Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERTANIAN

ANALISIS USAHA BULUTANGKIS

Oleh :

Hikari Aufa Rafiqi


12180214588

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahiwabarakatu
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayat,
kelancaran serta kemudahan yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini yang merupakan salah satu tugas dari
matakuliah Analisis Kelayakan Usaha Pertanian.
Dalam laporan penyelesaian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
dan orangtua dan semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu praktikum
ini. Penulis banyak menyadari, dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran yang
diharapkan untuk membangun semangat, semoga penulis penulis dapat membuat
yang lebih baik lagi dikemudian hari dan mengharapkan kesempurnaan di masa
yang akan datang. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 28 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh
masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat
dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga
bulutangkis yang diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT
hingga tingkat dunia, seperti Thomas dan Uber Cup atau Olimpiade. Bulutangkis
dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan dapat dilakukan
di dalam maupun di luar ruangan.
Di Indonesia bulutangkis sudah dikenal sejak lama, sehingga olahraga ini
merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di kalangan masyarakat
Indonesia. Pada tanggal 5 Mei 1951 di Indonesia didirikanlah organisasi induk
cabang olahraga bulutangkis yang dikenal dengan nama Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal munculnya
pebulutangkis handal yang dapat mengharumkan nama bangsa, seperti yang
dibuktikan pebulutangkis tunggal yaitu Susi Susanti dan Alan Budikusumah yang
meraih dua medali emas pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Perlu diingat juga
bahwa olahraga bulutangkis walk in untuk pertama kalinya dipertandingkan di
Olimpiade tersebut, bahkan dalam kejuaraan-kejuaraan dunia seperti dalam
Thomas dan Uber Cup sudah beberapa kali piala tersebut direbut tim Indonesia.
Pemain bulutangkis Indonesia seperti Rudi Hartono, Tjuntjun, Johan Wahyudi,
Christian Hadinata, Ii Soemirat, Verawati Fajrin, Ivana Lie, Susi Susanti, Liem
Swe King, Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto, Alan Budikusumah, Haryanto Arbi,
Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Taufik Hidayat, dan yang lainnya adalah sederetan
pemain yang pernah menjadi juara dunia pada zamannya dan tak pernah hilang
dalam perjalanan sejarah bulutangkis Indonesia. Prestasi bulutangkis di Indonesia
pada beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan. Beberapa kejuaran
bergengsi seperti Thomas Cup, Uber Cup dan All England tidak dapat diraih oleh
atlet-atlet bangsa Indonesia.
Pada saat sekarang perkembangan bulutangkis ini makin pesat, hal ini
disebabkan makin tingginya keterampilan penguasaan teknik dari para pemainnya.
Dengan keterampilan teknik bermain yang cukup tinggi yang dimiliki oleh rata-
rata pemain, maka akan dapat memberikan suatu permainan yang bermutu. Untuk
mendapat suatu keterampilan penguasaan yang baik, maka dari sejak dini para
pemain harus sudah diberikan pelajaran teknik dasar, sehingga dengan teknik
dasar yang telah dikuasainya itu pemain akan dapat mengembangkan
keterampilannya di masa yang akan datang.
Banyaknya peminat dalam permainan bulutangkis membuat peluang
dalam memperoleh keuntungan dan mengembangkan usaha sangat bagus untuk di
laksanakan. tingginya minat bermain membuat kemungkinan rugi dalam
mengembangkan usaha badminton sangat lah kecil, apalagi dengan semaraknya
event-event yang di selenggarakan tiap tahunnya, mulai dari tingkat pelajar hingga
dewasa. Mengembangkan usaha di bidang bulutangkis sangat cocok diterapkan di
negara Indonesia dengan tingginya minat bermain bultangkis.

I.2. Tujuan
Tujuan dari studi kelayakan usaha ini melakukan perencanaan produksi,
realisasi perencanaan produksi dan melakukan evaluasi terhadap realisasi usaha
bulutangkis

I.3. Manfaat
Dengan adanya analisis kelayakan usaha bulutangkis ini kita dapat
mengetahui apakah usaha bulutangkis dipekanbaru layak untuk dilaksanakan
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1. Analisis Usaha bulutangkis


Untuk menganalisis kelayakan usaha bulutangkis di Pekanbaru, maka
aspek yang sangat penting untuk dipahami adalah aspek pasar dan pemasaran.
Persaingan bisnis semakin ketat membuat pengusaha dituntut untuk mencari
alternatif-alternatif dalam hal menarik konsumen. Sehingga pengusaha yang
menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan penyewaan dalam usaha-
usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam
konsep pemasaran, salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah
dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing (Ardan, 2022).
Sewa lapangan merupakan salah satu tempat olahraga yang menyediakan
lapangan bulu tangkis dengan konsep ruangan sehingga suasana yang disajikan
cenderung sederhana. Lokasi sewa lapangan terletak di marpoyan Kota
Pekanbaru. Dalam penelitian ini, aspek pasar diteliti dengan menyebarkan
kuisioner kepada 100 responden yang merupakan penduduk Pekanbaru. Penelitian
aspek pasar ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pasar potensial, pasar
tersedia dan pasar sasaran dari sewa lapangan. Hasil penyebaran kuisioner
menunjukkan persentase besarnya pasar potensial yaitu sebesar 94%, pasar
tersedia sebesar 97% dan untuk pasar sasaran, perusahaan menargetkan 0,5% dari
pasar tersedia. Untuk aspek teknis dan finansial digunakan data sekunder yang
didapat dari berbagai sumber (Aulia, 2019).
Aspek teknis pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap beberapa
aspek penting yang ada seperti penentuan lokasi usaha, peralatan produksi yang
dibutuhkan serta kebutuhan jumlah tenaga kerja.
2.2. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran adalah saluran yang menghantrkan atau
mempromosikan usaha mulai dari pemilik sampai penyewa. Saluran yang
digunakan untuk usaha sewa lapangan yaitu dari pemilik langsung ke penyewa.

2.3. Permintaan dan Penawaran


Permintaan : Usaha sewa lapangan untuk permintaan yang lebih banyak
dipasaran yaitu penggunaan matras pada lapngan, sehingga banyak disukai oleh
para penyewa karena sensasi bermain bulutangkis yang menyenangkan dan
savety. Sewa lapangan bulutagkis merupakan usaha yang menjanjikan karena
banyaknya peminat dalam olahraga satu ini.

Tabel 2.1. Permintaan Harga


Tahun Harga Permintaan
2020 Rp. 35.000/jam 300
2021 Rp. 40.000/jam 350
2022 Rp. 45.000/jam 400

Hal ini menunjukkan, adanya peningkatan harga tidak mempengaruhi


jumlah permintaan penyewa tiap tahunnya.
Penawaran : Mengingat besarnya peluang dalam usaha sewa lapangan, maka
kami akan memberikan penawaran yang menarik bagi penyewa. Sesuai dengan
konsep tujuan kami yaitu menyediakan tempat yang nyaman dan aman saat
bermain, hal ini memberikan daya tarik para penyewa, selain itu kami
memberikan harga yang terjaangkau dan tempat yang strategis bagi penyewa.
Tabel 2.2. Analisis Penawaran
Tahun Harga waktu
2020 Rp. 80.000 3 jam
2021 Rp. 90.000 3 jam
2022 Rp. 100.000 3 jam
III. ASPEK TEKNIS DAN MANEJEMEN

III.1. Aspek Teknis


Penyewaan lapangan bulutangkis yang dilakukan memiliki hal menarik
dan memiliki keunggulan lantaran peminat yang bermain sangat tinggi.
Penyewaan lapangan yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri seperti tempat
yang indoor dan hanya memiliki 1 lapangan sehingga lebih privasi saat bermain.
Penyewaan lapangan pada saat itu merupakan inovasi bisnis yang baru sehingga
usaha yang dihasilkan dapat menentukan bagaimana perkembangan dari usaha itu
sendiri. Dalam persaingan usaha sewa lapangan, tempat ini memiliki poin penting
dalam kualitas dan harga, keunggulan seperti itulah yang dapat menonjolkan hasil
usaha dari sewa lapangan bulutangkis dari pesaing yang serupa (Ardan, 2022).

III.2. Penentuan Lokasi Usaha


Lokasi Usaha sewa lapangan mendirikan usahanya pada tempat yang
dikelilingi dengan sekolah-sekolah, dan pemukiman, letak lokasi usaha dari sewa
lapngan bulutangkis ini lumayan strategis, dikarena kan dekat dengan penduduk
sekitar dan belum terdapat pesaing yang memiliki usaha serupa di sekitar yang
dapat mengancam keberadaan dari sewa lapangan tersebut tersebut. Lokasi sewa
lapangan bulutangkis saat ini bisa dilihat banyaknya masyarakat yang bermain
bulutangkis dan ingin sehat untuk menjaga kondisi badan. Ketersediaan peralatan
sewa dan bermain mendapatkan supply bahan dari toko-toko olahraga, untuk
lapangan di buat sendiri dengan modal sendiri. Lokasi usaha sewa lapangan
bulutangkis strategis jika ditinjau dalam memenuhi ketersediaan kebutuhan
matrial dalam bermain dikarenakan dekat dengan pusat kota dan tidak terpelosok
(Aulia, 2019).
III.3. Penentuan Layout

III.4. Jenis Usaha


Sewa lapangan bulutangkis merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa
dan memanfaatkan areal lahan sebagai bisnis yang dijalankan. Bisnis ini sangat
bergantung pada konsumen yang menyewa lapangan. Proses bisnis pada tempat
sewa lapangan bulutangkis pada umumnya masih mengharuskan pelanggan untuk
datang dalam melakukan penyewaan dan mengatur jadwal penyewaan yang
diinginkan. Sehingga pelanggan tidak mengetahui jadwal yang masih kosong
secara langsung. Dan setiap hari petugas melakukan pencatatan penyewaan dari
pelanggan ke buku pesanan dan itu menjadi kurang efektif.

III.5. Desain Usaha


Sebagai pemilik usaha sewa lapangan, pengusaha membuat desain usaha
berupa logo dan spanduk untuk membuat tampilan usaha lebih menarik serta di
dalam logo terdapat informasi berupa no.hp dan alamat stand
III.6. Aspek Menejemen
Struktur organisasi pada usaha sewa lapangan bulutangkis ini menggunakan
organisasi sederhana, yang terdiri dari pemilik, staf, dan keamanan. Kegaiatan
yang menyangkut pengolahan keuangan dan pembukuan dilakukan oleh pemilik
yang merupakan tenaga kerja diri sendiri, dan untuk bagian pengaturan waktu dan
penjagaan dilakukan oleh staf dan penjaga secara bergantiaan karena masih
memiliki waktu luang. Sehingga usaha sewa lapangan hanya memiliki 1 kariawan
yaitu bagian penjaga lapangan.
Adapun tugas masing-masing dari pemegang jabatan yaitu :
1. Ketua : bagian memimpin, mengawasi, dan bertangging jawab dalam
kelancaran dan peningkatan usaha, serta sebagai bagian pembukuan dan
pengelolaan keuangan.
2. Staf dan penjaga : bertugas untuk mengatur waktu dan menjaga lapangan
agar kondisi tetap kondusif.

Pemilik

Staf dan
penjaga
IV. ASPEK FINANSIAL

IV.1. Modal Tetap


Tabel 4.1. Modal Tetap
Penyusutan
Biaya tetap (2022) Harga Rp./pcs Masa pakai
pertahun Rp.
Net 150.000 3 tahun 15.000

Cat/20 kg 600.000 3 tahun 60.000

Tiang 500.000 3 tahun 50.000

Kursi Wasit 2.000.000 3 tahun 40.000

Kursi Penonton 300.000 3 tahun 30.000

Papan Skor 150.000 3 tahun 15.000

Total 3.700.000 - 210.000

Total harga + 3.910.000


penyusutan

IV.2. Modal Lancar


Tabel 4.2 Modal Tidak Teap
Biaya tidak tetap (2022) Harga Rp/pcs

Harga Sewa 45.000


Ewa Reket 15.000
Bola/tabung 85.000
Minuman/dus 40.000
Grip 8.000
Total 193. 000

IV.3. Jumlah Modal Yang Dibutuhkan

Jumlah modal = modal tetap + modal lancar

= Rp. 168.910.000 + Rp. 193. 000

Total = Rp. 169.103.000


IV.4. Penjualan dan keuntungan
a. Hasil penjualan
Tabel 4.3. Hasil Penjualan
Biaya tidak tetap Harga Rp/pcs Jumlah Hasil Rp
(2022) penyewa/tahun

Sewa lapangan 45.000 1.100 49.500.000

Hasil Penjualan Rp. 49.500.000

b. Keuntungan
Keuntungan = Hasil Penjualan – Biaya Produksi
= Rp. 49.500.000 - Rp. 3.910.000
= Rp. 35.590.000

c. Rasio laba atas penjualan (L/R)

L/R ratio ¿ hasil penjualan


¿
biaya produksi
¿ Rp . 49 .500 .000
=
Rp . 3.910 .000
=Rp. 126. 59

d. Break Event Point (BEP)

BEP ¿ penyusutan biayatetap


¿
modal lancar
1−
hasil penjualan
¿ Rp . 210.000
= Rp. 193. 000
1−
Rp . 49 .500 .000
=Rp. 218.522,37
IV.5. Return Of Investment (ROI)
ROI
¿ Keuntungan
¿ ×100 %
total modal
=
¿ Rp . 3 5.590.000
×100 %
Rp .169.103 .000
= 21,05 %
Artinya : dari setiap modal Rp 100,00 yang ditanam, pengusaha sewa
lapangan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 2.105,00

Tabel 4.4. Biaya produksi usaha sewa lapangan bulutangkis


Jenis Biaya y

Tahun Total cost Total DF Net benefit P.V.T.Cost 15 P.V.T.B 15 P.V.NB


(Rp) benefit (Rp) % (NPV) 15%
15% %
(Rp)
2020 3.100.000 - 0,8696 3.100.000 2.695.760 - 2.695.760
2021 3.529.500 48.590.000 0,7561 45.330.500 2.668.654,9 36.738.899 34.274.391
2022 3.540.500 64.090.000 0,6575 60.549.500 2.266.978.5 42.139.175 39.811.296
Jumlah 10.170.000 112.680.000

Anda mungkin juga menyukai