Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN KE 1

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Zuwirna,M.Pd.
OLEH:
SANDHY RHANA RHANDIKA
21073111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Resume tugas kuliah dasar-dasar ilmu pendidikan Hakekat manusia dan hakekat pendidikan
1)Hakekat manusia

 Dalam Alquran ada tiga hakikat manusia yaitu; 1.Basyar,artinya manusia adalah sebagai
makhluk biologis

2.Al-insan,artinya manusia sebagai pemakmur bumi,pemegang amanah,serta dapar


dihubungkan dengan proses penciptaan

3.Bani adam dan Dzurriyat Adam,artinya anak-anak keturunan Nabi Adam

 Sedangkan hakikat manusia menurut para ahli yaitu;

1.Ludwing Binswanger yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan untuk


mempertahankan hidup didunia.

2.Socrates yaitu manusia merupakan zoonpoliticion atau nama kata lainnya hewan yang
bermasyarakat

3.MaxScheller yaitu manusia sebagai DasKranke Tieryang artinya hewan yang bermasalah
dan gelisah

2)Hakekat pendidikan

 Rasulullah SAW bersabda:“Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkaraya itu
mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya
orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan beradadi bawah lindungan Allah,diwaktu
tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya”(H.RAd-
Dailami)

 John Dewey:Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena


kehidupan merupakan pertumbuhan,maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan
batin manusia tanpa dibatasi oleh usia.

 M.J.Langeveld:Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan


tugas-tugas hidupnya,agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.
 Driyarkara:Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda
atau pengangkatan manusia muda ketaraf yang insani.

 Stellavan Petten Henderson:Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan


perkembangan insani dengan warisan sosial.

 Kohnstamm dan Gunning:Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani


manusia,yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis
yang sesuai dengan hati nurani.

 H.Horne:Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus


menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mentalnya.

 Frederick J.McDonald:mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses


yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.

 Ahmad D.Marimba:Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang


dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik,yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat
unggul.

 CarterV.Good:Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan


seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat.

 Aristoteles:Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara,dan dilakukan, terutama
setidaknya,untuk tujuan Negara itu sendiri.

 Socrates:Pendidikanadalahsuatusaranayangdigunakanuntukmencari kebenaran.

 Confucius:Pendidikan melahirkan keyakinan diri,keyakinan diri melahirkan harapan,dan


harapan melahirkan perdamaian.

 Paulo Freire:Pendidikan ialah usaha untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat
yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ke-tertindas-an.
 Albert Eisntein:Pendidikan ialah sesuatu yang tersisa setelah seseorang melupakan apa
yang ia pelajari disekolah.

 KiHajar Dewantara:Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan didalam hidup


tumbuhnya anak-anak.

 Imam AlGhazali:Pendidikan merupakan proses me-manusia-kan manusia sejak masa


kejadiannya sampai akhirhayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan
dalam bentuk pengajaran secara bertahap

 Ibnu Sina:Pendidikan adalah proses untuk membentuk perkembangan anak dan


membiasakan kebiasaan yang baik dan sifat-sifat yang baik menjadi faktor utama guna
mencapai kebahagiaan anak

3Manusia sebagai makhluk hidup,sosial,etikadan agama

 manusia sebagai makhluk individu

Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta)atau mens(Latin)yang berarti


berpikir,berakal budi,atau homo(Latin)yang berarti manusia.Istilah individu berasal dari
bahasa Latin,yaitu individum,yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau
suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.Kata individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu
sebagai manusia perseorangan. Religi Konsekuensi manusia sebagai makhluk individu,maka
secara individual harus mempertanggung jawab kan segala perilakunya secara moral
kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan.Jika perilaku individu itu baik dan benar maka akan
dinikmati akibatnya,tetapi jika sebaliknya,akan diderita akibatnya

 manusia sebagai makhluk sosial Sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga
masyarakat.Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri.Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan,dia selalu
membutuhkan manusia lain.Setiap manusia cenderung untuk
berkomunikasi,berinteraksi,dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan
bahwa sejak lahir,dia sudah disebut sebagai makhluk sosia Menurut Aristoteles(384–
322SM),manusia adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul
dengan sesama manusia lainnya(zoon politicon)yang artinya mahluk yang selalu hidup
bersama dalam masyarakat.Pada diri manusia sejak dilahirkan sudah memiliki
hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan atau hidup ditengah tengah manusia
lainnya.Naluri manusiauntuk hidup bersama dengan manusia lainnya yang
disebut(gregoriousness Ada beberapa alasan dasar manusia selaku mencari orang
lain,terutama adalah dorongan biologisnya,seperti(1)Dorongan untuk makan,(2) Dorongan
untuk mempertahankan diri,dan(3)Dorongan untuk melangsungkan keturunannya/jenisnya.

 manusia sebagai makhlu ketika Pada hakekatnya manusia memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan susila,serta melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu adalah
makhluk susila.Dirjarkara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-
nilai tersebut dalam perbuatan.(Dirjarkara,1978:36-39) nilai-nilai merupakan sesuatu yang
dijunjung tinggi oleh manusia karen mengandung makna kebaikan,keluhuran,kemuliaan dan
sebagainya, sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam hidup Aspek kehidupan
susila atau etiketa dalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial.Manusia dapat
menetap kanting kahlaku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat
menghayati norma-norma dalam kehidupannya.Karena dalam proses antar hubungan
danantaraksiitu,tiap-tiap pribadi membawa identitas dan kepribadian masing-masing.Oleh
karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi
tindakan-tindakan masing-masing pribadi

 manusia sebagai makhluk religi Kata"religius"berasal dari kata"religi"yang berarti khidmat


dalam pemujaan, sikap dalam hubungan dengan hal yang suci dan supranatural yang
dengan sendirinya menuntut hormat dan khidmad(Shadaly,1984:278).Pengertian yang lebih
singkat dikemukakan oleh Dojosantoso(1986:3)bahwa religi usadalah keterikatan manusia
pada Tuhan sebagai sumber ketentraman dan kebahagiaan. Manusia diciptakan Tuhan Yang
MahaKuasa dimuka bumi in isebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lain.Melalui kesempurna-annya itu manusia bisa berpikir,bertindak,berusaha,dan
bisamenentukan mana yang benar dan baik Menurut NoorSyam(2006:97)wawasan religius
mengandung makna bahwa sesungguhnya manusia mengerti sesuatu makna dan nilainya
hanya berkat petunjuk ilahi atau dikataakan hidayah dari sang Maha Pencipta. Kesadaraan
ini mengandung makna mendasar sebagai keyakina nuntuk melakukan perintah Ilahi dan
menjauhilaranganNya.Adapun nilai religius menurut Suwondo(1994:65)adalah:
1.Keiman tauhidan manusia terhadap Tuhan.

2.Keteringatan manusia terhadap sifat Tuhan.

3.Ketaatan manusia terhadap firman Tuhan.

4.Kepasrahan manusia terhadap kekuasaan Tuhan.

Emile Durkheim(1912)memaparkan dasar-dasar religi dengan empat dasar


komponen,yaitu: 1.emosi keagamaan,sebagai suatu substansi yang menyebabkan manusia
menjadi religius

2.sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan serta bayangan-bayangan manusia


tentang sifat-sifat Tuhan atau yang dianggap sebagai Tuhan,serta tentang wujud dari alam
gaib(supernatural)

3.Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan,Dewa-
dewa atau Mahluk-mahluk halus yang mendiam dialam gaib

4.kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosialyang menganut sistem


kepercayaan tersebut Keempat komponen tersebut terjalin erat satu dengan yang lainnya
menjadi suatu sistem yang terintegrasi secara bulat dalam diri manusia,sehingga manusia
menjadi makhluk religi yang menyandarkan kehidupannya kepada Tuhan

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai