Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI DIRI SEKOLAH

SD NEGERI SRAGEN 1 SRAGEN

Oleh

Tim SD Negeri Sragen 1


Sragen
LEMBAR PENGESAHAN

Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SD Negeri Sragen 1 Sragen ini telah disahkan oleh Kepala SD Negeri Sragen 1
Sragen, Kabupaten Sragen,
Pada Tanggal 21 Juni 2023 dan Dinyatakan mulai berlaku pada
Tahun Pelajaran 2022/2023

Sragen, 21 Juni 2023


Kepala Sekolah SD Negeri Sragen 1

Endang Ninik Suprapti, S.Pd.


NIP. 19650325 198405 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

SD NEGERI SRAGEN 1
Jalan Raya Sukowati 435, Telepon (0271) 894465
SRAGEN – 57214
E-mail : sdn_sragen1@yahoo.com, website : sdn-sragen1.blogspot.com

LAPORAN EDS (EVALUASI DIRI SEKOLAH)


SD NEGERI SRAGEN 1

A. STANDAR ISI
1. Penyusunan rumusan Visi, Misi dan Tujuan satuan pendidikan, penyusunan muatan
kurikulum secara nasional, daerah dan kekhasan satuan pendidikan, pengaturan beban
belajar, penyusunan kalender pendidikan sesuai dengan analisis kebutuhan strategis dalam
implementasi manajemen standar isi, yaitu sekolah memiliki dokumen KTSP yang disusun
dan dikembangkan melalui mekanisme penyusunan kurikulum dilaksanakan dalam bentuk
pengajaran berdasarkan 7 prinsip yaitu :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2) Beragam dan terpadu.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
6) Belajar sepanjang hayat.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
2. Kegiatan pengembangan diri siswa tidak semua terintegrasi dengan rencana
aksi lingkungan
B. STANDAR PROSES
1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
dan panduan KTSP.
2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.
3. RPP dalam pembelajaran sudah cukup banyak terintegrasi dalam PRLH meskipun belum
semuanya dikarenakan pendidik masih kesulitan untuk mengintegrasikan RPP dalam
perilaku ramah lingkungan.
4. RPP masih banyak yang hanya meliputi pengelolaan sampah, pelestarian lingkungan
5. Pemahaman peserta didik terhadap penerapan perilaku ramah lingkungan sudah cukup
6. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan sumber belajar sudah cukup tersedia, seperti
(Green house, Biopori, Apotik Hidup, Warung Hidup, Perpustakaan, Laboratorium
komputer, Lapangan Voly, lapangan sekolah, taman kelas, tempat cuci tangan, sarana
pemilahan sampah)
7. Kegiatan 3R (Reduce, reuse, recycle) sudah cukup memadai meskipun belum optimal
8. Perilaku pemilahan dan pengelolaan sampah dengan 3R (Reduse, Reuse, Recycle) perlu
ditingkatkan.
9. Perilaku hemat energi dan konservasi air perlu ditingkatkan.
10. Perilaku cinta kebersihan pada seluruh warga sekolah perlu ditingkatkan.
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
1. Hasil belajar siswa sudah mencapai target yang ditetapkan pada KKM untuk setiap
mata pelajaran dari setiap kelas
2. Hasil lulusan ujian dalam dua tahun terakhir dapat berhasil 100 % dan rata-rata nilai sudah
diatas SKL namun perlu ditingkatkan lagi perilaku peduli dan berbudaya lingkungan hidup.95
% hasil belajar siswa dapat mencapai target yang ditetapkan pada KKM untuk setiap mata
pelajaran dari setiap kelas.
D. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Sekolah memiliki guru kelas dan guru mata pelajaran yang memadai sesuai kualifikasi S1 dan
S2.
2. Semua pendidik mengintegrasikan program peduli dan berbudaya lingkungan dalam
pembelajaran.
3. Belum semua tenaga kependidikan memiliki kesadaran tentang penerapan PBLHS.
E. STANDAR SARANA DAN PRASANA
1. Sarana dan prasarana pemilahan dan pengelolaan sampah di sekolah masih belum
digunakan secara maksimal dan masih perlu menambah jumlah tong sampah pemilahan.
Dalam mengantisipasi jumlah sampah yang banyak tersebut perlu tindakan pemanfaatan
sampah dengan cara membuatnya menjadi kompos, menjadi pupuk cair, menjadi lahan
pembibitan, lahan penanaman, dan pendistribusian sampah an organik pada bank sampah
sekolah
2. Upaya konservasi air yang sudah dilakukan diantaranya pembuatan pot dengan system
pipa kapiler, pembuatan sumur resapan, pembuatan lubang biopori, pemanenan air hujan,
dan upaya penghematan air melalui himbauan serta slogan yang ada di sekolah.
3. Jika terjadi hujan yang cukup deras dan lama maka air hujan akan mengalir di lahan
sekolah sehingga perlu penambahan saluran drainase sehingga limpasan air bisa
mengalir dengan lancar.
4. Sebagai penghematan air, sekolah sudah memiliki kolam ikan sebagai tampungan air.
Tampungan air hujan di sekolah juga sudah ada meskipun belum maksimal.
5. Belum mempunyai alat pencacah daun dan ranting sebagai bahan untuk pembuatan
kompos.
F. STANDAR PENGELOLAAN
1. Visi, Misi, RKS, RKT, dan dokumen 1 KTSP sudah ada dan sudah memuat penerapan
PBLHS, (Perilaku Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah) dan sudah disosialisasikan
kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
2. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan
perbaikan serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak yang berkepentingan.
3. Sudah ada tim pengembang sekolah dan tim adiwiyata namun perannya belum optimal.
4. Kerjasama dengan mitra/masyarakat belum maksimal, utamanya yang berkaitan
dengan lingkungan hidup.
G. STANDAR PEMBIAYAAN
1. Sekolah sudah menyusun RAPBS/RKAS sesuai PP No 19 th 2005.
2. RAPBS/RKAS di sekolah dirumuskan dengan perhitungan kebutuhan setahun meliputi subsidi
pemerintah dan pemangku kepentingan ang relevan.
3. Pembiayaan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan lingkungan
hidup perlu ditambah.
4. Penyusunan keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel
5. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan
H. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
1. Guru sudah mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang
sesuai silabus mata pelajaran.
2. Sekolah menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat
dewan pendidik
3. Sudah membuat KKM dan menyampaikan informasi pada peserta didik mengenai KKM
termasuk apa yang dipersyaratkan untuk penguasaan minimum.
4. Mengintegrasikan isu-isu lingkungan hidup ke dalam instrument penilaian yang dibuat
guru.

Anda mungkin juga menyukai