4/Agustus/2013
39
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
40
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
pada media cetak ilmiah kedokteran Memang untuk menyelidiki dasar (droit
atau media cetak ilmiah farmasi. constitutinnel) suatu negara, tidak cukup
Kebijakan tentang Ketentuan Prekursor, hanya menyelidiki pasal-pasal undang-
meliputi upaya kegiatan berupa: Tujuan undang dasarnya (loiconstitutinnele) saja,
Pengaturan, Penggolongan dan Jenis akan tetapi harus menyelidiki juga
Prekursor Narkotika, Rencana sebagaimana prakteknya dan bagaimana
Kebutuhan Tahunan, dan Pengadaan. suasana kebatinannya
Kebijakan tentang Pengobatan dan (eitlichenHintergrund) dari undang-undang
Rehabilitasi, meliputi kegiatan: itu.5
mengatur ketentuan tentang Pembinaan Undang-Undang Dasar Negara manapun
dan Pengawasan Narkotika dan tidak dapat dimengerti sungguh-sungguh
Prekursor Narkotika. maksudnya Undang-undang dasar dari
Kebijakan tentang suatu Negara kita harus mempelajari juga
Pencegahan/Pemberantasan Narkotika, bagaimana terjadinya teks itu, harus
meliputi: Kedudukan dan Tempat diketahui keteranganketerangannya dan
Kedudukan, di mana dalam rangka juga harus diketahui dalam suasana apa
pencegahan dan pemberantasan teks itu dibuat. Negara hendak
penyalahgunaan dan peredaran gelap mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
narkotika dan prekursor narkotika rakyat. Yang terkandung dalam
dengan Undang-undang ini dibentuk “Pembukaan” ialah negara yang
Badan Narkotika Nasional, yang berkedaulatan Rakyat, berdasar atas
selanjutnya disingkat BNN.3 kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan. Oleh karena itu, sistem Negara
B. Perumusan Masalah yang terbentuk dalam Undang-Undang
1. Bagaimana kewenangan Presiden dalam Dasar harus berdasarkan kedaulatan rakyat
hal Pemberian Grasi Pasca Amandemen dan berdasar atas permusyawaratan
Undang-Undang Dasar 1945? perwakilan. Memang aliran ini sesuai
2. Apakah pemberian Grasi oleh Presiden dengan sifat masyarakat Indonesia.
terhadap pelaku Tindak Pidana Pokok pikiran yang terkandung dalam
Narkotika tidak bertentangan dengan “Pembukaan” ialah Negara berdasarkan
Undang-Undang No.05 Tahun 2010 kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh
tentang Grasi? karena itu, UndangUndang Dasar harus
mengandung isi yang mewajibkan
C. Metode Penelitian Pemerintah dan lain-lain penyelenggara
Metode penelitian yang digunakan Negara, untuk memelihara budi pekerti
adalah yuridis normatif,4 dengan kemanusiaan yang luhur dan memegang
menggunakan studi kepustakaan guna teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
memperoleh data sekunder melalui Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi
dokumen-dokumen yaitu dengan cara suasana kebatinan dari Undang-Undang
mengumpulkan, mempelajari, dan Dasar Republik Indonesia Tahun 1945,
menganalisa teori-teori dan peraturan pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-
perundang-undangan yang ada hubungan cita hukum (Rehtsidee) yang menguasai
dengan rumusan masalah yang dibahas. hukum dasar Negara, baik hukum yang
tertulis (Undang-Undang) maupun hukum
PEMBAHASAN yang tidak tertulis. Undang-Undang Dasar
A. Kewenangan Presiden Dalam Hal menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam
Pemberian Grasi Pasca Amandemen pasal-pasalnya.6 Maka telah cukup jikalau
UUD 1945 Undang-Undang Dasar 1945 hanya memuat
41
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
aturan-aturan pokok, hanya memuat garis- Majelis, tunduk dan bertanggung jawab
garis besar hanya sebagai instruksi, kepada kepada Majelis. Ia ialah “Mandataris” dari
Pemerintah Pusat dan lain-lain Majelis, ia berwajib menjalankan putusan-
penyelenggara Negara untuk putusan Majelis.
menyelenggarakan kehidupan Negara dan Presiden tidak “Neben” akan tetapi
kesejahteraan sosial. Terutama bagi negara “Untergeordnet” kepala Majelis.
baru dan negara muda, lebih baik hukum IV. Presiden ialah Penyelenggara
dasar yang tertulis itu hanya memuat Pemerintah Negara yang Tertinggi di
aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan Bawahnya Majelis
yang menyelenggarakan aturan pokok itu Di bawah Majelis Permusyawaratan
diserahkan kepada Undang-undang yang Rakyat, Presiden ialah penyelenggara
lebih mudah caranya membuat, merubah pemerintah Negara yang tertinggi.
dan mencabut. Demikianlah sistem Dalam menjalankan pemerintahan
Undang-Undang Dasar 1945. Negara kekuasaan dan bertanggung
Sistem Pemerintah Negara yang jawab adalah di tangan Presiden
ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar (Concentration of power and
1945 ialah:7 responsibility upon the Presiden).
I. Indonesia, ialah Negara yang V. Kewenangan Presiden menurut UUD
Berdasarkan Atas Hukum (Rechtsstaat) 19458
1. Negara Indonesia berdasar atas Pasal 10
hukum (Rechtsstaat), tidak Presiden memegang kekuasaan yang
berdasar atas kekuasaan belaka tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
(Machtsstaat). Laut, dan Angkatan Udara.
II. Sistem Konstitusional Pasal 11
2. Pemerintah berdasar atas sistem 1. Presiden dengan persetujuan
konstitusi(hukum dasar), tidak Dewan Perwakilan Rakyat
bersifat absolutisme (kekuasaan menyatakan perang, membuat
yang tidak terbatas). perdamaian dan perjanjian dengan
III. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di negara lain.
Tangan Majelis Permusyawaratan 2. Presiden dalam membuat perjanjian
Rakyat (Die Gezamte Staatgewalt Liegt internasional lainnya yang
Allein Beider Majelis) menimbulkan akibat yang luas dan
3. Kedaulatan rakyat dipegang oleh mendasar bagi kehidupan rakyat
suatu badan, bernama “Majelis yang terkait dengan beban
Permusyawaratan Rakyat”, sebagai keuangan negara, dan/atau
penjelmaan seluruh Rakyat mengharuskan perubahan atau
Indonesia (Vestretungsorgandes pembentukan undang-undang harus
Willens der Staatsvolkes). Majelis dengan persetujuan Dewan
ini menetapkan garis-garis besar Perwakilan Rakyat.
haluan Negara. Majelis ini 3. Ketentuan lebih lanjut tentang
mengangkat Kepala Negara perjanjian internasional di atur
(Presiden)dan Wakil Kepala Negara dengan Undang-undang.
(Wakil Presiden). Pasal 12
Majelis inilah yang memegang Presiden menyatakan keadaan bahaya.
kekuasaan Negara yang tertinggi, sedang Syarat-syarat dan akibat keadaan
Presiden harus menjalankan haluan Negara bahaya ditetapkan dengan Undang-
menurut garis-garis besar yang ditetapkan undang.
oleh Majelis. Presiden yang diangkat oleh Pasal 13
42
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
43
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
44
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
45
Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013
2009), PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2012, Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji,
hal. 13 Penelitian Hukum Normatif, Rajawali,
Ibramyah Amirudin, Kedudukan KPU dalam Jakarta, 1985.
Struktur Ketatanegaraan RI Pasca Tresna R., Azas-azas Hukum Pidana, PT
Amandemen UUD 1945, Labsbang Tiata Ltd, Jakarta, 1959.
Mediatama, 2008, hal. 42.
Lamintang P.A.F, Dasar-dasar Hukum Sumber-sumber Lain:
Pidana Indonesia, Bandung : Sinar Baru, Undang-Undang Dasar Negara Republik
1985. Indonesia Tahun 1945
Mahfud Moh. MD, Perdebatan Hukum Tata Undang-Undang No. 5 Tahun 2010 tentang
Negara Pasca Amandemen Konstitusi, Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
Rajawali Press, Jakarta, 2011. 22 Tahun 2002 tentang Grasi.
Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana, Bina Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
Akasara, Jakarta, 1983. tentang Narkotika
Moh. Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Alkaff Raihana. Sekolah Pencegahan
Negara Pasca Amandemen Konstitusi, Dampak Buruk Narkoba pada Anak.
Rajawali Press, Jakarta, 2011, hal. 48. Rabu, 04/09/2008 -14:10.
Nadeak Wilson, Korban Ganja dan Masalah http://www.kesrepro.info/?q=taxonomy
Narkotika, Indonesia Publishing House, /term/1
Bandung, 1978. Editorial Media Indonesia, Rabu, 7
Pangabean Henry P., Fungsi Mahkamah November 2012.
Agung Dalam Praktek Sehari-hari, http://www.setkab.go.id/artikel-6086-
RajaGrafindo, Persada, 2009. tentang-pemberian-grasi-kepada-
Poernomo Bambang, Azas-alas Hukum terpidana-narkoba.html.
Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, cet. http://www.jpnn.com/read/2012/11/12/14
Ke-3, 1978. 6726/Soal-Grasi-Ola,-Akil-Bela-Mahfud-
Prakoso Djoko, Tindak Pidana Penerbangan Redaksi Badan Penerbit Alda.
Di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, Menanggulangi Bahaya-Bahaya
1983. Narkotika, Almanat RI Jakarta. 1985.
Prodjodikoro Wirjono, Azas-azas Hukum Republika.co.id.denpasar, 8 Oktober 2004.
Pidana Di Indonesia, PT Eresco, Tira, NAPZA dan Permasalahannya
Bandung, 1986. Dipublikasi pada Kamis, 04 Maret 2010
Samidjo, Ringkasan dan Tanya Jawab by tira.http://yanrehsos.depsos. go.
Hukum Pidana, Armico, Bandung, 1980. id/modules.php?name=News&
Sianturi S.R. dan E.Y. Kanter, Azas-azas file=categories&op=newindex&catid= 1
Hukum Pidana Di Indonesia Dan .Diunduh 18 Juni 2010.
Penerapannya, Alumni AHM-PTHM, Wreksoatmodjo Riyanto Budi. Pengaruh
Jakarta, 1989. Narkotika terhadap Susunan Saraf Pusat.
Simorangkir J.C.T., Rudy T. Erwin, J.T. Cermin Dunia Kedokteran No. 135, 2002,
Prasetyo, Kamus Hukum, Aksara Baru, hlm.14. Rumah Sakit Marzuki Mandi,
Jakarta, 1987. Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Siswanto H., Politik Hukum Dalam Undang- http://www.kalbe.co.id. International
undang Narkotika (UU No. 35 Tahun Standard Serial Number ISSN: 0125- 913
2009), PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2012. X/cdk.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
Penelitian Hukum Normatif, Rajawali,
Jakarta, 1985, hal. 14.
46