Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan


diselesaikan pada pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : ABDURRAHIM. ST

Alas Sekolah : SMKN 1 PRINGGABAYA

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang


direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses
pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience,
Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi
capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi


pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua


kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode
yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan
belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri
siswa yang bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan


penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka
harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.

Hasil eksplorasi Masalah


penyebab masalah terpilih yang
Analisis akar
(disalin dari kolom Akar penyebab akan
No. penyebab
hasil eksplorasi masalah diselesaikan
masalah
penyebab masaah
pada LK 1.2)

1 Masih kurangnya minat dan Minat siswa dalam Berdasarkan hasil


diskusi dan analisis
1.motivasi belajar
inisiatif membaca rendah dan
tidak didukung dengan ditentukan bahwa akar siswa yang rendah
siswa dalam membaca buku
penyeban masalah
dan literatur lain yang keberadaan guru yang
adalah Guru perlu
berhubungan dengan materi seharusnya berinovasi menyusun strategi dalam
membaca alat ukur dalam menumbuhkan menumbuhkan motivasi
minat baca siswa dalam membaca
1. Tidak adanya Budaya membaca ini
pembiasaan membaca seharusnya sudah
dibiasakan sejak dini
sejak dini
dengan dukungan dari
2. Produksi buku di keluarga, skeolah dan
Indonesia yang kurang baik lingkungan masyarakat.
Motivasi yang
3. Minat baca yang kurang baik ditumbuhkan guru untuk
ini memang dipengaruhi siswa agar memiliki minat
sarana dan prasarana sekolah dalam membaca ini harus
disusun dengan menarik. 2.kemampuan
4. Tidak adanya Misalnya guru menganalisa siswa
pembiasaan dari guru memberikan reward
terkait membaca yang masih kurang
bintang kepada siswa yang
dalam pembelajaran
sudah menyelesaikan
5. Guru tidak memberikan
membaca satu halaman yang berbasis HOTS
strategi yang baik dalam
menumbuhkan minat baca Orang tua tidak memerhatikan
kegiatan literasi anak di rumah
6. Adanya budaya copy karena sibuk dan memiliki
paste pemahaman bahwa pendidikan
anak adalah tanggung jawab
7. Kurang dilibatkannya sekolah. Hal inilah yang
teknologi dalam menyebabkan aktivitas literasi
penumbuhan minat baca
anak tidak terbentukkarena
siswa
pantauan dari orangtua yang
kurang.

2 Masih kurang dan Kurangnya relasi atau Berdasarkan hasil


diskusi dan analisis
terbatasnya komunikasi hubungan antara guru
guru dan orang tua siswa dengan orang tua siswa ditentukan bahwa akar
penyeban masalah
terkait dengan pembelajaran
bahwa kurangnya
siswa melibatkan orang tua
1. Ketidakpuasan orang dalam kegiatan sekolah,
tua atas prilaku guru rumah orang tua yang
terhadap anaknya terlalu jauh dari sekolah,
2. Orang tua tidak orang tua yang terlalu
peduli terhadap hasil sibuk sehingga
menyerahkan semuanya
belajar siswa
kepada guru atau sekolah

3 Motivasi belajar peserta didik rendah Kurangnya perhatian orang Berdasarkan hasil diskusi dan
analisis ditentukan akar
karena kurangnya pendampingan dan tua terhadap belajar anak di
bimbingan orang tua saat belajar rumah penyebab masalah adalah
orang tua sibuk dengan
dirumah.
pekerjaannya sehingga
kurang memberikan
perhatian terhadap belajar
anak dirumah. Orang tua
harus senantiasa memberikan
pendampingan, perhatian dan
dorongan kepada anaknya
agar memiliki semangat
dalam belajar khususnya
belajar dirumah agar dpat
menunjang keberhasilan
belajar di
sekolah.

4 Guru mengajar dengan metode Setelah dilakukan eksplorasi


Setelah ditentukan akar
klasik/ monoton dalam pembelajaran penyebab masalah, maka penyebab masalah yang sesuai
dasar teknik mesin (alat ukur presisi) dapat ditentukan akar dengan kondisi satuan
Maka, dapat dipaparkan hasil penyebabmasalah sebagai pendidikan, maka dapat
eksplorasi penyebab berikut: ditentukan analisis akar
Masalah sebagai berikut. 1. Guru enggan mengikuti penyebab masalah sebagai
kegiatan pelatihan berikut:
1. Guru tidak meningkatkan
pengembangan diridalam Guru tidak melakukan
kemampuannya sesuai dengan
hal keprofesian diagnostik dalam memulai
perkembanganzaman dan
kebutuhan siswa 2. Guru tidak bisa pembelajaran untuk
2. Guru kurang mengolahdirinya mengoperasikan alatmedia mengetahui kondisi awalsiswa
dan cenderung menuntaskan
dalam hal pengembangan media 3. Guru tidak memiliki
target bebanmengajar sehingga
3. Guru enggan mengikuti banyak waktu prosespembelajaran monoton.
pelatihan yang berkaitandengan
pedagogik Selain itu, guru juga tidak
untukmengikuti
4. Guru kurangmemperhatikan meningkatkan kemampuan
pelatihan pedagogiknya sehingga
kondisikebutuhan siswa
4. Guru tidak melakukan pembelajaran
5. Guru cenderungmenggunakan yangdilaksanakan
diagnostik sebelum
bahan materi yang sudah diketahui pada matericerita pendek
siswa pembelajaran dimuali cenderungmonoton dan tidak
5. Guru tidak Memperbarui inovatif
wawasannya

5 Siswa kurang memahami Belum tepatnya strategi Berdasarkan hasil diskusi


dan mengerti tentang soal yang digunakan guru dan analisis ditentukan
yang berbentuk literasi dalam pembelajaran bahwa akar penyeban
atau numerasi Pembuatan sehingga menimbulka masalah adalah Guru
soal belum berbasis HOTS miskonsepsi terkait perlu menyusun strategi
1. Kurang pemahaman pemberian materi literasi dalam mempersiapkan
guru terkait materi numerasi, Advanced segala sesuatu baik dari
2. Sarpras sekolah yang belum material, dan soal HOTS pemahaman diri,
lengkap membuat pemberian membuat pembelajaran kelengkapan sarpras yang
materi kurang maksimal menjadi kurang optimal dibutuhkan, dan
3. Tidak adanya perangkat ajar terkait
pembiasaan dari guru pemberian materi literasi
terkait membaca numerasi, Advanced
4. Guru tidak memberikan material, dan soal HOTS
strategi yang tepat dalam
sehingga membuat
menumbuhkan minat baca
5. Kurang dilibatkannya pembelajaran menjadi
teknologi dalam optimal
penyampaian materi

6 Guru kurang memaksimalkan


teknologi dalam me dia
pemanfaatan
teknologi/inovasi
Berdasarkan hasil
diskusi dan analisis
pembelajarannya dalam pembelajaran ditentukan bahwa akar
1. Faktor internal guru baik usia, belum dimanfaatkan penyeban masalah
intelegensi maupun minat secara optimal karena adalah faktor internal
2. Faktor eksternal yaitu sarpras babarapa faktor yaitu dan
yang terbatas faktor internal dan eksternal diantaranya yaitu
3. Pada lingkungan yaitu eksternal. usia guru yang menjelang
kondisi geografis yang pensiun, sarpras sekolah
berbeda-beda. yang terbatas dan kondisi
geografis yang berbeda-
beda sehingga aksesnyapun
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai