S1 KEPERAWATAN
STIKES PERTAMEDIKA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
312,9 juta tindakan operasi didunia pada tahun 2012, terjadi peningkatan
dengan luka post operasi mengalami infeksi akibat dari gagalnya perawat
perawatan diri dan tidak tahu akan tanda dan gejala infeksi atau
yang efektif kepada pasien seperti pentingnya personal hygiene yang baik,
2. Tujuan khusus
debridement
debridement
debridement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Debridement
Jaringan mati bisa berupa pus, krusta, eschar (pada luka bakar), atau
layak, slough, atau benda asing dari luka, dan juga memangkas
tanpa dihalangi tingkat eksudat yang tinggi dan semua resiko infeksi
individu dengan luka, menciptakan luka, tepi luka dan jaringan yang
luka.
a. Anatomi
Kulit adalah bagian terluas dan menutupi seluruh
terhadap pathogen, sinar ultra violet (UV), bahan kimia dan cidera
mekanis. Kulit juga mengatur suhu tubuh dan junlah air yang
dilepaskan tubuh.
1) Lapisan epidermis
epidermis).
a) Stratum basale
melanosit.
b) Stratum spinosum
desmosomes.
c) Stratum granulosum
d) Stratum lucidum
2) Lapisan dermis
membrane basal dan terdiri dari dua lapisan jaringan ikat, yaitu
pembuluh darah.
dengan epidermis.
3) Lapisan hypodermis
b. Fisiologi
dibentuk oleh sel envelop, bagian dari protein tidak larut air pada
aktif. Fungsi eksokrin dari kulit adalah sebagai jalan keringat dan
kelenjar subkutan.
Peran penting lain dari kulit adalah sebagai sensasi untuk
meraba, sensasi pada panas, dingin dan sakit dari aksi nociceptor
2017).
luka, maka tindakan ini dapat diterapkan pada semua jenis luka,
terlepas dari diagnosis di nasal luka. Sebuah indikasi yang jelas dapat
dihasilkan melalui diagnosis berbagai jenis jaringan yang menutupi
karena itu, sebuah diagnosis yang tepat harus terlebih dulu dilakukan
Kedua, tentukan tingkat eksudat dari dasar luka (dari basah ke kering).
antara lain :
a. Indikasi :
pencangkokan.
tulang.
4) Pasien diabetes dengan luak terbuka pada tangan dan kaki yang
total.
dalam.
b. Kontraindikasi
jenis debridement :
1) Mechanical debridement
2) Surgical debridement
3) Biological debridement
4) Enzymatical debridement
(WoundSource, 2018).
5) Autolytical debridement
berdasarkan jenisnya :
1) Mechanical debridement
eskar.
2) Surgical debridement
dengan eschar yang utuh dan tidak ada bukti klinis adanya
3) Enzymatical debridement
infeksi berat.
4) Biological debridement
5) Autolytical debridement
Kontraindikasi : tendon/tulang yang terekspos, kulit yang
4. Etiologi Debridement
a. Luka kronik
normal.
dengan sel yang rusak serta respon sistemik yang buruk dapat
atau tumit
6) Derajat 5 : gangren ekstensif yang melingkupi seluruh kaki
b. Patah tulang
ini harus mencakup evaluasi kulit, lemak, fascia, otot dan tulang
sepenuhnya terpisah
(Browning, 2020).
kuning. Tidak akan terasa sakit karena luka bakar tipe ini
5. Klasifikasi Debridement
a. Mechanical debridement
untuk luka akut dan kronis dengan luas jaringan nekrotik sedang
b. Surgical debridement
mengendalikan perdarahan.
(Steed, 2004).
c. Enzymatic debridemen
d. Biological debridement
e. Autolytic debridement
(Manna, 2021).
2021).
Pathway
Post Operasi
Debridement
Resiko Hipotermi
perioperatif
Terputusnya Port de entry Hilangnya Nervus vagus/
kontinuitas kuman Pengaruh glosopharyngeal
jaringan Anastesi
Resiko Nausea
Gangguan Infeksi Nyeri Akut
Integritas
Kulit
7. Komplikasi
debridement adalah :
a. Nyeri
b. Perdarahan
c. Infeksi
c. Merokok
d. Diabetes
imun
3. Kondisi Terkait
kehidupannya.
Berikut adalah penjelasan mengenai masalah yang timbul pada
fisik berlebihan)
bertegangan tinggi)
organisme patogenik
1. Pengkajian
kondisi yang ada pada klien, sangat penting dalam penegakan diagnosa
a. Biodata
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama :
mendapatkan perawatan.
keluarga.
3) Pola eliminasi
Mengkaji pola buang air besar (BAB) dan uang air kecil (BAK)
atau tidak.
penyakitnya
cara berkomunikasi
1) Keadaan umum
2) Sistem pernafasan
3) Sistem kardiovaskuler
meningkat.
4) Sistem pencernaan
5) Sistem musculoskeletal
6) Sistem integument
Turgor kulit biasanya normal, pada luka post debridement kulit
2. Diagnosa keperawatan
(D.0141)
(D.0129)
3. Intervensi keperawatan
(D.0141)
pakaian tebal)
5) Gunakan penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat,
diberikan
(D.0129)
(I.14564)
1) Monitor karakteristik luka (mis: drainase,warna,ukuran,bau
(I.14539)
B. Implementasi keperawatan
C. Evaluasi keperawatan
Lipsky, B. A. (2012). Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Treatment
of Diabetic Foot Infections. Infectious Disease Society of America, 160.
Manna, B. (2021, Februari 20). Wound Debridement. Retrieved Mei 25, 2021,
from ncbi.nlm.nig.gov: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507882/
Marc. (2020, Februari 13). Burn Injury. Retrieved Juni 17, 2021, from
nature.com: https://www.nature.com/articles/s41572-020-0145-5/figures/1
McGuire, J. (2020, April 30). Wound Debridrement. Retrieved Mei 2021, 2021,
fromwww.woundsource.com:https://www.woundsource.com/blog/wound-
debridement-patient-considerations
Nunez, K. (2019, Februari 13). Debridement. Retrieved Mei 25, 2021, from
www.healthline.com: https://www.healthline.com/health/debridement
Omniskin. (2020). Memahami Lapisan Kulit Pada Manusia. Retrieved 2021, from
Omniskin.co.id: https://omniskin.co.id/apa-saja-lapisan-kulit-tubuh-kita/
Owda, A. Y. (2019, Desember 27). Synthetic Aperture Radar Imaging for Burn
Wounds Diagnostics. Retrieved Juni 17, 2021, from www.mdpi.com:
https://www.mdpi.com/1424-8220/20/3/847/htm
Sarkissian, C. D. (2021, April 14). What are the types and degree of burns?
Retrieved Juni 17, 2021, from www.webmd.com:
https://www.webmd.com/first-aid/types-degrees-burns