Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI LIPID
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu
Drs. Suhara, M.Pd.

Dr. Mimin Nurjhani K., M.Pd.

Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M.S.

Kelompok 6
Annisa Kamila Syahputri 2310966
Aulia Muta’aliy Nafi Taufik 2308240
Jihan Winarti 2306680
Nabilah Puteri Arafah 2311860

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
A. JUDUL
UJI LIPID

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


B.1 UJI KETIDAK-JENUHAN, UJI GLISEROL, UJI SALKOWSKI
 Hari/Tanggal : Kamis, 9 November 2023
 Waktu : 09:00-12:00 WIB
 Tempat : Laboratorium Fisiologi, Gedung JICA, FPMIPA UPI

B.2 UJI SAPONIFIKASI, UJI ASAM LEMAK BEBAS


 Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2023
 Waktu : 09:00-12:00 WIB
 Tempat : Laboratorium Fisiologi, Gedung JICA, FPMIPA UPI

C. TUJUAN
Mengidentifikasi sample yang termasuk kedalam golongan lemak berdasarkan sifat kimia
dari lemak tersebut serta mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dari setiap lemak
yang diujikan.

D. DASAR TEORI
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting
untuk kehidupan. Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negative
terhadap kesehatan.1 Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi,
bagian dari membran sel, mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga
keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E,
dan K. Penambahan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur
makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak
yang dikonsumsi. (Sartika, 2008)
Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari hasil
hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Asam lemak pembentuk lemak
dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap,
jumlah ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak
yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan
menjadi Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan
Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap.2 (Sartika,
2008).
Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber
makanan dan kira-kira 40% dari yang manusia makan setiap hari. Suatu lipid
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil-eter
(Fessenden and Fessenden, 1997). Sifat dari lipid antara lain, lipid mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform, karbon disulfida dan lainnya, karena semakin
panjang rantai asam lemak kelarutan dalam air akan berkurang. Selain itu, jika asam
lemak yang terdapat dalam minyak memiliki berat molekul rendah maka jumlah
gliseridanya semakin banyak dan menyebabkan bilangan penyabunan meningkat. Serta,
lipid dalam mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya perubahan bau dan
cita rasa yang disebabkan oleh pengaruh enzim, pengaruh mikroba, dan reaksi oksidasi
oleh oksigen udara (Deman,1997). Lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut
non polar yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang
juga mengandung nitrogen dan fosfor. Apabila lipid dihidrolisis akan menghasilkan asam
lemak. (Fitri S.A Dkk, 2016).
Lipid adalah komponen penting dalam kehidupan manusia, terdiri dari lemak-
lemak netral (trigliserida), fosfolipid, atau senyawa sejenis, dan sterol. Trigliserida
terbentuk dari gabungan tiga asam lemak yang terikat pada gliserol. Asam lemak
memainkan peran krusial dalam struktur membran biologis dan berfungsi sebagai sumber
energi bagi jaringan otot, bahkan ketika glukosa tersedia. (Agustina T..,dkk,2023).
E. ALAT DAN BAHAN

E.1 UJI KETIDAK-JENUHAN

Tabel E.1.1 Alat yang digunakan dalam Uji Ketidak-jenuhan

Nama Alat Jumlah


Tabung reaksi 4
Pipet tetes lipid (minyak kelapa,asam 2
oleat)
Pipet tetes (chloroform) 1
Pipet tetes (bromin) 1
Gelas ukur (chloroform) 1
Spatula (margarin, asam stearat) 2
Rak tabung 1

Tabel E.1.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Ketidak-jenuhan

Nama Bahan Jumlah


Asam oleat 10 tetes
Asam stearat 1 spatula (sisi cekung)
Margarin 1 spatula (sisi pipih)
Minyak kelapa 10 tetes
Bromin 15 tetes
Chloroform 8 ml
Label nama 4
E.2 UJI GLISEROL

Tabel E.2.1 Alat yang digunakan dalam Uji Gliserol

Nama Alat Jumlah


Tabung reaksi 4
Pipet tetes (minyak kelapa, gliserol) 2
Gelas ukur (minyak kelapa, gliserol) 2
Spatula (asam stearat, mentega) 2
Spatula (KHSO4) 1
Bunsen spirtus 1
Penjepit tabung 1
Rak tabung 1

Tabel E.2.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Gliserol

Nama Bahan Jumlah


Gliserol 0,5 ml
Minyak kelapa 0,5 ml
Asam stearat 1 spatula (sisi cekung)
Mentega 1 spatula (sisi pipih)
KHSO4 16 spatula (sisi cekung)
Label nama 4

E.3 UJI SALKOWSKI

Tabel E.3.1 Alat yang digunakan dalam Uji Salkowski

Nama Alat Jumlah


Tabung reaksi 4
Rak tabung 1
Pipet tetes 4
Gelas ukur 3
Label nama 4
Spatula 3
Tabel E.3.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Salkowski

Nama Bahan Jumlah


Chloroform 8 ml
H2SO4 8 ml
Minyak 10 tetes
Mentega 1 spatula (sisi pipih)
Kolesterol 1 spatula (sisi cekung)
Asam oleat 10 tetes

E.4 UJI SAPONIFIKASI

Tabel E.4.1 Alat yang digunakan dalam Uji Saponifikasi

Nama Alat Jumlah


Tabung reaksi 4
Gelas ukur (KOH, aquades) 2
Gelas beaker 1
Rak tabung 1
Pipet tetes (KOH) 1
Pipet tetes (Pb,Mg,Ca) 3
Penangas air 1

Tabel E.4.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Saponifikasi

Nama Bahan Jumlah


Asam stearat ½ sisi spatula cekung
KOH dalam Alkohol 2 ml
aquades 5 ml
Pb terlarut 8 tetes
Mg terlarut 8 tetes
Ca terlarut 8 tetes
Air (untuk penangas air + 1 penangas + 100 ml
pendinginan)
Label nama 4

E.5 UJI ASAM LEMAK BEBAS

Tabel E.5.1 Alat yang digunakan dalam Uji Asam Lemak Bebas
Nama Alat Jumlah
Tabung reaksi (lipid, phenolptalein) 5
Pipet tetes 3
(minyak,chloroform,phenolptalein)
Spatula (asam stearat, 3
mentega,margarin
Rak tabung 1

Tabel E.5.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Asam Lemak Bebas

Nama Bahan Jumlah


Margarin 1 spatula (sisi pipih)
Mentega 1 spatula (sisi pipih)
Asam stearat 1 spatula (sisi cekung)
Minyak 10 tetes
Chloroform 8 ml
Phenolptalein 20 tetes + 2 ml (untuk perbandingan
warna)

F. LANGKAH KERJA
F.1 Uji Ketidakjenuhan

Lalu tambahkan 2 ml asam


Teteskan 2ml chloroform ke lemak/lemak (as oleat, as
dalam tabung reaksi strearat, minyak kelapa,
margarin) ke dalam masing
masing larutan chloroform

Uji komposisi Kemudian aduk kedua larutan


Lalu tambahkan 5-10 tetes tersebut antara chloroform dan
bromin dan amati perubahannya asam lemak/lemak
Gambar 1. Uji Ketidak-jenuhan
F.2 Uji Gliserol

Lalu tambahkan lipid (as


Masukkan 0,5 cm KHSO4
stearat, gliserol, mentega,
ke dalam tabung reaksi
minyak)

Kemudian panaskan hingga Masukkan 0,5 cm KHSO4


tercium bau aroma dan kedalam 4 tabung berbeda
dinginkan lalu amati yang sudah berisi KHSO4
hasilnya dan lipid
Gambar 2. Langkah Kerja Uji Gliserol

F.3 Uji Salkowski

Masukkan 2 ml Chloroform Tambahkan 10 tetes lipid


ke dalam masing masing (minyak, mentega, kolesterol,
tabung reaksi as oleat) ke dalam masing
masing larutan Chloroform

Tambahkan 2 ml H2SO4
kemudian homogenkan dan
amati hasilnya

Gambar 3. Langkah Kerja Uji Salkowski


F.4 Uji Saponifikasi

Masukkan sedikit asam Lalu tambahkan 2 ml KOH


stearat ke dalam tabung dalam alkohol ke dalam
reaksi tabung reaksi

Panaskan selama 1 menit


Panaskan kembali selama 1 dan dinginkan, lalu
menit dan amati tambahkan 5 ml air ke
dalam tabung reaksi
Kemudian siapkan 3 tabung Masukkan 2 ml air sabun ke
reaksi berbeda (Pb++, Mg+ dalam masing masing 3
+, Ca++) tabung reaksi yang berbeda

Masukkan 8 tetes Pb++,


Kemudian homogenkan dan Mg++, Ca++ ke dalam
amati perubahannya masing masing air sabun

Gambar 4. Langkah Kerja Uji Saponifikasi


F.5 Uji Asam Lembak Bebas
Tambahkan lipid (as stearat,
Masukkan 2 ml chloroform mentega, margarin, minyak)
ke 4 tabung reaksi berbeda ke masing masing larutan
chloroform

Tambahkan 5-10 tetes Homogenkan lipid dan


phenolptalein secara berkala chloroform hingga
pada 4 tabung reaksi dan membentuk 1 larutan
amati perubahannya

Gambar 5. Langkah Kerja Uji Asam lemak bebas

G. HASIL PENGAMATAN
G.1 Uji Ketidakjenuhan, Uji Gliserol, Uji Salkowski, Uji Lemak Bebas
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut
Tabel G.1.1 Hasil Pengamatan Uji Ketidakjenuhan, Uji Gliserol, Uji Salkowski, Uji
Lemak Bebas

Lipid Uji Gliserol Uji Ketidakjenuhan Uji Salkowski Uji Lemak Bebas

Minyak

(Dok. (Dok. (Dok. (Dok.


K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023)
+
(Aroma aklokein + -
Keterangan +
aldehid, mirip (Terdapat warna (Terdapat endapan
(Tetap bening)
seperti minyak merah) warna merah muda)
dipanaskan)

Mentega -

(Dok. (Dok. (Dok.


K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023)
+++
(Aroma aklokein + -
Keterangan aldehid, mirip - (Terdapat warna (Terdapat endapan
seperti mentega merah) warna merah muda)
dipanaskan)

Gliserol

- - -
(Dok.
K6D_Hasil_2023)
+++
(Aroma aklokein
Keterangan aldehid, mirip - - -
seperti kue keju
dan susu)
Asam
Stearat -

(Dok. (Dok. (Dok.


K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023) K6D_Hasil_2023)

+++
+
Keterangan (Aroma aklokein -
- (Endapan warna
aldehid, mirip kue (Terlihat merah)
merah muda hilang)
keju)

Kolesterol
-
- -
(Dok.
K6D_Hasil_2023)

+
Keterangan (Terdapat warna
- - merah) -

Asam Oleat
-
(Dok. -
(Dok. K6D_Hasil_2023)
K6D_Hasil_2023)

+
Keterangan +
(Terdapat warna
(Tetap bening)
- merah) -

Margarin
-
(Dok.
-
(Dok. K6D_Hasil_2023)
K6D_Hasil_2023)
-
Keterangan +
(Terdapat endapan
(Tetap kekuningan)
- - warna merah muda)

G.2 Uji Saponifikasi


Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut
Tabel G.2.1 Hasil Pengamatan Uji Saponifikasi

Uji Saponifikasi
Asam Lemak Logam Uji Pengendapan Logam
(Air Sabun)

Asam Stearat Ca++

(Dok. K6D_Hasil_2023)
(Dok. K6D_Hasil_2023)
+ ++
Keterangan Keterangan
(Larutan berbusa dan licin) (Endapan putih)

- Pb++
-

(Dok. K6D_Hasil_2023)
+++
- - Keterangan
(Endapan putih)

- - Mg++

(Dok. K6D_Hasil_2023)

++
- - Keterangan
(Endapan putih)
H. PEMBAHASAN
H.1 Uji Ketidakjenuhan
Uji ketidakjenuhan memiliki prinsip untuk menentukan ikatan rangkap yangada dalam
suatu asam lemak. Uji ini dilakukan dengan meneteskan pereaksi IodHubl sebagai reagen
yang terdiri atas larutan iod dengan HgCl2 dalam alcohol dan berfungsi sebagai indikator
suatu senyawa asam lemak tergolong asam lemak jenuh atau tidak jenuh. Ikatan rangkap
pada struktur lipid dapat diadisi oleh unsurhalogen dari pereksi Jod Hubl, sehingga warna
pereaksi tidak terlihat (Bintang2010). Hasil positif menunjukkan bahwa bahan yang diuji
merupakan golonganlemak tak jenuh, sehingga penambahan pereaksi Jod Hubl
mengakibatkan perubahan warna menjadi merah dan setelah didiamkan beberapa saat
warnakembali ke bentuk semula. Hasil negatif merupakan golongan lemak jenuh
yangmenunjukkan adanya perubahan warna menjadi merah muda yang bersifat
tetapsetelah penambahan Iod Hubl (Mc Lean 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, bahwa
H.2 Uji Gliserol
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak/minyakmenghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy
TechEncyclopedia, uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserinatau lemak.
Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan
menarik air, maka bagian gliserol akanterdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh
atau dikenal sebagaiakrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar
danditandai dengan asap putih (Ketaren, 1986)
H.3 Uji Salkowski
Prinsip uji ini yaitu kolesterol dilarutkan dengan kloroformanhidrat lalu dengan volume
yang sama ditambahkan asam sulfat. Asamsulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid. Apabila dalam sampeltersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian
atas menjadi berwarna merah, dan asam sulfat terlihat berubah warna menjadi
kuningdengan fluoresens hijau atau kuning keemasan menunjukkan adanyaTriterpenoid.
(Mamuaja 2017)
H.4 Uji Lemak Bebas

H.5 Uji Saponifikasi

I. KESIMPULAN
I.1 Uji Ketidakjenuhan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Margarin, Asam Oleat, dan Minyak, bereaksi positif setelah ditetesi larutan
bromin yang ditunjukkan dengan hilangnya warna bromin yang berwarna merah. Hal itu
menunjukkan bahwa sample memiliki ikatan rangkap (asam lemak tidak jenuh).
Hilangnya warna merah larutan bromin terjadi karena asam-asam lemak yang ada di
dalam lemak hewan salalu jenuh, sedangkan asam-asam lemak di dalam minyak
tumbuhan yang cair menjadi lemak padat dan hal ini dilakukan dalam pembuatan
margarin. Sementara pada sample Asam Stearat tidak mengandung ikatan rangkap atau
asam lemak tidak jenuh karena hasil uji menunjukkan adanya warna merah pada larutan.
I.2 Uji Gliserol
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Minyak, Mentega, Gliserol, dan Asam Stearat, bereaksi positif setelah proses
pemanasan gliserol dan KHSO4 yang ditunjukkan dengan terjadi dehidrasi dan
akroleinaldehid yang memiliki karakteristik bau yang khas. Hal itu menunjukkan bahwa
sample mengandung gliserol.
I.3 Uji Salkowski
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Kolesterol, Minyak, Asam Oleat, dan Mentega setelah ditetesi asam sulfat pekat
yang ditunjukkan dengan adanya warna warna merah dibagian atas larutan. Hal itu
menunjukkan bahwa sample mengandung kolesterol atau sterol.
I.4 Uji Lemak Bebas
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Margarin, Minyak, dan Mentega, bereaksi positif setelah ditetesi larutan
phenolptalein yang ditunjukkan dengan hilangnya warna phenolptalein yang berwarna
pink. Hal itu menunjukkan bahwa sample memiliki asam lemak bebas. Sementara pada
sample Asam Stearat tidak mengandung asam lemak bebas karena hasil uji menunjukkan
adanya warna pink pada larutan.
I.5 Uji Saponifikasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
saat pembuatan air sabun, bereaksi positif setelah pemanasan dengan asam stearat, KOH
dalam alkohol dan air yang ditunjukkan dengan larutan yang bersifat seperti sabun yaitu
berbusa dan licin. Hal itu menunjukkan bahwa sabun dapat dibentuk dari asam lemak.
Lalu dilanjut dengan uji pengendapan logam, sample Pb++, Mg++, dan Ca++, bereaksi
positif setelah penambahan CaCl2/MgCl yang ditunjukkan dengan endapan berwarna
putih. Hal itu menunjukkan bahwa sabun dapat diendapkan oleh logam.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tsaqifur (2017). Uji kelarutan dan Uji ketidakjenuhan

Agustina..T,,Dkk. (2023). PROSES METABOLISME LIPID DALAM PERSPEKTIF AL-


QUR’AN DAN HADIST, Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran, 2 (2), 2023: 183 – 198
E-ISSN: 2963-7325

Fitri, S.A..Dkk. (2019). Uji Lipid pada Minyak Kelapa, Margarin, dan Gliserol, SAINTEKS 16
(1), April 2019 ISSN: 0852-1468 (19 – 23)

Noni Khoerunnisa (2019). Laporan Akhir Praktikum Biokimia Uji Lipid 2

Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2009). Pengaruh Lemak Trans Terhadap Kesehatan Jantung,
MAKARA, Jurnal Sains, Vol.13, No.1, p.23-28.

Anda mungkin juga menyukai