Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR 10.

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Muhammad Bisrul Alfin
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Plumpang
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Sejarah
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023/2024

II. KOMPETENSI AWAL


Sebelum mempelajari materi ini peserta didik diharapkan dapat:
 Menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan dalam menulis suatu peristiwa sejarah

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Mandiri
 Mernalar kritis
 Kreatif
 Bergotong royong

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Sarana : Spidol, white board
 Prasarana : Buku teks sejarah kelas X

V. TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik regular/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya
dengan kinestetik. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya
diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir arah tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPONEN INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peserta didik diharapkan:
 Mampu menjelaskan pengertian penulisan sejarah/ historiografi
 Mampu mendeskripsikan jenis-jenis histroriografi
 Mampu membandingkan perbedaan historiografi tradisional, kolonial, dan modern

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Manfaat bagi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Mampu menuliskan sejarah daerah/lokal/tradisional yang ada disekitar berdasarkan dari hasil
penelitian sejarah.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Terdapat berbagai peristiwa sejarah yang terjadi dalam kehidupan, peristiwa tersebut bisa kita ketahui
dari penulisan sejarahnya. Dalam menuliskan sejarah/ historiografi ada beberapa jenisnya, untuk lebih
lanjut silahkan pelajari materi ini dengan saksama.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-7
Materi: Historiografi
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru menjelaskan tentang historiografi secara singkat dan meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi karakteristik historiografi daritugas yang telah disiapkan.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
 Peserta didik menyusun pertanyaan dan mengidentifikasi masalah mengenai historiografi sesuai
materi di buku teks siswa dan Lembar Aktivitas 7.
Bertanya dan Mengelola Informasi
 Peserta didik menyusun pertanyaan dan mengelola informasi mengenai historiografi.
 Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.dengan membaca dan
menganalisis informasi dari Lembar Aktivitas 7.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik( kegiatan belajar).
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
 Peserta didik menyusun laporan temuan mereka sesuai dengan petunjuk kerja di Lembar
Aktivitas 7.
Refleksi Diri dan Aksi
 Peserta didik mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai media
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai historiografi Indonesia.
 Guru memandu kegiatan diskusi atau presentasi peserta didik terutama tentang perbedaan ketiga
historiografi.
 Guru memberikan feedback/ulasan tentang presentasi peserta didik yang terkait dengan
historiografi Indonesia dan menekankan dinamika historiografi Indonesia sebagai proses yang
dinamis seiring dengan penelitian sejarah yang terus dilakukan oleh sejarawan. Termasuk
dinamika historiografi pasca-Reformasi 1998, contoh dari sejarawan M.C Ricklefs yang
menuliskan sejarah modern Indonesia hingga Indonesia pasca- Reformasi 1998 hingga tahun
2004, dapat disampaikan kepada peserta didik.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya.
No. Nama Siswa Aspek Penilaian Rerata
Nilai
Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan Skor :
 Baik sekali = 4
 Baik = 3
 Cukup = 2
 Kurang = 1
Skor perolehan
Nilai =---------------------------- X 100
Skor maksimal

Lembar Penilaian Diri


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak

1. Apakah kamu dapat menjelaskan pengertian pengertian penulisan sejarah/


historiografi
2. Apakah kamu dapat mendeskripsikan jenis-jenis histroriografi

3. Apakah kamu dapat membandingkan perbedaan historiografi tradisional,


kolonial, dan modern
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang
masih "Tidak".
 Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
2. Performa (presentasi, pameran hasil karya, jurnal)
Aspek Penilaian
Penampilan Media yang Penguasaan Sistematika
digunakan materi penyampaian Rerata
No. Nama Siswa 4 3 2 1 4 3 1 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Nilai

Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1

3. Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian singkat, benar - salah).

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Pengayaan adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik yang membutuhkan untuk
menguatkan proses belajar baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Mengacu dari
Mukhtar dan Rusmini (2005) program pengayaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
memperdalam, memperluas, dan mendukung proses penguatan ketercapaian belajar peserta didik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengayaan yaitu:
 Guru memberikan waktu tambahan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan dari materi
yang dirasa sulit oleh peserta didik.
 Guru memberikan dukungan melalui akses terhadap buku, atau pun sumber belajar lain. Guru
dapat bekerja sama dengan multi pihak seperti orang tua/wali, pustakawan, dan teman sebaya
untuk melakukan pengayaan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan melalui berbagai sumber dan
media belajar.

Remedial
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki proses belajar yang
belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005) pembelajaran remedial adalah proses
pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan yang terencana, sehingga diharapkan dapat
membantu ketuntasan belajar peserta didik. Remedial terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu;
faktor peserta didik yang terkait dengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan peserta didik
(terutama untuk peserta didik berkebutuhan khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal
maupun faktor daya dukung dari sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan
guru dalam remedial adalah:
 Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru menggunakan berbagai
media untuk menfasilitasi kebutuhan peserta didik.
 Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk mendukung peserta
didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
 Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung ketercapaian peserta didik.

VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi  Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
Guru  Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
 Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apayang saya
rencanakan?
 Hal-hal apa yang sudah berjalan dengan baik?
 Kegiatan pembelajaran akan lebih baik, jika ....
Refleksi  Bagaimana perbedaan sebelum belajar Sejarah dan setelah belajar Sejarah ?
Peserta  Bagian mana yang menurut kalian sulit dimengerti?
Didik  Apa yang kalian lakukan untuk memperbaiki hasil belajar?
 Kepada siapa kalian meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diberikan pilihan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yangakan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Tuban,……..Juli 2023
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Plumpang Guru Mata Pelajaran Sejarah,

Samsuri, M.Pd Muhammad Bisrul Alfin, S.Pd. Gr


NIP. 19731204 199802 1 001 NIP. 19930519 202221 1 013
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lembar Aktivitas 7
Petunjuk Kerja
 Tugas mandiri secara individu.
 Kalian dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab dan melakukan analisis dari topik
bacaan di atas.
 Kemukakan temuan kalian di kelas.

Pertanyaan reflektif:
 Jelaskan keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikel di atas?
 Analisislah kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan!

Rekomendasi Penelitian Sejarah


Petunjuk kerja:
 Dikerjakan berkelompok
 Pilihan bentuk laporan: historiografi, film/video sejarah, infografis dan lain-lain.

Tugas:
 Lakukan penelitian sejarah yang berkaitan dengan tempat kalian tinggal/berada. Misalnya sejarah
kota, kampung, desa; dan yang terkait dengan penduduknya, seperti migrasi, kesehatan penduduk,
pemukiman dan lain-lain; sejarah yang terkait tentang bencana, misalnya gunung meletus, gempa
bumi, tsunami, wabah penyakit dan lain-lain; sejarah yang terkait tentang peran perempuan, peran
pedagang dan lain-lain; sejarah yang terkait dengan bangunan, misalnya masjid, gereja, pura, vihara,
klenteng, candi dan lain-lain; sejarah tentang makanan, kuliner, sejarah tentang musik, lagu, tarian;
sejarah sekolah kalian dan masih banyak topik yang dapat kalian teliti.
 Sumber sejarah yang dapat kalian gunakan adalah buku teks atau sumber sejarah lainnya.
 Gunakan langkah-langkah penelitian seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya yaitu
tentang bagaimana melakukan penelitian sejarah.
 Terapkan etika penelitian ketika kalian ingin mendapatkan sumber sejarah untuk penelitian.

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
MATERI 10.1

Pengertian Historiografi
Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia yang artinya sejarah, dan graphia yang artinya
penulisan. Singkatnya, Historiografi adalah penulisan sejarah.
Kisah-kisah pewayangan atau cerita Rama-Shinta dan Hanoman adalah contoh dari historiografi.
Historiografi sendiri adalah tulisan sejarah. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah bentuk
publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, mengenai peristiwa atau kombinasi peristiwa-
peristiwa di masa lampau.
Historiografi sebagai cabang ilmu merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
penulisan sejarah dari masa ke masa, atau dalam arti lain disebut dengan sejarah dari penulisan sejarah.
Jenis-jenis Historiografi
Pembagian jenis historiografi di Indonesia dibagi berdasarkan ciri dan karakteristiknya. Berurutan dari
historiografi tradisional, historiografi kolonial, historiografi nasional dan historiografi modern. Ini dia
penjelasan dari 4 jenis historiografi tersebut:
1. Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan
atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan.
Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional bersifat kultural dan politis, serta
belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya, sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.
Ciri-ciri historiografi tradisional
 Sudut pandang penulisannya berbentuk Istanasentris
 Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja
 Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu
 Banyak mengandung unsur mitos
 Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan

Historiografi Tradisional berkembang sejak masa Kerajaan Hindu dan Buddha sekitar abad ke-14 M
hingga masa Kerajaan Islam pada awal abad ke-20 M.
 Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha
 Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
 Bersifat religio magis.
 Bersifat istanasentris.
Contoh historiografi masa Hindu dan Buddha adalah Kitab Mahabarata dan Ramayana, Kitab
Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam


 Masih mengandung unsur mitos.
 Sudah mengenal unsur kronologi.
 Bersifat etnosentris.
Contoh historiografi masa Islam adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak,
Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.

2. Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial adalah penulisan sejarah yang berkembang pada masa Kolonial Belanda sejak
abad ke-17 M hingga Pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-20 M.
Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda
karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk memperkuat
kedudukan mereka di Indonesia. Ciri-ciri historiografi masa kolonial adalah:
Ciri-ciri historiografi kolonial
 Sudut pandang penulisannya adalah Neerdelandosentris atau Eropasentris
 Tulisannya bersifat subjektif pemerintah kolonial
 Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber lokal
 Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, misalnya Daendels dan Raffles
 Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda
Karakteristik historiografi kolonial berfokus pada kajian penguasaan Belanda atau Eropa di Hindia
Belanda, sedangkan kondisi rakyat Hindia Belanda (Indonesia) yang terjajah tidak mendapat
perhatian.
Contoh historiografi masa kolonial
Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya A.J. Eijkman dan F.W. Stapel.
Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp.
Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.
Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.
History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.

3. Historiografi Nasional
Selanjutnya, yakni historiografi nasional. Ialah penulisan sejarah dengan bangsa Indonesia sebagai
subjek utama. Model historiografi ini mulai marak setelah bangsa ini merdeka pada agustus 1945
Penulisannya bersifat Indonesiasentris, dengan tujuan untuk kepentingan menanamkan rasa
nasionalisme kepada seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan ciri dari historiografi nasional antara lain
menggunakan perspektif nasionalisme Indonesia.
Dari karakteristiknya, penulisan sejarah memiliki tujuan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Tulisan sejarah sengaja dibuat berdasarkan perspektif bangsa Indonesia.
Contoh historiografi nasional
6000 Tahun Sang Merah Putih karya Muhammad Yamin
Gadjah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara Karya Muhammad Yamin
Atjeh Sepintas Lalu Karya SM Amin
4. Historiografi Modern
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk mendapatkan fakta-fakta
sejarah. Fakta sejarah didapat melalui penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu,
adanya teknik pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan.
Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang menggunakan prinsip-prinsip metode
penelitian sejarah.
Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo
dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson.
Historiografi modern tentunya berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi masa kini sudah
semakin objektif dan kritis terhadap satu peristiwa sejarah.
Ciri-ciri historiografi modern
 Bersifat metodologis: sejarawan diwajibkan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah.
 Bersifat kritis historis: artinya dalam penelitian sejarah menggunakan pendekatan
multidimensional.
 Sebagai kritik terhadap historiografi nasional: lahir sebagai kritik terhadap historiografi nasional
yang dianggap memiliki kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan
keindonesiaan.
 Munculnya peran-peran rakyat kecil.

Lampiran 3
GLOSARIUM
Historiografi : Tulisan sejarah, baik itu bersifat ilmiah maupun yang tidak bersifat ilmiah
Manusia : Pelaku sejarah
Sejarah : Ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lalu
Ruang : lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Waktu : menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
1 BSE Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum danPerbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
2 BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum
danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf
Sari Oktafiana, dkk. 2021. Buku Kelompok IPS: untuk SMA/ MA Kelas X.Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, DanTeknologi Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai