Anda di halaman 1dari 22

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA 2022/2023 FAKULTAS AGAMA ISLAM

1. Berdo’a sebelum mengerjakan.


2. Hindari memberikan jawaban dengan plagiasi dengan berbagai bentuknya.
3. Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.
4. Jawaban agar dikumpulkan pada Google Form berikut: https://forms.gle/EVGqGw5iRfJjqNaz5
1. Pada saat mengkaji al-Qur’an dan Hadits dibutuhkan pemahaman terhadap ilmu-ilmu al-Qur’an atau
dikenal dengan ulumu-l-qur’an dan Ilmu-ilmu tentang hadits atauu dikenal dengan ulumu-l-hadits.
Berikan definisi, sumber, objek, dan tujuan dari Ulumu-l-Qur’an dan Ulumul-Hadits! Berikan penjelasan!
(Point 20) CPL02,04 CPMK03
2. Berikan tafsir Q.S. Hud ayat 120 serta relevansinya dengan metode pembelajaran kisah! Berikan
analisis disertai referensi! (Point 15) CPL02,03 CPMK02
3. Sebutkan nilai-nilai Akhlak yang diambil tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 282! Apa relevansi nilaii-nilai
tersebut bagi pendidikan anak? Berikan analisis penjelasan! (Point 15) CPL02,03 CPMK01
4. Akhir-akhir ini marak pemberitaan prilaku bullying di antara para peserta didik. Apa yang dimaksud
dengan perilaku bullying? Mengapa penting bagi pendidik untuk mencegah terjadinya perilaku bullying?
Isyarat apa yang bisa diambil dari tafsir Q.S. Maryam ayat 26-33 tentang perilaku bullying? (Point 15)
CPL02,03 CPMK04
5. Bagaimana kurikulum pembelajaran berlangsung pada Pendidikan Anak Usia Dini? Berikan kritik
terhadap Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan dengan tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 31? (Point 15)
CPL02,03 CPMK04
6. Organisasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan manusia hari ini dalam
kesehariannya. Berikan kritik terhadap tata kelola organisasi modern saat? Apa solusi pendekatan
organisasi didasarkan pada tafsir Q.S. An-Nahl ayat 125 yang relevan terhadap kritik tersebut? (Point 15)
JAWABAN .
1). Berikan penjelasan definisi Ulumu-l-Qur’an, sumber Ulumu-l-Qur’an, objek Ulumu-l-Qur’an, dan
tujuan dari Ulumu-l-Qur’an!
Gabungan kata ‘Ulum dengan kata Al-Qur’an memperlihatkan adanya penjelasan tentang jenis-jenis ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan Al-Qur’an;ilmu yang
bersangkutan dengan pembelaan tentang keberadaan Al-Qur’an dan
permasalahannya;berkenaan dengan proses hukum yang terkandung di dalamnya;berkenaan dengan
penjelasan bentuk mufradat dan lafal Al-Qur’an.Al-Qur’an sebagai way of life tentunya memahami
dinamika kehidupan,kemasyarakatan,hukum-hukum pidana dan sebagainya. Abdurrahman
mengemukakan bahwa ‘Ulumul Qur’an mempunyai arti yaitu sebagai idlofi dan istilah.Secara idlofi kata
“’Ulum”diidlofahkan kepada kata “Qur’an”maka mempunyai pengertian yang sangat luas sekali,yaitu
segala ilmu yang relevansinya dengan Al-Qur’an.2 Pengertian ‘Ulumul Qur’an secara istilah memiliki
definisi yang berbeda-beda.Hal ini disebabkan pada fokus masing-masing keilmuan dari para ahli.
Adapun mengenai definisi Ulumul Quran berdasarkan istilah, para ulama mengungkapkannya dengan
redaksi yang tidak terlalu berbeda sebagaimana dijelaskan berikut ini.
1. Menurut Manna al-Qaththan: Ulumul Quran adalah ilmu yang mencakup pembahasan yang berkaitan
dengan al-Quran dari sisi informasi tentang asbab al-nuzul (sebab-sebab turunya al-Quran), kodifikasi dan
tertib penulisan al-Quran, ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah) dan ayat-ayat yang
diturunkan di Madinah (Madaniyah), dan hal-hal lain yang berkaitan dengan al-Quran”. (Al-Qaththan,
1973 : 15)
2. Menurut al-Zarqani : Ulumul Quran adalah beberapa pembahasan yang berkaitan dengan al-Quran dari
sisi turun, urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, kemukjizatan, nasikh, mansukh, penolakan hal-hal
yang dapat menimbulkan keraguan terhadapnya serta hal lainnya”. (Abd. Azhim, tt : 27)
3. Menurut Abu Syahbah: Ulumul Quran adalah ilmu yang memiliki objek-objek pembahasan yang
berhubungan dengan al-Quran, mulai dari proses penurunan, urutan penulisan, penulisan, kodifikasi, cara
membaca, penafsiran, kemukjizatan nasikh-mansukh, muhkammutasyabih, serta pembahasan lainnya.
(Syahbah, 1992 : 25)
4. Menurut Ash-Shabuny: Ulumul Quran adalah seluruh pembahasan yang berhubungan dengan al-Quran
al-Karim yang abadi, baik dari segi penyusunannya, pengumpulannya, sistematikanya, perbedaan antara
surat Makiyah dan Madaniyah, pengetahuan tentang nasikh dan mansukh, pembahasan tentang ayat-ayat
yang muhkamat dan mutasyabihat, serta pembahasan lain yang berhubungan dengan al-Quran al-Majid”.
(Ash-Shabuny, 1991 : 14)1.
2). Sumber Ulumul-Qur’an yaitu Al-Itqan fi 'Ulum al-Qur'an" oleh Jalaluddin al-Suyuti: Kitab ini
membahas berbagai aspek ilmu Al-Qur'an, termasuk tafsir, qira'at (bacaan), dan masalah-masalah
lainnya."Tafsir al-Jalalayn" oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin al-Suyuti: Meskipun terkenal
sebagai tafsir, buku ini juga menyentuh beberapa aspek Ulumul-Qur'an."Ma'ariful Qur'an" oleh Mufti
Muhammad Shafi: Sebuah tafsir yang mencakup aspek-aspek ilmu Al-Qur'an seperti tafsir, asbab al-
nuzul, dan lain-lain."Tafsir Ibn Kathir" oleh Ibn Kathir: Merupakan tafsir yang sangat dihormati, dan
mencakup banyak informasi tentang ilmu Al-Qur'an."Al-Burhan fi 'Ulum al-Qur'an" oleh Al-Zarkashi:
Buku ini mencakup berbagai topik yang terkait dengan ilmu Al-Qur'an.
3). Objek Pembahasan Ulumul Qur'an dibagi menjadi tiga bagian besar : a. Sejarah & Perkembangan
Ulumul Qur'an meliputi : sejarah rintisan ulumul quran di masa Rasulullah SAW, Sahabat, Tabi'in, dan
perkembangan selanjutnya lengkap dengan nama-nama ulama dan karangannya di bidang ulumul quran
di setiap zaman dan tempat. 2 b. Pengetahuan tentang Al-Quran . Meliputi : Makna Quran, Karakteristik
Al-Quran, Nama-nama al-Quran, Wahyu, Turunnya Al-Quran, Ayat Mekkah dan Madinah, Asbabun
Nuzul, dst. c. Metodologi Penafsiran Al-Quran Meliputi : Pengertian Tafsir & Takwil, Syarat-syarat
Mufassir dan Adabadabnya, Sejarah & Perkembangan ilmu tafsir, Kaidah-kaidah dalam penafsiran Al-
Quran, Muhkam & Mutasyabih, Aam & Khoos, Nasikh wa Mansukh, dst. Dengan demikian objek
pembahasan studi al qur’an (ulumul qur’an) dapat diperinci sebagai berikut: 1. Ilmu tarikh nuzulul qur’an.
2. Ilmu asbabun nuzul. 3. Penulisan dan kodi6kasi al qur’an. 4. Ayat makkiyyah dan madaniyah. 5.
Fawatus Suwar (huruf yang digunakan dalam pembuka surat). 6. Ilmu I’jazul qur’an. 7. Ilmu qiro’at. 8.
Ilmu tajwid. 9. Ilmu nasikh mansukh 10. Ilmu tafsir 11. Ilmu qashash (cerita dalam al qur’an). 12.
Turunnya al qur’an dengan tujuh huruf. 13. Ilmu I’rob al qur’an. 14. Ilmu ghorib al qur’an 15. Ilmu amsal
al qur’an. Dan pembahasan lainnya.
4). Tujuan dari Ulumu-l-Qur’an yaitu untuk mengetahui arti-arti dari untaian kalimat al-Qur’an,
penjelasan ayat-ayatnya dan keterangan makna-maknanya dan hal-hal yang samar, mengemukakan
hukum-hukumnya dan selanjutnya melaksanakan tuntunannya untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.
2

1
Drs. Syamsu Nahar, M.Ag. STUDI ULUMUL QURAN,file:///C:/Users/win/Downloads/ISI%20STUDI
%20ULUMUL%20QURAN.pdf
2
Fitrawansah, MAKALAH ULUMUL QUR’AN SEBAGAI ILMU,
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/14494/1/KUMPULAN%20ULUMUL%20QURAN.pdf
B) Berikan penjelasan definisi Ulumul-Hadits, sumber Ulumul-Hadits, objek Ulumul-Hadits, dan tujuan
dari Ulumul-Hadits!
1). Definisi Ulumul-Hadits yaitu sebuah ilmu yang menuntun seseorang untuk mempelajari dan
memperdalam hadis serta kajian keislaman secara konprehensif. cabang ilmu dalam studi Islam yang
berkaitan dengan hadis, yaitu perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang terkait dengan Rasulullah
SAW3.
2). Sumber Ulumul-Hadits yaitu Kitab-kitab Hadis: Berbagai kitab yang merangkum hadis-hadis
Rasulullah SAW. Contoh kitab-kitab hadis terkenal termasuk Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan
Abu Dawood, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, Sunan Ibn Majah, dan lain-lain.Kitab-kitab Ilmu
Hadis: Ada banyak kitab yang membahas Ilmu Hadis secara sistematis. Beberapa contohnya
termasuk "Muqaddimah Ibnu Salah" karya Ibnu Salah, "Alfiyyah Ibnu Malik" karya Ibnu Malik, dan
"Nukhbat al-Fikar" karya Ibnu Hajar al-Asqalani.Kitab-kitab Takhrij Hadis: Kitab-kitab yang
membahas periwayatan dan sanad hadis, seperti "Tahdhib al-Kamal" karya al-Mizzi dan "Taqrib at-
Tahdhib" karya Ibnu Hajar al-Asqalani.Kitab-kitab Ilmu Musthalah al-Hadis: Ilmu Musthalah al-
Hadis membahas tentang metode dan kriteria penilaian terhadap hadis. Beberapa kitab yang terkenal
dalam bidang ini antara lain "Muqaddimah Sahih Muslim" karya Imam Muslim dan "Tahzib al-
Kamal" karya al-Mizzi4.
Kutubus Sittah (Enam Kitab): Kutubus Sittah adalah enam koleksi hadis yang dianggap sebagai
yang paling sahih oleh sebagian besar umat Islam. Kutubus Sittah terdiri dari Sahih al-Bukhari, Sahih
Muslim, Sunan Abu Dawood, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, dan Sunan Ibn Majah. Karya
Ulama Hadis: Karya-karya ulama hadis, baik yang klas.
3). Obyek Ulumul- Hadits yaitu Topik-topik masalah hadis yang terdapat dalam kitab-kitab hadis
yang menjadi rujukan kitabini. Rujukan: Kutub As-Tis’ah, Sunan Ad-Darimi, MusnadAbi Daud Al-
Thayalisi, Syirah Ibnu Hisyam, Al-Maghazikarya Al-Waqidi, At-Tabaqat Al-kabir Muhammad
IbnSa’ad, Musnad Imam Zaid bin Ali.Secara fisik hadis dapat dikenali dengan baik kata-kata yang
ada di dalamnya. Seperti hadis qudsi atau hadislain. Hadis qudsi merupakan firman Tuhan yang
diberikankepada Nabi Saw. melalui mimpi atau lainnya, melalui kata- kata Nabi. Jika ada hadis
seperti itu, maka harus dicari dalam kumpulan hadis-hadis qudsi. Seperti dalam kitab Misykat al-
Anwar ma Ruwiya anillah Subhanahu wata’ala min al-akhbar,karya Muhyiddin Muhammad ibn Ali
ibn Arabi al-Andalusi dan kitab al-Ittihaf al-Saniyah bil Ahadis al-Qudsiyah karyaAbd al-Rauf al-
Munawi.Atau jika hadis tersebut da’if atau palsu yang di-sebabkan oleh rusak maknanya, bukan
merupakan kalimatyang bersumber dari Nabi Saw., atau bertentangan dengan Alquran, maka dicari di
dalam kita kumpulan hadis-hadispalsu seperti dalam kitab al-Mawdu’at al-Sugra karya al-Syaikhal-
Qri al-arawi5.
4). Tujuan mempelajari Ilmu hadis adalah untuk mengetahui (memilah) hadis-hadis yang shahih dari
yang selainnya. Yakni mengetahui keadaan dari suatu hadis, apakah hadis tersebut shahih, hasan, atau
bahkan dha‘if (lemah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pegangan)6.
Jawaban Soal Nomer 2.
2). Berikan tafsir Q.S. Hud ayat 120 serta relevansinya dengan metode pembelajaran kisah! Berikan
analisis disertai referensi!Referensi artikel ilmiah

3
Khon, Abdul Majid , Ulumul hadis , https://lib.ummetro.ac.id/index.php?p=show_detail&id=6122
4
DR. ALAMSYAH, M.Ag, ILMU-ILMU HADIS (Ŭlūm al-Hadīś),
http://repository.radenintan.ac.id/10389/1/1.Buku_Ilmu-Ilmu_Hadis_Fix_Alamasyah.pdf
5
Muhammad Qomarullah, Mengenal Kutub Tis’ah dan Biografi Pengarangnya Imam Malik, imam Ahmad, Ibnu Hanbal Dan Al-
Damiri, https://media.neliti.com/media/publications/294791-mengenal-kutub-tisah-dan-biografi-pengar-ad2e548e.pdf
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Ulum_hadis
https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2409452&val=22992&title=METODE
%20PENDIDIKAN%20DALAM%20AL-QURAN%20KAJIAN%20TAFSIR%20TEMATIK
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman. Allah ‫ ﷻ‬menyebutkan bahwa semua kisah para rasul
terdahulu bersama umatnya masing-masing sebelum engkau (Muhammad) Kami ceritakan kepadamu
perihal mereka. Juga perihal pertentangan dan permusuhan yang dilancarkan oleh mereka terhadap
nabinya masing-masing, dan pendustaan serta gangguan mereka yang dilancarkan terhadap para
nabinya. Lalu Allah menolong golongan orang-orang yang beriman dan menghinakan musuh-musuh-
Nya yang kafir. Semuanya itu diceritakan untuk meneguhkan hatimu, hai Muhammad. Dan agar
engkau mempunyai suri teladan dari kalangan saudara-saudaramu para rasul yang terdahulu. Firman
Allah ‫ﷻ‬: dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran. (Hud: 120) Yakni di dalam surat
ini. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan sejumlah ulama Salaf. Menurut suatu riwayat
yang bersumber dari Al-Hasan dan Qatadah disebutkan di dalam dunia ini. Tetapi pendapat yang
benar ialah yang mengatakan di dalam surat ini yang mengandung kisah-kisah para nabi. Bagaimana
Allah menyelamatkan mereka bersama orang-orang yang beriman kepada mereka, lalu Allah
membinasakan orang-orang yang kafir. Surat ini disampaikan kepadamu yang di dalamnya
terkandung kisah-kisah yang benar dan berita yang benar serta sebagai pelajaran untuk membuat jera
orang-orang kafir, juga sebagai peringatan buat orang-orang yang beriman. Metode Bercerita Metode
bercerita terdapat dalam QS. Huud ayat 120.Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt. telah
menceritakan kisah Rasul-rasul terdahulu bersama umatnya, seperti peristiwa perbantahan dan
permusuhan di antara mereka, diselamatkannya umat yang beriman dan diazabnya kaum yang tidak
beriman, keluhan para Nabi karena kaumnya mendustakan dan menyakitinya dan sebagainya,
semuanya itu berguna untuk meneguhkan hati Rasulullah saw., laksana gunung yang tak tergoyahkan
oleh apa pun untuk mengemban tugas kerasulan dan menyiarkan dakwahnya karena telah mencontoh
kepada Rasul-rasul sebelumnya yang telah mendapat tantangan hebat sekali dari kaumnya. Selain dari
itu, kisah-kisah tersebut juga menanamkan kebenaran yang mantap, keyakinan yang mendalam
tentang apa yang diserukan para Rasul, seperti akidah bahwa Allah swt. adalah Esa, bertobat dan
beribadah kepada-Nya dengan ikhlas, meninggalkan kejahatan baik yang nyata maupun yang tidak
nyata. Kesemuanya itu merupakan pengajaran dan peringatan yang bermanfaat bagi orang-orang yang
percaya bahwa umat terdahulu itu ditimpakan azab kepadanya adalah karena mereka telah berbuat
aniaya dan kerusakan di muka bumi. Ibnu Katsir mengenai ayat ini menjelaskan bahwa segala cerita
yang diceritakan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, seperti cerita para Rasul yang terdahulu
beserta umat mereka, bagaimana peristiwa perdebatan dan permusuhan, ketabahan para Nabi
menahan pendustaan dan penderitaan, bagaimana Allah menolong orang-orang mukmin sebagai
tentara allah dan menghinakan orang-orang kafir sebagai musuh-Nya, semua itu untuk memantapkan
hati Nabi Muhammad saw, supaya mereka para Rasul terdahulu menjadi tauladan bagi Nabi
Muhammad saw. 5 Imam at-Thabari juga memberI penjelasan tentang ayat ini bahwa Allah swt
berfirman : segala yang Kami ceritakan kepada kamu (Muhammad) tentang cerita para Rasul (orang-
orang sebelum kamu), yaitu cerita yang dapat memantapkan hati kamu, maka janganlah susah dengan
kedustaan kaummu, dan menolak apa yang telah kamu sampaikan kepada mereka, dan janganlah
berkecil hati sehingga kamu meninggalkan sebagian yang telah Kami turunkan kepadamu, sekiranya
mereka berkata : tidakkah diturunkan kepadanya rahasia langit atau malaikat datang bersamanya?
ketika kamu telah mengetahui apa yang telah dihadapi oleh para Rasul sebelum kamu dan umat
mereka.6 5 Ismail bin Umar bin Katsir ad-Dimisqi, Tafsir al-Quran al-Adzim, (al-Maktabah ats-
Tsamilah, 1999), juz. 4, hlm. 363. 6 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir al-Qurtuby,
Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Quran, (al-Maktabah atsTsamilah, 2000), juz. 15, hlm. 539. 6 Begitu juga
Imam Fahruddin Muhammad bin Umar ar-Razi menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah swt. dalam
menceritakan kisah-kisah dalam surat ini terdapat dua faedah : pertama, memantapkan hati nabi
Muhammad untuk menyampaikan risalah kenabian, sabar dan menahan hal-hal yang menyakitkan,
demikian itu karena manusia ketika mendapat cobaan, kemudian mengetahui bahwa dia mempunyai
teman senasib, maka beban penderitaannya yang dirasakan oleh hatinya akan menjadi ringan. Maka
ketika Rasul saw mendengar cerita tersebut dan mengetahui keadaan para Nabi terdahulu, maka
mudah bagi Rasul saw untuk menahan penderitaan dari kaumnya dan dapat mengatasinya dengan
kesabaran. Kedua, dalam surat tersebut telah datang kepada Rasul saw yaitu suatu kebenaran,
mauidzoh dan peringatan bagi orang-orang mukmin.7 Dari hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa
dalam menyampaikan pendidikan dapat melalui metode cerita, guru dapat menceritakan hal-hal pada
masa lampau atau sejarah yang berkaitan dengan pelajaran dan tema yang sedang diajarkannya,
karena cerita itu akan mudah diterima oleh murid dan akan membekas pada hati mereka, kemudian
akan mudah untuk memahami pelajaran, mengambil isi pesan yang terdapat dalam cerita tersebut dan
dapat dijadikan contoh tauladan, serta menjadi motivasi bagi mereka. Seperti halnya Allah swt
menceritakan kisah-kisah para Nabi terdahulu kepada Rasul saw, sehingga beliau bisa mendapatkan
pelajaran, mengambil contoh dan mendapatkan inspirasi dari kisah tersebut, sehingga dengan
bertambahnya pengetahuan maka dengan mudah Rasul saw dapat mengatasi cobaan-cobaan dari
kaumnya dengan kesabaran dan bijaksana. Mengapa Allah swt dalam ayat ini menyebutkan kisah
yang dapat memantapkan hati, karena pengetahuan ilahiyah tidak terlepas dari sesuatu yang menerima
dan hal yang harus diterima. Hal yang menerima tersebut yaitu hati, dan hati yang tidak siap untuk
menerima pengetahuan ilahiyah tersebut maka tidak akan menghasilkan manfaat dengan
mendengarkan cerita tersebut. Dan hal yang harus diterima terebut yaitu apa yang terdapat dalam
surat ini telah mencakup kebenaran, nasehat, dan peringatan, yaitu tiga hal yang menjadikan
kemulyaan dan keagungan. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam menyampaikan pendidikan melalui
metode cerita ini, hendaknya memilih cerita yang pas dengan tema, dan mudah dipaham oleh siswa,
serta cerita yang bersisi kebenaran, nasehat, dan peringatan, sehingga melalui cerita tersebut siswa
lebih mudah menangkap isi pesan atau inti dalam cerita tersebut. Begitu juga terdapat hadits Nabi
yang senada dengan metode cerita tersebut, seperti hadits Abu Hurairah ra : َ‫ب‬١َْ ‫ش َفبْ شَزْ دُْ لبي َٕث‬ٟ ِ ّْ٠ َ ًٌ‫زُ خ‬
‫ُْٕٗع‬
‫ا َف ثٌِ رِ ْئ ًُ َّاْ ُ طِ ش َفمبَ يٌَ مْ د ٍَث َ غ‬Š‫ِٗ ٌاَعً س‬١ٍ‫سَح ثَ َ طُ ش ََٕف َ صَ ع يْٓ أَ ع‬٠ْ‫ ُ٘ س‬ِٝ‫ظ َ ي هلِال َ ٍص‬ٛ‫ض هلُالَ َاَّْ َ ز‬ٟ ِ‫ هلُال ٍَعَ ز‬َّٝ١ ِٗ ‫ َ ٍظ‬ََّٚ
ٌٗ‫َىس هلُال‬ŠŠ‫بَ ت َفش‬٠ َ‫ب ا‬ٌٛ‫ظ ُ ي هلِال َ سٌَُٗ َل‬ٛ‫ث َف َ ز‬ِٟ ‫ ٍَث َ غ‬ٞ ‫ ب ُث َ سَ ةِِْٕ َ شُٗ َََّ لُ خَّف‬َٙ‫َ ث‬ُٛ٘‫ْ ِ ٍى َُّ َ خَ سَ ج َفبَذ ا‬٠ ٍَ‫س ِِ َٓ ٌاَعْ ٍ ت‬ٜ َ‫أوًُ ٌاَّ ش‬٠ َ‫ ُ ث‬َٙ‫ََ٘ر اِِ ث‬
7 ‫ز َ َ ز )ْ طَج ٍ خ أ‬ٞ‫ب‬ŠŠ‫ٗخ ٌاجخ‬ŠŠ‫ ِاَّْ ٌَ ْ خٌ س )أخس‬َٚ‫ف ٌا‬ٟ ‫ ُِِِب أ َج ْ َٕ ب‬َٙ َ‫ِفُ وًّ َ وج‬ٟ ‫بي‬ŠŠ‫ا ل‬ŠŠ‫ِٗ ُث ِْ َ عَ ُٗى ثَ َُّ أِ ثٍ دُ ْ خً س‬١‫َ َفعمَُّ َ زِل ِِ ف‬ٟ ‫ ٌا‬َٝ ْ ‫فْ ٍى‬ŠŠ‫َفغ‬
Muhammad bin Umar ar-Razi, Mafatihul Ghoib, (al-Maktabah ats-Tsamilah), juz. 18, hlm. 63. 7
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya rasulullah SAW bersabda: Ketika seorang laki-laki
sedang berjalan-jalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali kemudian ia menemukan sumur lalu ia
masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar (dari sumur). Tiba-tiba datang seekor anjing
menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing itu sangat
haus sebagaimana aku, kemudian masuk ke sumur lagi dan ia penuhi sepatunya (dengan air),
kemudian ia sambil menggigit sepatunya dan ia beri minum anjing itu kemudian Allah bersyukur
kepadanya dan mengampuninya, sahabat bertanya, wahai Rasulullah: adakah kita mendapat pahala
karena kita menolong hewan? Nabi SAW menjawab: disetiap yang mempunyai limpa hidup ada
pahalanya. (HR. Bukhori). Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad menceritakan tentang seseorang
yang memberi minum anjing yang sangat kehausan, kemudian dia mendapatkan pujian dari Allah dan
dihapus dosa-dosanya. Meskipun dalam kebaikan ini memberi minum hewan yang dianggap haram
dan najis dalam Islam yaitu anjing, tetapi karena manusia diajarkan untuk memiliki rasa kasih sayang
terhadap semua mahluk Allah, maka hal itu menjadi anjuran apalagi terhadap hewan bahkan manusia
yang sedang membutuhkan pertolongan. Menurut Badru ad-Din al-„Aini al-Hanafi pada dasarnya
hadits tersebut didasarkan untuk memperlihatkan rasa kasih saying terhadap makhluk Allah.8 Hadits
di atas mengandung pesan umum bahwa pendidikan dengan metode cerita dapat menumbuhkan kesan
yang mendalam pada peserta didik, sehingga dapat memotivasi mereka untuk berbuat yang baik dan
menjauhi hal yang buruk, hal itu dikarenakan cerita memang banyak disukai dan merupakan yang
baik untuk menanamkan norma-norma yang terimpan dalam cerita tersebut. Bahkan kaedah ini
merupakan metode yang menarik yang dilakukan Rasulullah. Para sahabat pun mudah untuk
memahaminya dan memberikan repon yang positif. Hal ini menunjukkan sejak dulu metode cerita
memang cocok untuk dikembangkan dalam pendidikan dan pengajaran. Allah SWT berfirman dalam
surat Yusuf: 111 َۡ‫ ة‬ٞ‫ق ۡص َ ِ َك حَٰ َ لَ َٰ ى وَ َ َ تۡ فُ ا ي اِ ديثَ حَ نَ اَ كَ بٌ ِٰۗ َٰ َ بۡ ىَ ۡ ِِ ل ۡٱ لْ وُ ِ ّ ۡ ل‬ŠŠ‫نيۡ َ َ ِ ي بَّ َّٱلَ ِ دي‬
‫يوۡ فَ تَ و‬ŠŠŠŠŠŠŠŠŠŠŠŠ‫ِِع بۡ ًِ ِ ٓص َص َ ِِ ف كَ نَ َ كۡ دَ لَ ىِّ ۡ يَ دَ يَ ٔ نُ ٌِِ ۡ ؤُ ٖ م يۡ ٔ َ ِ لّ ى ا ثَۡ ۡ حَ رَ ى و ا دُ ْ َ ٖء وۡ ِ َ شَ ُّ كَ ِ ص‬
Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orangorang yang
mempunyai akal.” Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa dalam kedua
sumber Islam yaitu al-Quran dan Hadits terdapat dalil yang senada dengan metode bercerita dalam
pendidikan. Sudah tentu metode ini perlu pengembangan yang lebih menarik dan tepat sasaran,
sehingga melalui metode ini dapat mencapai hasil yang diinginkan.
3). Sebutkan nilai-nilai Akhlak yang diambil tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 282! Apa relevansi nilaii-
nilai tersebut bagi pendidikan anak? Berikan analisis penjelasan! (Point 15) CPL02,03 CPMK01
Referensi artikel ilmiah yaitu tesis yang ditulis oleh MUTAILLAH dengan judul NILAI-NILAI
EDUKASI SIYAG AL-AMR DALAM QS AL-BAQARAH (Analisis Perspektif Ilmu Balagah) ada di
halaman 107 . https://repositori.uin-alauddin.ac.id/2650/1/Mutaillah.pdf
Relevansi nilaii-nilai tersebut bagi pendidikan anak yaitu Ayat di atas memberikan petunjuk bahwa
apabila ada dua orang atau lebih bermuamalah dengan utang piutang dalam jangka waktu tertentu,
maka hendaklah menulisnya. Dan orang yang menulis utang piutang itu harus adil, benar dan sesuai
hasil kesepakatan 7. Nilai edukasi yang terkandung di dalam QS al-Baqarah/2: 282 adalah edukasi
tentang sosial/ kemasyarakatan serta edukasi tentang penyimpanan data administrasi yang baik 8.

Ayat di atas memberikan petunjuk bahwa apabila ada dua orang atau lebih bermuamalah dengan
utang piutang dalam jangka waktu tertentu, maka hendaklah menulisnya. Dan orang yang menulis
utang piutang itu harus adil, benar dan sesuai hasil kesepakatan.20 Nilai edukasi yang terkandung di
dalam QS al-Baqarah/2: 282 adalah edukasi tentang sosial/ kemasyarakatan serta edukasi tentang
penyimpanan data administrasi yang baik. Pada ayat di atas terdapat kata ‫ ب ليكت‬dari kata ‫ كتب‬yang
berarti hendaklah menulis. Konteks ayat tersebut adalah perintah untuk menulis 89 segala transaksi
yang terjadi di antara manusia baik jual-beli, utang-piutang, sewa-menyewa dan sebagainya. Dan
hendaknya orang yang menulis transaksi adalah orang yang adil, jujur. Kalau transaksi yang terjadi di
antara manusia tidak ditulis karena sudah saling percaya di antara mereka maka tidak apaapa. Olehnya
itu dapat dipahami bahwa perintah tersebut adalah bermakna irsya>d yaitu petunjuk kepada manusia
untuk mencatat segala transaksi yang terjadi agar tidak terjadi kesalah pahaman 9.

(Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengadakan utang piutang), maksudnya muamalah
seperti jua beli, sewa-menyewa, utang-piutang dan lain-lain (secara tidak tunai), misalnya pinjaman
atau pesanan (untuk waktu yang ditentukan) atau diketahui, (maka hendaklah kamu catat) untuk
pengukuhan dan menghilangkan pertikaian nantinya. (Dan hendaklah ditulis) surat utang itu (di antara
kamu oleh seorang penulis dengan adil) maksudnya benar tanpa menambah atau mengurangi jumlah
utang atau jumlah temponya. (Dan janganlah merasa enggan) atau berkeberatan (penulis itu) untuk
(menuliskannya) jika ia diminta, (sebagaimana telah diajarkan Allah kepadanya), artinya telah diberi-
Nya karunia pandai menulis, maka janganlah dia kikir menyumbangkannya. 'Kaf' di sini berkaitan
dengan 'ya'ba' (Maka hendaklah dituliskannya) sebagai penguat (dan hendaklah diimlakkan) surat itu
(oleh orang yang berutang) karena dialah yang dipersaksikan, maka hendaklah diakuinya agar
diketahuinya kewajibannya, (dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya) dalam
mengimlakkan itu (dan janganlah dikurangi darinya), maksudnya dari utangnya itu (sedikit pun juga.
Dan sekiranya orang yang berutang itu bodoh) atau boros (atau lemah keadaannya) untuk
7
‘Ima>d al-Di>n Abu> al-fida> ‘Isma>i>l ibn ‘Umar ibn Kas|i>r al-Qurasyi> al-Dimasyqi>, Tafsi> Ibn Kas|i>r, h. 463.
8
Muthaillah, Muthaillah menulis karya ilmiah tesis berjudul NILAI-NILAI EDUKASI S}IYAG} AL-AMR DALAM QS AL-BAQARAH
(Analisis Perspektif Ilmu Bala>gah)https://repositori.uin-alauddin.ac.id/2650/1/Mutaillah.pdf
Halaman 107
9
In’a>m Fawwa>l ‘Akka>wi>, Al-Mu’jam Al-Mufas}s}al fi> ‘Ulu>m al-Bala>gah al-Badi>’ wa al-Baya>n wa al-Ma’a>ni>, (Cet.III;
Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2006), h. 222
mengimlakkan disebabkan terlalu muda atau terlalu tua (atau ia sendiri tidak mampu untuk
mengimlakkannya) disebabkan bisu atau tidak menguasai bahasa dan sebagainya, (maka hendaklah
diimlakkan oleh walinya), misalnya bapak, orang yang diberi amanat, yang mengasuh atau
penerjemahnya (dengan jujur. Dan hendaklah persaksikan) utang itu kepada (dua orang saksi di antara
laki-lakimu) artinya dua orang Islam yang telah balig lagi merdeka (Jika keduanya mereka itu bukan),
yakni kedua saksi itu (dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan dua orang perempuan) boleh
menjadi saksi (di antara saksi-saksi yang kamu sukai) disebabkan agama dan kejujurannya. Saksi-
saksi wanita jadi berganda ialah (supaya jika yang seorang lupa) akan kesaksian disebabkan
kurangnya akal dan lemahnya ingatan mereka, (maka yang lain (yang ingat) akan mengingatkan
kawannya), yakni yang lupa. Ada yang membaca 'tudzkir' dan ada yang dengan tasydid 'tudzakkir'.
Jumlah dari idzkar menempati kedudukan sebagai illat, artinya untuk mengingatkannya jika ia lupa
atau berada di ambang kelupaan, karena itulah yang menjadi sebabnya. Menurut satu qiraat 'in'
syarthiyah dengan baris di bawah, sementara 'tudzakkiru' dengan baris di depan sebagai jawabannya.
(Dan janganlah saksi-saksi itu enggan jika) 'ma' sebagai tambahan (mereka dipanggil) untuk memikul
dan memberikan kesaksian (dan janganlah kamu jemu) atau bosan (untuk menuliskannya), artinya
utang-utang yang kamu saksikan, karena memang banyak orang yang merasa jemu atau bosan (biar
kecil atau besar) sedikit atau banyak (sampai waktunya), artinya sampai batas waktu membayarnya,
menjadi 'hal' dari dhamir yang terdapat pada 'taktubuh' (Demikian itu) maksudnya surat-surat tersebut
(lebih adil di sisi Allah dan lebih mengokohkan persaksian), artinya lebih menolong meluruskannya,
karena adanya bukti yang mengingatkannya (dan lebih dekat), artinya lebih kecil kemungkinan (untuk
tidak menimbulkan keraguanmu), yakni mengenai besarnya utang atau jatuh temponya. (Kecuali jika)
terjadi muamalah itu (berupa perdagangan tunai) menurut satu qiraat dengan baris di atas hingga
menjadi khabar dari 'takuuna' sedangkan isimnya adalah kata ganti at-tijaarah (yang kamu jalankan di
antara kamu), artinya yang kamu pegang dan tidak mempunyai waktu berjangka, (maka tidak ada
dosa lagi kamu jika kamu tidak menulisnya), artinya barang yang diperdagangkan itu (hanya
persaksikanlah jika kamu berjual beli) karena demikian itu lebih dapat menghindarkan percekcokan.
Maka soal ini dan yang sebelumnya merupakan soal sunah (dan janganlah penulis dan saksi -
maksudnya yang punya utang dan yang berutang- menyulitkan atau mempersulit), misalnya dengan
mengubah surat tadi atau tak hendak menjadi saksi atau menuliskannya, begitu pula orang yang punya
utang, tidak boleh membebani si penulis dengan hal-hal yang tidak patut untuk ditulis atau
dipersaksikan. (Dan jika kamu berbuat) apa yang dilarang itu, (maka sesungguhnya itu suatu
kefasikan), artinya keluar dari taat yang sekali-kali tidak layak (bagi kamu dan bertakwalah kamu
kepada Allah) dalam perintah dan larangan-Nya (Allah mengajarimu) tentang kepentingan urusanmu.
Lafal ini menjadi hal dari fi`il yang diperkirakan keberadaannya atau sebagai kalimat baru. (Dan
Allah mengetahui segala sesuatu).
4. Akhir-akhir ini marak pemberitaan prilaku bullying di antara para peserta didik. Apa yang dimaksud
dengan perilaku bullying? Mengapa penting bagi pendidik untuk mencegah terjadinya perilaku bullying?
Isyarat apa yang bisa diambil dari tafsir Q.S. Maryam ayat 26-33 tentang perilaku bullying? (Point 15)
CPL02,03 CPMK04
Jawaban soal nomer 4.
Bullying (dikenal sebagai penindasan/risak dalam bahasa indonesia) merupakan segala

bentuk penindasan atau kekerasan yang di lakukan dengan sengaja oleh satu atau

sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk

menyakiti dan di lakukan secara terus menerus (Wardhana, 2015).Menurut Fitria (2015)

bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak atau orang yang menganggu orang
lain yang lemah Bullying secara umum juga di artikan sebagai perpeloncoan, penindasan,

pengucilan, pemalakan, dan sebagainya. Kesimpulanya bullying adalah tindakan,

sedangkan bully adalah pelakunya Definisi bullying sendiri, menurut komisi Nasional

perlindungan anak adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang dan di lakukan

seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan

diri.Salah satu fenomena pelanggaran aturan yang menyita perhatian di dunia pendidikan

saat ini adalah kekerasan sekolah yang dilakukan oleh antar siswa. Aksi tawuran dan

kekerasan (bullying) yang dilakukan oleh siswa di sekolah. semakin banyak diberitakan di

halaman media cetak maupun elektronik. Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai

kemanusiaan pada remaja telah hilang (Wiyani, 2012).Bullying merupakan suatu kekerasan

fisik dan psikolog yang berjangka panjang yang di lakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang terhadap individu yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi di mana

keinginan untuk melukai atau mengikuti orang membuwat orang tertekan, trauma atau

depresi dan tidak berdaya (KPAI, 2014)10. Guru memiliki peran penting dalam membentuk

perilaku seorang siswa(Mustisari, 2015). Perilaku bullyingsendiri dapat dicegah dengan

berbagai cara antara lain: 1) Menanamkan pendidikan karakter kepada siswa contohnya:

Melaksanakan sholat dhuha ketika jam istirahat untuk mencegah siswa melakukan bullying,

Melaksanakan kegiatan bacatulis Al-Quran untuk mencegah siswa melakukan bullying.

2) Pengawasan, contohnya:Meningkatkan pengawasan terhadap siswa, Menasehati siswa

yang melakukan bullying, Memberiperhatian kepada siswa. 3) Penanganan, contohnya:

Menghentikan setiap gejala atau tindakan bullying yang terjadi, melakukan pembinaan

terhadap anak yang melakukan bullying. Pembinaan yang dilakukan oleh pihak guru

berupa menjelaskan akibat dari tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa (Mustisari,

2015).Menurut Adnan(2016) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pada bulan

september tahun 2016 seorang siswa SMP di Sumatera Utara dimana seorang siswa

senior melakukan bullyingkepada siswa junior. Jenis perilaku bullying yang terjadi pada
10
Ilga Maria, Ria Novianti, Prodi PG PAUD FKIP Universitas Riau, PENGARUH POLA ASUH DAN BULLYING
TERHADAP HARGA DIRI (SELF ESTEEM) PADA ANAK KELOMPOK B TK DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2016
https://educhild.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSBE/article/viewFile/4161/4018
siswa tersebut seperti

memukul, menjitak, menendang. Kasus serupa juga terjadi di SMA di Pondok

indahJakarta, dimana korban dianiaya oleh 18siswa seniornya.Kasus-kasus ini

menambah deretan panjang persoalan bullying di sekolah yang belum

terselesaikan11.

c). Isyarat apa yang bisa diambil dari tafsir Q.S. Maryam ayat 26-33 tentang perilaku

bullying?

Dari tafsir Ayat 26-33 dari Surah Maryam, terdapat beberapa isyarat yang dapat diambil

terkait perilaku bullying:

1. Fitnah dan Tuduhan Tanpa Dasar: Ayat-ayat tersebut menggambarkan

bagaimana Maryam dan Nabi Isa dihadapkan pada fitnah dan tuduhan palsu oleh

masyarakat mereka. Masyarakat menuduh Maryam berzina tanpa bukti yang jelas.

Ini mencerminkan perilaku buruk dalam bentuk penyebaran gosip, tuduhan tanpa

dasar, dan merendahkan martabat seseorang.

2. Tidak Menjawab dengan Kebaikan: Maryam tidak merespon tuduhan tersebut

dengan kata-kata atau tindakan negatif. Sebaliknya, dia memilih untuk tidak

berbicara sebagai bentuk nazar dan kesabaran. Ini mengajarkan pentingnya

menanggapi tuduhan atau intimidasi dengan kesabaran dan akhlak yang baik.

3. Sikap Penuh Kesabaran dan Ketaatan: Nabi Isa, sebagai balasan atas pertanyaan

masyarakat yang meragukan kemampuannya berbicara sebagai seorang bayi,

menyampaikan bahwa dia adalah hamba Allah yang diberkati. Dia menekankan

ketaatannya kepada Allah, menjalankan tugas sebagai nabi, dan memberikan contoh

11
Bayu Seto Rindi Atmojo dan Shanti Wardaningsih, PERAN GURU DALAM MENCEGAH PERILAKU BULLYING,
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/164
sikap yang patut dicontohkan.

4. Penolakan Kesombongan: Nabi Isa menegaskan bahwa Allah tidak

menjadikannya sombong atau celaka. Ini mencerminkan penolakan terhadap sikap

sombong dan menunjukkan sikap rendah hati yang penting untuk mencegah

perilaku bullying.

5. Pentingnya Ihsan kepada Orang Tua: Nabi Isa juga menyebutkan kewajibannya

untuk berbakti kepada ibunya. Ini menekankan pentingnya penghargaan, kasih

sayang, dan kewajiban terhadap orang tua, serta merupakan kontrapoin terhadap

tuduhan yang dilemparkan kepada ibunya.

Dengan mengambil isyarat-isyarat ini, dapat disimpulkan bahwa tafsir tersebut memberikan

pelajaran tentang pentingnya menolak perilaku bullying, menanggapi tuduhan dengan

kesabaran, menjaga akhlak yang baik, dan menjauhi sikap sombong.

Tafsir Surat Maryam dari ayat 26-33.

"Ayat ini bercerita tentang Nabi Isa yang bisa berbicara ketika bayi dikarenakan

banyaknya fitnah-fitnah yangdiajukan kepada Maryam ibunya, bahwasanya Maryam

telah berzina. Ketika suatu waktu Maryam dan Nabi Isa keluar kepada kaum nya,

orang-orang mengatakan bahwasanya Maryam teah melakukan suatu hal yang

mungkar, namun Maryam tidak menjawab karena telahbernazar untuk puasa berbicara,

dan menyuruh untuk menanyakannya kepada Nabi Isa, lalu kaumnya berkata

―Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"

Kemudian berkatalah Nabi Isa ―Sesungguhnya aku ini hamba Allah SWT., Dia

memberiku al-Kitab(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi dan Dia menjadikan

aku seorang yang diberkati di 26Departemen Agama RI, al-Qur’anul Karim dan

Terjemahanny..., h. 306–307. [40] Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu UshuluddinжVolume 09,

Nomor 01, Agustus 2021жmana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku

(mendirikan) shalatdan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada

ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka dan kesejahteraan
semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal

dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Ayat ini bercerita tentang Nabi Isa yang

bisa berbicara ketika bayi dikarenakan banyaknya fitnah-fitnah yangdiajukan kepada

Maryam ibunya, bahwasanya Maryam telah berzina. Ketika suatu waktu Maryam dan

Nabi Isa keluar kepada kaum nya, orang-orang mengatakan bahwasanya Maryam

teah melakukan suatu hal yang mungkar, namun Maryam tidak menjawab karena

telahbernazar untuk puasa berbicara, dan menyuruh untuk menanyakannya kepada

Nabi Isa, lalu kaumnya berkata ―Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil

yang masih dalam ayunan?" Kemudian berkatalah Nabi Isa ―Sesungguhnya aku ini

hamba Allah SWT., Dia memberiku al-Kitab(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi

dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di 26Departemen Agama RI, al-

Qur’anul Karim dan Terjemahanny..., h. 306–307.

[40] Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu UshuluddinжVolume 09, Nomor 01, Agustus

2021жmana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)

shalatdan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia

tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka dan kesejahteraan semoga

dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan

pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (Maka makanlah) dari buah kurma yang

masak itu (dan minumlah) dari air sungai kecil itu (serta bersenang hatilah kamu) dengan

anakmu itu12.

Tafsir Surat Maryam Ayat 26

Lafal 'Ainan berfungsi sebagai Tamyiz yang dipindahkan dari Fa'ilnya, maksudnya selamat

bersenang hati dengan anakmu itu. Atau dengan kata lain, kamu menjadi tenang dengan

adanya anakmu itu sehingga kamu tidak memikirkan hal-hal yang lain. (Jika) lafal Immaa

ini pada asalnya terdiri dari In Syarthiyah dan Ma Zaidah yang kemudian diidgamkan

menjadi satu hingga menjadi Immaa (kamu melihat) dan lafal Tarayinna terbuang huruf

12
Endrika Widdia Putri, CHARACTERISTICS OF STORIES AND IMAGES IN THE QURAN,
https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/kon/article/view/4139
Lam Fi'il dan 'Ain Fi'ilnya, kemudian harakat 'Ain Fi'ilnya dipindahkan pada huruf Ra,

selanjutnya Ya Dhamir dikasrahkan karena bertemu dua sukun, sehingga jadilah Tarayinna

(seorang manusia) kemudian ia menanyakan kepadamu tentang anakmu itu (maka

katakanlah, "Sesungguhnya aku bernazar shaum untuk Tuhan Yang Maha Pemurah)

dengan menahan diri untuk tidak berbicara, baik mengenai perihal anaknya atau orang-

orang lainnya, hal ini terbukti dengan perkataan selanjutnya (maka aku tidak akan berkata

dengan seorang manusia pun pada hari ini)" sesudah kejadian ini13.

Tafsir Surat Maryam Ayat 27

(Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya) lafal Tahmiluhu menjadi
Hal atau kata keterangan keadaan. Sehingga kaumnya melihat anak itu (Kaumnya berkata, "Hai Maryam!
Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar) suatu dosa yang sangat besar karena
kamu memperoleh anak tanpa ayah14.
Tafsir Surat Maryam Ayat 28

(Hai saudara perempuan Harun!) dia adalah seorang lelaki yang saleh, hal ini berarti

Maryam pun serupa dengannya dalam hal memelihara kehormatan (Ayahmu sekali-kali

bukanlah seorang yang buruk) bukan seorang pezina (dan ibumu sekali-kali bukanlah

seorang pelacur)" bukan pula seorang pezina, maka dari manakah anak ini15.

Tafsir Surat Maryam Ayat 29

(Maka Maryam mengisyaratkan) kepada kaumnya (-seraya menunjuk- kepada anaknya)

maksudnya supaya mereka bertanya kepada anaknya. (Mereka berkata, "Bagaimana kami

akan berbicara dengan anak) yang masih (kecil berada dalam ayunan16?)".

Tafsir Surat Maryam Ayat 30

(Isa berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab) yakni kitab Injil

(dan Dia menjadikan aku seorang nabi)17.

Tafsir Surat Maryam Ayat 31

(Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada) maksudnya Dia

13
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-27
14
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-26
15
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-28
16
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-29
17
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-30
menjadikan diriku orang yang banyak memberi manfaat kepada manusia. Ungkapan ini

merupakan berita tentang kedudukan yang telah dipastikan baginya (dan Dia

memerintahkan kepadaku mendirikan salat dan menunaikan zakat) Allah memerintahkan

kepadaku untuk melakukan kedua hal tersebut (selama aku hidup)18.

Tafsir Surat Maryam Ayat 32

(Dan berbakti kepada ibuku) lafal Barran dinashabkan oleh lafal Ja'alani yang

keberadaannya diperkirakan, maksudnya, Dia menjadikan aku sebagai orang yang berbakti

kepada ibuku (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong) orang yang merasa

tinggi diri (lagi celaka) yang durhaka kepada Rabbnya19.

Tafsir Surat Maryam Ayat 33

(Dan kesejahteraan) dari Allah (semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,

pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali)" hal ini telah

dikatakan pada kisah yang lalu, yaitu dalam doa Nabi Yahya20.

5. Bagaimana kurikulum pembelajaran berlangsung pada Pendidikan Anak Usia Dini? Berikan kritik
terhadap Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan dengan tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 31? (Point 15)
CPL02,03 CPMK04
Jawaban Soal Nomer 5
UNESCO menggambarkan posisi penerapan PAUD di Indonesia diantara negaranegara lain di dunia.
Angka partisipasi PAUD di Indonesia berada pada urutan ke-45 dari 45 negara. Sementara itu kualitas
PAUD di Indonesia menduduki peringkat ke 44 setingkat di atas India. Rendahnya layanan PAUD di
Indonesia memberi kontribusi besar terhadap posisi hasil belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student Assessment) 2012, kemampuan anak
Indonesia usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca masih rendah dibandingkan dengan
anak-anak lain di dunia. Hasil PISA 2012, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang
berpartisipasi dalam tes. Rata-rata skor matematika anakanak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396,
dan ratarata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor OECD (the Organization for Economic
Cooperation and Development) secara berurutan adalah 494, 496, dan 501. Analisa yang menarik dari

18
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-31
19
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-32
20
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-19-maryam/ayat-33
kajian terhadap hasil tersebut dikarenakan proses pendidikan kurang mendorong kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Proses pendidikan di Indonesia masih kental pada tahap berpikir tingkat awal
(mengingat/menghafal, memahami, dan menerapkan), belum mendorong anak mencapai kemampuan
analisis, evaluatif, dan kreatif. Kondisi-kondisi tersebut harus diatasi, mengingat eksistensi dan
perkembangan suatu bangsa terletak pada kualitas bangsanya bukan tergantung pada sumber daya alam.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di abad 21 adalah manusia yang
memiliki keterampilan dalam kehidupan dan karir, keterampilan Kurikulum sebagai inti yang
menggerakan dan mengarahkan proses pendidikan SDM yang di butuhkan adalah manusia yang memiliki
keterampilan dalam kehidupan dan karir, keterampilan dalam belajar... yang ditunjang dengan
kemampuan kretif, berfi kir kritis, dan berkarakter. 6 KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA 7 dalam belajar yang mencakup 4 C, yakni: critical thinking,
communication, collaboration, creativity, dan keterampilan menguasai teknologi, informasi, dan media.
Hal penting yang harus dipahami bersama bahwa memiliki pengetahuan semata tidak atau kurang mampu
membantu eksistensi seseorang bila tidak ditunjang dengan kemampuan kreatif, berpikir kritis, dan
berkarakter. Kajian kondisi yang didukung data empirik tersebut mendorong perlunya peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia sejak usia dini, secara menyeluruh dan tersistematis, mulai dari
peninjauan ulang kurikulum untuk semua jenjang pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan serta peningkatan kualitas standar lainnya. Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak
Usia Dini? Usia dini merupakan tahapan kehidupan penting dalam pertumbuhan fi sik, perkembangan
intelektual, emosional dan sosial anak. Pertumbuhan kemampuan mental dan fi sik mengalami kemajuan
yang sangat cepat sejak lahir sampai usia enam tahun. Para ahli neurosain berpendapat bahwa masa
pembentukan jaringan sel otak terjadi sangat cepat di masa usia ini. Jaringan tersebut menghubungkan
antarsel neuron yang sudah dibekali Tuhan sebagai modal dasar kecerdasan. Gambar 2
PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK MANUSIA Fungsi kognitif yang lebih tinggi Pendengaran &
penglihatan Bahasa Bulan Konsepsi Lahir Masuk SD Tamat SLTA Bulan Usia Tahun Dekade Human
brain development Neurogenesis in the hippocampus Adult levels of synapses 6-24 prenatal days -9 -8 -7
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 30 40 50 60 70 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 Neurulation Sumber: Sally Gantham-Mcgregor, et al, Child Development in Developing Countries
1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol 369, UK: Williams Press, 2007 Higher cognetive functions (Prefrontal
cortex) Receptive language/speech production (Angular gyrus/Broca’s area) Seeing/hearing (Visual
cortex/auditory cortex) (Prefrontal cortex) Myelination Synaptogenesis (-3 mounths to 15-18 years) (-3
mounths to 5-10 years) Cell migration (6-24 prenatal weeks) Experience-dependent synapse formation
Semakin banyak jaringan antarsel neuron terbentuk maka kapasitas otak anak semakin baik. Jaringan
antarsel terbentuk sebagai proses belajar anak. Dapat dipastikan proses belajar yang terencana dengan
baik memberikan pengalaman belajar yang berkualitas tinggi. Pengalaman belajar awal yang positif
membantu, perkembangan sosial dan emosional intelektual anak dan menjadi dasar yang kuat untuk
keberhasilan sekolah nanti. Penelitian terkini tentang pembentukan fungsi eksekutif (executive function)
yang dilakukan Harvard University di tahun 2011 menyatakan bahwa kecerdasan yang dibentuk melalui
jaringan (wiring) sel neuron di usia dini, tetapi pembentukan kemampuan pengendalian diri juga diawali
di usia 4 – 6 tahun. Gambar 3 Kemampuan dalam kerja memori, fl eksibilitas mental, dan pengaturan diri
Perkembangan Fungsi Eksekutif 0 1 2 3 4 5 6 6-8 9-10 Usia 12-15 20-24 25-29 30-35 40-49 50-60 65-59
70-75 76-80 81-85 Center on the Developing Child, Harvard University (2011). Building the Brain
‘ATC) System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. Merujuk pada
pengertian kurikulum sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”, berarti sangatlah penting bila
pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia dini direncanakan, diterapkan secara
saksama dan komprehensif agar mencapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum PAUD memuat tujuan,
hasil belajar, proses, konten yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak untuk membangun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar di jenjang
pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang dilaksanakan
secara cermat, hati-hati, sesuai dengan karakteristik d i ik b d K h y m d je m se K p d u k k P U p d m e p
u y ...sangatlah penting bila pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia dini di
rencanakan, di terapkan secara seksama dan komprehensif... agar mencapai tujuan sesuai yang
diharapkan... embangan anak untuk “ ... Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang di
laksanakan secara cermat, hati-hati sesuai karakter anak...” 8 KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI, APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA 9 anak dan dinilai secara komprehensif dari data
yang otentik. Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini memiliki dan
mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP). Apa sajakah yang menjadi Landasan
Pengembangan Kurikulum PAUD di Indonesia? Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan dengan berlandaskan pada berbagai kajian, baik secara teoretis, empiris, yuridis, maupun
sosial budaya. Intisari dari beberapa kajian tersebut, sebagai berikut: Gambar 4 LANDASAN
PENGEMBANGAN K-13 PAUD FILOSOFIS YURIDIS PSIKOPEDAGOGIS LANDASAN KUR 2013
PAUD SOSIOLOGIS TEORITIS 1. Landasan Filosofi s, bahwa kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan: a. berakar pada budaya bangsa yang beragam b. peserta didik adalah pewaris budaya
bangsa yang kreatif dan peduli. c. proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman yang
dilakukan secara terus menerus d. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain. 2. Landasan
Sosiologis, bahwa kurikulum dituntut untuk: a. sesuai dengan tuntutan (harapan) dan norma yang berlaku
di masyarakat b. bersifat inklusif untuk membentuk sikap saling menghargai dan memberlakukan semua
anak setara, bebas dari diskriminasi dalam bentuk apa pun. 3. Landasan Teoretis a. Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada teori pendidikan berbasis standar dan
kurikulum berbasis kompetensi. b. Pendidikan berbasis standar berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD
mengacu pada Standar PAUD yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Proses
pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat standar yakni standar tingkat
pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. Sementara
itu, empat standar lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum. c.
Kurikulum berbasis kompetensi berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang direfl eksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 4. Landasan
Pedagogis Kurikulum 2013 PAUD memahami bahwa sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan
perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret. Oleh karena itu dalam
mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan potensi setiap anak. 5. Landasan Yuridis Kurikulum 2013 PAUD berdasar pada
perundangan dan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Landasan yuridis
yang digunakan dalam pengembangan Kurikulum 2013 PAUD adalah sebagai berikut: a. Pembukaan
UUD 1945 “… Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, …” b. Pasal 31 Undang Undang Dasar
45 Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan; dan ayat (2) Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. c.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bagian Ketujuh Pendidikan Anak Usia
Dini (Pasal 28) 1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. 2)
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/ atau
informal. 3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. 4) Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk
lain yang sederajat. 10 KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, APA, MENGAPA, DAN
BAGAIMANA 11 5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. 6) Ketentuan mengenai pendidikan anak
usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah. d. Undang Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 Pasal 4 berbunyi
”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”;
Pasal 9 ayat 1 ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”; Pasal 9 ayat 2 ”Selain hak
anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak
memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak
mendapatkan pendidikan khusus”. e. Peraturan Pemerintan Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal
77G yaitu struktur kurikulum pendidikan anak usia dini berisi program pengembangan nilai agama dan
moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. f. Perpres No. 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif. g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. h. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini. i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakukan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84
Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini21.
Dari kalimat-kalimat tersebut, dapat diambil beberapa informasi terkait kurikulum pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia:
1. Posisi PAUD di Indonesia dalam Konteks Global:
 UNESCO menempatkan Indonesia pada urutan ke-45 dari 45 negara dalam hal angka
partisipasi PAUD.
 Meskipun angka partisipasi rendah, kualitas PAUD di Indonesia menduduki peringkat ke-
44, setingkat di atas India.
2. Pengaruh Rendahnya Layanan PAUD Terhadap Hasil Belajar:
 Rendahnya layanan PAUD di Indonesia berkontribusi besar terhadap posisi hasil belajar
pada jenjang pendidikan selanjutnya.
 Hasil PISA 2012 menunjukkan bahwa kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun dalam
matematika, sains, dan membaca masih rendah dibandingkan dengan anak-anak dari
negara lain.
3. Analisis Pendidikan Tingkat Tinggi:
 Analisis menunjukkan bahwa proses pendidikan di Indonesia masih cenderung pada tahap
berpikir tingkat awal, seperti mengingat/menghafal, memahami, dan menerapkan.
 Perlu peningkatan dalam mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis,
evaluasi, dan kreativitas.

21
KURIKULUM APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/downloadcenter/Apa%20Mengapa%20Kurikulum
%202013_1560918009.pdf
4. Kurikulum PAUD sebagai Solusi:
 Kurikulum PAUD di Indonesia (Kurikulum 2013) dikembangkan dengan landasan filosofi,
sosiologis, teoretis, pedagogis, dan yuridis.
 Fokus kurikulum adalah memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan berkualitas
untuk anak usia dini, sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensi masing-masing
anak.
5. Tujuan Kurikulum PAUD:
 Kurikulum PAUD bertujuan untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar di jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
6. Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD:
 Landasan pengembangan kurikulum PAUD meliputi aspek filosofis, sosiologis, teoretis,
dan pedagogis.
 Dilakukan dengan memperhatikan budaya bangsa, inklusif, berbasis standar dan
kompetensi, serta mengakomodasi keunikan setiap individu.
7. Peraturan Pendukung Kurikulum PAUD:
 Terdapat beberapa peraturan dan undang-undang yang mendukung pengembangan
Kurikulum PAUD di Indonesia, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Perlindungan Anak, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, dan
lain-lain.
Penting untuk mencatat bahwa pembahasan tersebut menekankan pentingnya kurikulum PAUD yang
berfokus pada pengembangan aspek kognitif, motorik, bahasa, sosial-emosional, seni, serta nilai agama
dan moral. Ini sejalan dengan pemahaman bahwa usia dini merupakan tahap penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak, yang memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan kurikulumnya.

Berikan kritik terhadap Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan dengan tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 31?
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 31
(Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya) dengan
jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu (kemudian dikemukakan-
Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja benda-benda mati, tetapi juga
makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat, lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka,
("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu
memang benar.") bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang
Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. Sebagai 'jawab syarat'
ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya22.
Berdasarkan tafsir ini, kritik terhadap Pendidikan Anak Usia Dini dapat dirumuskan dengan mengacu
pada konsep pengajaran nama-nama atau pengetahuan dasar.
1. Keterbatasan Pengajaran Nama-Nama:

22
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-2-al-baqarah/ayat-31
 Tafsir tersebut menyoroti pentingnya pengajaran nama-nama oleh Allah kepada Adam.
Kritik dapat diajukan jika pendidikan anak usia dini dianggap tidak cukup menekankan
pada pemberian pengetahuan dasar yang benar dan mendalam. Pengajaran harus lebih dari
sekadar nama-nama, tetapi juga pemahaman tentang lingkungan, hubungan sosial, dan
nilai-nilai.
2. Aspek Moral dan Etika:
 Tafsir menunjukkan bahwa pengajaran Allah mencakup makhluk-makhluk berakal, bukan
hanya benda mati. Kritik dapat muncul jika pendidikan anak usia dini dianggap kurang
menekankan pada aspek moral dan etika. Pendidikan ini seharusnya tidak hanya fokus
pada pengetahuan fisik, tetapi juga pembentukan karakter dan sikap yang baik.
3. Urgensi Pendidikan Berbasis Kecerdasan:
 Ayat ini menunjukkan keunggulan pengetahuan Adam atas malaikat, menekankan
keunggulan intelektual manusia. Kritik dapat muncul jika pendidikan anak usia dini
dianggap kurang memberikan stimulus yang cukup untuk mengembangkan kecerdasan
anak. Proses pendidikan harus mendorong anak untuk berpikir kritis, analitis, dan kreatif.
4. Pentingnya Interaksi dan Komunikasi:
 Ayat ini menggambarkan dialog antara Allah dan malaikat, menunjukkan pentingnya
interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran. Kritik dapat diajukan jika pendidikan anak
usia dini dianggap kurang memperhatikan aspek interaksi sosial dan kemampuan
berkomunikasi anak.
5. Kepentingan Pembelajaran Secara Holistik:
 Tafsir menyiratkan bahwa pengetahuan yang diajarkan melibatkan berbagai aspek
kehidupan. Kritik dapat muncul jika pendidikan anak usia dini dianggap terlalu terfokus
pada satu aspek saja (misalnya, aspek akademis) tanpa memperhatikan kebutuhan
perkembangan holistik anak.
Dengan merujuk pada tafsir ayat Al-Baqarah 2:31, kritik terhadap Pendidikan Anak Usia Dini dapat
mengarah pada pentingnya memberikan pendidikan yang holistik, moral, dan mencakup aspek kecerdasan
serta interaksi sosial. Pendidikan anak haruslah mempersiapkan mereka untuk menjadi khalifah yang
memiliki pemahaman yang luas dan karakter yang baik.
6. Organisasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan manusia hari ini dalam
kesehariannya. Berikan kritik terhadap tata kelola organisasi modern saat ini ? Apa solusi pendekatan
organisasi didasarkan pada tafsir Q.S. An-Nahl ayat 125 yang relevan terhadap kritik tersebut? (Point 15)
Jawaban Soal Nomer 6,
Kritik terhadap tata kelola organisasi modern saat ini dapat merujuk pada beberapa aspek yang mungkin
menghadapi tantangan atau perlu perbaikan. Berikut adalah beberapa potensi kritik terhadap tata kelola
organisasi modern:
1. Kurangnya Transparansi:
 Banyak organisasi modern dianggap kurang transparan dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan sumber daya. Kurangnya keterbukaan dapat menciptakan ketidakpercayaan
dari pihak karyawan, mitra bisnis, atau masyarakat umum.
2. Ketidakseimbangan Kekuasaan:
 Beberapa organisasi mungkin mengalami ketidakseimbangan kekuasaan, di mana
keputusan dan kontrol terpusat pada sejumlah kecil individu atau kelompok, sementara
yang lain memiliki sedikit pengaruh. Ini dapat menghambat inovasi dan partisipasi aktif
dari anggota organisasi.
3. Ketidakmampuan Beradaptasi Cepat:
 Organisasi modern terkadang dianggap lamban dalam menanggapi perubahan lingkungan
eksternal. Ketidakmampuan untuk beradaptasi secara cepat dapat membuat organisasi
kehilangan daya saing dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan baru.
4. Ketidakberlanjutan dan Isu Lingkungan:
 Beberapa kritik terhadap organisasi modern berkaitan dengan kurangnya fokus pada
praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa organisasi dianggap
kurang peduli terhadap dampak lingkungan dari kegiatan operasional mereka.
5. Kurangnya Keseimbangan Kehidupan Kerja:
 Banyak organisasi modern dianggap kurang memperhatikan keseimbangan kehidupan
kerja dan kehidupan pribadi karyawan. Tekanan kerja yang tinggi dan ekspektasi yang
tidak realistis dapat berdampak negatif pada kesejahteraan karyawan.
6. Tidak Optimalnya Pengelolaan Bakat dan Diversitas:
 Pengelolaan bakat dan diversitas di dalam organisasi mungkin tidak selalu optimal.
Beberapa organisasi belum sepenuhnya memanfaatkan keberagaman sebagai kekuatan dan
mungkin kurang memperhatikan kebutuhan dan potensi individu.
7. Penggunaan Teknologi yang Tidak Efektif:
 Meskipun kemajuan teknologi dapat meningkatkan efisiensi, penggunaan teknologi yang
tidak efektif atau implementasi yang buruk dapat menciptakan tantangan baru. Hal ini
dapat mencakup masalah privasi, keamanan data, dan dampak negatif pada budaya
organisasi.
8. Kurangnya Fokus pada Pendidikan dan Pengembangan Karyawan:
 Beberapa organisasi mungkin terlalu berfokus pada hasil finansial dan kurang memberikan
perhatian yang cukup pada pengembangan kualitas kinerja karyawan. Pendidikan dan
pengembangan kualitas kinerja karyawan sering kali diabaikan, yang dapat mengurangi
produktivitas jangka panjang.
9. Ketidakseimbangan Antara Profit dan Tanggung Jawab Sosial:
 Beberapa organisasi cenderung lebih memprioritaskan keuntungan finansial daripada
tanggung jawab sosial. Kritik dapat muncul jika organisasi tidak mempertimbangkan
dampak sosial dan etika bisnis dalam pengambilan keputusan.
Penting untuk dicatat bahwa kritik ini mungkin tidak berlaku untuk semua organisasi, dan banyak
organisasi modern yang telah melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan tata kelola mereka.
Tetapi, pemahaman dan refleksi terus-menerus terhadap kritik ini dapat membantu organisasi modern
menjadi lebih responsif dan berkelanjutan.
Apa solusi pendekatan organisasi didasarkan pada tafsir Q.S. An-Nahl ayat 125 yang relevan terhadap
kritik tersebut?
Tafsir Q.S. An-Nahl ayat 125
(Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan hikmah) dengan
Al-Qur'an (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut (dan bantahlah mereka
dengan cara) bantahan (yang baik) seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan
menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas.
(Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia
membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan
diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi ‫ ﷺ‬melihat keadaan
jenazahnya, lalu beliau ‫ ﷺ‬bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas
tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu.".23
Berikut adalah beberapa solusi pendekatan organisasi yang dapat diambil:
1. Transparansi dan Keterbukaan:
 Organisasi dapat mengadopsi pendekatan yang transparan dalam pengambilan keputusan
dan mengelola sumber daya. Menyediakan informasi yang jelas dan terbuka kepada
seluruh anggota organisasi dapat membantu membangun kepercayaan dan keterlibatan.
2. Pemberdayaan Anggota Organisasi:
 Memberdayakan semua anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan dan
memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dapat menciptakan keseimbangan kekuasaan
yang lebih baik. Ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi di antara anggota.
3. Fleksibilitas dan Adaptabilitas:
 Organisasi perlu meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan eksternal. Membangun budaya organisasi yang fleksibel dan mendorong
inovasi dapat membantu organisasi tetap relevan dan tanggap.
4. Kesadaran Lingkungan:
 Organisasi dapat mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Fokus pada tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat meningkatkan citra organisasi dan
mendukung keberlanjutan jangka panjang.
5. Keseimbangan Kehidupan Kerja:
 Mendorong keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan dapat
meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Kebijakan yang mendukung
keseimbangan tersebut perlu diterapkan dan diimplementasikan.
6. Pengembangan Karyawan:
 Organisasi perlu memberikan perhatian yang memadai pada pendidikan dan
pengembangan karyawan. Memberikan peluang bagi karyawan untuk meningkatkan
keterampilan mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
7. Pengelolaan Diversitas:
 Memanfaatkan keberagaman sebagai kekuatan dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas.
Organisasi perlu memastikan bahwa kebijakan dan praktiknya mendukung lingkungan
yang inklusif dan adil.
8. Penerapan Teknologi yang Efektif:
23
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-16-an-nahl/ayat-125#
 Organisasi harus memastikan bahwa penggunaan teknologi adalah efektif dan memberikan
manfaat positif. Fokus pada keamanan data dan privasi, serta memberikan pelatihan yang
cukup kepada anggota organisasi, dapat mengatasi masalah yang mungkin timbul.
9. Keseimbangan Antara Profit dan Tanggung Jawab Sosial:
 Organisasi perlu mempertimbangkan dampak sosial dari kegiatan bisnis mereka.
Memadukan tujuan keuntungan dengan tanggung jawab sosial dapat meningkatkan
reputasi organisasi dan mendukung keberlanjutan.
Dengan mengambil inspirasi dari tafsir Q.S. An-Nahl ayat 125, pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai
kebijaksanaan, pembelajaran yang baik, dan bantahan yang bijak dalam mengelola organisasi modern.
Daftar Pustaka
Mochamad Syaifulloh (2017) Metode Pendidikan Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik).
https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/dinamika/article/view/132

Anda mungkin juga menyukai