Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Prof. Dr. H. M. Nugroho, M.M, CMA.,CPA.

Disusun oleh :

Kelompok 3
Tema : Headging Risk

SUSILAWATI (1272200071)
EGI RADIANSYAH (1272200072)
LUKMAN NUZUL HAKIM (1272200070)

(KELAS : DIE - 47 A)

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Doktor Ilmu Ekonomi
2023

i
Hedging Risk in Finance: Safeguarding Assets in an Uncertain World -
A Literature Review

PENDAHULUAN

Seiring dengan dunia keuangan yang terus berkembang, investasi dan manajemen
aset telah menjadi fokus utama bagi banyak individu, perusahaan, dan lembaga keuangan.
Namun, dalam upaya mencapai tujuan keuangan, pelaku pasar seringkali dihadapkan
pada tantangan besar yang berkaitan dengan ketidakpastian pasar dan risiko-risiko yang
terkait. Risiko ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk risiko pasar, risiko kredit,
risiko likuiditas, dan lainnya, yang dapat memberikan dampak negatif yang signifikan
pada hasil investasi (Mao & Ostaszewski, 2023; Vasudeva, 2023).

Ketidakpastian pasar dan perubahan kondisi ekonomi yang cepat telah mendorong
pemahaman mendalam tentang manajemen risiko sebagai kunci untuk mencapai
kesuksesan keuangan. Dalam menghadapi risiko-risiko ini, konsep "lindung nilai risiko"
atau hedging risk telah menjadi semakin penting. Lindung nilai adalah pendekatan
strategis yang bertujuan untuk melindungi aset dari fluktuasi harga atau nilai yang tidak
pasti dalam lingkungan pasar yang berubah dengan cepat (Fasanya & Oyewole, 2023).
Dalam beberapa dekade terakhir, lindung nilai risiko telah menjadi topik yang semakin
menarik dalam dunia keuangan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kompleksitas dan
ketidakpastian di pasar global, serta peningkatan jumlah instrumen keuangan yang
tersedia untuk melindungi investasi (Abdul-Rahim et al., 2023; Adediran et al., 2023;
Fasanya & Oyewole, 2023). Para investor perorangan, perusahaan, dan lembaga
keuangan semakin menyadari perlunya memahami dan menerapkan lindung nilai sebagai
bagian integral dari strategi keuangan mereka. Selain itu, lindung nilai juga memainkan
peran penting dalam perusahaan. Perusahaan yang menjalankan operasi di pasar global
yang penuh dengan risiko harus mengelola ketidakpastian tersebut dengan hati-hati. Ini
melibatkan perlindungan terhadap risiko mata uang asing, risiko suku bunga, dan risiko
operasional, yang dapat berdampak serius pada kinerja dan profitabilitas mereka (Abdul-
Rahim et al., 2023; Adediran et al., 2023).

1
Melihat latar belakang ini, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kuat
tentang konsep lindung nilai risiko, mekanisme yang terlibat, serta berbagai instrumen
yang digunakan dalam upaya untuk mengatasi ketidakpastian keuangan. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang lindung nilai risiko di
bidang keuangan, dan dengan demikian, menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi
para investor, perusahaan, dan individu yang tertarik dalam mengelola risiko dan
melindungi investasi mereka.

TINJAUAN PUSTAKA

Memahami Risiko dalam Keuangan

Untuk memahami konsep lindung nilai risiko di bidang keuangan, pertama-tama


penting untuk memahami sifat risiko itu sendiri. Dalam istilah keuangan, risiko dapat
didefinisikan sebagai ketidakpastian yang terkait dengan hasil investasi. Ini adalah
kemungkinan yang melekat pada hilangnya sebagian atau seluruh modal awal atau tidak
mencapai pengembalian investasi yang diharapkan (Abdul-Rahim et al., 2023; Adediran
et al., 2023; Fasanya & Oyewole, 2023). Risiko merupakan bagian integral dari dunia
keuangan, dan kehadirannya tidak dapat dihindari. Berikut adalah beberapa jenis risiko
mendasar di bidang keuangan (Abdul-Rahim et al., 2023; Adediran et al., 2023):

1. Risiko Pasar: Risiko pasar, juga dikenal sebagai risiko sistematis, mengacu pada
risiko yang terkait dengan pergerakan pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor
seperti kondisi ekonomi, perubahan suku bunga, dan peristiwa geopolitik dapat
berdampak signifikan terhadap risiko pasar. Misalnya, harga saham dapat
berfluktuasi karena kondisi ekonomi yang lebih luas, sehingga mempengaruhi
nilai portofolio saham.
2. Risiko Kredit: Risiko kredit, atau risiko gagal bayar, adalah potensi kerugian yang
mungkin dialami investor jika peminjam gagal membayar kembali dana
pinjamannya. Risiko ini lazim terjadi pada obligasi, pinjaman, dan instrumen
keuangan apa pun yang melibatkan peminjaman uang.
3. Risiko Likuiditas: Risiko likuiditas muncul ketika investor tidak dapat membeli
atau menjual aset keuangan tanpa mempengaruhi harga pasarnya. Risiko ini

2
sangat relevan untuk aset dengan volume perdagangan rendah atau pasar yang
tidak likuid.
4. Risiko Operasional: Risiko operasional dikaitkan dengan operasi internal lembaga
keuangan atau bisnis. Hal ini mencakup risiko yang timbul dari proses, sistem,
personel, atau faktor eksternal yang tidak memadai, seperti penipuan, serangan
siber, atau bencana alam.
5. Risiko Mata Uang: Juga dikenal sebagai risiko nilai tukar, risiko mata uang
muncul ketika nilai investasi dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang
asing. Risiko ini lazim dalam investasi dan perdagangan internasional.
6. Risiko Politik: Risiko politik berkaitan dengan potensi dampak buruk dari
keputusan politik atau ketidakstabilan terhadap investasi keuangan. Hal ini dapat
mencakup perubahan peraturan, perpajakan, atau kerusuhan politik di suatu
negara.

Konsep Lindung Nilai

Hedging adalah strategi manajemen risiko yang melibatkan pengambilan posisi


penyeimbang untuk memitigasi potensi risiko yang terkait dengan investasi yang ada.
Tujuan utama dari lindung nilai bukanlah untuk menghasilkan keuntungan tetapi untuk
melindungi nilai investasi atau meminimalkan potensi kerugian. Ini mirip dengan
memiliki polis asuransi untuk investasi (Guizani et al., 2023; Peng et al., 2023). Intinya,
lindung nilai memungkinkan investor menciptakan jaring pengaman terhadap pergerakan
pasar yang merugikan (Yadav et al., 2023).

Konsep lindung nilai tidak terbatas pada dunia keuangan; itu berakar dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seorang petani bercocok tanam, mereka
menghadapi risiko hasil panen yang buruk akibat kondisi cuaca buruk (Fasanya &
Oyewole, 2023). Untuk memitigasi risiko ini, petani dapat melakukan lindung nilai
dengan membeli asuransi tanaman. Dalam dunia keuangan, lindung nilai setara dengan
asuransi, melindungi terhadap kejadian keuangan yang merugikan (Kim, 2023).

Instrumen dan Strategi Lindung Nilai

3
Lindung nilai di bidang keuangan dapat dilakukan melalui berbagai instrumen dan
strategi, yang masing-masing disesuaikan untuk mengatasi jenis risiko tertentu (Bali et
al., 2022; Malladi, 2023). Berikut beberapa instrumen dan strategi lindung nilai yang
umum digunakan:

1. Kontrak Berjangka dan Opsi: Kontrak berjangka dan opsi adalah derivatif yang
memungkinkan investor melakukan lindung nilai atas eksposur mereka terhadap
aset dasar, seperti komoditas, saham, atau mata uang. Misalnya, jika seorang
investor memiliki portofolio saham dan ingin melakukan lindung nilai terhadap
potensi penurunan pasar, mereka dapat membeli opsi jual, yang memberi mereka
hak untuk menjual saham tersebut pada harga yang telah ditentukan.
2. Kontrak Forward: Kontrak forward mirip dengan kontrak berjangka tetapi
biasanya merupakan perjanjian yang disesuaikan antara dua pihak untuk menukar
aset pada tanggal di masa depan dan harga yang telah ditentukan. Kontrak ini
dapat digunakan untuk melindungi nilai risiko mata uang dalam perdagangan
internasional atau mengunci harga komoditas di masa depan.
3. Swap: Swap adalah kontrak keuangan di mana dua pihak bertukar arus kas atau
kewajiban. Swap suku bunga, misalnya, memungkinkan entitas menukar
pembayaran suku bunga variabel dengan pembayaran tetap, sehingga membantu
mengelola risiko suku bunga.
4. Diversifikasi: Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko yang melibatkan
penyebaran investasi di berbagai kelas aset, sektor, atau wilayah geografis.
Dengan mendiversifikasi portofolio, investor bertujuan untuk mengurangi
eksposur mereka terhadap risiko tertentu yang terkait dengan aset atau industri
tertentu.
5. Perintah Stop-Loss: Perintah stop-loss adalah perintah yang telah ditentukan
sebelumnya yang menginstruksikan broker untuk menjual suatu aset ketika
harganya mencapai level tertentu. Strategi ini sering digunakan oleh para trader
dan investor untuk membatasi potensi kerugian pada suatu posisi.
6. Dana Lindung Nilai: Dana lindung nilai adalah dana investasi yang menggunakan
berbagai strategi lindung nilai untuk menghasilkan keuntungan sekaligus
mengelola risiko. Strategi ini dapat mencakup ekuitas jangka pendek, arbitrase,
dan lindung nilai makroekonomi.

4
7. Options Collars: Options collar adalah strategi yang melibatkan pembelian opsi
put protektif dan penjualan opsi call secara bersamaan untuk membatasi potensi
kenaikan portofolio sekaligus melindungi terhadap risiko penurunan (Fasanya &
Oyewole, 2023; Müllner et al., 2023).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan sistematis dalam bentuk literature review yaitu,
pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan literatur
yang relevan tentang topik penelitian tertentu. Metode ini digunakan untuk menyusun
pemahaman yang komprehensif tentang topik hedging risk dan untuk menyusun dasar
teoritis yang kuat untuk penelitian lebih lanjut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Praktis Lindung Nilai

Risiko lindung nilai di bidang keuangan memiliki penerapan praktis yang luas di berbagai
sektor keuangan dan untuk berbagai jenis investor dan entitas. Keuangan Perusahaan:
Bisnis sering kali menggunakan strategi lindung nilai untuk mengelola risiko keuangan
yang terkait dengan fluktuasi mata uang, perubahan suku bunga, dan pergerakan harga
komoditas. Misalnya, perusahaan multinasional dapat melakukan lindung nilai terhadap
fluktuasi nilai tukar mata uang asing untuk melindungi nilai keuntungan internasionalnya
(Hassan et al., 2023; Liu & Wu, 2023).

Portofolio Investasi: Investor individu dan manajer aset menerapkan lindung nilai untuk
melindungi portofolio investasi dari volatilitas pasar. Hal ini dapat melibatkan
penggunaan opsi untuk melakukan lindung nilai terhadap potensi penurunan pasar saham
atau melakukan diversifikasi antar kelas aset untuk menyebarkan risiko (Ogbonna &
Olubusoye, 2022; Randl et al., 2022).

Perdagangan Komoditas: Perusahaan yang bergerak dalam perdagangan komoditas


menggunakan lindung nilai untuk mengurangi volatilitas harga. Misalnya, produsen
minyak dapat melakukan lindung nilai terhadap penurunan harga minyak dengan

5
mengadakan kontrak berjangka yang menjamin harga jual minimum minyak mereka
(O’Neill & Rajaguru, 2023).

Manajemen Risiko untuk Lembaga Keuangan: Bank dan lembaga keuangan menerapkan
strategi manajemen risiko, termasuk lindung nilai, untuk melindungi terhadap berbagai
risiko seperti risiko kredit, risiko suku bunga, dan risiko operasional (Choi & Lee, 2023;
Das & Das, 2022).

Real Estat: Pengembang dan investor real estat menggunakan lindung nilai untuk
melindungi nilai properti mereka. Hal ini dapat mencakup lindung nilai suku bunga untuk
mengelola risiko kenaikan biaya pinjaman (Badreldin, 2022; Choi & Lee, 2023).

Tantangan dan Kritik terhadap Hedging

Meskipun lindung nilai adalah alat manajemen risiko yang berharga, hal ini bukannya
tanpa tantangan dan kritik. Strategi lindung nilai sering kali disertai dengan biaya
transaksi dan, dalam beberapa kasus, premi untuk opsi atau asuransi (Mao & Ostaszewski,
2023). Biaya-biaya ini dapat mengikis potensi keuntungan atau keuntungan. Beberapa
strategi lindung nilai bisa jadi rumit dan memerlukan pemahaman mendalam tentang
instrumen dan pasar keuangan. Investor pemula mungkin merasa kesulitan untuk
menerapkan strategi ini secara efektif (Vasudeva, 2023). Over-hedging, atau
penghindaran risiko yang berlebihan, dapat mengakibatkan hilangnya peluang investasi
dan berkurangnya potensi keuntungan (Fasanya & Oyewole, 2023). Tidak semua strategi
lindung nilai dapat dilakukan dengan mudah, dan strategi tersebut mungkin tidak selalu
melindungi terhadap kerugian di pasar yang bergejolak atau peristiwa angsa hitam
(Abdul-Rahim et al., 2023). Dengan mengalokasikan sumber daya untuk melakukan
lindung nilai, investor mungkin kehilangan potensi keuntungan yang lebih tinggi dalam
investasi yang lebih berisiko (Abdul-Rahim et al., 2023; Vasudeva, 2023).

KESIMPULAN

Lindung nilai risiko di bidang keuangan merupakan komponen penting dalam manajemen
risiko yang efektif. Hal ini memungkinkan investor dan bisnis untuk melindungi aset dan

6
investasi mereka dalam lanskap keuangan yang tidak dapat diprediksi dan selalu berubah.
Memahami berbagai jenis risiko, konsep lindung nilai, dan beragam instrumen serta
strategi yang tersedia sangat penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat.

Seperti yang telah kita bahas dalam artikel ini, risiko merupakan bagian tak terpisahkan
dari keuangan, dan pengelolaannya sangat penting untuk menjaga kesejahteraan finansial.
Lindung nilai memberikan sarana untuk mencapai keseimbangan antara memanfaatkan
peluang pertumbuhan dan melindungi terhadap potensi kemunduran. Baik Anda adalah
entitas korporat yang ingin melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang atau
investor individu yang menjaga portofolio Anda, dunia lindung nilai menawarkan
serangkaian alat untuk membantu Anda menavigasi kompleksitas keuangan dengan
percaya diri.

Pada bagian selanjutnya, kita akan mempelajari lebih dalam jenis-jenis risiko dan strategi
lindung nilai tertentu, menawarkan wawasan praktis dan contoh untuk menggambarkan
penerapannya dalam dunia keuangan nyata. Jadi, mari kita melangkah lebih jauh ke dalam
dunia risiko dan lindung nilai yang menakjubkan ini, membekali diri kita dengan
pengetahuan dan alat untuk berkembang dalam lingkungan keuangan yang tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Rahim, R., Abd Wahab, A., & Hudaib, M. (2023). The effects of foreign currency
exposure and Sharī’ah-compliant status on financial hedging strategy. International
Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 16(2), 323–342.
https://doi.org/10.1108/IMEFM-08-2021-0352

Adediran, I. A., Swaray, R., Orekoya, A. O., & Kabir, B. A. (2023). Hedging potentials
of green investments against climate and oil market risks. Fulbright Review of
Economics and Policy, 3(1), 49–73. https://doi.org/10.1108/frep-04-2022-0030

Badreldin, A. (2022). The cost of constituent-rebalancing of Sharīʿah-compliant indexes:


lessons for future crises. ISRA International Journal of Islamic Finance, 14(3), 241–
255. https://doi.org/10.1108/IJIF-02-2021-0038

7
Bali, T. G., Brown, S. J., & Tang, Y. (2022). Disagreement in economic forecasts and
equity returns: risk or mispricing? China Finance Review International, 13(3), 309–
341. https://doi.org/10.1108/CFRI-05-2022-0075

Choi, J., & Lee, J. (2023). Network-based measures of systemic risk in Korea. Journal of
Derivatives and Quantitative Studies, 31(3), 174–196.
https://doi.org/10.1108/JDQS-07-2022-0018

Das, A., & Das, D. (2022). Adoption of FinTech services amidst COVID-19 pandemic:
empirical evidence from Assam. Managerial Finance. https://doi.org/10.1108/MF-
08-2022-0379

Fasanya, I., & Oyewole, O. (2023). On the connection between clean energy stocks and
African stock markets: does uncertainty due to infectious diseases matter?
International Journal of Emerging Markets. https://doi.org/10.1108/IJOEM-05-
2022-0818

Guizani, M., Talbi, D., & Abdalkrim, G. (2023). Economic policy uncertainty,
geopolitical risk and cash holdings: evidence from Saudi Arabia. Arab Gulf Journal
of Scientific Research, 41(2), 183–201. https://doi.org/10.1108/AGJSR-07-2022-
0109

Hassan, M. K., Choudhury, T. T., & Bhuiyan, B. (2023). Guest editorial: Islamic finance
in South Asia. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and
Management, 16(2), 229–233. https://doi.org/10.1108/IMEFM-03-2023-635

Kim, G. H. (2023). Valuation of step-down knock-in in one stock linked security using
numerical and Monte Carlo integration. Journal of Derivatives and Quantitative
Studies, 31(1), 76–96. https://doi.org/10.1108/JDQS-06-2022-0016

Liu, C., & Wu, S. S. (2023). Green finance, sustainability disclosure and economic
implications. Fulbright Review of Economics and Policy, 3(1), 1–24.
https://doi.org/10.1108/frep-03-2022-0021

Malladi, R. K. (2023). Pro forma modeling of cryptocurrency returns, volatilities,


linkages and portfolio characteristics. China Accounting and Finance Review, 25(2),
145–183. https://doi.org/10.1108/cafr-02-2022-0001

8
Mao, H., & Ostaszewski, K. (2023). Pricing reinsurance and determining optimal
retention based on the criterion of maximizing social expected utility. European
Journal of Management and Business Economics. https://doi.org/10.1108/EJMBE-
06-2022-0194

Müllner, J., Filatotchev, I., & Lindner, T. (2023). Striking a balance? Finance perspectives
on international business research. Multinational Business Review, 31(3), 313–332.
https://doi.org/10.1108/MBR-06-2023-0094

O’Neill, M., & Rajaguru, G. (2023). Causality of price movements in VIX exchange-
traded products and VIX futures contracts. Journal of Accounting Literature.
https://doi.org/10.1108/jal-12-2022-0126

Ogbonna, A. E., & Olubusoye, O. E. (2022). Connectedness of green investments and


uncertainties: new evidence from emerging markets. Fulbright Review of Economics
and Policy, 2(2), 136–160. https://doi.org/10.1108/frep-04-2022-0028

Peng, S., Prentice, C., Shams, S., & Sarker, T. (2023). A systematic literature review
on the determinants of cryptocurrency pricing. China Accounting and Finance
Review. https://doi.org/10.1108/cafr-05-2023-0053

Randl, O., Westerkamp, A., & Zechner, J. (2022). Equilibrium policy portfolios when
some investors are restricted from holding certain assets. China Finance Review
International, 13(1), 1–22. https://doi.org/10.1108/CFRI-07-2022-0121

Vasudeva, S. (2023). Cryptocurrency as an investment or speculation : a bibliometric


review study. Business Analyst Journal, 44(1), 34–50. https://doi.org/10.1108/BAJ-
07-2022-0008

Yadav, M. P., Ashok, S., Taghizadeh-Hesary, F., Dhingra, D., Mishra, N., & Malhotra,
N. (2023). Uncovering time and frequency co-movement among green bonds,
energy commodities and stock market. Studies in Economics and Finance.
https://doi.org/10.1108/SEF-03-2023-0126

Anda mungkin juga menyukai