Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN TRANSPORTASI

INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT DAERAH R.A.A TJOKRONEGORO

Jl.Soekarno-Hatta, Purworejo 54171 Telp.(0275)2973040


Email: rsudtjokronegoro@purworejokab.go.id
Website: rsudtjokronegoro.purworejokab.go.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan buku Panduan Transportasi. Buku ini disusun dengan
tujuan sebagai panduan dalam pelayanan Transportasi di RSUD RA.A.
Tjokronegoro dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang membutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan serta arahan dan dorongan yang berarti sejak dari persiapan
sampai dengan terselesainya buku Panduan Transportasi.
Kami menyadari bahwa buku Panduan Transportasi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu sejalan dengan penerapannya, kami akan
terus memonitor, mengevaluasi dan melakukan revisi bila dibutuhkan
pada waktunya.
Semoga buku ini bermanfaat, di pahami dan dapat diaplikasikan
oleh semua pihak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

Purworejo, Maret 2020

Penyusun
SAMBUTAN
DIREKTUR RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO

Kami menyambut dengan gembira upaya yang telah berhasil


menyusun Buku Panduan Transportasi Rumah Sakit RSUD R.A.A.
Tjokronegoro. Buku ini hendaknya digunakan sebagai panduan dan
petunjuk dalam melaksananakan pelayanan kepada masyarakat yang
membutuhkan dan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Harapan kami buku ini dapat dipelajari dan dipahami oleh seluruh
karyawan khususnya di Instalasi Gawat Darurat di RSUD R.A.A.
Tjokronegoro sebelum melaksanakan tugasnya, sehingga kegiatan
pelayanan RSUD R.A.A. Tjokronegoro dapat berjalan dengan lancar, tertib
dan benar.
Tak lupa kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada penyusun
yang telah berhasil menyusun Buku Panduan Transportasi Rumah Sakit
RSUD R.A.A. Tjokronegoro.
Selamat Bertugas
Purworejo, Maret 2020
Direktur RSUD R.A.A. Tjokronegoro

dr. Tolkha Amaruddin, M.Kes., SpTHT, K-L


Penata Tk.I
NIP : 19750307 200902 1 002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
KATA SAMBUTAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. FALSAFAH
C. TUJUAN
D. SASARAN
E. DASAR HUKUM
BAB II TRANSPORTASI
A. PENGERTIAN
B. PRINSIP UMUM
C. JENIS TRANSPORT PASIEN
D. PENGAWASAN
E. PERLENGKAPAN
F. KOMPONEN TRANSPORTASI
G. HAL YANG DIPERHATIKAN SEBELUM MEMINDAH
PASIEN
H. KETENAGAAN
I. PEMBIAYAAN
BAB III MONITORING DAN EVALUASI
A. MONITOR
B. EVALUASI
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahirnya paradigma baru dalam pemberian pelayanan pada
pasien atau konsumen merupakan dampak positif. Revolusi pelayanan
dan perubahan konsep bahwa pasien/keluarga sebagai penerima
pelayanan ikut menentukan dalam proses pengobatan serta tenaga
kesehatan sebagai pemberi pelayanan dapat membantu pasien untuk
menentukan keputusan.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
upaya pengelolaan berbagai sumber daya, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat sehingga dapat tersedia pelayanan kesehatan
yang efisien, bermutu dan terjangkau. Hal ini memerlukan komitmen,
dukungan, kemauan dan etika disertai semangat pemberdayaan yang
memprioritaskan upaya kesehatan.
Rumah Sakit sebagai tempat perawatan dan pengobatan
merupakan sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional tentunya melibatkan banyak unit atau bagian yang saling
berkaitan dalam upaya pelayanan kesehatan pasien, yang dimulai dari
pasien datang sampai dipulangkan.Untuk itu rumah sakit perlu
mendisain dan melaksanakan proses penyediaan pelayanan pasien
yang berkelanjutan didalam rumah sakit dan terkoordinasi dengan
para tenaga medis.
Demikian juga Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A Tjokronegoro
sebagai salah satu instansi pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan pasien secara paripurna dari kedatangan pasien hingga
dipulangkannya atau perpindahan dari unit ke unit maupun
dilakukan rujukan ke rumah sakit yang mamapu dalam penanganan
lain serta jelas orang yang bertanggung jawab terhadap pasien selama
pasien berada di rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan
langsung tetapi bukti pelayanannya untuk didokumentasikan.
Bersdasarkan beberapa uraian diatas, maka agar pelayanan
yang berikan kepada masyarakat sesuai dengan yang diharapkan
maka dirasa perlu disusun buku panduan pelayanan di rumah sakit
yang berisi transportasi pasien. Buku panduan yang merupakan
konsep dan prinsip serta gambaran umum ini diharapkan dapat
sebagai acuan bagi para penngolala rumah sakit dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan.

B. Falsafah
Setiap manusia sejak saat pembuahan sampai kematian, mempunyai
citra dan martabat yang mulia sebagai ciptaan Tuhan. Setiap orang
berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut
serta dalam usaha memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya. Rumah sakit terpanggil untuk berperan serta dalam
upaya memberdayakan masyarakat melalui pendekatan promotif,
prevenrif, kuratif, paliatif dan rehabilitatif yang menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan disusunnya panduan ini adalah agar terwujud suatu
mekanisme kerja yang mengatur secara efektif dan efisien alur
pasien sesuai kebutuhan dan kewenangan medis sehingga dapat
mengoptimalkan sumber daya yang terbatas.
2. Tujuan Khusus :
a. Sebagai acuan bagi unit-unit kegiatan pelaksana pelayanan
kesehatan dan masyarakat sebagai pengguna jasa rumah sakit.
b. Sebagai panduan dalam pelaksanaan trasnportasi pelayanan
kesehatan, baik bagi petugas kesehatan maupun bagi
masyarakat.
c. Menjadi pedoman bagi pengelola (manajemen) RSUD S R.A.A
Tjokronegoro dalam melaksanakan pelayanan pasien
berkesinambungan.
d. Menjadi acuan bagi RSUD R.A.A Tjokronegoro dalam
penentuan yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
pelayanan pasien.
e. Terwujudnya pelayanana kesehatan yang efektif dan efisien
dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktif dalam
rangka peningkatan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit
sebagai unit pelayanan publik.

D. Sasaran
Sasaran buku pedoman ini di peruntukan bagi semua praktisi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan di Rumah sakit
Umum Daerah R.A.A Tjokronegoro. Adapun para professional tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Semua Dokter baik dokter umum maupun spesialis
b. Perawat
c. Bidan
d. Dan praktisi lainnya.
e. Pasien dan keluarga
E. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431).
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005
Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
6. Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 2001 tentang Komite
Akreditasi Nasional;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2009
tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/Menkes/Per/I/2010 tentang perizinan Rumah Sakit;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor ..... Tahun 2020
Tentang Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah
R.A.A Tjokronegoro
BAB II
TRANSPOTRASI

A. Pengertian
Tranportasi adalah pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin, sedangkan
terasnportasi pasien merupakan proses pemindahan pasien dalam
satu tempat ke tempat yang lain (rumah sakit atau bagian yang
lain), untuk memerlukan tindakan yang lebih lanjut dalam rangka
pelayanan kesehatan.

B. Prinsip Umum
Dalam melakukan trasnprortasi ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Decision
Keputusan untuk mentransportasi adalah suatu tindakan medis,
karena itu tanggung jawab dimiliki oleh dokter yang mengirim
pasien.
2. Planing
Perencanaan meliputi pemulihan tujuan, evaluasi jarak tempuh,
pemilihan jalur. Selain itu diperlukan kode monitoring dan alat
monitoring, pemilihan intrumen monitoring sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien.
3. Implementasi
Adalah bertugasnya tim trnasport yang dipilih dan bertanggung
jawab dalam pelahsanaan. Dipilih berdasarkan kebijakan yang
berlaku. Oleh karena itu diperlukan kebijakan/standar/prosedur
yang mengatur tenaga yang bertugas dalalm trasnportasi pasien.

C. Jenis Trasnport Pasien


1. Intra Hospital
Dilakukan dalam satu rumah sakit. Dalam melakukan tindakan
ini harus diperhatian beberapa hal berikut ini ;
a. Pemindahan pasien didasarkan oleh karena alasan medis
maupun non medis (misalkan :permintaan pasien/keluarga
dll).
b. Informasikan bahwa tempat pasien yang menerima telah siap
menerima pasien tersebut serta membuat rencana terapi.
c. Bila diperlukan dokter atau perawat menemani pasien dan
harus terus mengevaluasi kondisi pasien selama trasnport.
d. Dokumentasikan dalam rekam medis kejadian yang
berlangsung selama trasnport.
e. Bila perlu membawa peralatan utnuk menunjang pasien
seperti oksigen trasnpot, bed side monitor, pulsi oksimeter,
suction dll, disesuaikan dengan kondisi pasien.
2. Extra Hospital
Dilakukan dalam antar rumah sakit, antara rumah sakit yang
kurang mampu ke rumah sakit yang lebih mampu. Dalam
melakukan tindakan ini harus diperhatian beberapa hal berikut
ini:
a. Alasan untuk memindahkan pasien adalah karena
ketidakmampuan dalam penenganaan pasien.
b. Keputusan dalam memindahkan pasien/terutama pasien
kritis dilaksanakan setelah mengevaluasi kondisi terakhir
pasien.
c. Resiko selama dalam perjalanan
Resiko ini ada dua jenis:
1) Resiko medis yaitu resiko medis yang dimiliki pasien, efek
getaran, ekselerasi, deselerasi dan perubahan suhu.
2) Resiko perjalanan yaitu resiko getaran
d. Untuk meminimalkan resiko pemindahan pasien sangat
penting untuk menstabilkan pasien di rumah sakit asal dan
terapi selama perjalanan.
e. Ketersediaan obat-obatan live saving dalam ambulan yang
bisa dipergunakan dalam kondisi emergency.
Sebelum dilakukan pemindahan perlu dilaukan koordinasi
antara lain :
a. Pemindahan pasien harus dilakukan dengan secepatnya.
b. Dokter bertanggung jawab dalam proses pemindahan pasien.
Rumah sakit penerima harus diinformasikan tentang situasi
medis dan prosedur terapi yang sudah diberikan.
c. Bila perlu rekam medis, rekam perawatan dan hasil
pemeriksaan penunjang dikirimkan bersama pasien.

D. Pengawasan
Pengawasan keadaan pasien selama masa pemindahan dengan
pencatatan yang intermiten dan wajib dilakukan
1. Pengukuran tekanan darah.
2. Pengukuran frekuensi nadi.
3. Pengukuran frekuensi nafas.
4. EKG
5. Pulse oxymetry
E. Perlengkapan
Perlengkapan yang bisa disediakan selama dalam perjalanan:
1. Alat resusitasi dan jenis mask yang sesuai.
2. OPA, Laringoskop
3. Sumber oksigen dengan kapasitas yang diperlukan.
4. Alat isap lendir
5. Alat komunikasi
6. Obat-obat live saving.
7. Pengukut tekanan darah otomatis dan manset yang sesuai
8. Bed side Monitor.
9. Cairan untuk infus

F. Komponen Tranportasi
Komponen transportasi terdiri dari:
1. Kendaraan pengangkut (ambulance,brankart, kursi roda)
2. Peralatan medis dan non medis.
3. Petugas (medis/paramedis)
4. Obat-obatan life saving dan life support.

G. Hal Yang Diperhatikan Sebelum Memindah Pasien


1. Sebelum Diangkat
a. Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah
ditanggulangi.
b. Perdarahan telah dihentikan
c. Luka-luka telah ditutup
d. Patah tulang telah difiksasi
2. Selama perjalanan harus dimonitor
a. Kesadaran
b. Pernafasan
c. Tekanan Darah
d. Denyut nadi
e. Keadaan luka

H. Ketenagaan
1. Seorang dokter terlatih sebagai ATLS / ACLS
2. Paramedis yang mampu melakukan teknik pertolongan hidup
dasar dan pertolongan kritis yang sudah terlatih serta
bersertifikat PPGD, ACLS, BTLS
3. Sopir Ambulan yang sudah resertifikat sebagai supir ambulan.
4. Ketentuan lebih lanjut diatur sesuai dengan SK Direktur RSUD
R.A.A Tjokronegoro tentang Transportasi pasien.

I. Pembiayaan
1. Daerah menetapkan jasa pelayanan sesuai dengan jenjang
fasilitas pelayanan kesehatan, jenis pelayanan, kompetensi dan
kewenangan tenaga kesehatan (medis dan non medis).
2. Biaya transportasi yang menggunakan jasa ambulan merupakan
bagian dari jasa pelayanan yang menjadi tanggung jawab
pasien/masyarakat pengguna jasa pelayanan.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring
Diperlukan adanya pengaturan sistem pelayanan serta
monitoring dari keberhasilan peningkatan mutu pelayanan
trasnportasi tentunya setelah dilakukan pengaturan prosedur
pelayanan melalui berbagai indikator pelayanan adanya data dan
informasi mengenai:
1. Jumlah yang dipindah atau ditrasportasi
2. Alasan pemindahan / trasnportasi.
3. Pola pemindahan pasien/ transportasi.

B. EVALUASI
Pelayanan harus menyelenggarakan evaluasi sedikitnya sekali dalam
satu tahun yang meliputi :
1. Ketersediaan dan kelengkapan alat-alat medis yang menunjang
proses trasnportasi pasien.
2. Kualitas dan mutu SDM yang ada
3. Fasilitas umum lainnya
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yan
cepat dan canggih sebagai sumber daya manusia yang dituntut
semakin handal dan profesional dalam melaksanakan pelayanan
rujukan. Berbagai pelatihan dan peningkatan ketrampilan untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal. Dengan harapan ke
depan proses rujukan dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat
sehingga meningkatkan umur harapan hidup dan menekan angka
kematian serta kecacatan penderita.

B. Saran
Diharapkan pelayanan rujukan semakin ditingkatkan dengan
kerjasama yang baik antar petugas, pengadaan alat-alat medis yang
lengkap, peningkatan kualitas SDM yang berkesinambungan,
pengelolaan sarana dan prasarana penunjang lainnya

Anda mungkin juga menyukai