Anda di halaman 1dari 9

Kasus etika bisnis dan

profesi akuntan
KASUS PT HANSON INTERNASIONAL TBK.
1. CEWRERA KELIJIA (B1C120104)
2. CITRA SYALWIYAH (B1C120105)
Kelompok 5 3. DARMAWAN (B1C120106)
4. DEWI HERLIANTI (B1C120108)
5. DHANUL AHMAD (B1C120109)

Presentation Title 2
pendahuluan
Laporan keuangan merupakan sumber informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan oleh para penggunanya.
Etika profesi merupakan aturan perilaku yang memiliki kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi (Muchtar, 2016).
Menurut Komite Etika Ikatan Akuntan Indonesia (2021), lima prinsip dasar etika profesi akuntan yang harus dipatuhi seorang akuntan
sebagai berikut Prinsip pertama, Integritas yaitu seorang akuntan harus bersikap jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis
sehingga memperoleh kepercayaan publik. Prinsip kedua, Objektivitas yaitu seorang akuntan harus profesional tanpa dipengaruhi
kepentingan atau ketergantungan terhadap individu, organisasi, teknologi dan faktor lain. Prinsip ketiga, Kompetensi dan Kehati - hatian
Profesional yaitu seorang akuntan harus melaksanakan tugsnya secara profesional, mempertahankan keahliannya dan sesuai dengan
standar profesional dan teknis yang berlaku. Prinsip keempat, Kerahasiaan yaitu seorang akuntan harus menjaga rahasia informasi
keuangan perusahaan dan tidak boleh mengungkapkan tanpa ada persetujuan dari perusahaan yang diaudit. Prinsip kelima, Perilaku
Profesional yaitu seorang akuntan harus konsisten dalam mematuhi undang-undang yang berlaku, bertindak bagi kepentingan publik,
menjaga nama baik profesi akuntan.
3
PT hanson Internasional tbk.

PT. Hanson International Tbk (MYRX) bergerak di bidang industri,


perdagangan umum, jasa dan pengembangan. Perusahaan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1973. Kegiatan Perusahaan saat ini hanya
melakukan investasi di anak perusahaannya.
PEMBAHASAN KASUS PT HANSON INTERNASIONAL TBK.
Salah satu alasan kenapa sebuah perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan adalah untuk mempertahankan
gambaran kinerja keuangan perusahaan yang baik sehingga menarik minat investor.
Di Indonesia sendiri pernah terjadi beberapa kasus manipulasi laporan keuangan, salah satunya adalah kasus manipulasi
laporan keuangan tahun 2016 milik PT Hanson Internasioanal Tbk. yang baru terkuak pada tahun 2019 ketika kasus
jiwasraya muncul. Manipulasi yang dilakukan oleh PT Hanson Internasional Tbk yaitu terkait dengan penyajian akutansi
mengenai pendapatan pada penjualan kavling siap bangun (Kasiba) yang membuat pendapatan yang tercatat pada laporan
keuangan pada tahun itu menjadi overstated dengan nilai material sebesar Rp 613 Miliar.

Presentation Title 5
Dari kasus ini, ada beberapa kode etik yang
dilanggar perusahaan maupun akuntan publik
yang mengaudit laporan keuangan tersebut

Presentation Title 6
Beberapa kode etik yang dilanggar perusahaan dan auditor perusahaan :

Prinsip Integritas Prinsip Kompetensi dan Kehati-hatian Prinsip Perilaku Profesional

Presentation Title 7
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kasus pelanggaran etika profesi pada PT Hanson
Internasional Tbk disebabkan karena adanya manipulasi laporan keuangan berupa window dressing yang sengaja
dilakukan. Pelanggaran prinsip etika profesi akuntan yang terjadi yaitu Integritas, Kompetensi, Kehati-hatian dan Perilaku
Profesional. Seharusnya PT Hanson Internasional Tbk dan pihak yang terlibat harus bertindak secara profesional dan jujur.
Jika pelanggaran seperti ini terus terjadi, hal tersebut dapat membuat hilangnya kepercayaan publik terhadap integritas
dari para pelaku jasa keuangan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi krisis kepercayaan publik. Sebagai tenaga profesional,
akuntan diharapkan untuk terus mematuhi prinsip etika yang berlaku.

Presentation Title 8
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Presentation Title 9

Anda mungkin juga menyukai