Anda di halaman 1dari 4

BAB III

GAMBARAN UMUM

Prasarana Desa Pandeglang


Air Bersih
Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Desa Pandeglang
memiliki tiga jenis sumber air yang digunakan masyrakatnya, yaitu pada tanah (sanyo),
permukaan air (sungai), dan tujuh mata ir yang tersebar. Pada tahun 2022 sempat mengalami
pencemaran air pada permukaan air (sungai) yang diakibatkan pembuangan limbah pabrik. Tujuh
mata air yang tersebar terdistribusi dengan sistem perpipaan dan penyaringan sehinga dapat
dikonsumsi. Rumah warga yang berada di Kawasan sekitar mata air jika musim kemarau
mengalami kekeruhan. Terdapat juga daerah yang kurang terdistribusi merata, sehingga hanya
mengandalkan rumah warga yang hanya memiliki air bersih yang dibagikan secara sukarela.

Gambar 3. Sungai Sebagai Sumber Mata Air Gambar 3. Perpipaan Saluran


Sumber Mata Air

Gambar 3. Air Bersih Berasal Dari Gambar 3, Toren Sebagai


Pengeboran (Sanyo) Penampungan Air Bersih

Drainase
Drainase merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan massa air berlebih dari sebuah
kawasan seperti perumahan, perkotaan, dan jalan. Pada lokasi ini, jaringan drainase hanya berada
pada wilayah dan jalan bagian utamanya saja. Untuk wilayah lingkungan permukiman yang lebih
dalam masih menggunakan drainse dengan tanpa perkerasan (tanah). Selain itu, terdapat sekitar
rumah warga yang memiliki system drainase yang menyatu dengan IPAL (Instalasi Pembuangan
Air Limbah) yang lalu tersambung dengan septic tank. Selain itu, masih banyak yang
teridentifikasi sebagai kondisi rusak, yaitu drainase yang tertimbun sampah, puin, dan terhambat
tumbuhan, sehingga menghambat aliran drainase. Namun terdapat beberapa daerah yang belum
memiliki drainase, sehingga jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama akan
terjadi banjir.Seperti halnya pada kawasan SDN 11 Pandeglang

Gambar 3. Drainase Tertimbun Gambar 3. Drainase Tertutup


Sampah Tumbuhan

Persampahan
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang terdapat di wilayah ini. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara, Desa Pandeglang belum memiliki system pengelolaan sampah yang
baik seperti adanya pengangkutan sampah rutin maupun tempat pengelolaan sampah. Terlihat
Masyarakat masih menggunakan metode pengelolaan sampah secara tradisional yakni dengan
cara dikubur ataupun dibakar untuk menghilangkan sampah rumah tangga yang dihasilkan di
tempat-tempat tertentu seperti lahan kosong maupun di selokan-selokan yang belum permanen
dengan tanpa perkerasan. Berikut kondisi persampahan di Desa Pandeglang dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 3. Timbunan Sampah di Lahan Koso


Air Limbah
Masyarakat Desa Pandeglang memiliki prasarana air limbah yang merupakan program dari
pemerintah, yakni MCK (Mandi Cuci Kakus). Masyarakat pandeglang sering mengunakan
tempat pemandian umum. Namun pada saat ini, kondisi MCK tersebut terbilang tidak layak,
karena melihat kondisinya yang tidak layak digunakan masyarakat. Seperti tidk terdapat penutup
MCK, dan tidak memiliki closet. Akan tetapi, masyarakat memberi Solusi yakni dengan
menadakan sumbangsih secara sukarela untuk membenahi MCK/pemandian umum tersebut. Aan
tetapi cara tersebut tidak efektif, sehingga MCK/pemandian tersebut tetap memiliki kondisi yang
tidak layak. Selain itu, masyarakat Desa Pandeglang menggunakan septic tank komunal, Dimana
dipergunakan secara bersamaan. Septic tank komunal tersebut selain digunakan sebagai tempat
pembuangan, juga dipakai untuk ternak ikan lele. Tercatat bahwa terdapat empat puluh lima titik
dimana instalasi pembuangan air limbah (IPAL) yang teridentifikasi tidak layak pakai yang
tersebar di Desa Pandeglang

Gambar 3. Kondisi MCK/Pemandian Umum Warga


Jalan
Jalan merupakan suatu prasarana transportasi yang meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jaringan jalan
yang terdapat di lingkungan permukiman Desa Pandeglang meliputi atas jalan utama lingkungan
yang memiliki perkerasan dari beton cor dan paving block dengan kondisi yang sederhana. Pada
kawasan yang lebih dalam memiliki perkerasan paving block dan terdapat juga jalan dengan
kondisi rusak berlubang. Desa Pandeglang sempat terdapat proyek pembangunan jalan oleh
pemerintah, namun hingga kini belum juga terealisasi. Sehingga warga setempat berinisiatif
untuk menimbun jalan tanah dengan sisa-sisa puing bangunan. Terdapat banyak titik dimana
jalan sulit untuk diakses kendaraan , yakni hanya sekitar 1,5 meter , hanya cukup satu kendaraan
roda dua. Hal ini tentu menyulitkan aksesibilitas dan pergerakan masyarakat terlebih untuk mobil
pemadam.
Gambar 3. Jalan Tanpa Perkerasan Gambar 3. Jalan Perkerasan Paving Block

Gambar 3. Kondisi Jalan Rusak Gambar 3. Jalan Minim Aksesibilitas


Berlubang

Listrik
Listrik merupakan wujud energi yang banyak digunakan oleh manusia, fungsinya sendiri
biasanya sebagai sumber penerangan, sumber energi, penghasil panas, penghasil gerak dan
lainnya. Jaringan listrik yang berada di Desa Pandeglang ini bukanlah suatu masalah, karena
jaringan listrik telah menjangkau sampai ke lokasi bagian dalam atau pelosok permukiman dan
juga cukup untuk melayani rumah-rumah yang ada di dalam lingkungan permukiman ini. Rata-
rata masyarakat menggunakan listrik denga kapasitas 450 Watt.

Gambar 3. Tiang Listrik

Anda mungkin juga menyukai