UJI LIPID
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu
Drs. Suhara, M.Pd.
Kelompok 6
Annisa Kamila Syahputri 2310966
Aulia Muta’aliy Nafi Taufik 2308240
Jihan Winarti 2306680
Nabilah Puteri Arafah 2311860
C. TUJUAN
Mengidentifikasi sample yang termasuk kedalam golongan lemak berdasarkan sifat kimia
dari lemak tersebut serta mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dari setiap lemak
yang diujikan.
D. DASAR TEORI
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting
untuk kehidupan. Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negative
terhadap kesehatan.1 Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi,
bagian dari membran sel, mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga
keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E,
dan K. Penambahan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur
makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak
yang dikonsumsi. (Sartika, 2008)
Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari hasil
hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Asam lemak pembentuk lemak
dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap,
jumlah ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak
yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan
menjadi Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan
Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap.2 (Sartika,
2008).
Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber
makanan dan kira-kira 40% dari yang manusia makan setiap hari. Suatu lipid
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil-eter
(Fessenden and Fessenden, 1997). Sifat dari lipid antara lain, lipid mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform, karbon disulfida dan lainnya, karena semakin
panjang rantai asam lemak kelarutan dalam air akan berkurang. Selain itu, jika asam
lemak yang terdapat dalam minyak memiliki berat molekul rendah maka jumlah
gliseridanya semakin banyak dan menyebabkan bilangan penyabunan meningkat. Serta,
lipid dalam mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya perubahan bau dan
cita rasa yang disebabkan oleh pengaruh enzim, pengaruh mikroba, dan reaksi oksidasi
oleh oksigen udara (Deman,1997). Lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut
non polar yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang
juga mengandung nitrogen dan fosfor. Apabila lipid dihidrolisis akan menghasilkan asam
lemak. (Fitri S.A Dkk, 2016).
Lipid adalah komponen penting dalam kehidupan manusia, terdiri dari lemak-
lemak netral (trigliserida), fosfolipid, atau senyawa sejenis, dan sterol. Trigliserida
terbentuk dari gabungan tiga asam lemak yang terikat pada gliserol. Asam lemak
memainkan peran krusial dalam struktur membran biologis dan berfungsi sebagai sumber
energi bagi jaringan otot, bahkan ketika glukosa tersedia. (Agustina T..,dkk,2023).
E. ALAT DAN BAHAN
Tabel E.5.1 Alat yang digunakan dalam Uji Asam Lemak Bebas
Nama Alat Jumlah
Tabung reaksi (lipid, phenolptalein) 5
Pipet tetes 3
(minyak,chloroform,phenolptalein)
Spatula (asam stearat, 3
mentega,margarin
Rak tabung 1
Tabel E.5.2 Bahan yang digunakan dalam Uji Asam Lemak Bebas
F. LANGKAH KERJA
F.1 Uji Ketidakjenuhan
Tambahkan 2 ml H2SO4
kemudian homogenkan dan
amati hasilnya
G. HASIL PENGAMATAN
G.1 Uji Ketidakjenuhan, Uji Gliserol, Uji Salkowski, Uji Lemak Bebas
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut
Tabel G.1.1 Hasil Pengamatan Uji Ketidakjenuhan, Uji Gliserol, Uji Salkowski, Uji
Lemak Bebas
Lipid Uji Gliserol Uji Ketidakjenuhan Uji Salkowski Uji Lemak Bebas
Minyak
Mentega -
Gliserol
- - -
(Dok.
K6D_Hasil_2023)
+++
(Aroma aklokein
Keterangan aldehid, mirip - - -
seperti kue keju
dan susu)
Asam
Stearat -
+++
+
Keterangan (Aroma aklokein -
- (Endapan warna
aldehid, mirip kue (Terlihat merah)
merah muda hilang)
keju)
Kolesterol
-
- -
(Dok.
K6D_Hasil_2023)
+
Keterangan (Terdapat warna
- - merah) -
Asam Oleat
-
(Dok. -
(Dok. K6D_Hasil_2023)
K6D_Hasil_2023)
+
Keterangan +
(Terdapat warna
(Tetap bening)
- merah) -
Margarin
-
(Dok.
-
(Dok. K6D_Hasil_2023)
K6D_Hasil_2023)
-
Keterangan +
(Terdapat endapan
(Tetap kekuningan)
- - warna merah muda)
Uji Saponifikasi
Asam Lemak Logam Uji Pengendapan Logam
(Air Sabun)
(Dok. K6D_Hasil_2023)
(Dok. K6D_Hasil_2023)
+ ++
Keterangan Keterangan
(Larutan berbusa dan licin) (Endapan putih)
- Pb++
-
(Dok. K6D_Hasil_2023)
+++
- - Keterangan
(Endapan putih)
- - Mg++
(Dok. K6D_Hasil_2023)
++
- - Keterangan
(Endapan putih)
H. PEMBAHASAN
H.1 Uji Ketidakjenuhan
Uji ketidakjenuhan memiliki prinsip untuk menentukan ikatan rangkap yangada dalam
suatu asam lemak. Uji ini dilakukan dengan meneteskan pereaksi IodHubl sebagai reagen
yang terdiri atas larutan iod dengan HgCl2 dalam alcohol dan berfungsi sebagai indikator
suatu senyawa asam lemak tergolong asam lemak jenuh atau tidak jenuh. Ikatan rangkap
pada struktur lipid dapat diadisi oleh unsurhalogen dari pereksi Jod Hubl, sehingga warna
pereaksi tidak terlihat (Bintang2010). Hasil positif menunjukkan bahwa bahan yang diuji
merupakan golonganlemak tak jenuh, sehingga penambahan pereaksi Jod Hubl
mengakibatkan perubahan warna menjadi merah dan setelah didiamkan beberapa saat
warnakembali ke bentuk semula. Hasil negatif merupakan golongan lemak jenuh
yangmenunjukkan adanya perubahan warna menjadi merah muda yang bersifat
tetapsetelah penambahan Iod Hubl (Mc Lean 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, bahwa
H.2 Uji Gliserol
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak/minyakmenghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy
TechEncyclopedia, uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserinatau lemak.
Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan
menarik air, maka bagian gliserol akanterdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh
atau dikenal sebagaiakrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar
danditandai dengan asap putih (Ketaren, 1986)
H.3 Uji Salkowski
Prinsip uji ini yaitu kolesterol dilarutkan dengan kloroformanhidrat lalu dengan volume
yang sama ditambahkan asam sulfat. Asamsulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid. Apabila dalam sampeltersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian
atas menjadi berwarna merah, dan asam sulfat terlihat berubah warna menjadi
kuningdengan fluoresens hijau atau kuning keemasan menunjukkan adanyaTriterpenoid.
(Mamuaja 2017)
H.4 Uji Lemak Bebas
I. KESIMPULAN
I.1 Uji Ketidakjenuhan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Margarin, Asam Oleat, dan Minyak, bereaksi positif setelah ditetesi larutan
bromin yang ditunjukkan dengan hilangnya warna bromin yang berwarna merah. Hal itu
menunjukkan bahwa sample memiliki ikatan rangkap (asam lemak tidak jenuh).
Hilangnya warna merah larutan bromin terjadi karena asam-asam lemak yang ada di
dalam lemak hewan salalu jenuh, sedangkan asam-asam lemak di dalam minyak
tumbuhan yang cair menjadi lemak padat dan hal ini dilakukan dalam pembuatan
margarin. Sementara pada sample Asam Stearat tidak mengandung ikatan rangkap atau
asam lemak tidak jenuh karena hasil uji menunjukkan adanya warna merah pada larutan.
I.2 Uji Gliserol
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Minyak, Mentega, Gliserol, dan Asam Stearat, bereaksi positif setelah proses
pemanasan gliserol dan KHSO4 yang ditunjukkan dengan terjadi dehidrasi dan
akroleinaldehid yang memiliki karakteristik bau yang khas. Hal itu menunjukkan bahwa
sample mengandung gliserol.
I.3 Uji Salkowski
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Kolesterol, Minyak, Asam Oleat, dan Mentega setelah ditetesi asam sulfat pekat
yang ditunjukkan dengan adanya warna warna merah dibagian atas larutan. Hal itu
menunjukkan bahwa sample mengandung kolesterol atau sterol.
I.4 Uji Lemak Bebas
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sample Margarin, Minyak, dan Mentega, bereaksi positif setelah ditetesi larutan
phenolptalein yang ditunjukkan dengan hilangnya warna phenolptalein yang berwarna
pink. Hal itu menunjukkan bahwa sample memiliki asam lemak bebas. Sementara pada
sample Asam Stearat tidak mengandung asam lemak bebas karena hasil uji menunjukkan
adanya warna pink pada larutan.
I.5 Uji Saponifikasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
saat pembuatan air sabun, bereaksi positif setelah pemanasan dengan asam stearat, KOH
dalam alkohol dan air yang ditunjukkan dengan larutan yang bersifat seperti sabun yaitu
berbusa dan licin. Hal itu menunjukkan bahwa sabun dapat dibentuk dari asam lemak.
Lalu dilanjut dengan uji pengendapan logam, sample Pb++, Mg++, dan Ca++, bereaksi
positif setelah penambahan CaCl2/MgCl yang ditunjukkan dengan endapan berwarna
putih. Hal itu menunjukkan bahwa sabun dapat diendapkan oleh logam.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, S.A..Dkk. (2019). Uji Lipid pada Minyak Kelapa, Margarin, dan Gliserol, SAINTEKS 16
(1), April 2019 ISSN: 0852-1468 (19 – 23)
Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2009). Pengaruh Lemak Trans Terhadap Kesehatan Jantung,
MAKARA, Jurnal Sains, Vol.13, No.1, p.23-28.