Anda di halaman 1dari 7

KESALAHAN EJAAN PADA OPINI PEMBERANTASAN KORUPSI

TERJEBAK PRAGMATISME TANGGAL 6 OKTOBER 2023 DI OPINI


JAWA POST

Dhimas Adiguna1),Mohd.Andriawan2), Nino Wibiyana3).


230430102281), 230430103412), 230430102453).
Program Studi Ilmu Komunikasi, UPN “Veteran”Jawa Timur
23043010228@student.upnjatim.ac.id, 23043010341@student.upnjatim.ac.id,

23043010245@student.upnjatim.ac.id

Abstrak [Times New Roman 11 Cetak Tebal dan Miring]


Bahasa dalam sebuah berita meiliki peran penting dalam penulisan berita. Yang mana
penulisan berita sebaiknya harus diperhatikan dan sesuai dengan penulisan kata yang baik dan
benar, maka dari itu penliti membahas tentang kesalahan ejaan salah satu berita yang
dikeluarkan Jawa Post. Dalam Penelitian ini membahas tentang berbagai kesalahan ejaan pada
judul berita “Pemberantasan Korupsi Terjebak Paragtisme” yang bertujuan untuk
menganalisis kesalahan – kesalahan penulisan ejaan dalam sebuah berita baik dari judul
sampai isi dari berita Pemberantasan Korupsi Terjebak Paragtisme”. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
mencari surat kabar dan membacanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan judul
berita Pemberantasan Korupsi Terjebak Paragtisme masih kerap terjadi ejaan. seperti
kesalahan ejaan huruf miring, kesalahan huruf tebal,kesalahan penluisan pada huruf. Dan jika
kesalahan – kesalahan ini masih sering terjadi mungkin akan berdampak secara tidak lansung
dan dapat menggiring presepsi pembaca dari opini Jawa Post menjadi buruk, dan pembaca dari
Jawa Post juga akan berkurang jika pembaca juga memperhatikan hal – hal ini, dengan
harapan penelitian ini memberikan dampak postif pada pencetak – pencetak berita unuk lebih
memperhatikan kata – kata dan ejaan dalam penulisan berita

1. PENDAHULUAN

Setiap orang yang mempelajari bahasa memiliki kebutuhan dan ketertarikan yang berbedabeda.
Menurut (Arifin, 2009. hlm. 12) bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa
Indonesia itu meliputi kaidah ejaan, pembentukan kata, penyusunan kalimat, penyusunan
paragraph, dan penataan penalaran.
Sebenarnya, kesalahan umum pemakaian bahasa Indonesia dalam masyarakat merupakan suatu
gejala yang wajar. Kesalahan berbahasa Indonesia timbul dalam masyarakat, antara lain, karena
bahasa Indonesia sedang berkembang. Penggunaan bahasa Indonesia sedang menuju ke
penggunaan bahasa yang standar. Di satu pihak para pakar bahasa menyarankan pemakaian
bahasa yang sesuai dengan kaidah, tetapi dipihak lain masyarakat masih terbiasa berbahasa
dengan mengabaikan kaidah. Akan tetapi, tidak berarti bahwa kesalahan umum itu harus
dibiarkan berlarut-larut. Sudah saatnya, kesalahan itu kita atasi dengan segera.

Dalam kaitan dengan kesadaran dan kemauan itu (Arifin, 2009. hlm. 74) bahwa pemakai bahasa
sudah sepatutnya dapat menggunakan kosakata yang dikuasainya dengan tepat. Penggunaan
kosakata yang tepat akan menghasilkan tulisan yang enak dibaca. Sebaliknya jika penggunaan
kosakata tidak tepat, tulisan atau pembicaraan tidak mustahil akan membingungkan pembaca
atau pendengarnya. Akibat pemilihan kata yang kurang tepat, kalimat menjadi samar-samar atau
bahkan menggelikan. Ada juga pemilihan kata yang tidak tepat yang masih dapat dipahami oleh
orang lain, tetapi dari segi kaidah bahasa, kata yang dipilihnya tidak termasuk kata yang baku.
Dalam kaitan inilah, pentingnya pemilihan kata itu dilakukan dengan cermat agar kalimat yang
disusun dapat dicerna dan dipahami pembaca atau pendengarnya dengan baik.

(Purwati, Rosdiani, Lestari, & Firmansyah, 2018) Pada hakikatnya ejaan itu tidak lain dari
konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan
bahasanya. Bunyi bahasa yang seharusnya diucapkan diganti dengan huruf-huruf dan lambang-
lambang lain. Biasanya ejaan itu bukan hanya soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi
juga mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya
(Chaer, 2011. hlm. 36).

Menurut (Sumadiria, 2008. hlm. 3) jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari,


mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada
khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
Selanjutnya bahasa jurnalistik harus memiliki ciri utama yaitu menggunakan kata baku dengan
kata lain harus sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Namun saat ini EYD sudah jarang
dipergunakan lagi dan berganti menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) sejak 26 November 2015.
Ciri utama tersebut juga harus dipahami oleh seorang jurnalistik

Berbagai macam sarana untuk memperoleh informasi selain dengan bahasa lisan adalah melalui
media. Salah satu media yang sering digunakan bagi sebagian masyarakat adalah surat kabar
online. Surat kabar online hadir dan menjadi media penyampai informasi yang efektif, praktis,
ekonomis bagi masyarakat. Komunikasi dan informasi menjadi semakin luas dan terbuka bagi
hampir semua golongan masyarakat dapat mengakses media berita online melalui handphone
ataupun alat lainya

Media berita online kini menjadi salah satu opsi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini
dan ter-update dalam hal apapun sepeti tentang – tentang dunia politik, olahraga, dunia selebrit,
dan lain- lain. Tetapi media berita online yang tersedia dan yang biasa kita baca masih banyak
kesalahan – kesalahan dalam penulisanya entah itu kesalahan dalam penggunaan huruf,
kesalahan kalimata, maupun tanda baca.

Untuk mengatasi kesalahan itu, para pemakai bahasa harus berupaya meningkatkan
keterampilannya dalam memperagakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang
berlaku. Anjuran ini mudah diucapkan, tetapi sukar dilaksanakan karena hal itu semua
memerlukan kesadaran dan kemauan para pemakai bahasa Indonesia untuk memperbaiki diri jika
ia membuat kesalahan.

Kesalahan-kesalahan ejaan dalam surat kabar masih sering terjadi. Maka penulis tertarik untuk
meneliti kesalahan berbahasa pada segi ejaannya. Dan dari beberapa kesalahan ejaan yang
peneliti temukan, jika terus berlanjut maka akan memberikan pemahaman yang tidak tepat
kepada masyarakat luas. Nantinya, penulisan ejaan yang salah pada akhirnya dianggap benar
oleh masyarakat.
2. Hasil dan Pembahasan
2.1 Kesalahan Ejaan pada Penulisan Huruf

Table 1 Kesalahan Ejaan pada Penulisan Huruf dalam Artikel KESALAHAN EJAAN PADA OPINI PEMBERANTASAN KORUPSI TERJEBAK
PRAGMATISME di JAWA POST

No. Kesalahan Penulisan Huruf Kalimat Letak Alasan kesalahan


1 Kesalahan penulisan huruf KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) Paragraf 1 Kalimat 1 Penulisan “KOMISI” salah. Harusnya “Komisi”
kapital menetapkan Menteri Pertanian (Mentan)
Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka
dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan
Kementerian Pertanian (Kementan).
2 Kesalahan penulisan huruf Dalam situasi kontemporer Indonesia, Kalimat 7 Paragraf 4 Karena seharusnya (banality of evil) diketik
miring fenomena korupsi belakangan harus diakui menggunakan huruf miring karena merupakan
semakin menemukan elemen kedangkalan bahasa asing.
kejahatan (banality of evil)-nya
Kesalahan penulisan huruf Korupsi tak lagi dianggap sebagai kejahatan Kalimat 11 Paragraf 5 Karena seharusnya extraordinary dan behemoth
miring luar biasa (extraordinary) yang behemoth diketik menggunakan huruf miring karena
(buas, rakus, dan tak beradab). merupakan bahasa asing.
Kesalahan penulisan huruf Nietzsche mengatakan, manusia termasuk para Kalimat 14 Paragraf 7 Karena seharusnya will to power ditulis
miring elite, pejabat, sejatinya merupakan jelmaan menggunakan huruf miring dan merupakan bahasa
manusia super (ubermensch) yang dikelilingi asing
oleh kehendak untuk berkuasa (will to power).

Kesalahan penulisan huruf Nietzsche mengatakan, manusia termasuk para Kalimat 14 Paragraf 7 Karena seharusnya kata elite ditulis menggunakan
miring elite, pejabat, sejatinya merupakan jelmaan huruf miring dan merupakan bahasa asing
manusia super (ubermensch) yang dikelilingi
oleh kehendak untuk berkuasa (will to power)

Kesalahan penulisan huruf Penegakan hukum antikorupsi menjadi Kalimat 26 Paragraf 11 Karena seharusnya kata elite ditulis menggunakan
miring komoditas elektoral elite. huruf miring dan merupakan bahasa asing

Kesalahan penulisan huruf Sehingga yang terjadi cenderung tukar tambah Kalimat 27 Paragrag 11 Karena seharusnya kata elite ditulis menggunakan
miring kasus dan kepentingan di antara politisi, dan huruf miring dan merupakan bahasa asing
penyelesaiannya semata bergantung pada
kehendak elite di sentrum kuasa

2.2 Kesalahan Ejaan pada Penggunaan Tanda Baca


Table 2 Kesalahan Ejaan pada Penulisan Huruf dalam Artikel KESALAHAN EJAAN PADA OPINI PEMBERANTASAN KORUPSI TERJEBAK
PRAGMATISME di JAWA POST

No. Kesalahan Penggunaan Kalimat Letak Alasan kesalahan


Tanda Baca

1 Tanda Baca Hubung (-) Dalam situasi kontemporer Indonesia, Kalimat 7 Paragraf 4 Karena tanda hubung setelah tanda kurung pada
fenomena korupsi belakangan harus diakui umumnya diguakan untuk menghubungkan kata atau
semakin menemukan elemen kedangkalan frasa yang mempunyai hubungan langsung dengan
kejahatan (banality of evil)-nya kalimat

2 Tanda Baca Kurung Jika hasrat binal tersebut tak dibendung, yang Kalimat 17, paragraf 7 Seharusnya sebelum kata hal yang merusak diberi
terjadi adalah praktik corumpere, yang tanda buka kurung “(“ karena setelah kata amoral
merupakan istilah tua dari korupsi, yakni: hal diberi diberi tanda tutup kurung “)”
yang merusak, kebusukan, kebejatan,
ketidakjujuran, amoral)
3 Kesalahan tanda baca titik - - -

4 Kesalahan tanda baca koma - - -

Dst Dst dst dst

2.3 Kesalahan Ejaan pada Penulisan Kata


Table 3 Kesalahan Ejaan pada Penulisan Kata dalam Artikel KESALAHAN EJAAN PADA OPINI PEMBERANTASAN KORUPSI TERJEBAK
PRAGMATISME di JAWA POST

No. Kesalahan Penulisan Kata Kalimat Letak Alasan kesalahan


1 Kesalahan penulisan kata - - -
serapan
2 Kesalahan penulisan - - -
gabungan kata
3 Kesalahan penulisan kata - - -
bilangan (huruf/angka)
4 Kesalahan penulisan “maha” - - -
5 Kesalahan penulisan partikel - - -
“per”
6 Kesalahan penulisan partikel - - -
“pun”
3. SIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kesalahan ejaan
pada artikel Pemberantasan Korupsi Terjebak Pragmatisme di media massa Jawa Post , yaitu 1)
kesalahan penulisan huruf; 2) kesalahan penggunaan tanda baca; dan 3) kesalahan penulisan
kata. Kesalahan penulisan huruf meliputi 1) kesalahan penulisan huruf kapital dengan 1
kesalahan; 2) kesalahan penulisan hruruf miring dengan 6 kesalahan;. Kesalahan penggunaan
tanda baca meliputi 1) kesalahan penggunaan tanda hubung (-) dengan 1 kesalahan; 2) kesalahan
penggunaan tanda baca kurung () dengan 1 kesalahan;
Artikel atau berita adalah suatu bentuk tulisan yang berisi tentang informasi terbaru, fakta, atau
opini mengenai suatu topik tertentu yang disajikan secara faktual. Berita sendiri tidak boleh asal
dalam memilih kalimat atau harus menggunakan kata-kata yang benar, karena sangat penting
dalam menjaga keakuratan dan kredibilitas informasi yang akan disampaikan. Pemilihan kata
yang tepat dan tepat serta penggunaan kalimat yang benar dapat mempengaruhi pemahaman
pembaca terhadap isi dari berita tersebut. Dengan memastikan pemilihan kata yang benar dan
penulisan yang tepat, media atau jurnalis dapat mempertahankan kepercayaan para pembacanya
dan membangun reputasi media yang lebih baik.
Pemilian kata atau kalimat yang tidak tepat beserta penggunaan tata bahasa yang keliru
dapat membuat informasi yang disampaikan menjadi tidak akurat dan menyesatkan. Oleh karena
itu, setiap media harus memperhatikan EYD dalam penyampaian beritanya agar informasi yang
disajikan benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

4. Referensi

Didah, N. (2016). ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN MAHASISWA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/download/3497/2757
Pandu, H., Nyoman, S., & Ade Asih, S.T. (2021). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
PADA PENULISAN BERITA DETIK FINANCE DAN DETIK NEWS T.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS
Nia, K., Vika, A., Heri, I. (2018). ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SALAH SATU
JUDUL BERITA “ISU TKA DIGORENG MENJELANG PILPRES” PADA SURAT
KABAR TRIBUN
JABAR. .https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/download/910/pdf
Muhammad, M.Y., A., Muhammad, F. & (2022). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Berita
Online “Makna Di Balik Keris Tidak Melulu Soal Hal Mistis” Kompas.com.
https://journal.unimar-amni.ac.id/index.php/Populer/article/download/289/237

Anda mungkin juga menyukai