E-Mail : rizkinovrianti2611@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan: Glenohumeral internal rotation deficit adalah suatu kondisi di mana internal
rotasi bahu lebih kecil dibandingkan eksternal rotasi. Hal ini terjadi akibat adanya positional fault
pada caput humerus yang mengalami antroposisi di mana posisi caput lebih ke arah superior pada
fosa glenoid. Tujuan Penelitian: untuk membuktikan apakah kombinasi crossbody stretching dan
mobilization with movement lebih baik daripada kombinasi sleepr exercise dan mobilization with
movement dalam meningkatkan lingkup gerak sendi bahu dengan glenohumeral internal rotation
deficit. Metode: Penelitian ini adalah penelitian uji klinis (clinical trial), yaitu penelitian dengan
rancangan eksperimental pre test –post test group design. Jumlah sampel Kelompok I sebanyak 14
orang pasien diberikan intervensi dengan kombinasi crossbody stretching dan mobilization with
movement sebanyak 3 kali seminggu selama 2 minggu, kemudian pada Kelompok II sebanyak 14
orang pasien diberikan kombinasi sleeper exercise dan mobilization with movement juga dilakukan
sebanyak 3 kali seminggu selama 2 minggu. Pengukuran peningkatan nilai ROM bahu
menggunakan goniometer. Hasil : 1) Terdapat peningkatan nilai ROM bahu pada Kelompok I,
mean pre 45,00±7,766, dan post 73,71±6,799. Hasil t-test related menunjukkan nilai p = 0,0001
(p<0,05). (2) Terdapat peningkatan nilai ROM bahu pada Kelompok II, mean pre 47,29±29,076,
dan post 76,71±11,652. Hasil t-test related menunjukkan nilai p = 0,0001 (p<0,05). (3) Tidak
adanya perbedaan yang signifikan pada Kelompok I dan Kelompok II. Dilihat dari uji homogenitas,
nilai p > 0,05 maka hasil uji komparasi menggunakan nilai mean post-post dengan independent t-
test yang menunjukkan nilai p=0,413 (p>0,05).
Kata kunci: Glenohumeral Internal Rotation Deficit, Crossbody Stretching, Mobilization with
Movement, SleeperEexercise, Range of Motion.
76
Sport and Fitness Journal
E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.2, Mei 2020: 76-83
ABSTRACT
PENDAHULUAN
diketahui yaitu karena adanya tightness pada
Dalam aktivitas sehari-hari, sendi bahu struktur posterior bahu sehingga terjadinya
(shoulder joint) merupakan salah satu anggota deselerasi bahu yang tidak tepat, lalu
gerak yang memiliki mobilitas tinggi dan menyebabkan mikrotrauma berulang.2
mudah mengalami cedera, sehingga pada Biasanya GIRD terjadi pada pemain softball
pasien klinis sering ditemukan kumpulan atau pelempar karena melakukan gerakan
gejala rasa nyeri pada bahu (rotator cuff overhead, namun GIRD juga banyak terjadi
disease, impingement syndromes, shoulder pada mahasiswa atau pekerja yang
instabilities) yang dapat menyebabkan penyebabnya adalah pola aktivitas sehari-hari
keterbatasan gerak hingga gangguan fungsi.1 atau posisi tidur yang salah.3
Glenohumeral Internal Rotation Deficit Pada kondisi GIRD, ada beberapa
(GIRD) adalah suatu kondisi yang jaringan yang mengalami gangguan
mengakibatkan hilangnya rotasi internal sendi (anatomic impairment) yaitu sendi, capsul
glenohumeral yang dilihat dari sisi ligament, saraf serta adanya muscle
kontralateral. Penyebab dari GIRD yang imbalance pada otot bahu, muscle imbalance
77
Sport and Fitness Journal
E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.2, Mei 2020: 76-83
ini sebagai dampak dari beberapa otot yang oleh fisioterapi dan aktif yang dilakukan oleh
memendek seperti m. Subscapularis, m. Teres pasien.1 Teknik ini sudah banyak digunakan
major, m. Pectoralis minor dan m. Latisimus untuk menangani berbagai macam disfungsi
dorsi, termasuk beberapa otot lainnya yang muskuloskeletal. Pemberian intervensi
mengalami tightness yaitu m. Deltoid, m. mobilization with movement memanfaatkan
Infraspinatus, dan m. Teres minor.4 gerakan aktif co-contraction. Mobilization
Adanya kekakuan pada posterior capsule with movement (MWM) merupakan teknik
sehingga menyebabkan hilangnya gerakan manual terapi yang berdasarkan analisis dan
fisiologis roll and glide pada caput humeri koreksi dari setiap positional fault pada sendi.
terhadap fosa glenoid ke arah posterior, Teknik ini bertujuan untuk mengembalikan
kemudian adanya antroposisi pada bahu di positional fault dari sendi dengan cara
mana posisi caput humerus lebih tinggi melakukan gerakan glide khusus secara
daripada posisi anatomi sebenarnya yang manual pada sendi yang cedera dan
seharusnya terletak di tengah fosa glenoid menyesuaikan intensitas gerak.8
sehingga terjadi keterbatasan gerak karena Pada penelitian sebelumnya, Philip
terjadi impingement shoulder dan rasa nyeri McClure mengombinasikan intervensi
pada gerakan internal rotasi dari sendi sleeper exercise dan crossbody stretching
glenoidalis.5 untuk meningkatkan LGS internal rotasi pada
Kapsul glenoid mengalami kekakuan bahu. Saheb et al mengatakan bahwa
pada bagian posterior sebagai dampak dari crossbody stretching lebih efektif daripada
berkurangnya gerakan/glide dari caput humeri sleeper exercise dalam meningkatkan LGS
pada sendi, ketika dilakukan gerakan secara internal rotasi bahu karena adanya penurunan
berulang-ulang maka pada bagian anterior ambang nyeri dan peningkatan ROM bahu
akan mengalami regangan yang berlebih/ sebanyak 90°. Sedangkan Kevin G Launder
overstretch, dalam keadaaan yang lama maka mengatakan bahwa sleeper exercise lebih
akan terjadi penurunan lingkup gerak sendi efektif dalam meningkatkan LGS internal
pada satu sisi atau pola non capsular pattern.6 rotasi bahu. Namun, belum ada penelitian
Fisioterapi mempunyai peranan yang sebelumnya yang mengombinasikan kedua
sangat besar dalam peningkatan lingkup gerak teknik stretching tersebut dengan mobilization
sendi (LGS) internal rotasi bahu pada kondisi with movement untuk meningkatkan LGS
glenohumeral internal rotation deficit. internal rotasi bahu. Sesuai pendapat yang
Pemilihan intervensi sangat mempengaruhi diutarakan oleh Bryan Mulligan bahwa
keberhasilan dari suatu rangkaian proses intervensi MWM akan memberikan hasil
fisioterapi. Dalam kasus ini ada beberapa yang lebih efektif apabila ditambahkan
bentuk latihan yang dapat meningkatkan dengan latihan fisik.9
ROM bahu pada kasus GIRD seperti sleeper
stretch, roll-over sleeper stretch, doorway METODE PENELITIAN
stretch, crossbody stretch, pectoralis minor
stretch, mobilization with movement dan A. Rancangan Penelitian
rotator cuff and periscapular strengthening.7 Penelitian menggunakan desain
Dalam penelitian ini, peneliti memilih eksperimental pre and post-test
intervensi mobilization with movement
(MWM), crossbody stretching, dan sleeper B. Tempat dan Waktu Penelitian
exercise karena ingin mengombinasikan Penelitian dilakukan di Poli fisioterapi
gerakan aktif dan pasif oleh pasien dan Rumah Sakit Siaga Raya, Jakarta Selatan
fisioterapi yang diharapkan akan pada April – Mei 2019. Penelitian dilakukan
menghasilkan hasil yang lebih efektif dalam dengan frekuensi 3 kali seminggu yang
meningkatkan ROM bahu pada kasus GIRD. berlangsung selama 2 minggu. Sampel
Mobilization with movement (MWM) berjumlah 14 orang di masing-masing
merupakan aplikasi mobilisasi aksesori bebas kelompok.
nyeri dengan teknik pasif yang di lakukan
78
Sport and Fitness Journal
E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.2, Mei 2020: 76-83
80
Sport and Fitness Journal
E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.2, Mei 2020: 76-83
analisis multivariat dengan (MANOVA) cedera responden serta aktivitas fisik atau
untuk menilai efek dari arah pergerakan pekerjaan dari responden di mana hal-hal
(abduksi dan scaption), dan kondisi (dengan tersebut dapat mempengaruhi perubahan nilai
dan tanpa postero-lateral glide) pada tingkat ROM selama penelitian.
aktivitas masing-masing otot (variabel
dependen). MANOVA secara signifikan SIMPULAN
dilanjutkan dengan analisis satu arah pada
tiap varians.13 1. Kombinasi mobilization with movement
Peningkatan nilai ROM bahu dengan dan crossbody stretching meningkatkan
crossbody stretching terjadi karena adanya ROM bahu pada kasus glenohumeral
stabilisasi scapula yang secara otomatis dapat internal rotation deficit.
meningkatkan efektivitas peregangan pada 2. Kombinasi mobilization with movement
daerah bahu posterior. Sedangkan dan sleeper exercise meningkatkan ROM
peningkatan nilai ROM bahu dengan sleeper bahu pada kasus glenohumeral internal
exercise terjadi disebabkan oleh metode yang rotation deficit.
tidak memberi rasa nyeri dan 3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
ketidaknyamanan yang minimal yang pemberian kombinasi mobilization with
dihasilkan selama latihan peregangan. Sleeper movement dengan crossbody stretching dan
exercise tidak menimbulkan spindle otot yang Kombinasi mobilization with movement
memungkinkan otot lebih rileks dan mencapai dengan sleeper exercise dalam
peregangan yang lebih besar yaitu meningkatkan ROM bahu pada kasus
peningkatan toleransi peregangan dan glenohumeral internal rotation deficit.
peningkatan rentang gerak yang mungkin
terkait dengan efek analgesik.14 DAFTAR PUSTAKA
Keuntungan menggunakan teknik manual
terapi terutama MWM adalah 1. Kisner, C., Colby, A. 2007. Therapeutic
mengefisiensikan waktu pemulihan menjadi Exercise Fifth Edition, Philadhelpia:
lebih singkat karena MWM memperbaiki Davis Company
kesalahan posisi (positional fault) yang 2. Johnson, J. E., Fullmer, J. A., Nielsen, C.
memberi pengaruh pada penguluran otot dan M., Johnson, J. K., Moorman, C. T. 2018.
kapsul sendi, sehingga memperbaiki aspek Glenohumeral Internal Rotation Deficit
arthrokinematics. Mekanisme neurofisiologi and Injuries: A Systematic Review and
berkaitan dengan MWM dan termasuk ke Meta-analysis. USA: Campbell
dalam perubahan sistem inhibisi nyeri, University
memungkinkan MWM mengurangi rasa sakit 3. Kibler, W. B., Sciascia, A., Thomas, S. J.
melalui stimulasi mechanoreceptors yang 2012. Glenohumeral Internal Rotation
kemudian menginhibisi rangsang pada Deficit: Pathogenesis and Response to
nociseptive. Selain efek neurofisiologi dan Acute Throwing. Sports Med Arthrosc.
efek biomekanik, gerakan MWM yang Vol 20, No 1
diulang-ulang memungkinkan mengubah 4. Kotagiri, S., Songa, A. K., Gad, M. V.,
konsentrasi mediator anti inflamasi pada Lad, J. 2018. Effectiveness of
sendi, yang kemudian menghambat nosiseptor Mobilization with Exercise versus
nyeri. Selanjutnya efek psikologis juga Internal Rotation MWM with Stretching
mempengaruhi, seperti berkurangnya in Patient with Glenohumeral Internal
ketakutan terhadap timbulnya rasa nyeri Rotation Deficit. International Archives
ketika bergerak.15 of Integrated Medicine. Vol 5. Issue 5.
5. Lewis, S. J., Weright, C., Green, A.
KETERBATASAN PENELITIAN 2005. “Su acromial mpingement
S ndrome,” The Effect of Changing
Keterbatasan tersebut yaitu tidak adanya Posture on Shoulder Range of
kontrol faktor genetik, struktur sendi, riwayat Movement. United Kingdom. Journal of
82
Sport and Fitness Journal
E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.2, Mei 2020: 76-83