Anda di halaman 1dari 9

Lex Crimen Vol. II/No.

7/November/2013

PIDANA MATI BAGI KORUPTOR1 lagi adalah terjadinya perampasan dan


Oleh: Brian Rahantoknam2 pengurasan keuangan negara yang
dilakukan secara kolektif oleh kalangan
ABSTRAK anggota legislatif dengan dalih studi
Tujuan dialkukannya penelitian ini adalah banding, THR, uang pesangon dan lain
untuk mengetahui apakah pengenaan sebagainya di luar batas kewajaran. Dan
hukum menimbulkan efek jera kepada bukan hanya itu saja korupsi juga terjadi
koruptor dan apakah pidana mati pada aparat-aparat lain bahkan korupsi
menimbulkan efek jera pada koruptor. terjadi pada kalangan rendahan, misalnya
Dengan menggunakan metode penelitian kepala desa bahkan sampai kepada ketua
yuridis normatif dapat disimpulkan, bahwa: RT dan masih banyak yang lainnya.
1. Hukuman bagi pelaku tindak pidana Bentuk perampasan dan pengurasan
korupsi sebagaimana yang terdapat dalam keuangan negara demikian terjadi hampir
Undang-undang Antikorupsi yang di seluruh wilayah tanah air. Sarana
diterapkan saat ini di Indonesia di anggap pemerasan bisa berupa kekuasaan. Pejabat
masih terlalu ringan. Hal ini dikarenakan tinggi yang memeras bawahannya. Hal itu
semakin maraknya tindak pidana korupsi merupakan cerminan rendahnya moralitas,
yang ditemui dewasa ini. Lemahnya rasa malu, serta kurangnya pendidikan
pengawasan dari pemerintah dan aparat- pancasila sehingga yang menonjol adalah
aparat yang terkait menyebabkan para sikap kerakusan dan keserakahan sehingga
pelaku tindak pidana korupsi dengan tidak memikirkan masyarakat yang masih
leluasa melancarkan aksinya. 2. banyak mengalami kemiskinan.
Pemberantasan korupsi yang tidak Achamad Zainuri mengungkapkan
dilaksanakan dengan tuntas dan tegas bahwa korupsi di negeri ini merambah
menyebabkan munculnya kasus-kasus semua lini bagaikan gurita. Penyimpangan
korupsi lainnya. Kualitas Sumber Daya ini bukan saja merasuki kawasan yang
Manusia (SDM) yang rendah, membuat sudah dipersepsi publik sebagai sarang
orang tergiur untuk memperkaya diri secara korupsi, tetapi juga menyusuri lorong-
instan dengan jalan korupsi tanpa perlu lorong instansi yang tidak terbayangkan
bekerja keras. sebelumnya bahwa disana ada korupsi.
Kata kunci: Pidana mati, koruptor. Satu per satu skandal keuangan di berbagai
instansi Negara terbongkar. Komisi
PENDAHULUAN pemilihan umum yang dipenuhi aktivis
A. LATAR BELAKANG demokrasi, akademisi, dan guru besar, juga
Seiring berjalannya waktu, korupsi di tidak steril dari wabah korupsi. Di
Indonesia dewasa ini sudah merupakan departemen Agama, kasus korupsinya
suatu patologi sosial (penyakit sosial) yang bahkan menyeret mantan orang nomor
sangat berbahaya yang mengancam semua satunya sebagai tersangka. Daftar instansi
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa baru yang dibobol koruptor, daftar
dan bernegara. Dan korupsi sudah menjadi tersangka baru, dan daftar modus baru
kebiasaan dari aparat-aparat tertentu. penyalahgunaan kekuasaan, tampaknya
Korupsi telah mengakibatkan kerugian akan terus bertambah3.
materiil keuangan negara yang sangat Pemberantasan korupsi menjadi agenda
besar. Namun yang lebih memprihatinkan besar pemerintah yang tampaknya terus

1 3
Artikel Skripsi KPHA.Tjandra Sridjaja Pradjonggo, Sifat melawan
2
NIM 090711321 hukum dalam tindak pidana korupsi. Hlm 3

16
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

mengalami ganjalan. Di luar soal polemik negara. Hukuman atau sangsi kepada para
institusi, yaitu “perseteruan” Komisi pelaku korupsi/koruptor yang dianggap
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masyarakat terlalu ringan, sehingga tidak
Kepolisian RI, ada pula persoalan sistemis, menimbulkan suatu efek jera kepada para
yakni penanganan dan pemidanaan pelaku pelaku korupsi, sehingga banyak timbulnya
korupsi. Ringannya hukuman bagi koruptor calon-calon koruptor di negara ini. Faktanya
menjadikan publik belum bisa sekarang, baru-baru ini tercuatnya kasus
mengapresiasi sepenuhnya langkah-langkah korupsi ketua MK. Kasus korupsi yang
pemberantasan korupsi oleh pemerintah.4 tercuat sekarang ini memberikan
Korupsi di Indonesia seperti tidak habis- pandangan sehingga Presiden SBY
habisnya, semakin ditindak makin meluas, memahami kemarahan rakyat atas
bahkan perkembangannya terus meningkat ditangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi
dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah Akil Mochtar dalam kasus suap. Bahkan ada
kasus, jumlah kerugian Negara maupun suara-suara yang meminta dirinya
kualitasnya. Akhir-akhir ini Nampak makin membubarkan MK dan menjatuhkan
terpola dan sistimatis, lingkupnya juga telah hukuman mati kepada Akil.
menyentuh keseluruhan aspek kehidupan Dalam dua kali 24 jam ini, saya sendiri
masyarakat dan lintas batas Negara. Atas banyak sekali mendapatkan pesan dari
dasar hal tersebut, korupsi secara nasional saudara kita di seluruh tanah air baik
disepakati tidak saja sebagai “extraordinary kalimat keras atau setengah keras, baik
crime”, tetapi juga sebagai kejahatan emosional ataupun yang lebih rasional.
transnasional5. Contoh saya diminta mengeluarkan dekrit
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan dengan dekrit itu presiden itu diminta
tentang Pemberantasan Tindak Pidana membubarkan MK. Tentu presiden tidak
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan memiliki kewenangan konstitusional untuk
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 mengeluarkan dekrit atau membubarkan
juncto Undang-Undang Nomor 30 Tahun atau membekukan lembaga yang diatur
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Undang-undang Dasar," kata SBY dalam
Pidana Korupsi sudah tidak sesuai lagi jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta,
dengan perkembangan kebutuhan hukum Sabtu (5/10).6
dalam masyarakat, karena itu perlu diganti SBY melanjutkan, banyak juga yang
dengan Undang-undang Pemberantasan meminta kepada dirinya agar presiden
Tindak Pidana Korupsi yang baru sehingga menetapkan hukuman mati saja kepada
diharapkan lebih efektif dalam mencegah koruptor. Untuk juga diketahui oleh rakyat,
dan memberantas tindak pidana korupsi. presiden tidak bisa menetapkan seseorang
Maraknya aksi tindak pidana korupsi katakanlah di hukum mati, hukuman
yang dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi apapun, hukuman mati, seumur hidup,
di negara ini, membuat masyarakat sedang ringan, yang menetapkan adalah
Indonesia resah akan kelangsungan majelis hakim".
pembangunan nasional. Pemberian Berdasarkan latar belakang ini, penulis
hukuman atau sangsi terhadap pelaku berpendapat lemahnya pengenaan sanksi
korupsi/koruptor tidak sesuai dengan apa hukum bagi pelaku tindak pidana korupsi
yang telah mereka perbuat yaitu merugikan sehingga dapat menurunkan tingkat

4 6
Di akses dari
www.kompas.com.hukuman.sosial.bagi.para.korupt http://www.merdeka.com/peristiwa/sby-saya-tidak-
or. bisa-bubarkan-mk-dan-hukum-mati-koruptor.html.
5
Sridjaja Pradjonggo, Op.cit. Hlm 4 pada tanggal 7 Oktober 2013. Pukul 24.00

17
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja “As the extent of corruption depends on


aparat penegak hukum. the nature of the causes of corruption in
Bertolak dari hal diatas maka penulis these countries and the degree of
dengan kemampuan yang terbatas effectiveness of the anti-corruption
mengangkat judul “PIDANA MATI BAGI measures introduced by their governments,
KORUPTOR”. those governments which diagnose
correctly the causes of corruption and take
B. RUMUSAN MASALAH appropriate measures to minimize”.7
1. Apakah pengenaan hukum menimbulkan “Sebagai tingkat korupsi tergantung pada
efek jera kepada koruptor? sifat penyebab korupsi dalam negara dan
2. Apakah pidana mati menimbulkan efek tingkat efektivitas langkah-langkah anti
jera pada koruptor? korupsi yang diperkenalkan oleh mereka
pemerintah, pemerintah-pemerintah yang
C. METODE PENELITIAN mendiagnosa dengan benar penyebab
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis korupsi dan mengambil langkah yang tepat
metode, yaitu metode pengumpulan data untuk meminimalkan”.
dan metode pengolahan/ analisis data. Wibawa institusi penegak hukum dan
Untuk mendapatkan data dalam penelitian hukum ditopang oleh efek jera yang
ini telah digunakan terutama metode ditimbulkannya. Kalau hukum dianalogikan
penelitian kepustakaan (library research) sebagai sebuah bangunan, maka efek jera
melalui penelaan buku- buku teks, adalah tiang penyangga bangunan itu. Jika
perundang- undangna, majalah- majalah hukum dan penjatuhan hukuman kepada
hukum serta dokumen tertulis lainnya yang terpidana tidak menimbulkan efek jera,
ada hubungannya dengan permasalahan maka hukum cenderung menjadi instrumen
yang dibahas. Oleh karena itu, dapat yang tidak memiliki wibawa. Demikian pula
dikatakan bahwa penelitian ini merupakan dengan institusi penegak hukum. Pada
Penelitian Hukum Normatif dimana data kesempatan ini, kita ingin membahas soal
dianalisis dengan menggunakan penalaran efek jera dan urgensinya dalam menjaga
deduksi. wibawa penegak hukum dan hukum itu
sendiri. Pertama-tama ditegaskan bahwa
PEMBAHASAN kebutuhan akan hukum yang memiliki efek
A. PENGENAAN HUKUM MENIMBULKAN jera dirasakan makin tinggi. Ketika
EFEK JERA KEPADA KORUPTOR pelanggaran hukum terus-menerus
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 dilakukan berulang-ulang oleh berbagai
disahkan pada tanggal 21 Nopember 2001, kalangan, maka pada saat itu hukum dan
undang-undang ini merubah beberapa penegak hukum telah kehilangan wibawa.
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor Pada saat yang sama, muncul kebutuhan
31 Tahun 1999, dalam considerans untuk segera menerapkan vonis yang lebih
menimbang huruf b dinyatkan bahwa berat demi tegaknya wibawa hukum itu.
perubahan undang-undang dilakukan untuk “Corruption has a lot of negative impact on
lebih menjamin kepastian hukum, every sphere of societal development:
menghindari keragaman penafsiran hukum social, economic and political (Igbuzor,
dan memberikan perlindungan terhadap 2008). As Ikubaje (2004) has argued,
hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat, corruption is a global phenomenon and its
serta perlakuan secara adil dalam
7
memberantas tindak pidana korupsi. JON S.T. QUAH, National University of Singapore.
Asian Review of Public Administration, Vol. XI, No. 2
(July-December 1999).

18
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

effects on individual, institutions, countries Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah


and global development have made it an dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
issue of universal concern (Igbuzor, 2008). Tindak Pidana Korupsi) dan UU Nomor 8
According to the Lima Declaration, the Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
impacts of corruption include: the erosion of Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
the moral fabric of society, violation of the Uang. Penerapan dua undang-undang
social and economic rights of the poor and sekaligus terhadap tersangka kasus korupsi
vulnerable, undermining of democracy, diharapkan dapat menegakkan efek jera
subversion of the rule of law, retardation of dan memulihkan wibawa hukum dan
development and denial of society, institusi penegak hukum.
particularly the poor, denial of the benefits Beberapa perubahan secara mendasar
of free and open competition”.8 dalam memberantas tindak pidana korupsi
“Korupsi memiliki banyak dampak dilakukan dalam undang-undang ini.
negatif pada setiap bidang pembangunan Perubahan pertama adalah
masyarakat: sosial, ekonomi dan politik. As pengkualifikasian tindak pidana korupsi
Ikubaje berpendapat, korupsi merupakan sebagai tindak pidana luar biasa (extra
fenomena global dan pengaruhnya ordinary crime) karena tindak pidana
terhadap individu, institusi, negara dan korupsi dipandang tidak hanya merugikan
pembangunan global telah membuat isu keuangan negara, tetapi juga telah
yang memprihatinkan universal. Menurut merupakan pelanggaran hak-hak sosial dan
Lima Deklarasi, dampak korupsi meliputi: ekonomi masyarakat secara luas yang
erosi kain moral masyarakat, pelanggaran dilakukan secara sistematis.9 Kualifikasi
sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat korupsi sebagai tindak pidana luar biasa
miskin dan rentan, melemahkan demokrasi, berimplikasi bahwa penanggulangan tindak
subversi dari aturan hukum, retardasi dari pidana korupsi harus dilakukan dengan cara
pengembangan dan penolakan masyarakat, luar biasa pula, sebagaimana dinyatakan
khususnya masyarakat miskin, dalam considerans menimbang huruf a
penyangkalan manfaat gratis dan yang menyatakan:
persaingan terbuka”. Perubahan kedua dalam undang-undang
Dari sisi kepentingan umum, efek jera ini adalah perumusan bentuk-bentuk tindak
menjadi penting sebab dapat menjawab pidana korupsi. Dalam Undang-Undang
dahaga publik akan keadilan hukum. Dalam Nomor 31 Tahun 1999, bentuk korupsi
kasus korupsi, penegakan efek jera tidak hanya disebutkan kerugian keuangan
dapat dilakukan oleh satu jenis hukuman negara, sedangkan dalam undang-undang
saja, umpama hukuman penjara saja. Lebih ini bentuk-bentuk korupsi selain kerugian
dari itu, harus dijatuhkan hukuman lain keuangan negara adalah sebagai berikut. 10:
yang berdiri sejajar dengan hukuman a) Tindak pidana korupsi penyuapan, diatur
penjara dalam rangka menegakkan efek dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) dan
jera dan wibawa hukum itu. Dalam konteks Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2).
ini, ada perkembangan baru dari KPK. b) Tindak pidana korupsi yang berkaitan
Sebagaimana diberitakan, muncul niat KPK dengan pembangunan, leveransir, dan
untuk memiskinkan pelaku tindak pidana
korupsi dengan menggunakan dua undang- 9
Marwan Effendy. Sistem Peradilan Pidana
undang sekaligus, yakni UU Tipikor (UU (Tinjauan Terhadap Beberapa Perkembangan
Hukum Pidana), Referensi, Jakarta, 2012. Hal 87.
10
Surachmin dan Suhandi Cahaya. Strategi Dan
8
Igbuzor, Otive . Strategies for Winning the Anti- Teknik Korupsi: Mengetahui Untuk Mencegah.
Corruption War in Nigeria Abuja: Action Aid. 2008. Cetakan Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2011. hal 30.

19
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

rekanan. Diatur dalam Pasal 7 ayat (1) tersebut suap dilakukan oleh
dan ayat (2). penuntut umum.
c) Tindak pdiana korupsi penggelapan, Pembuktian terbalik jenis kedua
diatur dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, menyangkut perampasan harta benda
Pasal 11, Pasal 12 huruf a, huruf b, huruf terdakwa yang diperoleh setelah
c, dan huruf d. melakukan perbuatan korupsi yang
d) Tindak pidana korupsi kerakusan didakwakan, sehingga harta yang diperoleh
(knevelarij), daitur dalam Pasal 12 huruf sesudah melakukan perbuatan korupsi yang
e, huruf f, huruf g, dan huruf I. dibuktikan dengan pembuktian biasa,
e) Tindak pidana korupsi tentang dianggap diperoleh juga dari perbuatan
Gratifikasi, diatur dalam Pasal 12 B. korupsi sampai dibuktikan sebaliknya.12
Jenis kedua pembutkian terbalik ini dapat
Perubahan ketiga adalah dilihat Pasal 37 A.
dimungkinkannya penerapan pembuktian Pasal 37 A
terbalik, dalam Penjelasan Umum Paragraf 1) Terdakwa wajib memberikan keterangan
kedua Undang-Undang Nomor 20 Tahun tentang seluruh harta bendanya dan
2001 dinyatakan bahwa permbuktian harta benda istri atau suami, anak, dan
terbalik adalah pembuktian yang harta benda setiap orang atau korporasi
dibebankan kepada terdakwa. Andi Hamzah yang diduga mempunyai hubungan
berpandangan bahwa undang-undang ini dengan perkara yang didakwakan.
merumuskan dua jenis ketentuan 2) Dalam hal terdakwa tidak dapat
pembuktian terbalik. Pembuktian terbalik membuktikan tentang kekayaan yang
jenis pertama menyangkut pemberian tidak seimbang dengan penghasilannya
gratifikasi yang nilainya diatas Rp. atau sumber penambahan kekayaannya,
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah).11 Jenis maka keterangan sebagaimana
pembutkian terbalik ini dapat dilihat Pasal dimaksud dalam ayat (1) digunakan
12 B ayat (1). untuk memperkuat alat bukti yang sudah
Pasal 12 B: ada bahwa terdakwa telah melakukan
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri tindak pidana korupsi.
atau penyelenggara negara dianggap Dalam Penjelasan Umum Paragraf
pemberian suap, apabila berhubungan Ketujuh Undang-Undang Nomor 20 Tahun
dengan jabatannya dan yang 2001 dijelaskan bahwa pembuktian terbalik
berlawanan dengan kewajiban atau ini perlu dirumuskan sebagai ketentuan
tugasnya, dengan ketentuan sebagai yang bersifat premium remedium dan
berikut: prevensi khasus. Premium remidium
a) Yang nilainya Rp 10.000.000,00 merupakan kebalikan dari ultimum
(sepuluh juta rupiah) atau lebih, remidium, dimana apabila ultimum
pembuktian bahwa gratifikasi remedium memandang pidana sebagai
tersebut bukan merupakan suap obat yang baru akan digunakan manakala
dilakukan oleh penerima gratifikasi. obat diluar hukum pidana sudah tidak
b) Yang nilainya kurang dari Rp efektif lagi digunakan,13 sehingga dengan
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), kata lain dapat disimpulkan bahwa
pembuktian bahwa gratifikasi premium remidium memandang pidana

12
Andi Hamzah . Ibid, hal 74 -75.
11 13
Andi Hamzah. Pemberantasan Korupsi melalui Servas Pandur. Testimoni Antasari Azhar Untuk
Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Rajawali Hukum dan keadilan, Laras indra Semesta, Jakarta,
Press, Jakarta, 2005. Hal 174. 2011. Hal 365.

20
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

sebagai obat pertama dalam menghadapi adanya ketentuan ini mengakibatkan


tindak pidana. Sedangkan prevensi khusus perubahan ketentuan darimana saja alat
mengandung makan bahwa pidana bukti petunjuk diperoleh khusus untuk
bertujuan agar si terpidana berubah perkara tindak pidana korupsi.
menjadi orang yang lebih baik dan berguna Pasal 26 A: Alat bukti yang sah dalam
bagi masyarakat.14 bentuk petunjuk sebagaimana dimaksud
Perubahan keempat dalam undang- dalam Pasal 188 ayat (2) Undang-undang
undang ini adalah perubahan penjelasan Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
keadaan tertentu yang mengakibatkan Pidana, khusus untuk tindak pidana korupsi
terdakwa dapat dijatuhi pidana mati. juga dapat diperoleh dari :
Perubahan tersebut tercantum dalam a. alat bukti lain yang berupa informasi
Penjelasan Pasal 2 ayat (2). yang diucapkan, dikirim, diterima, atau
Yang dimaksud dengan "keadaan disimpan secara elektronik dengan alat
tertentu" dalam ketentuan ini adalah optik atau yang serupa dengan itu; dan
keadaan yang dapat dijadikan alasan b. dokumen, yakni setiap rekaman data
pemberatan pidana bagi pelaku tindak atau informasi yang dapat dilihat,
pidana korupsi yaitu apabila tindak pidana dibaca, dan atau didengar yang dapat
tersebut dilakukan terhadap dana-dana dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan
yang diperuntukkan bagi penanggulangan suatu sarana, baik yang tertuang di atas
keadaan bahaya, bencana alam nasional, kertas, benda fisik apapun selain kertas,
penanggulangan akibat kerusuhan sosial maupun yang terekam secara elektronik,
yang meluas, penanggulangan krisis yang berupa tulisan, suara, gambar,
ekonomi dan moneter, dan pengulangan peta, rancangan, foto, huruf, tanda,
tindak pidana korupsi. angka, atau perforasi yang memiliki
Perubahan kelima dalam undang-undang makna.
ini berkaitan dengan alat bukti yang terkait Perubahan keenam dalam undang-
dengan petunjuk, petunjuk merupakan undang ini adalah dimungkinkannya bagi
salah satu jenis alat bukti yang sah yang negara untuk mengajukan gugatan perdata,
dianut dalam Pasal 184 (1) KUHAP. gugatan perdata ini dilakukan ketika masih
Pengertian petunjuk sebagaimana ada harta benda milik terpidana yang
dirumuskan dalam Pasal 188 ayat (1) adalah berasal dari tindak pidana korupsi yang
perbuatan, kejadian atau keadaan, yang belum dikenai perampasan. Perampasan
karena persesuaiannya, baik antara yang merupakan salah satu jenis pidana
satu dengan yang lain, maupun dengan tambahan dalam perkara tindak pidana
tindak pidana itu sendiri, menandakan korupsi. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 38
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan C.
siapa pelakunya. Dalam Pasal 188 (2) Pasal 38 C: Apabila setelah putusan
KUHAP pun diatur bahwa alat bukti pengadilan telah memperoleh kekuatan
petunjuk dapat diperoleh dari keterangan hukum tetap, diketahui masih terdapat
ahli, surat, dan keterangan terdakwa. harta benda milik terpidana yang diduga
Pasal 26 A Undang-Undang Nomor 20 atau patut diduga juga berasal dari tindak
Tahun 2001 merubah ketentuan ini, dengan pidana korupsi yang belum dikenakan
perampasan untuk negara sebagaimana
14
Barda Nawawi Arief. Masalah Penegakan Hukum dimaksud dalam Pasal 38 B ayat (2), maka
Dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam negara dapat melakukan gugatan perdata
Penanggulangan Kejahatan, Kencana, Jakarta. terhadap terpidana dan atau ahli warisnya.
2008. Hal 149.

21
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

Perubahan ketujuh dalam undang- kita saksikan perbincangan tentang perlu-


undang ini adalah dihapuskannya tidaknya hukuman mati bagi koruptor.
ketentuan ancaman minimum pidana baik Terungkapnya pelaku makelar kasus
pidana penjara ataupun pidana denda, (marsus), tersangka dugaan suap oleh ketua
penghapusan ketentuan ini hanya dibatasai Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan
pada tindak pidana korupsi yang nilainya korupsi di sejumlah institusi menjadi
kurang dari Rp. 5.000.000,- (lima juta pemicunya.
rupiah). Dalam Penjelasan Umum Paragraf Unsur-unsur tindak pidana korupsi
Kedelapan dijelaskan bahwa tujuan dari sebagaimana dimaksud dalam Undang-
dirumuskannya ketentuan ini adalah untuk undang nomor 20 tahun 2001 tentang
menghilangkan rasa kekurang adilan bagi pemberantasan tindak pidana korupsi
pelaku tindak pidana korupsi, dalam hal adalah;16
nilai yang dikorup relatif kecil. 1. Melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu
B. PIDANA MATI MENIMBULKAN EFEK korporasi.
JERA PADA KORUPTOR 2. Perbuatan melawan hukum.
Bentuk-bentuk hukuman yang mampu 3. Merugikan keuangan Negara atau
menimbulkan suatu efek jera terhadap perekonomian.
suatu tindak pidana korupsi ialah, pihak 4. Menyalahgunakan kekuasaan,
pengadilan yang menangani kasus korupsi kesempatan atas sarana yang ada
harus bersikap tegas dengan selalu padanya karena jabatan dan
memberi hukuman berat seumur hidup kedudukannya dengan tujuan
kurungan atau bila diperlukan adanya menguntungkan diri sendiri atau orang
hukuman mati yang harus diberikan kepada lain.
para koruptor yang telah memakan uang Uraian terhadap unsur-unsur tipikor
negara yang sangat besar jumlahnya. jelas diuraikan oleh Undang-Undang Nomor
A criminal who has committed such very 20 Tahun 2001. Untuk itu terhadap
serious crime must be put to death in order pernyataan yang dilontarkan oleh Kepala
to uphold national law and satisfy popular Biro Humas KPK Johan Budi, “KPK siap
indignation and in order to rectify Party menerapkan hukuman mati bagi terdakwa
work ethics and fight against corruption; no kasus korupsi, asal memenuhi unsur-unsur
less penalty will suffice.15 yang diatur dalam UU sangat diharapkan
“Seorang penjahat yang telah melakukan oleh masyarakat Indonesia”. Jika tidak
kejahatan yang sangat serius harus dihabisi tikus-tikus negara ini akan terus
dihukum mati dalam rangka untuk merugikan negara saat mereka keluar dari
menegakkan hukum nasional dan penjara karena hukuman yang begitu
memuaskan ketidakpuasan rakyat dan ringannnya sehingga tidak akan
untuk memperbaiki etos kerja dan Partai menimbulkan suatu efek jera bagi mereka
melawan korupsi, tidak ada hukuman yang telah membuat tindak pidana korupsi
kurang menjadi cukup”. sebelumnya.
Wacana tentang perlunya hukuman mati Perangkat yuridis tersebut tidak berlaku
untuk koruptor mengemuka begitu untuk semua kasus korupsi. Ancaman
kencang. Hampir dapat dipastikan, dalam hukuman mati tak bisa dijatuhkan kepada
media cetak maupun elektronik, setiap hari
16
Lihat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001
15
Yifa zhiguo, yanzheng fubai’ [Govern the country Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31
according to law, severely punish corruption] 9 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
March 2000, Renmin ribao. Korupsi.

22
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

semua koruptor, hukuman mati hanya bisa 2. Pemberantasan korupsi yang tidak
dijatuhkan kepada koruptor tertentu atau dilaksanakan dengan tuntas dan tegas
pelaku korupsi khusus. Jika seorang me`nyebabkan munculnya kasus-kasus
koruptor terbukti melakukan korupsi tapi korupsi lainnya. Kualitas Sumber Daya
tidak dalam kategori korupsi khusus, maka Manusia (SDM) yang rendah, membuat
ia tak bisa diancam dengan hukuman mati. orang tergiur untuk memperkaya diri
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang secara instan dengan jalan korupsi tanpa
(UU) Nomor 31 Tahun 1999, yang sudah perlu bekerja keras.
diamendemen menjadi UU Nomor 20
Tahun 2001 mengenai Pemberantasan B. SARAN
Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa 1. Para pemimpin dan pejabat memberikan
dalam kondisi tertentu pelaku tindak teladan, memberantas dan menindak
pidana korupsi dapat diancam dengan korupsi.
hukuman mati. 2. Adanya sistem penerimaan pegawai
Guna menekan habis peluang yang berdasarkan “achievement” dan
korupsi, perangkat yuridis saja memang bukan berdasarkan sistem “ascription”.
tidak cukup. Selain ketegasan dan
dukungan penuh dari pemerintah, DAFTAR PUSTAKA
diperlukan “konsistensi sistemik” serta Alfitra, SH., MH. Hukum pembuktian dalam
“ketegasan dan keberanian yuridis” beracara pidana,perdata dan korupsi di
penegak hukum dalam menafsir secara Indonesia.
progresif UU Tipikor. Sehingga, panggilan Dr. Leden Marpaung, S.H Tindak Pidana
semangat dan rasa keadilan publik UU Korupsi pemberantasan dan
tersebut dapat terwujud. pencegahan
Tak ada salahnya meniru pengalaman Ermansjah Djaja, SH., M.Si. Memberantas
China dalam memberantas korupsi. Jika Korupsi Bersama KPK. Penerbit oleh
aparat penegak hukum serius hendak Sinar Grafika Jakarta 2008.
memberantas korupsi yang sudah demikian Jur. Andi Hamzah Pemberantasan korupsi
akut, sekaranglah saatnya membuat jera melalui hukum pidana Nasional dan
para koruptor. Vonis mati bagi terpidana Internasional. Penerbit PT RajaGrafindo
mati korupsi diperlukan demi keselamatan Persada, Jakarta 2008
Bangsa dan Negara. KPHA.Tjandra Sridjaja Pradjonggo, SH., MH
sifat melawan hukum dalam tindak
PENUTUP pidana korupsi.
A. KESIMPULAN Mr.L.J. van Apeldoorn Pengantar ilmu
1. Hukuman bagi pelaku tindak pidana hukum diterbitkan oleh PT Pradnya
korupsi sebagaimana yang terdapat Paramita
dalam Undang-undang Antikorupsi yang O.C.Kaligis, S.H., MH praktik tebang pilih
diterapkan saat ini di Indonesia di perkara korupsi penerbit PT alumni,
anggap masih terlalu ringan. Hal ini bandung 2008,
dikarenakan semakin maraknya tindak Raydel Panekan pembuktian sifat melawan
pidana korupsi yang ditemui dewasa ini. hukum materil dan formal dalam tindak
Lemahnya pengawasan dari pemerintah pidana korupsi
dan aparat-aparat yang terkait S. Anwary, SH Perang melawan korupsi di
menyebabkan para pelaku tindak pidana indonesia.
korupsi dengan leluasa melancarkan Tim pengajar fakultas hukum unsrat bahan
aksinya. ajar tindak pidana khusus 2011

23
Lex Crimen Vol. II/No. 7/November/2013

Sumber-sumber lain:
http://agusthutabarat.wordpress.com/200
9/11/06/tindak-pidana-korupsi-di-
indonesia-tinjauan-uu-no-31-tahun-
1999-jo-uu-no-20-tahun-2001-tentang-
pemberantasan-tindak-pidana-korupsi/
http://www.makalah-
korupsi.com/2012/11.html
www.kompas.com.hukuman.sosial.bagi.par
a.koruptor.
http://www.anes.web.id/pengertian-
hukum-menurut-para-ahli.html
http://www.makalah-
korupsi.com/2012/11.html
Makalah Tindak Pidana Korupsi
http://elfira-
amazinglife.blogspot.com/2011/01/mak
alah-tindak-pidana-korupsi.html

24

Anda mungkin juga menyukai