Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

REVIEW DAN TELAAH KRITISI JOURNAL

Effects of Selective Strengthening of Tibialis


Posterior and Stretching of Illiopsoas on Navicular
Drop, Dynamic Balance, and Lower Limb Muscle
Activity in Pronated Feet: A Randomized Clinical
Trial
Farhan Alam, Shahid Raza, Jamal Ali Moiz, Pooja Bhati,
Shahnawaz Answer, Ahmad Alghadir

Oleh
Herry Setiawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SITI HAJAR
PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI
JAKARTA, TAHUN 2024
LAPORAN
REVIEW DAN TELAAH KRITISI JOURNAL

Effects of Selective Strengthening of Tibialis


Posterior and Stretching of Illiopsoas on Navicular
Drop, Dynamic Balance, and Lower Limb Muscle
Activity in Pronated Feet: A Randomized Clinical
Trial
Farhan Alam, Shahid Raza, Jamal Ali Moiz, Pooja Bhati,
Shahnawaz Answer, Ahmad Alghadir

Nama : Herry Setiawan

Mengetahui

Ka.Prodi Profesi Fisioterapi Pembimbing / Clinical Educator

Ftr. Saifudin Zuhri, SKM, M.Kes Mukhamad Jamaludin, SKM., SSt.Ft.,

MM
A. ABSTRAK
B. BEDAH JURNAL

No Komponen Detail
1 Nama Kasus Effects Of Selective Strengthening Of Tibialis Anterior And
Strengthening Of Iliopsoas On Navicular Drop, Dynamic
Balance, And Lower Limb Muscle Activity In Pronated Feet
2 Metode penanganan kasus Dua puluh delapan peserta dengan pronated feet secara acak
dibagi ke kelompok Strengthening dan stretching (n = 14) atau
kelompok latihan konvensional (n = 14). Kelompok
Strengthening dan stretching melakukan latihan Strengthening
exercise tibialis posterior dan Stretching iliopsoas 3x
seminggu selama 6 minggu selain towel curl exercises
konvensional. Kelompok latihan konvensional hanya
melakukan towel curl exercises. Navicular drop, dynamic
balance, dan lower limb muscle activity dinilai pada awal dan
pasca-intervensi. Analisis varians model campuran dilakukan
untuk menguji hipotesis penelitian.
3 Diagnose medis Pes Planus
4 Pemeriksaan dan pengukuran 1. Navicular Drop menggunakan Caliper
yang digunakan 2. Y-balance test kit untuk mengukur dynamic balance
3. modified Thomas test untuk menilai tightness pada
otot iliopsoas
4. Electromyography (EMG) Untuk mengukur Activity
muscles of the dominant limb pada otot abductor
hallucis dan tibialis anterior
- EMG Pada otot abductor hallucis
- EMG Pada otot Tibialis Anterior

5 Masalah ft dan diagnose ft Problematika Fisioterapi :


 Body Structure And Function
- Nyeri Pada Tumit
- Weakness pada otot tibialis posterior
- Tightness pada otot Iliopsoas
- Penurunan flexibility Iliopsoas
- Anterior Tilt Pelvic
- Penurunan aktivitas otot / Atrofi otot pada
abductor halucis
- Tightness pada achilles tendon/calf muscle
 Activity Limitation
- Keterbatasan berjalan/berdiri lama
 Participation Restriction
- Kesulitan melakukan kegiatan mengajar
Diagnosa Fisioterapi :
Keterbatasan berdiri/berjalan lama dkarena adanya nyeri pada
tumit, tightness pada otot Iliopsoas, penurunan flexibility
iliopsoas yang menyebabkan kesulitan untuk melakukan
kegiatan mengajar et causa Pes Planus
6 Teknik intervensi yang digunakan Peserta Stretching dan strengthening exercise grup menjalani
Strengthening selektif otot Tibialis Posterior dan stretching
otot IlioPsoas, bersama dengan Towel Curl Exercise,
sedangkan mereka yang berada di Conventinal Exercise
Group hanya melakukan Towel Curl Exercise. Kedua
kelompok menyelesaikan intervensi selama 6 minggu.
Stretching dan strengthening exercise dilakukan 3x seminggu,
dan Towel Curl Exercise dilakukan setiap hari pada kedua
kelompok.
- Stretching Iliopsoas
Stretching IP diberikan setelah pemberian Heat
pack dengan modified Thomas test procedure.
Stretching dilakukan 3x per sesi, dengan hold 30
detik setiap kali dan interval 30 detik. Intensitas
stretching maksimum adalah titik ketika subjek
secara verbal melaporkan ketidaknyamanan ringan
yang sesuai dengan skor 6-7 pada skala Borg
CR10.
- Strengthening Tibialis Posterior
Dilakukan dalam keadaan close-packed position
dengan menggunakan sepatu dan insole. Para
peserta diminta untuk mengadduksi kaki mereka
dengan range yang mereka bisa lakukan dari posisi
kaki abduksi melawan resistensi theraband dan
perlahan kembali ke posisi awal. Stretching
theraband hingga 170%
Strengthening exercise dilakukan dalam 3-4 set
dengan 10 repetisi per set dan interval istirahat 2-3
menit antar set. Waktu istirahat minimum 48 jam
diperbolehkan di antara sesi. Latihan berkembang
secara bersamaan selama 6 minggu pelatihan
dengan meningkatkan baik jumlah set atau
resistensi thera-band.
- Towel Curl Exercise
handuk diletakkan di atas permukaan yang licin
dan peserta diminta untuk menarik handuk dengan
cara flexing their toes (5 detik per pengulangan).
Mereka diinstruksikan untuk melakukan 100
pengulangan per sesi. Latihan berkembang dengan
perubahan posisi setiap 2 minggu, yaitu dari duduk
ke berdiri diikuti dengan berdiri satu tungkai.
7 Hasil intervensi Efek kelompok yang signifikan untuk aktivitas tibialis anterior
(p = 0,003 dan otot abduktor hallucis (p = 0,010), serta untuk
posterolateral (p = 0,036) dan skor jangkauan gabungan (p =
0,018), terdeteksi. Interaksi kelompok × waktu yang
signifikan diamati untuk naviculardrop (p < 0,001), semua
komponen keseimbangan dinamis (p < 0,001), dan aktivitas
tibialis anterior (p < 0,001 dan abductor hallucis (p < 0,001).
8 Evaluasi Studi ini menunjukkan bahwa dimasukkannya strengthening
otot tibialis posterior selektif dan stretching iliopsoas selain
program towel curl exercise konvensional dapat
meningkatkan hasil klinis yang penting, seperti penurunan
navicular, aktivitas otot, dan keseimbangan dinamis pada
flatfeet.

Anda mungkin juga menyukai