Anda di halaman 1dari 3

JUAL BELI DENGAN SISTEM KREDIT

Pertanyaan dalam inbox kami:


Kepada ustadz, saya mempunyai pertanyaan dan mohon penjelasannya. Bagaimana
hukumnya jual-beli barang dengan sistem kredit? Apakah sama dengan riba?
Demikian pertanyaan saya, atas jawaban ustadz, saya ucapkan jazakallahu khairan katsiran.

Jawab :
Jual beli dengan sistem kredit (cicilan), yang ada di masyarakat digolongkan menjadi dua
jenis:
Jenis pertama, kredit dengan bunga. Ini hukumnya haram dan tidak ada keraguan dalam hal
keharamannya, karena jelas-jelas mengandung riba.
Jenis kedua, kredit tanpa bunga. Para fuqaha mengistilahkan kredit jenis ini dengan Bai’ At
Taqsiith.

Sistem jual beli dengan Bai’ At Taqsiith ini telah dikaji sejumlah ulama, di antaranya:

As-Syaikh Nashirudin Al Albani

Dalam kitab As-Shahihah jilid 5, terbitan Maktabah Al Ma’arif Riyadh, hadits no. 2326
tentang “Jual Beli dengan Kredit”, beliau menyebutkan adanya tiga pendapat di kalangan
para ulama. Yang rajih (kuat) adalah pendapat yang tidak memperbolehkan menjual dengan
kredit apabila harganya berbeda dengan harga kontan (yaitu lebih mahal, red).
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari Abi Hurairah yang diriwayatkan
oleh An Nasa’i dan At Tirmidzi, bahwa Rasulullah melarang transaksi jual beli (2 harga)
dalam satu transaksi jual beli.

As Syaikh Al Albani menjelaskan, maksud larangan dalam hadits tersebut adalah larangan
adanya dua harga dalam satu transaksi jual beli, seperti perkataan seorang penjual kepada
pembeli: Jika kamu membeli dengan kontan maka harganya sekian, dan apabila kredit maka
harganya sekian (yakni lebih tinggi).

Hal ini sebagaimana ditafsirkan oleh Simaak bin Harb dalam As Sunnah (karya Muhammad
bin Nashr Al Marwazi), Ibnu Sirin dalam Mushonnaf Abdir Rozaq jilid 8 hal. 137 no. 14630,
Thoowush dalam Mushonnaf Abdir Rozaq jilid 8 no. 14631, Ats Tsauri dalam Mushonnaf
Abdir Rozaq jilid 8 no. 14632, Al Auza’i sebagaimana disebutkan oleh Al Khaththaabi dalam
Ma’alim As Sunan jilid 5 hal. 99, An Nasa’i, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibni Hibban jilid 7
hal. 225, dan Ibnul Atsir dalam Ghariibul Hadits.

Demikian pula dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf, Al
Hakim dan Al Baihaqi, dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang menjual dengan 2 harga dalam 1 transaksi jual beli, maka baginya harga
yang lebih murah dari 2 harga tersebut, atau (jika tidak) riba.”

Misalnya seseorang menjual dengan harga kontan Rp 100.000,00, dan kredit dengan harga
Rp 120.000,00. Maka ia harus menjual dengan harga Rp 100.000,00. Jika tidak, maka ia telah
melakukan riba.
Atas dasar inilah, jual beli dengan sistem kredit (yakni ada perbedaan harga kontan dengan
cicilan) dilarang, dikarenakan jenis ini adalah jenis jual beli dengan riba.

As-Syaikh Muqbil bin Hadi Al Waadi’i

Dalam kitabnya Ijaabatus Saailin hal. 632 pertanyaan no. 376, beliau menjelaskan bahwa
hukum jual beli seperti tersebut di atas adalah dilarang, karena mengandung unsur riba.

Dan beliau menasehatkan kepada setiap muslim untuk menghindari cara jual beli seperti ini.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari Abi Hurairah yang diriwayatkan
oleh An Nasa’i dan At Tirmidzi, bahwa Rasulullah melarang transaksi jual beli (2 harga)
dalam satu transaksi jual beli.

Namun beliau menganggap lemahnya hadits Abu Hurairah sebagaimana yang diriwayatkan
Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf, Al Hakim dan Al Baihaqi, dari Abi Hurairah,
bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang menjual dengan 2 harga dalam 1 transaksi jual beli, maka baginya harga
yang lebih murah dari 2 harga tersebut, atau (jika tidak) riba.”

Hal ini sebagaimana disebutkan beliau dalam kitabnya Ahaadiitsu Mu’allah Dzoohiruha As
Shahihah, hadits no.369.

Dalam perkara jual beli kredit ini, kami nukilkan nasehat As-Syaikh Al Albani:

“Ketahuilah wahai saudaraku muslimin, bahwa cara jual beli yang seperti ini yang telah
banyak tersebar di kalangan pedagang di masa kita ini, yaitu jual beli At Taqsiith (kredit),
dengan mengambil tambahan harga dibandingkan dengan harga kontan, adalah cara jual beli
yang tidak disyari’atkan.

Di samping mengandung unsur riba, cara seperti ini juga bertentangan dengan ruh Islam, di
mana Islam didirikan atas pemberian kemudahan atas umat manusia, dan kasih sayang
terhadap mereka serta meringankan beban mereka, sebagaimana sabda Rasulullah yang
diriwayatkan Al Imam Al Bukhari :
“Allah merahmati seorang hamba yang suka memberi kemudahan ketika menjual dan ketika
membeli…”

Dan kalau seandainya salah satu dari mereka mau bertakwa kepada Allah, menjual dengan
cara kredit dengan harga yang sama sebagaimana harga kontan, maka hal itu lebih
menguntungkan baginya, juga dari sisi keuntungan materi. Karena dengan itu menyebabkan
sukanya orang membeli darinya, dan diberkahinya oleh Allah pada rejekinya, sebagaimana
firman Allah:
“… Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa
bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath Thalaq: 2-3)
Demikian nasehat dari As-Syaikh Al Albani.

Sebagai kesimpulan, kami nasehatkan kepada kaum Muslimin, hendaknya memilih cara
kontan jika menghadapi sistem jual beli semacam ini.

Wallahu a’lamu bisshawaab.

Silahkan SHARE untuk memperbanyak ARTIKEL / CATATAN / FOTO / TAUTAN / LINK


/ KRONOLOGI yang ada di FP ini dengan tetap menjaga AMANAT ILMIYYAH, yakni
MENCANTUMKAN SUMBERNYA dan BUKAN UNTUK KOMERSIL.
---------#

51318Suka · · Bagikan

Anda mungkin juga menyukai