diperlukan dari pihak
sekolah mengenai pemilihan jurusan bagi siswa.
Kepada siswa diharapkan memperbaiki
kebiasaan belajar yang buruk, mulai mencari
cara belajar yang cocok serta memotivasi diri
dalam pembelajaran kimia, dan diharapkan
lebih meningkatkan kembali minat dan motivasi
belajar sehingga dalam proses pembelajaran
menjadi lebih baik lagi.Kepada guru kimia
dalam melakukan pembelajaran kimia pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
diharapkan lebih memperhatikan siswa dan
karakteristik mata pelajaran dalam
menerapkan suatu metode pembelajaran dan
menghubungkannya dengan kegiatan sehari-
hari agar pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan dipahami oleh siswa. Jika
diperlukan bimbingan mengkhusus pada
beberapa siswa di luar jam pelajaran untuk
menumbuhkan keinginan belajar siswa dalam
kimia. Untuk beberapa masalah yang dihadapi
oleh guru kimia diharapkan dapat memperbaiki
dengan mengikuti workshop tertentuagar
dapat membimbing siswa dengan lebih baik.
Kepada pihak sekolah yang melakukan
penjurusan untuk siswa baik ke jurusan IPA, IPS
maupun IPB lebih memperhatikan kembali
karakteristik serta keinginan siswa dalam
memilih jurusannya dan tidak bergantung pada
hasil belajar saja.

SUMBER WAWANCARA:

Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd


Waktu : 19 Novembar 2023
 Guru belum mampu memotivasi siswa dalam
proses pembelajaran
 Guru tidak menggunakan metode, model dan
media pembelajaran yang mampu menarik
minat peserta didik
 Peserta didik beranggapan bahwa belajar
sains merupakan pelajaran yang berat
 Sistem pemilihan jurusan tidak sesuai minat
peserta didik

4  Hasil belajar PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN KIMIA Faktor peserta didik:


peserta didik PESERTA DIDIK PADA PEMAHAMAN KONSEP 1. Kemampuan
Hasil belajar peserta DAN PENYELESAIAN SOAL SOAL HITUNGAN. mengingat peserta
didik pada saat Oleh H Susanty · 2022 didik cenderung
penilaian harian dan rendah
Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan
penilaian semester 2. Kemampuan
siswa mata pelajaran kimia kelas X IPA di MAN
tidak mencapai KKM matematika dasar
Kapuas diperoleh informasi bahwa hasil belajar
peserta didik sangat
kimia peserta didik kelas X IPA masih rendah,
rendah
Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan kelas
3. Miat dan motivasi
rata rata mencapai 60%-65% peserta didik yang
belajar peserta didik
tuntas sesuai dengan semester dari guru mata
sangat rendah
pelajaran kimia. Penerapan kurikulum 2013
belum berjalan secara efektif artinya kelas X IPA
Faktor guru:
mengalami masalah/kesulitan dalam
1. Guru tidak
memahami Stoikimetri soal soal perhitungan
menerapkan model,
kimia , materi konsep mol Salah satu materi
kimia yang menuntut pemahamn konsep yang metode dan media
mendalam dan memiliki cakupan yang luas pembelajaran secara
adalah materi Stoikimetri perhitungan kimia optimal
materi konsep mol. Rendahnya kemampuan
peserta didik pada Stoikiometri perhitungan
kimia materi konsep mol tersebut ditandai
dengan hal-hal berikut : a. Kurang perhatian
saat mengikuti pembelajaran b. Peserta didik
tidak fokus saat pembelajaran berlangsung c.
Peserta didik tidak aktif, dan sebagian besar
hanya diam mendengarkan penjelasan guru d.
Peserta didik kurang respon ketika mengerjakan
Lebar Kerja Peseta Didik (LKPD) e. Peserta didik
masih bingung melaksanakan perintah guru f.
Peserta didik tidak banyak yang mengajukan
pertanyaan g. Peserta didik tidak berani
menjawab pertanyaan h. Jawaban peserta didik
masih jauh dari kosnep yang tepat.

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


MEMPELAJARI KIMIA KELAS XI. Anggi
Priliyanti, I. W. Muderawan, S. Maryam. Vol. 5,
No. 1, Tahun 2021.

Kesulitan belajar siswa dalam memahami


materi kimia berkisar antara sedikit sulit hingga
sulit. Jenis kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam memahami materi kimia meliputi,
pemahaman siswa terhadap materi kimia dan
kemampuan matematika siswa. Faktor
penyebab kesulitan belajar kimia dalam
memahami materi kimia adalah Faktor internal
meliputi intelegensi yang ditinjau dari
pemahaman terhadap materi kimia dan
kemampuan mengingat yang rendah. Bakat
yang ditinjau dari kemampuan matematika
siswa rendah, dan motivasi belajar siswa yang
kurang. SedangkanFaktor eksternalnya meliputi
lingkungan sekolah yang ditinjau dari metode
mengajar yang diterapkan oleh guru, dan waktu
pembelajaran di siang hari yang kurang
kondusif. Lingkungan sosial yang ditinjau dari
pengaruh negatif teman sebaya. Faktor
eksternal yang paling dominan menyebabkan
kesulitan belajar siswa.
SUMBER WAWANCARA:

Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd


Waktu : 19 Novembar 2023
 Kemampuan peserta didik dalam menguasai
materi numerasi sangat
rendah
 Peserta didik hanya belajar di sekolah dan
tidak belajar kembali ketika di rumah
 Peserta didik beranggapan bahwa
mempelajari sesuatu yang abstrak itu sangat
sulit
 Guru tidak menerapkan pembelajaran yang
mampu menggali potensi peserta didik
secara maksimal

5  Penyelesaian Soal Naradidik: Journal of Education & Pedagogy Faktor peserta didik:
HOTS Volume 1 Nomor .1 2022 Rizki Pratama 1. Peserta didik
Peserta didik Dalman dkk. kurang memahami
kesulitan materi sehingga
Penyebab utama siswa mengalami kesulitan
menjawab soal berpengaruh pada
dalam menjawab soal HOTS adalah karena
dengan pemikiran kemampuan
mereka tidak memahami materi. Berdasarkan
tingkat tinggi penyelesaian soal
hasil wawancara dengan beberapa siswa dapat
2. Kurangnya
diketahui bahwa mereka kesulitan dalam
Pemahaman
memahami materi karena cara mengajar guru
peserta didik dalam
yang tidak mudah mereka mengerti baik itu dari
membaca soal
penggunaan istilah yang masih sulit mereka
3. Peserta didik tidak
pahami, penyampaian materi yang terkadang
dapat
tidak terlalu jelas maupun dikarenakan terlalu
memanajeman
cepat dalam menjelaskan sehingga
waktu dengan baik
menyebabkan siswa kesulitan dalam
sehingga tidak
memahami materi yang mereka pelajari. Dilain
dapat
hal berdasarkan observasi di kelas, penyebab
menyelesaikan soal
siswa tidak memahami materi karena siswa
dengan skor
tidak mengikuti pembelajaran dengan serius.
maksimal
Siswa banyak yang tidak memperhatikan saat
guru mengajar di kelas. Bahkan ada diantara
Faktor guru:
siswa yang mengantuk, dan mengobrol
1. Guru kurang
sehingga materi yang di ajarkan oleh guru tidak
memberikan
bisa mereka terima dan tidak bisa dipahami
latihan soal yang
dengan baik. Dampaknya ketika siswa ditanya
dapat melatih
oleh guru mengenai materi yang telah di
peserta didik
ajarkan kebanyakan dari siswa hanya terdiam
dalam berpikir
dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak
tingkat tinggi.
mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Pemahaman guru
Dampaknya ketika siswa ditanya oleh guru dalam
mengenai materi yang telah di ajarkan menyelesaikan dan
kebanyakan dari siswa hanya terdiam menjelaskan soal
dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak HOTS masih rendah
mengikuti pembelajaran dengan baik.
kemudian penyebab Ketidak-tertarikan siswa
tersebut disebabkan karena proses
pembelajaran yang kurang interaktif. Guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah dimana
komunikasi hanya terjadi satu arah, sehingga
siswa kurang mendapatkan kesempatan dalam
mengungkapkan ide dan pendapatnya.

DESKRIPSI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK


MENYELESAIKAN SOAL HOTS MATERI HUKUM
DASAR KIMIA SMA NEGERI PONTIANAK. Dina
Cindiana, Hairida Hairida, Maria Ulfah. Vol 9,
No 3 (2020)

Faktor yang menyebabkan kesalahan peserta


didik dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu
kurangnya pemahaman dalam membaca soal
sehingga sulit untuk menyelesaikannya,
penguasaan konsep yang kurang karena peserta
didik hanya terfokus dari satu referensi dan
tidak mencari dari referensi yang lain, kurang
memanajeman waktu dengan baik sehingga
tidak dapat menyelesaikan soal dengan skor
maksimal dan guru kurang memberikan latihan
soal yang dapat melatih peserta didik dalam
berpikir tingkat tinggi.

SUMBER WAWANCARA

Guru /teman sejawat: Krisna Aryanti, S.Pd


Waktu : 19 Novembar 2023
 Peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal
yang bersifat HOTS
 Kurangnya minat baca peserta didik,
sehingga mempengaruhi kemampuan siswa
dalam memahami soal-soal yang bersifat
HOTS
 Guru kurang paham dalam menyelesaikan
dan menjelaskan cara menjawab soal HOTS

Anda mungkin juga menyukai