AL-QUR'AN
(ILMU QIRA'AT)
Dosen Pengampu:
Bpk. MASYKUR, M. PDI
Disusun Oleh:
Moch Saiful Ramadhan NPM. 202248030994
Heru Nur Cahyono NPM. 202248030990
Khabib Sholeh NPM. 202248030993
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Taufik dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya
hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan
kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pendoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini menjadi lebih baik.
Kami sadar bahwa ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari
oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran
kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
dikemudian hari.
Tim
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iiii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Masalah................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Definisi Qiraat..................................................................................................3
B. Sejarah ilmu Qiraat..........................................................................................4
C. Perbedaan dalam ilmu Qiraat...........................................................................4
D. Syarat qira'ah yang diterima.............................................................................5
E. Manfaat mempelajari ilmu Qiraat....................................................................6
F. Metode penyampaian ilmu Qiraat....................................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Kritik dan Saran...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Qiraat merupakan salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulum al-Qur’an, namun tidak
banyak orang yang tertarik kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja, biasanya
kalangan akademik. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu, di antaranya adalah
ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan dan muamalah manusia
sehari-hari, tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir misalnya. Hal ini dikarenakan
ilmu qira’at tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan secara langsung
dengan halal-haram atau hukum-hukum tertentu dalam kehidupan manusia.
Selain itu, ilmu ini juga cukup rumit untuk dipelajari, banyak hal yang harus
diketahui oleh peminat ilmu qira’at ini, yang terpenting adalah pengenalan al-Qur’an
secara mendalam dalam banyak seginya, bahkan hafal sebagian besar dari ayat-ayat
al-Qur’an merupakan salah satu kunci memasuki gerbang ilmu ini, pengetahuan
bahasa Arab yang mendalam dan luas dalam berbagai seginya, juga merupakan alat
pokok dalam menggeluti ilmu ini, pengenalan berbagai macam qiraat dan para
perawinya adalah hal yang mutlak bagi pengkajian ilmu ini. Hal-hal inilah barangkali
yang menjadikan ilmu ini tidak begitu populer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definis ilmui Qiraat?
2. Bagaimana sejarah ilmu Qiraat?
3. Apa perbedaan dalam ilmu Qiraat?
4. Apa saja syarat qira'ah yang diterima?
5. Apa manfaat mempelajari ilmu Qiraat?
6. Bagaimana metode penyampaian ilmu Qiraat?
4
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Qiraat.
2. Untuk mengetahui sejarah ilmu Qiraat.
3. Untuk mengetahui perbedaan dalam ilmu Qiraat.
4. Untuk mengetahui syarat qira'ah yang diterima.
5. Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu Qiraat.
6. Untuk mengetahui metode penyampaian ilmu Qiraat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Qiraat
Menurut bahasa, qira'at ( )قراءكadalah bentuk jamak dari qira'ah ( )قراءةyang
merupakan isim masdar dari qaraa ( )قرأyang artinya bacaa.
Sedangkan menurut istilah cukup beragam artian. Hal ini disebabkan oleh
keluasan makna dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama tersebut. Berikut adalah
beberapa pengertian qira'at menurut istilah:
1. Menurut A-Zarqani
َم ْذ َهُب ِإَلْيِه ِإَم اٌم ِم ْن َأِئَّمِة الُقَّراِء ُم َخا ِلًفا ِبِه َغْيَر ُه ِفى الُّنْطِق ِبا لُقرآِن الَك ِر يِم َم َع اتَفاِق الِّر َو اَي اِت
َو الُّطُر ِق َعنُه َس َو آٌء َکاَنْت ِهِذِه الُم َخ ا َلَفُة ِفى ُنْطِق الُحُرْو ِف َأْم ِفى ُنْطٍق َهْيَئِتَها
"Suatu madzhab yang dianut oleh seorang imam qiraat yang berbeda dengan yang
lainnya dalam pengucapan Al-Quran al-Karim serta sepakat riwayat-riwayat dan
jalur-jalur daripadanya, baik perbedaan ini dalam pengucapan huruf-huruf
maupun dalam pengucapan keadaan-keadaan."
2. Menurut ibnu Al-Jazira
ِع لٌم ِبَكْيِفَيا ِتَأَداِء َك ِلَم اِت الُقْر آِن َو اْخ ِتالِفَها ِبَع ْز ِو الَّناِفَلة
"Ilmu yang menyangkut cara-cara mengucapkan kata-kata Al-Quran dan
perbedaan-perbedaannya dengan cara mengisbatkan kepada penukilnya."
3. Menurut Ash-Shabuni
َم ْذ َهٌب ِم ْن َم َذ اِهِب الُّنْطِق ِفى الُقْر آِن َي ْذ َهُب ِإَلْي ِه ِإَم اٌم ِم َن ْاأل ِئَّم ِة ِبَأَس ا ِنْي ِد َه اِإَلى َر ُس ْو ِل ِهّللا
َّٰل
َص ى ُهّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
5
"suatu madzhab cara pelafalan Al-Quran yang dianut oleh salah seorang imam
berdasarkan sanad-sanad yang bersambung kepada Rasulullah s.a.w."1
Perbedaan cara pendefinisian di atas sebenarnya berasal pada satu kerangka
yang sama, yaitu bahwa ada beberapa cara melafalkan Al-Quran walaupun sama-
sama berasal dari satu sumber, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Ada beberapa kata kunci dalam membicarakan qiraat yang harus diketahui.
Kata kunci tersebut adalah qira’at, riwayat dan tariqah. Berikut ini akan
dipaparkan pengetian dan perbedaan antara qira’at dengan riwayat dan tariqah,
sebagai berikut :
Qira’at adalah bacaan yang disandarkan kepada salah seorang imam dari
qurra’ yang tujuh, sepuluh atau empat belas; seperti qira’at Nafi’, qira’at Ibn
Kasir, qira’at Ya’qub dan lain sebagainya
Sedangkan Riwayat adalah bacaan yang disandarkan kepada salah seorang
perawi dari para qurra’ yang tujuh, sepuluh atau empat belas. Misalnya, Nafi’
mempunyai dua orang perawi, yaitu Qalun dan Warsy, maka disebut dengan
riwayat Qalun ‘an Nafi’ atau riwayat Warsy ‘an Nafi’.
Adapun yang dimaksud dengan tariqah adalah bacaan yang disandarkan
kepada orang yang mengambil qira’at dari periwayat qurra’ yang tujuh, sepuluh
atau empat belas. Misalnya, Warsy mempunyai dua murid yaitu al-Azraq dan al-
Asbahani, maka disebut tariq al-Azraq ‘an Warsy, atau riwayat Warsy min thariq
al-Azraq. Bisa juga disebut dengan qira’at Nafi’ min riwayati Warsy min tariq al-
Azraq.2
8
Muhammad Ali Ash-Sha`abuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. hlm, 132.
9
Ibid, yang dikutip dari bukunya Muhammad Thabathaba'i, Mengungkap Rahasia al-Qur’an (Bandung: al-Mizan, 1990)
hlm, 138.
10
Rusydi Anwar, 124
11
Rusydi Anwar, 135
8
Ibnu Abbas, laisa alaikum an tabtaghu fadhlan mirrabikum yang kemudian
ditambah dengan kalimat fimawasimil hajj.12
12
Rusydi Anwar, 136
13
Rusydi Anwar, 136-137
9
8. Hasil temuan (al-Wijadah)
Para imam qira’ah, baik salaf maupun kholaf dalam meriwayatkan lebih banyak
menggunakan metode qira’ah ‘ala as-Syaikh. Metode ini juga digunakan oleh Nabi
saw. Ketika beliau menyodorkan bacaan al-Qur’an di hadapan Jibril pada setiap bulan
Ramadhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut bahasa, qira'at ( )قراءكadalah bentuk jamak dari qira'ah ( )قراءةyang
merupakan isim masdar dari qaraa ( )قرأyang artinya bacaa.
Sedangkan menurut istilah cukup beragam artian yang disebabkan oleh keluasan
makna dan sisi pandang yang dipakai oleh para Ulama tersebut. salah satunya
adalah menurut ibnu Al-Jazira yaitu "Ilmu yang menyangkut cara-cara
mengucapkan kata-kata Al-Quran dan perbedaan-perbedaannya dengan cara
mengisbatkan kepada penukilnya."
2. Pada dasarnya, ilmu Qira'at sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hanya saja,
masa itu qira'ah terbatas pada sahabat yang secara khusus menekuni bacan al-
Qur'an, mengajarkan, dan mempelajarinya.
Pada perkembangan berikutnya, al-Qur’an justru tertata lebih rapi karena khalifah
Usman berinisiatif untuk menyalin mushaf dan dicetak lebih banyak untuk
kemudian disebarkan kepada kaum muslimin di berbagai kawasan. Setelah masa
10
itu muncullah para qurra’ (para ahli dalam membaca al-Qur’an), yang menjadi
panutan pedoman serta cara-cara membaca al-Qur’an.
3. Ada beberapa madzhab dalam ilmu qira'ah, madzhab yang sangat populer adalah
Qira’ah Sab’ah, Qira’ah ’Asyrah juga Qira’ah Arba’a ‘Asyroh. Terjadinya
perbedaan madzhab qira'ah ini di sebabkan oleh perbedaan intelektual serta
kesempatan masing-masing sahabat dalam mengetahui dan membaca al-Qur'an,
faktor lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam membaca alQur'an
hanya dalam hal tulisan.
4. Para ulama melakukan persyaratan untuk menentukan qira'ah yang baik dan
diterima. persyaratan itu sebagai berikut:
a. Qira'ah harus sesuai dengan kaidah bahasa Arab
b. Qira'ah itu harus sesuai dengan salah satu mushaf Utsmani, dan
c. Qira'ah itu harus shahih Sanadnya.
Menurut ibnu Jazira dalam menentukan Keshahihan sanad dibagi beberapa
kategori, yaitu:
a. Qira'ah mutawatir
b. Qira'ah masyhur
c. Qira'ah ahad
d. Qira'ah syadz
e. Qira'ah maudhu'
f. Qira'ah mudraj
DAFTAR PUSTAKA
12