Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Sensorik:

 Serabut A-delta: Terlibat dalam transmisi sinyal nyeri yang bersifat tajam dan
terlokalisasi. Respons cepat terhadap stimulus nyeri.
 Serabut C: Terlibat dalam transmisi sinyal nyeri yang bersifat tumpul dan
merambat lebih lambat. Respons terhadap stimulus nyeri bersifat lebih lambat
dan lebih difus.
Mielinisasi:
 Serabut A-delta: Mielinasi lebih tebal, yang berkontribusi pada kecepatan
konduksi yang lebih tinggi.
 Serabut C: Mielinasi lebih tipis atau tidak mielinis, yang menyebabkan
kecepatan konduksi yang lebih lambat.
Adaptasi Terhadap Stimulus:
 Serabut A-delta: Cenderung beradaptasi lebih cepat terhadap stimulus dan
dapat memberikan respons terhadap perubahan stimulus.
 Serabut C: Cenderung bersifat lebih persisten dalam memberikan respons
terhadap stimulus yang terus-menerus.
CGRP (Calcitonin Gene-Related Peptide) dan Nerve Growth Factor (NGF) adalah dua
jenis molekul yang berperan dalam sistem saraf dan memiliki implikasi dalam
berbagai kondisi kesehatan, terutama dalam konteks nyeri dan peradangan. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai keduanya:

1. CGRP (Calcitonin Gene-Related Peptide):


 Fungsi: CGRP adalah peptida yang dihasilkan di berbagai bagian tubuh,
termasuk saraf sensorik dan otak. Ini memiliki peran utama dalam pengaturan
pembuluh darah, neurotransmisi, dan respons terhadap nyeri.
 Pengaruh pada Pembuluh Darah: CGRP bertindak sebagai vasodilator, yang
berarti dapat melebarkan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan aliran darah ke berbagai bagian tubuh.
 Peran dalam Nyeri: CGRP juga terlibat dalam transmisi sinyal nyeri. Tingkat
CGRP yang tinggi terkait dengan kondisi nyeri kronis, seperti migrain dan
nyeri neuropatik.
 Terapi Migrain: Penghambatan CGRP atau reseptornya telah menjadi target
terapi yang berkembang untuk migrain. Obat-obatan yang menargetkan
CGRP atau reseptornya dapat membantu mengurangi frekuensi dan
keparahan serangan migrain.
2. Nerve Growth Factor (NGF):
 Fungsi: NGF adalah faktor pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan,
diferensiasi, dan kelangsungan hidup sel saraf. Ini juga berperan dalam
respons terhadap nyeri dan inflamasi.
 Pertumbuhan dan Sel Saraf: NGF berperan penting dalam pembentukan dan
pertumbuhan saraf, baik selama perkembangan embrio maupun pada
regenerasi saraf setelah cedera.
 Pengaruh pada Nyeri: Peningkatan kadar NGF telah dikaitkan dengan
kondisi nyeri kronis dan inflamasi. NGF dapat meningkatkan sensitivitas saraf,
meningkatkan respon terhadap rangsangan, dan memfasilitasi transmisi sinyal
nyeri.
 Terapi Nyeri: Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk mengevaluasi
penggunaan obat yang menghambat NGF sebagai potensi terapi untuk
kondisi nyeri kronis.
Substansi P adalah peptida neurotransmitter yang ditemukan dalam sistem saraf
manusia. Ini adalah salah satu neuropeptida yang berperan dalam pengaturan
transmisi sinyal saraf, terutama yang terkait dengan nyeri dan peradangan. Berikut
adalah beberapa informasi mengenai Substansi P:

1. Fungsi:
 Transmisi Sinyal Nyeri: Substansi P memiliki peran utama dalam transmisi
sinyal nyeri dalam sistem saraf pusat dan perifer. Ini membantu mengirimkan
informasi nyeri dari tempat cedera atau stimulus nyeri ke otak.
 Peran dalam Inflamasi: Selain itu, Substansi P juga terlibat dalam proses
inflamasi. Ketika terjadi peradangan, pelepasan Substansi P dapat meningkat,
yang dapat memperparah rasa nyeri dan meningkatkan respons inflamasi

Anda mungkin juga menyukai