Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cindy Amalia Putri

Nim : 21023053
Prodi : Pendidikan Sendratasik

Membuat ringkasan singkat tentang hakikat manusia dan pendidikan menurut


pakar dalam dan luar negeri :

Pendidikan secara sederhana dikatakan sebagai sebuah proses “memanusiakan


manusia”, Abdurrahman Shalih (thn:47) mengatakan “man is the core of the
educational process”, bahwa manusia adalah inti dari sebuah proses pendidikan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah objek dan sekaligus pelaku pendidikan.
Sebab itu sejauh mana pendidikan itu diformulasikan dan diimplementasikan harus
selalu disandarkan pada konsepsi tentang hakekat manusia. Merumuskan dan
mengembangkan tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode, kurikulum, evaluasi
pendidikan, dan seterusnya harus selalu dikonsultasikan pada filsafat dan pemahaman
tentang hakekat manusia itu sendiri. Para ahli mempunyai pemahaman yang beragam
dalam memahami hakekat tentang manusia, hal ini dapat kita lihat dari berbagai
pendapat berikut :
 Charles Robert Darwin (1809-1882) menetapkan manusia sejajar dengan
binatang, karena terjadinya manusia dari sebab-sebab mekanis, yaitu lewat
teori descendensi (ilmu turunan) dan teori natural selection (teori pilihan
alam).
 Ernest Haeckel (1834-1919) menyatakan manusia dalam segala hal
menyerupai binatang beruas tulang belakang, yakni binatang menyusui.
 Aristoteles (384-322) memeberikan devinisi manusia sebagai binatang yang
berakal sehat yang mampu mengeluarkan pendapatnya, dan berbicara
berdasarkan pikirannya (the animal than reasons). Disamping itu manusia juga
binatang yang berpolitik (zoon politicon) dan binatang yang bersosial (social
animal).
 Harold H. Titus menempatkan manusia sebagai organisme hewani yang
mampu mempelajari dirinya sendiri dan mampu menginterpretasi terhadap
bentuk-bentuk hidup serta dapat menyelidiki makna eksistensi insani (Endang
Saifudin, dalam Muhaimin, 1993:31).
 Ahli mantiq mendevinisikan manusia sebagai “al-insan hayawanun nathiq”
(manusia adalah hewan yang berbahasa).

Sedangkan beberapa pakar lain seperti Syam (1988:153),bahwa hakikat “manusia


adalah subjek pendidikan, sekaligus juga sebagai objek pendidikan”.Proses
pendidikan yang berlangsung di dalam antaraksi yang pluralistis (antara subjek
dengan lingkungan alamiah, sosial dan kultural) amat ditentukan oleh aspek
manusianya. Sebab, kedudukan murid sebagai manusia dengan fitrah kemanusiaannya
yang luar biasa dari Tuhan merupakan objek pembelajaran yang membawa
konsekuensi tanggung jawab yang besar bagi diri murid maupun guru bagi
terwujudnya martabat kemanusiaannya (human dignity),yang menyejahterakan dan
membahagiakan (Prayitno, 2010:19).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manusia pada dasarnya dapat
ditempatkan dalam tiga kategori, yaitu;
 Manusia sebagai makhluk biologis (al-Basyar) pada hakekatnya tidak berbeda
dengan makhluk-makhluk biotik lainnya walaupun struktur organnya berbeda,
karena struktur organ manusia lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-
makhluk lain.
 Manusia sebagai makhluk psikis (al-insan) mempunyai potensi rohani seperti
fitrah, qolb, ‘aqal. Potensi tersebut menjadikan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi martabatnya, yang berbeda dengan makhluk lainnya, artinya apabila
potensi psikis tersebut tidak digunakan, manusia tak ubahnya seperti binatang
bahkan lebih hina.
 Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai tugas dan tanggung jawab sosial
terhadap alam semesta, ini disebabkan karena manusia tidak hanya sebagai
Abdullah tetapi juga sebagai khalifatullah untuk mewujudkan kemakmuran,
kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akherat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/hakekat-manusia-dan-
implikasinya-dalam-pendidikan.html

file:///C:/Users/acer/Downloads/5150-10247-1-SM.pdf

http://repository.ut.ac.id/4028/1/MKDK4001-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai