• Bentuk umum:
• Contoh:
𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 𝐴 = 𝑎11 . 𝑎22 . 𝑎33 + 𝑎12 . 𝑎23 . 𝑎31 + 𝑎13 . 𝑎21 . 𝑎32 − 𝑎13 . 𝑎22 . 𝑎31 + 𝑎11 . 𝑎23 . 𝑎32 + 𝑎12 . 𝑎21 . 𝑎33
Determinan Matriks Ordo 3 x 3
• Metode Sarrus
Contoh: 1 2 3
Hitunglah determinan dari: 𝑀 = −4 5 6
7 −8 9
Penyelesaian:
1 2 3 1 2
𝑀 = −4 5 6 −4 5
7 −8 9 7 −8
𝑀 = 45 + 84 + 96 − 105 − 48 − 72 = 240
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Minor dan Kofaktor
1 2 3
Contoh: Jika 𝐴= 4 5 6 , maka:
7 8 9
1 2 3
Minor Entri 𝑎11 adalah 𝑀11 5 6
= 4 5 6 = = 45 − 48 = −3
8 9
7 8 9
Baris-1 dan kolom-1 dicoret
1+1 𝑀 2
Kofaktor 𝑎11 adalah 𝐶11 = −1 11 = −1 −3 = −3
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Minor dan Kofaktor
Demikian juga,
1 2 3
1 3
Minor Entri 𝑎32 adalah 𝑀32 = 4 5 6 =
4 6
= 6 − 12 = −6
7 8 9
Baris-3 dan kolom-2 dicoret
3+2 𝑀 5
Kofaktor 𝑎32 adalah 𝐶32 = −1 32 = −1 −6 = 6
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Teorema Laplace
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝐴 = 𝑎𝐶11 + 𝑏𝐶12 + 𝑐𝐶13 + 𝑑𝐶14
𝑒 𝑓 𝑔 ℎ
Contoh: 𝐴 = 𝐴 = 𝑎(𝑀11 ) + 𝑏(−𝑀12 ) + 𝑐(𝑀13 ) + 𝑑(−𝑀14 )
𝑖 𝑗 𝑘 𝑙
𝑚 𝑛 𝑜 𝑝 𝐴 = 𝑎(𝑀11 ) − 𝑏(𝑀12 ) + 𝑐(𝑀13 ) − 𝑑(𝑀14 )
Catatan:
Dalam pemilihan baris/kolom mana yang diekspansikan, tidak jadi persoalan
karena hasilnya akan sama
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Teorema Laplace
3 1 0
Contoh: 𝐴 = −2 −4 3 ; 𝑑𝑒𝑡 𝐴 =?
5 4 −2
Penyelesaian:
Ekspansi menurut kolom 1:
𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 𝐴 = 𝑎11 𝑐11 + 𝑎21 𝑐21 + 𝑎31 𝑐31
−4 3 1 0 1 0
= 3 − −2 +5
4 −2 4 −2 −4 3
= 3 −4 − −2 −2 + 5 3 = −1
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Teorema Laplace
3 1 0
Contoh: 𝐴 = −2 −4 3 ; 𝑑𝑒𝑡 𝐴 =?
5 4 −2
Penyelesaian:
Ekspansi menurut baris 3:
𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 𝐴 = 𝑎31 𝑐31 + 𝑎32 𝑐32 + 𝑎33 𝑐33
1 0 3 0 3 1
= 5 −4 3 − 4 −2 3 + −2 −2 −4
= 5 3 − 4 9 + −2 −10 = −1
Menghitung Determinan dengan
Penguraian Secara Baris & Kolom
• Teorema Laplace
Untuk menyederhanakan perhitungan detreminan, ekspansi menurut baris
atau kolom yang paling banyak mengandung elemen 0 (nol), karena suku-
suku ini hasilnya nol.
2 3 −5
Contoh: 𝐵= 4 0 0 ; 𝑑𝑒𝑡 𝐵 =?
8 −1 7
= −4 16
= −64
Sifat Determinan
1. Tanda determinan berubah apabila dua baris/kolom ditukar
tempatnya
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒 𝑓 𝑔 ℎ 𝑖 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑐 𝑏
Contoh: 𝑑 𝑒 𝑓 =− 𝑎 𝑏 𝑐 = 𝑎 𝑏 𝑐 atau 𝑑 𝑒 𝑓 =− 𝑑 𝑓 𝑒
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖 𝑑 𝑒 𝑓 𝑔 ℎ 𝑖 g 𝑖 ℎ
1 2 2 1
=− = −5
4 3 3 4
Sifat Determinan
2. Jika dikali skalar, hanya untuk satu baris/kolom saja
2 3 2
Contoh: 𝐴= 4 1 1
0 3 2
2 3 2
𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 4 1 1
0 3 2 Andaikan baris 1 dikalikan 5 maka:
10 15 10 2 3 2
4 1 1 =5 4 1 1 =5𝐴
0 3 2 0 3 2
Sifat Determinan
3. Tiap baris/kolom boleh ditambah atau dikurangi baris atau kolom
lain, tidak berubah tanda
𝑎+𝑔 𝑏+ℎ 𝑐+𝑖 𝑎 𝑏−𝑐 𝑐
Contoh: 𝑑 𝑒 𝑓 atau 𝑑 𝑒−𝑓 𝑓
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ−𝑖 𝑖
1 2
= −5
4 3
3 2
= −5 (Kolom 1 ditambah dengan kolom 2)
7 3
1 2
= −5 (Baris 2 dikurangi dengan Baris 1)
3 1
Sifat Determinan
4. Jika ada baris atau kolom semua elemennya 0, maka determinan = 0
2 3 2
Contoh: 𝐴= 0 0 0 , 𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 0
1 3 2
−8 3 0 4
1 7 0 7
𝐵= =0
2 4 0 9
6 20 0 2
Sifat Determinan
5. Jika ada 2 baris atau kolom yang sama, maka determinan = 0
4 2 1 3
Contoh: 6 2 0 5 , 𝐷𝑒𝑡 𝐴 = 0 (baris 1 = baris 4)
𝐴=
2 1 3 5
4 2 1 3
6 −1 8 4 7
5 7 −3 6 9
𝐵 = −1 8 0 5 4 =0
5 7 −3 6 9
3 8 10 5 −6
Sifat Determinan
6. Jika matriksnya berbentuk segitiga atas atau bawah, maka tinggal
mengalikan semua elemen yang ada pada diagonal utamanya
1 0 0
𝐵= 4 5 0
𝐷𝑒𝑡 𝐵 = 1.5.2 = 10
0 4 2