Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mursyid Ihzanaya

NIM : 16060474057

Kelas : PKO 2016 B

FISIOTERAPI OLAHRAGA

Fisioterapi adalah perawatan yang dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi dan
gerakan bagian tubuh seseorang akibat luka, sakit, atau hilangnya kemampuan tubuh. Selain
itu, terapi ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terluka atau sakit di kemudian hari.
Perawatan ini berupa gerakan, latihan, terapi manual, edukasi dan saran. Semua kalangan dari
berbagai umur bisa mengikuti terapi ini. Perawatan akan dipandu oleh seorang terapis yang
membantu pasien untuk mengatasi rasa sakit.

Agar terhnindar dari cedera,atlet dan pelatih berusaha dengan cara :

 Latihan kondisi : persiapan latihan fisik sebelum masa kompetisi yang dirancang leh
dokter dan pelatih dalam penyusunan program latihan
 Pemanasan : mempersiapkan tubuh secara fisik dan psikologis
 Peregangan : mengurangi cedera dengan meluaskan dimensi gerak
 Ketidak seimbangan otot : ketidak seimbangan antara kekuatann otot dengan
kelompok otot lainnya yang berguna untuk melakukan gerak lainnya
 Pertolongan pertama saat dilapangan jika cedera menggunakan prinsip RICE
 Tes kestabilan pergelangan kaki
 Latihan harus diatas training zone
 Kerjasama dokter dan pelatih

Peran fisioterapi pada olahraga :


1. Memberikan edukasi pada atlet tentang aktivitas olahraga yang baik dan benar
2. Membuat program latihan menggunakan prinsip-prinsip olahraga dalam pencegahan
cidera
3. Melakukan tindakan penanganan cedera darurat dan basic life support selama proses
latihan dan pertandingan.

Prinsip Fisioterapi pada Sport Injury


 Fase Akut (1-6 hari)
 0-24 jam RICE dan Lebih dari 24 jam POLICE (OL=optimal loading)
Tujuan Metode terapi
Kontrol Inflamasi Rest dan proteksi area cidera, kompres es, dibalut/difiksasi, area cidera di
tinggikan, exercise grade I dgn bebas nyeri

Meminimalisisr efek Pasif exercise sebatas nyeri dan toleransi pasien, Elektroterapi (Stimulasi
imobilisasi elektrik), propriocepsi exercise
Mengurangi efusi Statik - aktif exercise dgn elevasi daerah yg cidera
sendi
Memelihara kondisi Exercise area yg tidak cidera
daerah yg tdk cidera

 Fase sub-akut (4 – 21 hari)


Tujuan Metode terapi
Lanjutan kontrol inflamasi Tingkatkan lebih banyak gerakan pada sendi dengan tetap
monitoring reaksi jaringan
Peningkatan pergerakan secara Tingkatkan dari pasive ke aktif ROM. Streching secara bertahap
progres dengan bebas nyeri
Peningkatan kekuatan otot Tingkatkan dari isometrik exercise ke aktif ROMdari tanpa tahanan
secara progres ke tahanan yg optimal
Memelihara kondisi area yg Tingkatkan latihan kekuatan dan daya tahan area yg tdk cidera
tdk cidera

 Fase Kronik ( 21 hari - 12 bulan)


Tujuan Metode terapi
Mengurangi nyeri dari adanya perlengketan Elektroterapi, streching
jaringan
Meningkatkan mobilitas persendian Pasif stretcing, hold relax, gerakan sendi
(manipulasi sendi)
Penguatan otot (daya tahan dan daya ledak Isotonik dan isokinetik exercise
otot)
Propriosepsi, koordinasi dan kelincahan Latihan keseimbangan dan latihan kelincahan
Contoh Kasus
 Post operasi pada Rekonstruksi ACL dengan otot Semitendinosus ( Kevin E.
Wilk, PT, DPT)

 Fase Pertama (0-2 Minggu)


 Tujuan
 Proteksi graft, Meminimalisir dampak immobilisasi, control inflamasi
 Penggunaan Knee Brace sampai minggu kedua
 Pembebanan (Weight-Bearing )
 Toleransi pembebanan dengan 2 crutches
 Setelah 7 hari, penggunaan crutches boleh dihentikan dengan
parameter kekuatan quadriceps optimal
 Therapeutic Excersices
 Heel slides/Wall Slides
 Quadriceps sets, hamstring sets (bisa menggunakan electrical stimulan
jika dibutuhkan)
 Patellar mobilization
 Partial weight-bearing excercise
 Prone leg hangs for extnsion
 SLR exercise

 Fase Kedua (2-4 Minggu)


 Kriteria
 Kekuatan Quadriceps Optimal
 ROM knee (+-) 90 derajat
 Mampu Full Ekstensi
 Tidak ada tanda Inflamsi
 Tujuan
 Mengembalikan pola jalan, Full ROM Ekstensi, Meningkatkan
kekuatan otot, daya tahan dan proprioceptor untuk aktifitas fungsional
 Therapeutic Excercises
 Mini-squats, 0-30 derajat
 Clam with band
 Spider Kinesio tapping (limphatic)
 Sepeda Statis
 Closed-Chain extension (0-30 derajat)
 Toe raises
 Stretching Hamstring disertai dengan strengthening gastrosoleus
 Lakukan prone lag hangs sampai patien mampu melakukan full
ekstensi

 Fase Ketiga (Minggu ke 6 – Bulan ke 4)


 Kriteria
 Pola Jalan Normal
 Full ROM
 Kekuatan otot optimal dan propriosepsi untuk inisiasi aktifitas
fungsional
 Tujuan
 Menoptimalkan fungsi Knee
 Meningkatkan kekuatan, daya ledak, daya tahan, dan propriosepsi
 Therapeutic Exercises
 Fleksibilitas Exercises
 Closed-kinetik chain strengthening (one-leg squats; leg press, 0-60
derajat)
 Elliptical stepper, steir stepper
 Resisted Lateral Walk Exc.
 Functional Training

Anda mungkin juga menyukai