7/November/2013
1 3
Artikel Skripsi KPHA.Tjandra Sridjaja Pradjonggo, Sifat melawan
2
NIM 090711321 hukum dalam tindak pidana korupsi. Hlm 3
16
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
mengalami ganjalan. Di luar soal polemik negara. Hukuman atau sangsi kepada para
institusi, yaitu “perseteruan” Komisi pelaku korupsi/koruptor yang dianggap
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masyarakat terlalu ringan, sehingga tidak
Kepolisian RI, ada pula persoalan sistemis, menimbulkan suatu efek jera kepada para
yakni penanganan dan pemidanaan pelaku pelaku korupsi, sehingga banyak timbulnya
korupsi. Ringannya hukuman bagi koruptor calon-calon koruptor di negara ini. Faktanya
menjadikan publik belum bisa sekarang, baru-baru ini tercuatnya kasus
mengapresiasi sepenuhnya langkah-langkah korupsi ketua MK. Kasus korupsi yang
pemberantasan korupsi oleh pemerintah.4 tercuat sekarang ini memberikan
Korupsi di Indonesia seperti tidak habis- pandangan sehingga Presiden SBY
habisnya, semakin ditindak makin meluas, memahami kemarahan rakyat atas
bahkan perkembangannya terus meningkat ditangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi
dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah Akil Mochtar dalam kasus suap. Bahkan ada
kasus, jumlah kerugian Negara maupun suara-suara yang meminta dirinya
kualitasnya. Akhir-akhir ini Nampak makin membubarkan MK dan menjatuhkan
terpola dan sistimatis, lingkupnya juga telah hukuman mati kepada Akil.
menyentuh keseluruhan aspek kehidupan Dalam dua kali 24 jam ini, saya sendiri
masyarakat dan lintas batas Negara. Atas banyak sekali mendapatkan pesan dari
dasar hal tersebut, korupsi secara nasional saudara kita di seluruh tanah air baik
disepakati tidak saja sebagai “extraordinary kalimat keras atau setengah keras, baik
crime”, tetapi juga sebagai kejahatan emosional ataupun yang lebih rasional.
transnasional5. Contoh saya diminta mengeluarkan dekrit
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan dengan dekrit itu presiden itu diminta
tentang Pemberantasan Tindak Pidana membubarkan MK. Tentu presiden tidak
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan memiliki kewenangan konstitusional untuk
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 mengeluarkan dekrit atau membubarkan
juncto Undang-Undang Nomor 30 Tahun atau membekukan lembaga yang diatur
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Undang-undang Dasar," kata SBY dalam
Pidana Korupsi sudah tidak sesuai lagi jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta,
dengan perkembangan kebutuhan hukum Sabtu (5/10).6
dalam masyarakat, karena itu perlu diganti SBY melanjutkan, banyak juga yang
dengan Undang-undang Pemberantasan meminta kepada dirinya agar presiden
Tindak Pidana Korupsi yang baru sehingga menetapkan hukuman mati saja kepada
diharapkan lebih efektif dalam mencegah koruptor. Untuk juga diketahui oleh rakyat,
dan memberantas tindak pidana korupsi. presiden tidak bisa menetapkan seseorang
Maraknya aksi tindak pidana korupsi katakanlah di hukum mati, hukuman
yang dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi apapun, hukuman mati, seumur hidup,
di negara ini, membuat masyarakat sedang ringan, yang menetapkan adalah
Indonesia resah akan kelangsungan majelis hakim".
pembangunan nasional. Pemberian Berdasarkan latar belakang ini, penulis
hukuman atau sangsi terhadap pelaku berpendapat lemahnya pengenaan sanksi
korupsi/koruptor tidak sesuai dengan apa hukum bagi pelaku tindak pidana korupsi
yang telah mereka perbuat yaitu merugikan sehingga dapat menurunkan tingkat
4 6
Di akses dari
www.kompas.com.hukuman.sosial.bagi.para.korupt http://www.merdeka.com/peristiwa/sby-saya-tidak-
or. bisa-bubarkan-mk-dan-hukum-mati-koruptor.html.
5
Sridjaja Pradjonggo, Op.cit. Hlm 4 pada tanggal 7 Oktober 2013. Pukul 24.00
17
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
18
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
19
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
rekanan. Diatur dalam Pasal 7 ayat (1) tersebut suap dilakukan oleh
dan ayat (2). penuntut umum.
c) Tindak pdiana korupsi penggelapan, Pembuktian terbalik jenis kedua
diatur dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, menyangkut perampasan harta benda
Pasal 11, Pasal 12 huruf a, huruf b, huruf terdakwa yang diperoleh setelah
c, dan huruf d. melakukan perbuatan korupsi yang
d) Tindak pidana korupsi kerakusan didakwakan, sehingga harta yang diperoleh
(knevelarij), daitur dalam Pasal 12 huruf sesudah melakukan perbuatan korupsi yang
e, huruf f, huruf g, dan huruf I. dibuktikan dengan pembuktian biasa,
e) Tindak pidana korupsi tentang dianggap diperoleh juga dari perbuatan
Gratifikasi, diatur dalam Pasal 12 B. korupsi sampai dibuktikan sebaliknya.12
Jenis kedua pembutkian terbalik ini dapat
Perubahan ketiga adalah dilihat Pasal 37 A.
dimungkinkannya penerapan pembuktian Pasal 37 A
terbalik, dalam Penjelasan Umum Paragraf 1) Terdakwa wajib memberikan keterangan
kedua Undang-Undang Nomor 20 Tahun tentang seluruh harta bendanya dan
2001 dinyatakan bahwa permbuktian harta benda istri atau suami, anak, dan
terbalik adalah pembuktian yang harta benda setiap orang atau korporasi
dibebankan kepada terdakwa. Andi Hamzah yang diduga mempunyai hubungan
berpandangan bahwa undang-undang ini dengan perkara yang didakwakan.
merumuskan dua jenis ketentuan 2) Dalam hal terdakwa tidak dapat
pembuktian terbalik. Pembuktian terbalik membuktikan tentang kekayaan yang
jenis pertama menyangkut pemberian tidak seimbang dengan penghasilannya
gratifikasi yang nilainya diatas Rp. atau sumber penambahan kekayaannya,
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah).11 Jenis maka keterangan sebagaimana
pembutkian terbalik ini dapat dilihat Pasal dimaksud dalam ayat (1) digunakan
12 B ayat (1). untuk memperkuat alat bukti yang sudah
Pasal 12 B: ada bahwa terdakwa telah melakukan
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri tindak pidana korupsi.
atau penyelenggara negara dianggap Dalam Penjelasan Umum Paragraf
pemberian suap, apabila berhubungan Ketujuh Undang-Undang Nomor 20 Tahun
dengan jabatannya dan yang 2001 dijelaskan bahwa pembuktian terbalik
berlawanan dengan kewajiban atau ini perlu dirumuskan sebagai ketentuan
tugasnya, dengan ketentuan sebagai yang bersifat premium remedium dan
berikut: prevensi khasus. Premium remidium
a) Yang nilainya Rp 10.000.000,00 merupakan kebalikan dari ultimum
(sepuluh juta rupiah) atau lebih, remidium, dimana apabila ultimum
pembuktian bahwa gratifikasi remedium memandang pidana sebagai
tersebut bukan merupakan suap obat yang baru akan digunakan manakala
dilakukan oleh penerima gratifikasi. obat diluar hukum pidana sudah tidak
b) Yang nilainya kurang dari Rp efektif lagi digunakan,13 sehingga dengan
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), kata lain dapat disimpulkan bahwa
pembuktian bahwa gratifikasi premium remidium memandang pidana
12
Andi Hamzah . Ibid, hal 74 -75.
11 13
Andi Hamzah. Pemberantasan Korupsi melalui Servas Pandur. Testimoni Antasari Azhar Untuk
Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Rajawali Hukum dan keadilan, Laras indra Semesta, Jakarta,
Press, Jakarta, 2005. Hal 174. 2011. Hal 365.
20
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
21
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
22
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
semua koruptor, hukuman mati hanya bisa 2. Pemberantasan korupsi yang tidak
dijatuhkan kepada koruptor tertentu atau dilaksanakan dengan tuntas dan tegas
pelaku korupsi khusus. Jika seorang me`nyebabkan munculnya kasus-kasus
koruptor terbukti melakukan korupsi tapi korupsi lainnya. Kualitas Sumber Daya
tidak dalam kategori korupsi khusus, maka Manusia (SDM) yang rendah, membuat
ia tak bisa diancam dengan hukuman mati. orang tergiur untuk memperkaya diri
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang secara instan dengan jalan korupsi tanpa
(UU) Nomor 31 Tahun 1999, yang sudah perlu bekerja keras.
diamendemen menjadi UU Nomor 20
Tahun 2001 mengenai Pemberantasan B. SARAN
Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa 1. Para pemimpin dan pejabat memberikan
dalam kondisi tertentu pelaku tindak teladan, memberantas dan menindak
pidana korupsi dapat diancam dengan korupsi.
hukuman mati. 2. Adanya sistem penerimaan pegawai
Guna menekan habis peluang yang berdasarkan “achievement” dan
korupsi, perangkat yuridis saja memang bukan berdasarkan sistem “ascription”.
tidak cukup. Selain ketegasan dan
dukungan penuh dari pemerintah, DAFTAR PUSTAKA
diperlukan “konsistensi sistemik” serta Alfitra, SH., MH. Hukum pembuktian dalam
“ketegasan dan keberanian yuridis” beracara pidana,perdata dan korupsi di
penegak hukum dalam menafsir secara Indonesia.
progresif UU Tipikor. Sehingga, panggilan Dr. Leden Marpaung, S.H Tindak Pidana
semangat dan rasa keadilan publik UU Korupsi pemberantasan dan
tersebut dapat terwujud. pencegahan
Tak ada salahnya meniru pengalaman Ermansjah Djaja, SH., M.Si. Memberantas
China dalam memberantas korupsi. Jika Korupsi Bersama KPK. Penerbit oleh
aparat penegak hukum serius hendak Sinar Grafika Jakarta 2008.
memberantas korupsi yang sudah demikian Jur. Andi Hamzah Pemberantasan korupsi
akut, sekaranglah saatnya membuat jera melalui hukum pidana Nasional dan
para koruptor. Vonis mati bagi terpidana Internasional. Penerbit PT RajaGrafindo
mati korupsi diperlukan demi keselamatan Persada, Jakarta 2008
Bangsa dan Negara. KPHA.Tjandra Sridjaja Pradjonggo, SH., MH
sifat melawan hukum dalam tindak
PENUTUP pidana korupsi.
A. KESIMPULAN Mr.L.J. van Apeldoorn Pengantar ilmu
1. Hukuman bagi pelaku tindak pidana hukum diterbitkan oleh PT Pradnya
korupsi sebagaimana yang terdapat Paramita
dalam Undang-undang Antikorupsi yang O.C.Kaligis, S.H., MH praktik tebang pilih
diterapkan saat ini di Indonesia di perkara korupsi penerbit PT alumni,
anggap masih terlalu ringan. Hal ini bandung 2008,
dikarenakan semakin maraknya tindak Raydel Panekan pembuktian sifat melawan
pidana korupsi yang ditemui dewasa ini. hukum materil dan formal dalam tindak
Lemahnya pengawasan dari pemerintah pidana korupsi
dan aparat-aparat yang terkait S. Anwary, SH Perang melawan korupsi di
menyebabkan para pelaku tindak pidana indonesia.
korupsi dengan leluasa melancarkan Tim pengajar fakultas hukum unsrat bahan
aksinya. ajar tindak pidana khusus 2011
23
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013
Sumber-sumber lain:
http://agusthutabarat.wordpress.com/200
9/11/06/tindak-pidana-korupsi-di-
indonesia-tinjauan-uu-no-31-tahun-
1999-jo-uu-no-20-tahun-2001-tentang-
pemberantasan-tindak-pidana-korupsi/
http://www.makalah-
korupsi.com/2012/11.html
www.kompas.com.hukuman.sosial.bagi.par
a.koruptor.
http://www.anes.web.id/pengertian-
hukum-menurut-para-ahli.html
http://www.makalah-
korupsi.com/2012/11.html
Makalah Tindak Pidana Korupsi
http://elfira-
amazinglife.blogspot.com/2011/01/mak
alah-tindak-pidana-korupsi.html
24