Anda di halaman 1dari 3

ORTOPEGAGOGIK

NURUL HANIFAH AZIZ


21/21003222
Kode kelas : 202110030081

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. PENGERTIAN ORTOPERDAGOGIK
Ortopedagogik dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas pendidikan yang diberikan untuk membantu
pendidikan anak luar biasa.
Pendidikan anak luar biasa atau ortoperdagogik tersebut dalam literatur berbahasa Inggris disebut spesial edication, sehingga
ada yang menterjemahkannya menjadi pendidikan khusus.

Ortopedagogik sering dibagi 2 macam, yaitu :


 Ortopedagogik Umum
Berkenaan dengan pendidikan bagi anak luar biasa pada umumnya. Ortopedagogik umum membahas hakikat anak
luar biasa dan landasan penyelenggara pendidikannya secara umum.

 Ortopedagogik Khusus
Berkenaan dengan pendidikan bagi tiap jenis anak luar biasa. Ortopedagogik khusus membahas hakikat tiap
jenis anak luar biasa dan penyelenggaraan pendidikan secara rinci.

B. ISTILAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Dalam konsep pendidikan kebutuhan khusus semua anak termasuk anak penyandang cacat dipandang sebagai
individu yang unik. Setiap individu anak memiliki perbedaan dalam perkembangan dan memiliki kebutuhan
khusus yang berbeda pula.

C. Perkembangan Ortopedagogik hingga menjadi suatu disiplin ilmu


Sebelum membahas perkembangan Ortopedagogik hingga menjadi suatu disiplin ilmu, terlebih dahulu kita
harus membahas tentang pengertian ilmu, dimana menurut Jujun S. Sumantri,ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan, jadi ilmu adalah pengetahuan,ilmu pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu yaitu ciri-ciri
ilmiah.

Semua ilmu berasal dari filsafat, mulanya filsafat ada dua, yaitu filsafat alam dan moral, Filsafat alam
menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral menjadi rumpun ilmu-ilmu sosial. Kelompok ilmu-ilmu
alam berkembang cepat, ilmu-ilmu sosial berkembang agak lambat.
Disamping itu juga kita mengenal adanya ilmu murni dan ilmu terapan, dimana perbedaannya dapat
dikemukakan sebagai berikut:
 Ilmu murni merupakan kumpulan teori-teori ilmiah yang bersifat dasar dan teoritis yang belum
dikaitkan dengan masalah-masalah kehidupan yang bersifat praktis. Ilmu terapan merupakan aplikasi
ilmu murni kepada masalah-masalah kehidupan yang mempunyai manfaat praktis.
 Ilmu pendidikan merupakan ilmu sosial terapan yang mengaplikasikan konsep- konsep psikologi,
antropologi dan sosiologi. Demikan pula manajemen, menerapkan konsep psikologi, ekonomi,
antropologi dan sosiologi.

Ada 3 fase perkembangan keilmuan :

1. Ortopedagogik sebagai aplikasi teori ilmu-ilmu lain:


a). Aplikasi dari ilmu kedokteran
Ada beberapa gejala tidak dapat disembuhkan,para dokter
menyarankan dengan terapi pendidikan
b). Aplikasi dari ilmu psikologi
Anak-anak perilaku abnormal mereka memerlukan layanan pendidikan untuk meluruskan,memperbaiki,karena itu mereka
menyarankan ortopedagogik

2. Bagian dari pedagogik


Bidang kajian ontologis ilmu anak untu mencapai kedewasaan Anak
berkelainan yang hanya didekati dipandang kurang menyentuh pendidikan
Karena itu ortopedagogik dijadikan pedagogik khusus anak berkelainan

3. Orped sebagai disiplin ilmu


Orped telah memenuhi syarat sebagai disiplin ilmu (ada obyek kajian yang jelas ada metodologi pengembangan dan ada
sistematika keilmuan) Sebagai disiplin ilmu memerlukan penunjang dari disiplin ilmu lain
(kedokteran,psikologi,sosiologi,antropologi,dll)

ILMU PENUNJANG ORTOPEDAGOGIK


Ilmu penunjang ortopedagogik adalah disiplin ilmu yang memungkinkan untuk menjalani kerja sama multidisipliner
dengan ortopedagogik dalam memecahkan masalah pendidikan anak luar biasa. Ilmu-ilmu tersebut tetap otonom dan
bertolak dari asumsi dan bidang telaah atau objek ontologis masing-masing.

Dengan demikian dengan banyaknya cabang ilmu sebegai akibat dari semakin terspesialisasinya bidang telaah ilmu
maka dapat dikatakan hampir tidak ada ilmu yang mampu memecahkan masalah kehidupan tanpa harus menjalin
kerjasama multidipliner dengan ilmu-ilmu lain. Melalui pendekatan multidisipliner analisis masalah pendidikan anak luar
biasa menjadi lebih tajam sehingga pemecahan masalah tersebut diharapkan menjadi lebih efektif.

Berbagai disiplin ilmu yang sering terlibat dalam kerjasama multidisipliner untuk memecahkan masalah pendidikan anak
luar biasa adalah ilmu kedokteran (neurologi, psikiatri, pediatri), biologi (anatomi, genetika), psikologi, dan sosiologi. Ilmu-
ilmu yang sering terlibat dalam pendekatan multidisipliner tersebut disebut juga ilmu bantu atau ilmu penunjang
ortopedagogik.

FUNGSI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS


Pendidikan kebutuhan khusus sebagai disiplin ilmu mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi preventif, fungsi kompensasi, dan
fungsi intervensi.
1. Fungsi Preventif
Fungsi preventif adalah upaya pencegahan agar tidak muncul hambatan belajar dan hambatan perkembangan akibat dari
kebutuhan khusus tertentu.
2. Fungsi Kompensasi
Pengertian kompensasi dalam kontek pendididikan kebutuhan khusus diartikan sebagai upaya pendidikan untuk menggantikan
fungsi yang hilang atau mengalami hambatan dengan fungsi yang lain.
3. Fungsi Intervensi
Kata intervensi dapat diartikan sebagai upaya menangani hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang sudah terjadi
pada diri anak.

KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF


1. Pengertian Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah reguler dapat menerima semua tanpa membedakan latar belakang kondisi anak.
Pendidikan inklusif berarti membuat yang tidak tampak menjadi tampak dan memastikan semua siswa mendapatkan hak
memperoleh pendidikan dengan kualitas yang baik.
Inklusi adalah sebuah filosofi pendidikan dan sosial, mereka yang percaya inklusi meyakini bahwa semua orang adalah bagian
yang berharga dalam kebersamaan masyarakat, apapun perbedaan mereka. Dalam pendidikan ini berarti bahwa semua anak,
terlepas dari kemampuan maupun ketidakmampuan mereka, latar belakang sosial ekonomi, suku, latar belakang budaya atau
bahasa, agama atau jender, menyatu dalam komunitas bersama.

2. Dasar Pendidikan Inklusif


Beberapa dasar yang kuat dalam penerapan pendidikan inklusif antara lain:
a. Dasar Filosofis
Dasar filosofis yang utama dalam pendidikan inklusif di Indonesia adalah Pancasila yang merupakan lima pilar sekaligus cita-
cita yang didirikan atas pondasi yang lebih mendasar lagi yang disebut Bhineka Tunggal Ika.
b. Dasar Yuridis
1)UUD 1945 (Amandemen): Pasal 31 ayat (1) dan (2).
2)Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
4)Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5)Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No. 380/C.C6/MN/2003, tertanggal 20 Januari 2003 Perihal Pendidikan Inklusif.

Anda mungkin juga menyukai