Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DEDICATED “BERDEDIKASI”

DISUSUN OLEH :
MUTIARA HUSAIN (I0122007)
RINI (I0122322)
SABRAN (I0122339)
HENDI (I0122528)

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI ILMU HUKUM
KELAS D
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan-Nyalah,
sehingga tugas mengenai makalah yang berjudul “DEDICATED (BERDEDIKASI)” ini dapat
terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kokurikuler yang telah
memberikan tugas ini sebagai bekal kami kedepannya untuk pengembangan diri kami
Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah kami kedepannya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................
B. Tujuan...................................................................................
C. Manfaat ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dedicated............................................................
B. Ciri Orang Berdedikasi
C. Bagaimana Membangun Sikap dedikasi sebagai mahasiswa yang berperam
sebagai agen of change
D. Membangun Dedikasi Dalam Budaya Kerja .......................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................
Saran ...........................................................................................
Rekomendasi................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dedicated


2. Mengetahui ciri orang berdedikasi
3. Mengetahui bagaimana membangun sikap dedikasi sebagai mahasiswa yang berperam sebagai agen of
change
4. Mengetahui cara membangun dedikasi dalam budaya kerja

C. Manfaat

Sangat bermanfaat bagi pembaca yang belum mengetahui seputar dedikasi, agar pembaca
menjadi tau dan dapat menambah wawasan sekaligus dapat menambah pemahaman mengenai dedikasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dedicate

Pengertian dedikasi seringkali diartikan sebagai sebuah pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha dengan tujuan mulia, dedikasi ini juga dapat berarti pengabdian dalammelaksanakan cita-
cita yang luhur dan diperlukan adanya keyakinan yang teguh. Sumber lain juga menjelaskan bahwa pengertian
dedikasi adalah saat seseorang melakukan sesuatu dengan penuh pengabdian dan totalitas, maka hal ini tidak akan
sia-sia, walau harus dipaksa serta dengan kelelahan yang mendera, hal ini juga menjadi bahan bakar semangat untuk
dapat terus memberikan yang terbaik sekalipun menghadapi berbagai kesulitan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dedikasi adalah pengorbanan tenaga, pikiran,
dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia atau pengabdian.

B. Ciri-Ciri Dedikasi

1. Memiliki Semangat yang Tinggi


Seseorang yang memiliki sikap dan dedikasi yang tinggi akan berkorban untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Misalnya saja, saat seorang karyawan yang lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya serta
mengorbankan waktu makan siang untuk mengerjakan kewajibannya. Atau dapat juga ditunjukkan dari sikap yang
rela bekerja lembur untuk memberikan hasil pekerjaan yang sempurna. Dedikasi yang tinggi sendiri juga tercermin
saat seseorang mau menghargai hasil kerja teman atau bawahannya .

2. Memiliki Sikap Melayani


Dedikasi tak hanya dilakukan sebagai pemenuhan aktualisasi diri, tetapi juga menumbuhkan jiwa melayani.
Seseorang yang tak memiliki sifat dedikasi biasanya juga tak memiliki jiwa untuk melayani. Orang yang memiliki
dedikasi tinggi, meskipun ia seorang pimpinan atau atasan, tetapi mereka cenderung tak memandang posisi tersebut.
Hal ini karena seseorang yang memiliki jiwa dedikasi tinggi sudah pasti tak egois dan senang menolong.
3. Memiliki Rasa Tanggung Jawab yang Tinggi
Seseorang yang memiliki jiwa dedikasi juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam pekerjaan.
Seberat apapun tanggung jawab pekerjaan ini mereka tetap memiliki sikap yang menyenangkan dengan harapan
menciptakan suasana kerja yang nyaman, karena bagi mereka memiliki gaji besar saja tak cukup tanpa adanya rasa
nyaman saat bekerja. Bagi seseorang yang berdedikasi, cenderung akan mencari lingkungan yang membuatnya
nyaman bahkan tak jarang juga menciptakan kenyamanan bagi orang lain.
4. Memiliki Komitmen yang Tinggi
Ciri lainnya pada seseorang dengan kepribadian yang berdedikasi tinggi adalah memiliki komitmen tinggi
pada setiap pekerjaannya. Orang seperti ini cenderung tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Seseorang yang
berdedikasi juga tak suka mengeluh atas pekerjaan yang harus ia selesaikan.

C. Bagaimana Membangun Sikap dedikasi sebagai mahasiswa yang berperam sebagai agen of
change
Mahasiswa lah yang menjadi bibit-bibit pejuang selanjutnya yang menjadi Agent of Change di segala
bidang dan menjadi Social Control yang akan terus menjunjung tinggi keterbukaan dan transparansi dalam
melaksanakan pemerintahan agar lebih mensejahterakan rakyatnya dan meminimalisir tingkat penyelewengan di
tingkat aparatur negara. Mahasiswa, sebuah gelar baru yang hingga kini “dibanggakan”oleh sebagian besar
masyarakat. Mahasiswa konon adalah para generasi harapan yang kelak mampu membawa perubahan bagi negara
Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara-negara di dunia. Sebutan itu hendaknya bisa menjadi cambuk bagi
mahasiswa itu sendiri yang dipandang sebagai Agent of Change (agen perubahan).
Mahasiswa dituntut mampu untuk mengontrol keadaan negara; bukan untuk sekedar mengkritik, tetapi juga
memberikan kontribusi yang riil untuk perubahan yang lebih baik (agent of social control). Sebagai kaum
intelektual mahasiswa harus bersikap berani dan kritis, berani untuk mendobrak zaman ke arah kemajuan dan kritis
terhadap kebijakan para pemegang roda pemerintahan.
Hal ini dapat menjadi jembatan untuk membangun sikap dedikasi para mahasiwa sebagai agen of change.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dedicate merupakan bentuk sikap pengorbanan waktu,pikiran, dan tenaga
untuk meraih sebuah cita cita atau sesuatu yang diinginkan. Semangat seperti inilah yang dibutuhkan sebagai agen
of change.

Adapun beberapa caranya ialah :


 Menjadi mahasiswa yang aktif baik didalam maupun diluar kampus
 Menghargai Hierarki
 Fokus terhadap kolaborasi
 Menerima penolakan
 Menjadi fleksibel
 Mencari solusi dari orang lain

D. Membangun Dedikasi Dalam Budaya Kerja

Salah satu problem negara-negara berkembang adalah masyarakatnya yang masih dalam posisi transisi
menuju kemajuan. Di dalam masa transisi biasanya terdapat tarik menarik yang luar biasa antara keinginan untuk
maju di satu sisi dan keinginan agar tetap mempertahankan atribusi yang selama ini telah mendarah daging.
Biasanya yang menuntut perubahan menuju kepada kemajuan adalah segolongan kecil yang telah memiliki
kesadaran untuk berubah. Sedangkan sebagian besar lainnya yang kebanyakan adalah masyarakat bawah memang
belum memiliki kemampuan untuk berpikir perubahan. Kebanyakan mereka masih berpikir tentang kebutuhan
ekonomi yang masih mendera kehidupannya.
Seperti diketahui bahwa budaya kerja memang banyak kaitannya dengan kelas menengah ke atas. Artinya bahwa
yang bersentuhan langsung dengan aspek pelayanan kepada masyarakat kebanyakan adalah kaum terdidik yang
memasuki sektor publik. Misalnya aparatur negara, pagawai swasta, pengusaha, dan sebagainya. Konsep budaya
kerja sesungguhnya lebih banyak terkait dengan aspek pelayanan publik dalam suatu pekerjaan. Aparatur negara,
misalnya adalah orang yang menjadi pelayan masyarakat dalam rangka melayani kepentingan masyarakat. Sebagai
aparatur negara maka tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) adalah memberikan pelayanan prima untuk melayani
kepentingan publik.
Makanya, dalam banyak hal yang dituntut untuk memiliki budaya kerja adalah para aparat negara. Hal ini
tentu terkait dengan tupoksinya yang berkisar pada pelayanan publik dan kepuasan pelanggan. Bagi sektor
swasta, memang telah dibangun mekanisme kerja yang berbasis efektivitas dan efisiensi. Kebanyakan
pekerja swasta dituntut untuk bekerja sesuai dengan standart pekerjaan yang ditanganinya.
Di dalam kerangka untuk memberikan pelayanan yang baik kepada user atau pelanggan maka
dipersyaratkan beberapa hal yang bisa menjadi basis bagi penciptaan budaya kerja yang tinggi.

Syarat-syarat tersebut antara lain adalah:


1. Kreativitas dan kepekaan, yaitu mengembangkan pekerjaan secara dinamis yang dapat mendorong ke arah
efisiensi dan efektivitas. Seorang aparat di manapun ia bekerja selayaknya jika mengembangkan sikap dan tindakan
efektif dan effisien. Pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien jika didasari oleh adanya kemampuan
bekerja secara kreatifitas dan kepekaan yang tinggi. Tanpa kreatifitas dan kepekaan sulit rasanya seseorang akan
dapat menciptakan peluang bekerja dengan efektif dan efisien.

2. Disiplin dan keteraturan kerja, yaitu bekerja yang mengacu kepada standar operasional prosedur (SOP).
Setiap instansi yang bergerak di bidang pelayanan pastilah memiliki SOP. Melalui prosedur kerja yang telah
distandardisasi maka akan terdapat ukuran-ukuran yang pasti dan jelas. Jika seseorang menyalahi SOP-nya maka
akan diketahui dan kemudian akan dapat merusak citra intsitusi tersebut di mata para pelanggannya. SOP dibuat
agar para pelanggan akan memperoleh rasa kepuasan dalam pelayanan.

3. Keberanian dan kearifan, yaitu produk yang dihasilkan melalui pendelegasian wewenang yang berbasis pada
Standart Pelayanan Minimum (SPM) dan Standart Operasional Prosedur (SOP). Seseorang akan memiliki
keberanian untuk melakukan sesuatu jika aturan yang menjadi landasan pekerjaannya sangat jelas. Dan landasan
kerja tersebut adalah SPM dan SOP. Keberanian saja tentu tidak cukup tanpa didasari oleh semangat kearifan yaitu
melaksanakan sesuatu berdasar atas dorongan kemanusiaan dan lingkungan.

4. Dedikasi dan loyalitas, yaitu melakukan pekerjaan yang diarahkan terhadap tugas yang bersumber pada
visi,misi dan tujuan organisasi. Dedikasi dan loyalitas tidak diberikan secara personal akan tetapi kepada lembaga.
Jadi bukan loyal kepada pimpinannya, atau atasannya tetapi kepada visi dan misi lembaga atau institusinya. Jika
loyalitas sudah diberikan kepada lembaga, maka yang penting adalah lembaga bukan siapa yang ada dibalik
lembaga. Sayangnya bahwa masih banyak loyalitas dan dedikasi yang diberikan kepada individu bukan kepada
lembaga.

5. Semangat dan motivasi, yaitu bekerja yang didorong oleh keinginan memperbaiki keadaan secara perorangan
maupun organisasional. Perubahan adalah kata kunci untuk mengembangkan institusi. Namun demikian bukan
hanya perubahan saja yang dituntut akan tetapi adalah perubahan yang didasari oleh semangat dan motivasi untuk
berkembang dan maju. Bekerja harus didasari oleh semangat dan motivasi yang bersumber dari niat yang baik dan
kuat. Niatlah yang akan menentukan sesuatu bisa dilaksanakan dan dicapai atau tidak. Makanya niat menjadi aspek
utama dalam pengembangan menuju kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai